Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan patudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas II Di SMA Negeri 9 Medan

(1)

1

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI

(SADARI) PADA SISWI KELAS II

DI SMA NEGERI 9 MEDAN

TAHUN 2015

NURHALIMAH

140502054

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA


(2)

(3)

(4)

4

Nama Program : D-IV Bidan Pendidik

Nama Peneliti : Nurhalimah

Judul Penelitian : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas II di SMA Negeri Medan

Abstrak

Latar Belakang : Kanker payudara penyebab kematian utama kedua yang memberikan kontribusi 13 % kematian dari 22 % kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia. Masalah penyakit kanker di Indonesia antara lain hampir 70% penderita penyakit ini ditemukan dalam keadaan stadium yang sudah lanjut. Kenyataan yang ada antara lain sebagian besar kanker payudara yang berobat ke Rumah Sakit/dokter sudah dalam keadaan stadium lanjut (>50%). Prevalensi kejadian kanker payudara di dunia dianggarkan kurang lebih 16% dari semua kasus kanker pada wanita. Diperkirakan kurag lebih 510.000 wanita meninggal dunia pada tahun 2004 dan 69% dari angka tersebut merupakan kejadian yang berlaku di negara berkembang.

Tujuan Penelitian : untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi kelas II di SMA Negeri 9 Medan tahun 2015.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 114 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik Total Sampling. Analisa data menggunakan univariat.

Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 68 orang (59,6%).

Dan distribusi berdasarkan umur remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) mayoritas siswa yang berumur 17 tahun sebanyak 46 orang (40,4%). Kesimpulan dan Saran: Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan Remaja Putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) mayoritas berpengetahuan cukup. Oleh karena itu diharapkan kepada remaja putri untuk meningkatkan pengetahuan khususnya mengenai pemeriksaan payudara sendiri melalui sumber informasi misalnya buku.


(5)

5

Level of Womens Knowledge About Inspection of Own Breast (SADARI) in Students of Second Class Senior

High Scool 9 Medan Abstrack

Bacground : breast cancer nowdays become cause of the second main death that give a contibution 13%. Death from 22%. The death because the main uninfect illness in the world. The main problem of cancer in indonesia is almost 70% of this illness victims who treat to the hospital have in acute condition (± 50%). Prevelensi of incident breatst cancer in the world estimated at least 16%. From all of the case, breast cancer in women estimated at least 510.000 women death in 2004 th and 69% from that numerial is happen in develop country.

The purpose : of research is to know the level of women knowledge about inspection of own breast (SADARI) in students of second class senior high scool 9 Medan 2015.

The method of this research is : descriptive design with appoachment cross sectional. Amount sample of this research are 114 responden, removal sample done by total sampling method, analysis data used univariat method.

The research result : based on research result, it is show that the distribution of womens knowledge about inspection of own breast (SADARI). Majority of knowledgeable as many as 68 person (59,6%). And the distribution based on age are 46 person (40,4%).

Conclusion : based on research result, it is show that the womens knowledge about inspection of own breast (SADARI) and knowledgeable majority are enough. Therefore, it is expected that young women in particular to improve knowledge about breast self examination can be trough resources such as books.


(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan patudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas II Di SMA Negeri 9 Medan”. Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari isi maupun susunan bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah penelitian ini yaitu:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Febrina Oktavinola Kaban, SST. M. Keb selaku dosen pembimbing dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang telah membimbing hingga Karya Tulis Ilmiah ini selesai.

4. Bapak Ikhsanuddin A. Harahap, S.Kp. MNs. CWCCA selaku penguji. 5. Hj. Juliani, SST, MARS selaku penguji.

6. Ibu Farida Linda Sari Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Sekretaris Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.


(7)

ii

7. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Uiversitas Sumatera Utara.

8. Rasa hormat dan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta bapak Samson Batubara, Ibu Hamidah Hasibuan yang telah membesarkan dan mendidik peneliti dengan kasih sayang.

Akhir kata peneliti ucapkan terima kasih atas semua bantuan yang diberikan, semoga mendapat limpahan anugrah dari Allah SWT.

Medan, Juli 2015


(8)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR SKEMA ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

1. Bagi SMA Negeri 9 Medan ... 5

2. Bagi Instituti Pendidikan Kebidanan ... 5

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengetahuan ... 6

1. Defenisi Pengetahuan ... 6

2. Tingkat Pengetahuan ... 6

B. Payudara ... 9

1. Pengertian Payudara ... 9

2. Anatomi Payudara ... 10

3. Fisiolog Payudara ... 11

C. Pengertian Pemeriksaan payudara Sendiri(SADARI) ... 12

1. Pengertian SADARI ... 11


(9)

iv

E. Manfaat SADARI ... 14

F. Tujuan SADARI ... 15

G. Waktu yang Tepat untuk Dilakukan SADARI... 15

H. Cara Melakukan SADARI ... 15

I. Masalah yang Ditemukan Saat SADARI ... 22

BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ... 23

B. Defenisi Operasional ... 42

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

C. Tempat Penelitian ... 26

D. Waktu Penelitian ... 26

E. Etika Penelitian ... 27

F. Alat pengumpulan data ... 28

G. Uji Validitas dan Realibilitas ... 28

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 29

I. Rencana Analisa Data ... 30

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

A.Hasil Penelitian ... 32

B.Pembahasan ... 36

C.Keterbatasan Penelitian ... 38

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 39

A. Kesimpulan ... .39

B. Saran ... 39


(10)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Anatomi Payudara... 11

Gambar Tahap 1 SADARI... 17

Gambar Tahap 2 SADARI... 18

Gambar Tahap 3 SADARI... 18

Gambar Tahap 4 SADARI... 19

Gambar Tahap 1 Persiapan SADARI... . 19

Gambar Tahap 2 Pemeriksaan SADARI dengan Vertical Strip... Gambar Tahap 3 SADARI Dengan Cara Memutar... . 21

Gambar Tahap 4 SADARI Cairan di Puting Payudara... . 21


(11)

vi

DAFTAR SKEMA

Halaman Skema 3.1 Kerangka Konsep... 23


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Defenisi Operasional... 24

Tabel 4.1 Waktu Penelitian ... 26

Tabel 5.1 Distribbusi frekuensi Umur ... 33

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi pengetahuan ... 34


(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Melaksanakan Penelitian Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden.

Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU Lampiran 4 : Surat Izin dari Dinas Pendidikan Kota Medan

Lampiran 5 : Balasan Surat Izin Penelitian Lampiran 6 : Daftar Riwayat Hidup


(14)

4

Nama Program : D-IV Bidan Pendidik

Nama Peneliti : Nurhalimah

Judul Penelitian : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas II di SMA Negeri Medan

Abstrak

Latar Belakang : Kanker payudara penyebab kematian utama kedua yang memberikan kontribusi 13 % kematian dari 22 % kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia. Masalah penyakit kanker di Indonesia antara lain hampir 70% penderita penyakit ini ditemukan dalam keadaan stadium yang sudah lanjut. Kenyataan yang ada antara lain sebagian besar kanker payudara yang berobat ke Rumah Sakit/dokter sudah dalam keadaan stadium lanjut (>50%). Prevalensi kejadian kanker payudara di dunia dianggarkan kurang lebih 16% dari semua kasus kanker pada wanita. Diperkirakan kurag lebih 510.000 wanita meninggal dunia pada tahun 2004 dan 69% dari angka tersebut merupakan kejadian yang berlaku di negara berkembang.

Tujuan Penelitian : untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi kelas II di SMA Negeri 9 Medan tahun 2015.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 114 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik Total Sampling. Analisa data menggunakan univariat.

Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 68 orang (59,6%).

Dan distribusi berdasarkan umur remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) mayoritas siswa yang berumur 17 tahun sebanyak 46 orang (40,4%). Kesimpulan dan Saran: Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan Remaja Putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) mayoritas berpengetahuan cukup. Oleh karena itu diharapkan kepada remaja putri untuk meningkatkan pengetahuan khususnya mengenai pemeriksaan payudara sendiri melalui sumber informasi misalnya buku.


(15)

5

Level of Womens Knowledge About Inspection of Own Breast (SADARI) in Students of Second Class Senior

High Scool 9 Medan Abstrack

Bacground : breast cancer nowdays become cause of the second main death that give a contibution 13%. Death from 22%. The death because the main uninfect illness in the world. The main problem of cancer in indonesia is almost 70% of this illness victims who treat to the hospital have in acute condition (± 50%). Prevelensi of incident breatst cancer in the world estimated at least 16%. From all of the case, breast cancer in women estimated at least 510.000 women death in 2004 th and 69% from that numerial is happen in develop country.

The purpose : of research is to know the level of women knowledge about inspection of own breast (SADARI) in students of second class senior high scool 9 Medan 2015.

The method of this research is : descriptive design with appoachment cross sectional. Amount sample of this research are 114 responden, removal sample done by total sampling method, analysis data used univariat method.

The research result : based on research result, it is show that the distribution of womens knowledge about inspection of own breast (SADARI). Majority of knowledgeable as many as 68 person (59,6%). And the distribution based on age are 46 person (40,4%).

Conclusion : based on research result, it is show that the womens knowledge about inspection of own breast (SADARI) and knowledgeable majority are enough. Therefore, it is expected that young women in particular to improve knowledge about breast self examination can be trough resources such as books.


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker payudara merupakan ancaman bagi kaum wanita. Walaupun kini sudah ada pengobatan terbaik, tetapi perjuangan melawan kanker payudara tidak selalu berhasil. Hal itu karena masih kurangnya atensi dari kaum wanita dalam memahami kanker payudara guna menghindarkan diri dari serangan kanker payudara serta cara melakukan deteksi sejak dini yaitu melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) (Setiati. 2009).

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) untuk mendeteksi kanker payudara harus disosialisasikan lebih gencar. Ini adalah cara termudah dan termurah mengetahui adanya benjolan yang kemungkinan besar berkembangan menjadi kanker ganas. SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri dengan rutin merabanya merupakan langkah penting untuk deteksi dini kanker payudara. Kebiasaan ini menjadi kebiasaan karena mudah, murah, cepat, dan efektif untuk semakin “mengenal” dan menyadari jika terdapat suatu hal yang tidak normal pada payudara.

Saat ini kanker payudara masih menjadi ketakutan para wanita. Penderitanya dari hari ke hari mengalami peningkatan dan beranjak menyerang perempuan muda. Kanker payudara merupakan pembunuh nomor satu di dunia juga di indonesia, dari segala jenis kanker. Masalah yang menjadi perhatian saat ini adalah lebih dari 50% penderita kanker payudara datang kerumah sakit sudah dalam stadium lanjut. Hal ini mengekibatkan pengonbatan yang diberikan menjadi lebih


(17)

2 kompleks dan mahal, selain bahwa kenyataan ini mengurangi angka ketahanan hidup penderita kanker payudara.(Olfah. 2013)

Berdasarkan data World Health Organitation (WHO) pada tahun 2030 akan terjadi peningkatan penderita kanker di Indonesia sampai tujuh pola hidup yang sudah beralih dari pertanian menjadi perindustrian, sehingga hal ini mengakibatkan tingginya resiko fibroadenoma mammae pada perempuan. Daerah penderita kanker terbanyak di Indonesia adalah Yogyakarta. Tingkat prevelensi tumor fibroadenoma mencapai 9,6 per 1.000 orang. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari rata-rata prevelensi nasional yang sebesar 4,3 per 1.000 orang. (Profil Kesehatan Indonesia 2013).

Menurut data departmen kesehatan, kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 di indonesia. Kanker payudara sendiri menduduki peringkat kedua yang dialami wanita setelah kanker leher rahim. Keterlambatan deteksi dan pengobatan diyakini sebagai penyebab tingginya angka kematian. Menurut WHO (2008) prevalensi kejadian kanker payudara didunia dianggarkan kurang lebih 16% dari semua kasus kanker wanita. Prevalensi kejadian kanker payudara di dunia dianggarkan kurang lebih 16% dari semua kasus kanker pada wanita. Diperkirakan kurag lebih 510.000 wanita meninggal dunia pada tahun 2004 dan 69% dari angka tersebut merupakan kejadian yang berlaku di negara berkembang.

Angka kejadian kanker payudara yang cukup tinggi tersebut disebabkan masih kurangnya kesadaran perempuan untuk segera memeriksakan diri jika terjadi kelainan pada payudara. Penderita keganasan kanker payudara sebagian besar datang saat stadium sudah lanjut, sehingga pengobatan tidak dapat tepat (Manuaba,2009)

Di Indonesia jumlah kanker yang datang mengunjungi Yayasan Kanker Indonesia di Rumah Sakit Dharmais Jakarta tercatat sebanyak 115 orang, namun


(18)

3 selama pertengahan tahun 2011 dimana 100 orang telah terkena tumor jinak fibroadenoma mammae dan 15 orang lainnya positif terkena kanker payudara (Yayasan Kanker Indonesia, 2011)

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Demak didapatkan kasus tumor jinak payudara pada tahun 2011 sebanyak 267 kasus yang dihitung dari kasus lama ditambah kasus baru. Sedangkan pada tahun 2012 didapatkan penambahan jumlah kasus baru tumor jinak payudara sebanyak 2 kasus dan pada kasus tahun sebelumnya belum ada yang meninggal sehingga total menjadi 269 kasus,dan pada tahun 2013 didapatkan peningkatan jumlah kasus baru tumor jinak payudara yaitu sebanyak 36 kasus, sehingga total kasus pada tahun 2013 menjadi 305 kasus tumor jinak payudara Profil DKK Demak, 2013.(Floreska,2011)

Hasil penelitian menunjukkan jenis tumor payudara tersering dijumpai di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Pada tahun 2012 adalah tumor ganas payudara. Gambaran histopatologi tumor payudara Invansive Ductal Carcinoma sebagai tumor ganas terbanyak yaitu 264 orang (81,8%) dari 307 orang penderita tumor ganas dan Fibroadenoma Mammae sebagai tumor jinak terbanyak yaitu 11 orang (68,8%) dari16 orang penderita tumor jinak. Beberapa faktor resiko juga di dapatkan berpengaruh terhadap tingginya kejadian tumor payudara. (Purba.M,2012)

Fibroadenoma Mammae sering terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun. Fibroadenoma mammae dapat dideteksi dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri SADARI (periksa payudara sendiri). Dengan SADARI (periksa payudara sendiri) kita dapat menemukan benjolan yang tidak normal pada payudara sedini mungkin. Banyak wanita tidak melakukan tindakan deteksi dini berupa SADARI (periksa payudara sendiri), terutama remaja usia sekolah, karena


(19)

4 kurangnya pengetahuan tentang hal tersebut. SMA Negeri 2 Semarang. Sebanyak 43,1% responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang fibroadenoma mammae, 34,7% cukup. 51,4% responden dapat melakukan tindakan deteksi dini dengan sempurna, dan 46,8% melakukan tindakan deteksi dini tidak sempurna. (Hosanah. 2012)

Berdasarkan laporan dari New South Wales Breats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia diatas 50 tahun, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma sedangkan laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Menurut penelitian Siti Fitria Dewi (2008), diperoleh 144 kasus fibroadenoma mammae pada wanita. Paling banyak ditemukan pada usia di bawah 30 tahun (79,90%), pada usia 21-25 tahun (41,70%), pada usia 16-20 tahun (25,70%). (Ningrum,2011)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di SMA Negeri 9 Medan.

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengetahuan siswi kelas II tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di SMA Negeri 9 Medan.


(20)

5

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada Siswi kelas II di SMA Negeri 9 Medan

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi SMA Negeri 9 Medan

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan sumber informasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

2. Bagi Institusi Pendidikan Kebidanan

Penelitian ini diharapkan sebagai bekal bagi mahasiswa dalam

memberikan pengetahuan kepada siswi mengenai pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Penelitian ini sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian perkembangan lanjutan yang berhubungan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).


(21)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pengetahuan

1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “ tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaanterjadi melalui panca Indera manusia, yakni : indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan atau kognitif merupakan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalm domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni:

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam tingkat ini adalah meningkat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mnginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.


(22)

7 a. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

b. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi didalam suatu organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

c. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

d. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan criteria-kriteria yang telah ada.(Notoatmodjo,S ,2007,Hal.143)

B. Payudara

1. Pengertian Payudara

Payudara adalah organ yang berperan dalam proses laktasi, sedangkan pada pria organ ini tidak berkembang dan tidak memiliki fungsi dalam proses laktasi seperti pada wanita (rudimeter). Payudara terletak antara iga ketiga dan ketujuh serta terbentang lebarnya dari linea parasternalis sampai axillaris anterior dan mediana. Berat dan ukuran payudara bervariasi sesuai pertambahan umur, pada masa pubertas


(23)

8 membesar, dan bertambah besar selama kehamilan dan sesudah melahirkan, dan menjadi atropi pada usia lanjut.

Setiap payudara terdiri atas 15 sampai 25 lobus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papilla mamma yang disebut duktus laktiferus dan dipisahkan oleh jaringan lemak yang bervariasi jumlahnya 16 Diantara kelenjar susu dan fasia pektoralis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut terdapat jaringan lemak. Di antara lobus tersebut terdapat jaringan ikat yang disebut ligamentum cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara, yang bersatu dengan lapisan luar fasia superfisialis yang berfungsi sebagai struktur penyokong dan memberi rangka untuk payudara. Payudara memiliki 14 Jaringan ikat yang memisahkan payudara dari otot-otot dinding dada, otot-otot pektoralis dan anterior.

Pembuluh darah mammae berasal dari arteri mamaria interna dan arteri torakalis lateralis. Vena supervisialis mamae mempunyai banyak anastomosa yang bermuara ke vena mamaria interna dan vena torakalis interna/epigastrika, sebagian besar bermuara ke vena torakalis lateralis. Aliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagianlagi ke kelenjar terutama dari bagian yang sentral dan medial dan ada pula aliran ke kelenjar interpektoralis.(Sathiaseelan,P ,2010)

2. Anatomi Payudara

a. Korpus (badan), bagian yang membesar.

Korpus Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alvolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Lobus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus yaitu bebrapa lobus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus)


(24)

9 b. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah

Areola Sinus Laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot-otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar. (Nugroho,2011)

c. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.

2.1 Anatomi Payudara

3. Fisiologi Payudara

Perkembangan dan fungsi payudara dimulai oleh berbagai hormon. Esterogen diketahui merangsang perkembangan duktus mamilaris. Progesteron memulai perkembangan lobulus-lobulus payudara juga diferensiasi sel epitelial.

Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh hormon, antara lain:


(25)

10 a. Perubahan pertama adalah mulai dari masa hidup anak melalui masa

hidup pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium, dan menopause. Sejak pubertas pengaruh estrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus.

b. Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur haid. Sekitar hari ke-8 haid, payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum haid berikutnya terjadi pembesaran maksimal. Kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang haid, payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak mungkin dilakukan. Begitu haid dimulai, semuanya berkurang.

c. Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. Pada masa kehamilan, payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu. (Sathiaseelan.P,2010)

C. Pengertian Pemeriksaaan Payudara Sendiri (SADARI)

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pengembangan kepedulian seorang wanita terhadap kondisi payudaranya sendiri. Tindakan ini dilengkapi dengan langkah-langkah khusus untuk mendeteksi secara awal penyakit kanker payudara. Kegiatan ini sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh semua wanita tanpa perlu merasa malu kepada pemeriksa, tidak membutuhkan biaya, dan baqi wanita yanq sibuk hanya perlu menyediakan waktunya selarna kurang lebih lima


(26)

11 menit. Tidak dtperlukan waktu khusus, cukup dilakukan saat mandi atau pada saat sedang berbaring. SADARI sebaiknya mulai dilakukan saat seorang wanita telah mengalami menstruasi. Tingkat sensitivitasnya (kemampuannya untuk mendeteksi kanker payudara) adalah sekitar 20-30% (Niswan W.A, 2011).

SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kanker dalam payudara wanita. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meggunakan cermin dan dilakukan oleh wanita yang berumur 20 tahun ke atas (Olfah, 2013).

Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan stadium dini. Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi wanita yang rnasih mengalami menstruasi, waktu yang paling tepat untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudah hari pertama menstruasi. Bagi wanita pascamenopause, SADARI bisa dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin dilakukan setiap bulan (misalnya setiap awal bulan) (Suryo, 2009).

Tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri adalah mendeteksi dini apabila terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas, sehingga dapat menurunkan angka kematian. Meskipun angka kejadian kanker payudara rendah pada wanita muda, namun sangat penting untuk diajarkan SADARI semasa muda agar terbiasa melakukannya di kala tua. Wanita premenopause (belum memasuki masa menopause) sebaiknya melaluikan SADARI setiap bulan, 1 minggu setelah siklus menstruasinya selesai (Nugroho, 2011).

D. Indikasi Utama SADARI

Indikasi utama SADARI adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker payudara dengan mengamati payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada benjolan,


(27)

12 perubahan warna kuli, putting bersisik dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah. Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan jumtah kasus terbanyak di dunia, sekaligus penyebab kematian terbesar. Sebagian besar penderita baru terdeteksi di stadium lanjut karena kanker tidak bergejala. Semakin bertambahnya usia, makin besar pula risiko seorang perempuan terkena kanker. Hal ini tentu membuat kita khawatir.(Olfah,2013)

E. Manfaat SADARI

Deteksi dini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat rnengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut. Keuntungan dari deteksi dini bermanfaat untuk meningkatkan kemungkinan harapan hidup pada wanita penderita kanker payudara. Hampir 85% gangguan atau benjolan ditemukan oleh penderita sendiri melalui pemeriksaan dengan benar. Selain itu, SADARI adalah metode termudah, tercepat, termurah, dan paling sederhana yang dapat rnendeteksi secara dini kanker payudara.(Nisman.2011)

F. Tujuan SADARI

SADARI dilakukan dengan tujuan sebagai berikut.

1. SADARI hanya rnendeteksi secara dini kanker payudara, bukan untuk mencegah kanker payudara. Dengan adanya deteksi dini maka kanker payudara dapat terdeteksi pada stadium awal sehingga pengobatan dini akan memperpanjang harapan hidup penderita kanker payudara.

2. Menurunkan angka kematian penderita karena kanker yang ditemukan pada stadium awal akan memberikan harapan hidup lebih lama.(Nisman.2011)


(28)

13

G. Waktu Yang Tepat Untuk Dilakukan SADARI

Waktu yang tepat untuk periksa payudara sendiri adalah salu minggu setelah selesai haid. Jika siklus haid telah berhenti, maka sebaiknya dilakukan periksa payudara sendiri pada waktu yang sama setiap bulannya dan waktu yang dibutuhkan untuk melaku-kannya tidak lebih dari 5 menit.(nisman.2011)

H. Cara Melakukan SADARI

Terdapat lima langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan SADARI. 1. Mulailah dengan mengamati payudara di cermin dengan bahu lurus dan

lengan di pinggang. Dalam pemeriksa-an ini yang harus diamati adalah bentuk payudara, ukuran, dan warna. Rata-rata payudara berubah tanpa kita sadari. Perubahan yang perlu diwaspadai adalah jika payudara berkerut, cekung ke dalam, atau menonjol ke depan karena ada benjolan. Puting yang berubah posisi di mana seharusnya menonjol keluar, malahan tertarik. ke dalam, dengan warna memerah, kasar, dan terasa sakit.

2. Setelah itu, angkat kedua lengan untuk melihat apakah ada kelainan pada kedua payudara. Kernbali amati perubahan yang terjadi pada payudara Anda, seperti perubahan warna, tarikan, tonjolan, kerutan, perubahan bentuk puting atau permukaan kulit menjadi kasar.

3. Sementara masih di depan cermin, tekan puting apakah ada cairan yang keluar (bisa berupa cairan putih seperti susu, kuning, atau darah).

Kemudian, berbaringlah dengan tangan kanan di bawah kepala. Tepat di bawah bahu, letakkan sebuah bantal kecil untuk mengganjal. Raba payudara kanan dengan tangan kin untuk merasakan perubahan yang ada di payudara sebelah kanan, dan lakukan sebaliknya. Tekan secara halus dengan jari-jari secara datar dan serentak. Selubungi payudara dengan jari dari arah atas


(29)

14 sarnpai bawah, dari tulang selangka ke bagian alas perut, dari ketiak ke leher bagian bawah. Ulangi pola ini sehingga yakin bahwa seluruh tahapan telah dilaksanakan .

4. Selanjutnya lakukan pada bagian puting. Buat lingkaran yang makin lama makin besar hingga mencapai seluruh tepi payudara. Menggunakan jari, buatlah gerak-an ke atas dan ke bawah, berpindah secara mendatar atau menyamping seperti sedang memotong rumput. Rasakan seluruh jaringan payudara di bawah kulit dengan rabaan halus hingga rabaan dengan sedikit tekanan.

5. Terakhir, rasakan payudara ketika sedang berdiri atau duduk. Bagi kebanyakan wanita, paling mudah untuk merasakan payudara ketika payudaranya sedang basah dan licin sehingga waktu paling cocok adalah ketika sedang mandi di bawah shower. Lakukan perabaan seperti pada langkah ke-4 dan yakinkan bahwa seluruh payudara sudah dilaksanakan oleh rabaan tangan.(Nisman.2011)

Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di depan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring. Pemeiksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring.

1. Melihat perubahan di hadapan cermin

Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simestris atau tidak) cara melakukan:


(30)

15

1. Tahap 1

Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara , perubahan puting susu, serta kulit payudara di depan kaca sambil berdiri tegak depan cermin.

2. Tahap 2

Periksa payudara dengan tangan diangkat ke atas kepala. Dengan maksud untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya.


(31)

16 Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.

4. Tahap 4

Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/tangan menekan pinggul dimaksud untuk menegangkan otot-otot di daerah axilla.

2. Melihat perubahan bentuk payudara dengan berbaring

1. Tahap 1. Persiapan

Dimulai dari payudara kanan baring menghadap kekiri dengan membengkokkan kedua lututanda, letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipaat dibawah bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan anda dibawah kepala. Gunakan tangan kiri anda untuk memeriksa payudara


(32)

17 kanan. Gunakan telapak jari-jari anda untuk memeriksa sembarang benjolan atau penebalan. Periksa payudara anda dengan menggunakan Vertical Strip dan Circular.

2. tahap 2. Pemeriksaan payudara dengan Vertical Strip

Memriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical dari tulang selangka dibagian atas bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara kegaris tengah bagian ketiak anda gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan anda perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat disetiap tempat, dibagian bawah bra linebergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus keatas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Begeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.


(33)

18

3. Tahap 3. Pemeriksaan payudara dengan cara memutar

Berawal dari bagian atas payudara anda, buat putaran yang besar, bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa, buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae.

4. Tahap 4. Pemeriksaan cairan di puting payudara

Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara anda untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.


(34)

19

5. Tahap 5. Meriksa ketiak

Letakkan tangan kanan anda ke samping dan rasakan ketiak anda dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.(Olfah, 2013)

I. Masalah Yang Ditemukan Saat SADARI

Berikut beberapa masalah atau kelainan yang mungkin ditemukan saat SADARI dilakukan. Hal-hal yang dapat terjadi pada payudara antara lain adalah sebagai berikut.

• Terjadi pembengkakan

• Terjadi perubahan warna kulit • Terjadi tarikan puting

• Terjadi perlukaan • Tirnbul rasa nyeri

• Terjadi pembengkakan di daerah ketiak


(35)

20

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah hubungan variabel yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2010). Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan variabel-variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Pada skema kerangka konsep dapat dilihat bahwa sampel dalam penelitian ini adalah remaja putri dimana peneliti akan mengidentifikasi tentang pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di SMA Negeri 9 Medan.

Skema 3.1 Kerangka Konsep Pengetahuan Remaja

putri tentang

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)


(36)

21

B. Defenisi Operasional

Tabel 3.2 Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala 1 Pengetahuan Tingkat pengetahuan

remaja putri tentang pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI): Yang terdiri dari : - Pengertian

SADARI - Indikasi utama

SADARI - Manfaat

SADARI - Tujuan

SADARI - Waktu yang

tepat melakukan SADARI

- Cara melakukan SADARI

Kuesioner Dengan menghitun g jawaban kuesioner

1. Baik: bila skor responden > 76 % dari total skor.

2. Cukup: bila skor responden 56-75% dari total skor 3. Kurang: bila

skor responden < 56% dari total skor


(37)

22

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, pengamatan hanya dilakukan satu kali tanpa dilakukan tindak lanjut terhadap pengamatan atau pengukuran yang dilakukan. dimana tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) (Notoatmodjo,S.2010)

B Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas II SMA Negeri 9 Medan berjumlah 114 Responden.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili populasi, dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah seluruh remaja putri yang memenuhi kriteria sampel, dengan tekhnik pengambilan sampel total populasi, cara pengambilan sampel ini adalah dengan mengambil seluruh populasi dijadikan sampel sebanyak 114 responden. (Notoatmodjo)


(38)

23

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada remaja putri kelas II di SMA Negeri 9 Medan. Adapun alasan pemilihan lokasi karena jumlah sampel yang mencukupi, dapat dijangkau oleh peneliti ,

D. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan dari bulan November – Juli 2015

E. Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, khususnya jika yang menjadi subjek penelitian manusia, maka penelitian harus memahami hak dasar manusia sehingga penelitian yang dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia. Etika yang harus diperhatikan dalam penelitian antara lain :

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentu persetujuan antara peneliti dengan responden. Penelitian dengan memberikan lembar persetujuan kepada responden.

2. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika kebidanan merupakan maslah yang diberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden dalam lembar atau alat ukur (kuesioner) dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.


(39)

24 3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan maslah etika dan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian kuesioner, baik informasi maupun lainnya, hanya kelompok data tertentu yang akan dilakukan pada hasil riset. (Sumantri, 2013)

F. Alat Pengumpulan data

Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang dibuat oleh peneliti sesuai literatur. Kuesioner yang dibagikan terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama adalah data demografi sedangkan bagian kedua dari instrumen penelitian berisikan pertanyaan mengenai tingkat pengetahuan remaja tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) Pertanyaan untuk pengetahuan remaja sebanyak 20 soal dengan bentuk pertanyaan tertutup.

a. Tingkat Pengetahuan kategori baik jika nilainya > 75% b. Tingkat pengetahuan kategori cukup jika nilainya 56-75% c. Tingkat pengetahuan kategori kurang jika nilainya < 56%

(Riyanto Agus. 2013. Hal. 10)

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. (Notoatmodjo, 2010). Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang sudah baku


(40)

25 berdasarkan literatur sehingga tidak perlu lagi di uji validitas dan reabilitasnya. (Nursalam, 2008).

2. Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010).

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti setelah mendapat surat izin penelitian dari Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara dan SMA Negeri 9 Medan.

Setelah mendapat persetujuan peneliti melaksakan pengumpulan data, dimana responden sesuai dengan kriteria penelitian. Peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden, dimana peneliti langsung datang ke tempat penelitian dan menjelaskan tentang tujuan penelitian dan menanyakan kesediaan calon responden. Setelah calon responden bersedia dan diminta untuk menandatangani surat persetujuan, responden dipersilahkan untuk menjawab semua pertanyaan dengan mengisi kuesioner.

Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Jenis pertanyaan tertutup. sehingga responden hanya perlu untuk memberi jawaban berupa tanda silang (X) pada jawaban yang benar.

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan kuesioner adalah : a. Pembuatan kisi-kisi kuesioner


(41)

26 b. Penyusunan kuesioner.

c. Pembuatan kuesioner. d. Penyebaran kuesioner.

e. Pemberian nilai semua jawaban dari kuesioner yang sudah dikumpulkan dan diberi nilai untuk semua jawaban.

I. Analisa Data

a. Proses Editing

Dilakukan pengecekan data yang telah terkumpul, bila terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan data, diperiksa diperbaiki dan dilakukan pendataan ulang.

b. Proses coding

Memberikan kode secara angka atau kode tertentu sehingga lebih mudah dan sederhana.

c. Tabulating

Menyusun dan menghitung hasil serta mengambil kesimpulan. e. persentase

Data yang ditabulasi diubah dalam bentuk persentase

J. Analisa Data

Analisa data dilakukan secara univariat, digunakan untuk mendeskripsikan karekteristik maing-masing variabel yang diteliti. Data yang bersifat kategori dicari frekuensi dan proporsi yaitu data demografi dan tingkat pengetahuan. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase untuk


(42)

27 melihat tingkat pengetahuan remaja tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) (Notoatmodjo,2010)


(43)

28

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil Penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas II di SMA Negeri 9 Medan tahun 2015 dengan jumlah 114 responden, yang kemudian dinilai dengan menggunakan instrumen kuesioner yang berisikan 20 pertanyaan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu deskriptif lokasi penelitian, karakteristik responden, tingkat pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi kelas II di SMA Negeri 9 Medan tahun 2015.

1. Distribusi Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini didapatkan sampel sebanyak jumlah responden seluruh populasi remaja putri siswi kelas II di SMA Negeri 9 Medan sebanyak 114 responden dengan tekhnik Total Populasi. Dari keseluruhan sampel tersebut, karakteristik sampel yang diamati adalah remaja putri, dimana remaja putri yang memiliki pengetahuan tentang pemeriksaan SADARI. Berdasarkan data-data tersebut dapat dibuat karakteristik sampel sebagai berikut:


(44)

29 Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan (SADARI) di SMA Negeri 9 Medan

Tahun 2015 Berdasarkan Umur

Karakteristik umur

Frekuensi Percentase

Umur 16 25 21,9

Umur 17 46 40,4

Umur 18 43 37,7

Total 114 100

Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 114 responden remaja putri siswi kelas II di SMA Negeri 9 Medan, mayoritas siswa yang berumur 17 tahun sebanyak 46 orang (40,4%) dan minoritas siswa yang berumur 16 tahun sebanyak 25 orang (21,9%)

2. Analisa Univariat

Analisa univariat ini bertujuan mendeskripsikan masing-masing variabel yang diteliti, yakni melihat frekuensi pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

a. Pengetahuan Remaja Putri

Salah satu variabel yang diteliti oleh peneliti adalah pengetahuan. Variabel pengetahuan dibagi menjadi tiga kategori yaitu berpengetahuan baik, cukup, kurang. Dapat dilihat pada tabel distribusi pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan melibatkan 114 responden yang ada di kelas II SMA Negeri 9 Medan sebagai berikut:


(45)

30 Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan (SADARI) di SMA Negeri 9 Medan Tahun 2015 Berdasarkan

Pengetahuan

Berdasarkan Tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa dari 114 responden remaja putri yang terdapat dikelas II SMA Negeri 9 Medan mayoritas berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 68 orang (59,6%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 19 responden (16,7%).

Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan remaja putri mengenai tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan SADARI sangat cukup, karena hanya 19 responden (16,7%) dan selebihnya berpengetahuan cukup 68 responden (59,6%) untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel distribusi jawaban remaja putri mengenai pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebagai berikut:

Pengetahuan Frekuensi Percentase

Baik 19 16,7

Cukup 68 59,6

Kurang 27 23,7


(46)

31 Tabel 5.3

Distribusi Jawaban Remaja Putri Mengenai Pengetahuan dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

NO PERTANYAAN BENAR SALAH

F % F %

1 Dibawah ini yang merupakan singkatan dari SADARI adalah

108 94,74 6 5,26 2 Dibawh ini yang merupakan pengertian dari SADARI

adalah

49 42,98 65 57,02 3 SADARI merupakan salah satu cara untuk mendeteksi

penyakit

87 76,32 27 23,68 4 Seorang wanita berumur 18 tahun pergi ke RS untuk

memeriksakan payudara yang akhir-akhir ini tidak nyaman pada saat diraba, setelah di periksa terdapat benjolan kecil di payudara, setelah itu tindakan awal apa yang harus dilakukan pada wanita tersebut

68 59,65 46 40,35

5 Tekhnil yang dilakukan untuk mendeteksi stadium awal kanker payudara yaitu

80 70,18 34 29,82 6 Waktu yang tepat saat melakukan SADARI adalah 56 49,12 58 50,88 7 Sebaiknya SADARI dilakukan pada setiap 88 77,19 26 22,81 8 Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan SADARI

adalah

62 54,39 52 45,61 9 Melakukan SADARI merupakan metode 99 86,84 15 13,16 10 Langkah pertama melakukan SADARI adalah 99 86,84 15 13,16 11 Berdiri di depan cermin merupakan salah satu langkah

melakukan SADARI, untuk melihat

88 77,19 26 22,81 12 Langkah kedua cara melakukan SADARI adalah 96 84,21 18 15,79 13 Dengan mengangkat kedua tangan keatas. Dengan

maksud untuk melihat

84 73,68 30 26,32 14 Langkah ke tiga melakukan SADARI adalah 85 74,56 29 25,44 15 Langkah ke empat melakukan SADARI adalah 67 58,77 47 41,23 16 Pada pemeriksaan SADARI dengan berbaring ke kiri

dengan membenkokkan kedua lutut, dengan bantal atau handuk diletakkan di bawah bahu sebelah kanan untuk memeriksa

84 73,68 30 26,32

17 Pada pemeriksaan SADARI dengan cara vertikal dengan memijat dari atas tulang selangka hingga ke bawah, untuk memeriksa

66 57,89 48 42,11

18 Pemeriksaan SADARI pada saat berbaring dengan pemeriksaan dengan cara memutar, untuk memperhatikan

63 55,26 51 44,74

19 Pemeriksaan SADARI, pada saat melakukan pemeriksaan puting payudara untuk melihat

71 62,28 43 37,72 20 Pada saat pemeriksaan ketiak merupakan cara melakukan

SADARI, untuk merasakan


(47)

32 Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa pertanyaan yang paling banyak dijawab benar oleh remaja putri adalah pertanyaan nomor 20 mengenai perabaan pada bagian ketiak untuk melihat adanya benjolan sebanyak 109 reponden (95,61%). Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah oleh remaja putri adalah pertanyaan nomor 2 mengenai pengertian dari SADARI sebanyak 65 responden (67,02%).

Berdasarkan tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan remaja putri mengenai perabaan pada bagian ketiak untuk melihat adanya benjolan sudah sangat baik namun pengetahuan remaja putri tentang pengertian SADARI masih kurang.

B. Pembahasan

Dalam pembahasan ini akan dibahas tentang tingkat pengetahuan remaja putri tentang Tingkat Pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi kelas II di SMA Negeri 9 Medan.

1. Interpretasi Data dan Diskusi Hasil

Berdasarkan Tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa dari 114 responden remaja putri yang terdapat di SMA Negeri 9 Medan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 68 responden (59,6%) dan minoritas 19 responden (16,7%).

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan yang cukup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, salah satunya adalah (know) artinya: sebagai suatu


(48)

33 kemampuan untuk meningkat kembali secara spesifik dari seluruh bidang yang dipelajari atau dirasakan kemudian diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riya Dewi Lestianingrum (2013) dalam penelitian ini ia lakukan pada Remaja Putri di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Badegan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponogoro. Hasil penelitaian nya menyatakan bahwa tingkat pengetahuan remaja putri di SMK N 1 Badegan tentang SADARI dalam katagori cukup sebanyak 57 responden (53,3%).

Dari tabel 5.3 pertanyaan yang paling banyak dijawab benar oleh remaja putri adalah pertanyaan nomor 20 mengenai perabaan pada bagian ketiak untuk melihat adanya benjolan pada daerah ketiak sebanyak 109 reponden (95,61%). Siswi memahami tentang pelaksanaan SADARI karena pemeriksaan SADARI dilakukan untuk melihat adanya benjolan pada bagian payudara yang merupakan benjolan stadium dini.

Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah oleh remaja putri adalah pertanyaan nomor 2 mengenai pengertian dari SADARI sebanyak 65 responden (67,02%). Bagaimana siswi mampu menjawab atau melaksanakan SADARI, jika pengertian dasar mengenai SADARI mereka kurang mengetahuai. Sedangkan pengertian SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kanker dalam payudara wanita, itu merupakan pengetahuan dasar dalam melaksanakan SADARI.

C. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti merasakan masih banyak keterbatasan yang dihadapi dalam melaksanakan penelitian, sehingga penyajian hasil. Hal ini disebabkan keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki. Adapun keterbatasan dalam


(49)

34 penelitian ini antara lain meliputi; keterbatasan waktu untuk mengawasi responden dalam menjawab pertanyaan sehingga responden hanya mencheklis saja tanpa membaca pertanyaan terlebih dahulu. Selain itu penelitian ini perlu ditindak lanjuti melalui penelitian dengan skala yang lebih luas serta dengan metode yang lebih bervariasa untuk memberikan keyakinan terhadap hasil yang diperoleh, sehingga hasilnya bermanfaat dan dapat diterapkan.


(50)

35

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berjudul “Tingkat pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi kelas II di SMA Negeri 9 Medan” dapat disimpulkan:

1. Tingkat Pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri SADARI) pada siswi kelas II di SMA Negeri 9 Medan sebagian besar dikatagorikan dalam tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 68 orang (59,6%).

B. Saran

Dari seluruh proses penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat dimanfaatkan bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut ialah:

1. Bagi SMA Negari 9 Medan

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa khususnya tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

2. Bagi Institusi Pendidikan Kebidanan

Diharapkan sebagai bekal bagi mahasiswa dalam memberikan pengetahuan kepada siswi mengenai pemerisksaan payudara sendiri (SADARI)


(51)

36 3. Penelitian Lainnya

Peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan judul yang sama dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai referensi tambahan.


(52)

37

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, R. A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner. Jakarta: Salemba Medika

Floreska, A. (2012). Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Terhadap Perilaku Penyakit Fibroadenoma Mammae di MA Sabilul Muttaqin Trimulyo Demak. Jurnal Tidak di Terbitkan. Program Studi Diploma III Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang

Hosanah, A. (2012). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Dengan Tindakan Deteksi Dini Fibroadenoma Mammae di SMA Negeri 2 Semarang. Karya Tulis Ilmiah Tidak Diterbitkan.Universitas Muhammadiyah Semarang Fakultas Keperawatan dan Kesehatan Program Studi DIII Kebidanan

Jitowiyono. S. (2012). Asuhan Keperawatan Post Operasi. Yogyakarta: Nuha Medika

Kumala, S. I. (2012). Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Lestariningrum, R. D. (2013). Tingkat Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri pada Remaja Putri. Karya Tulis Ilmiah Tidak diterbitkan. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponogoro 2013.

Nisman, W. A. (2011). Lima Menit Kenali Payudara Anda. Yogyakarta : C.V Andi Offset

Notoatmodjo, S (.2007) . Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nugroho, T. (2011). ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta : Nuha Medika


(53)

38 Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta : Salemba Medika

Olfah, Y. (2013). Kanker Payuadara dan SADARI. Yogyakarta : Nuha Mediaka. Sathina, S. P. (2012). Frekuensi Penderita Kanker Payudara di RSUP Haji Adam

malik. Karya Tulis Ilmiah tidak di Terbitkan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara Medan

Setiati, E. (2009). Waspadai Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta : C. V. Andi Offset

Sumantri, H. A. (2013). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Kencana Prenada Medika Group

Suryo, J. (2009). Herbal Penyembuh Kanker Pada Perempuan. Yogyakarta : PT Bentang Pustaka


(54)

39

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bernama Nurhalimah (Nim:145102054) adalah mahasiswa DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “ Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan patudara Sendiri (SADARI)”, penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan Anda untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya mohon kesediaan Anda mengisi kuesioner ini dengan jujur dan apa adanya. Jika Anda bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Anda.

Partisipasi Anda dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Anda bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa adanya sanksi apapun. Identitas pribadi dan semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.

Atas kesediaan dan kerjasama Anda, saya ucapkan terima kasih

Medan, April 2015

Hormat Saya Responden


(55)

39

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bernama Nurhalimah (Nim:145102054) adalah mahasiswa DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “ Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan patudara Sendiri (SADARI)”, penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan Anda untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya mohon kesediaan Anda mengisi kuesioner ini dengan jujur dan apa adanya. Jika Anda bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Anda.

Partisipasi Anda dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Anda bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa adanya sanksi apapun. Identitas pribadi dan semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.

Atas kesediaan dan kerjasama Anda, saya ucapkan terima kasih

Medan, April 2015

Hormat Saya Responden


(56)

40

KUESIONER PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

PADA SISWI KELAS II DI SMA NEGERI 9

MEDAN

Kode Responden

A. Identitas Responden

1. Umur :


(57)

41 II. Kuesioner

Petunjuk menjawab kuesioner

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda (x) pada pertanyaan di bawah ini.

1. Dibawah ini yang merupakan singkatan dari SADARI adalah... a. Pemeriksaan Kanker payudara

b. Pemeriksaan Payudara sendiri c. Melakukan penekanan pada payudara

2. Dibawah ini yang merupakan pengertian dari SADARI adalah.. a. Tindakan untuk mendeteksi secara awal penyakit kanker payudara b. Melakukan perabaan pada bagian tepi payudara

c. Melkukan pemeriksaan pada payudara untuk melihat peradangan pada payudara

3. SADARI merupakan salah satu cara untuk mendeteksi penyakit... a. Peradangan payudara

b. Kanker payudara

c. Bintik-bintik pada payudara

4. Seorang wanita berumur 18 tahun pergi ke RS untuk memeriksakan payudara yang akhir-akhir ini tidak nyaman pada saat di raba, setelah di periksa terdapat benjolan kecil di payudara, setelah itu tindakan awal apa yang harus di lakukan pada wania tersebut..?

a. Operasi

b. Pemeriksaan SADARI c. Biopsi (tes jaringan)


(58)

42

5. Tekhnik yang dilakukan untuk mendeteksi stadium awal kanker payudara yaitu:

a. SADARI

b. Pemeriksaan penunjang c. Sinar X

6. Waktu yang tepat saat melakukan SADARI adalah.. a. Tiga minggu selesai haid

b. Dua minggu setelah haid c. Satu minggu setelah haid

7. Sebaiknya SADARI dilakukan pada setiap... a. 3 minggu sekali

b. 1 bulan sekali setelah haid c. 2 bulan sekali

8. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan SADARI adalah... a. 5 menit

b. 10 menit c. 15 menit

9. Melakukan SADARI merupakan metode... a. Rumit dan butuh biaya

b. Mudah, tercepat, termurah,dan sederhana c. Membutuhkan waktu yang panjang

10. Langkah pertama melakukan SADARI adalah... a. Berdiri didepan cermin

b. Berbaring di tempat tidur c. Duduk diatas kursi


(59)

43

11. Berdiri di depan cermin merupakan salah satu langkah melakukan SADARI, untuk melihat...

a. bintik-bintik pada payudara

b. Pembengkakandan benjolan pada payudara c. Mendeteksi penyekit kanker

12. Langkah kedua melakukan SADARI adalah... a. Tangan dibawah pinggang

b. Tangan di lutut

c. Mengengkat kedua tangan ke atas kepala

13. Dengan mengangkat kedua tangan ke atas. Dengan maksud untuk melihat... a. Melihat Warna, tonjolan, permukaan kulit menjadi besar

b. Melihat bentuk yang unik pada payudara c. Melihat bintik-bintik merah pada payudara 14. Langkah ke tiga melakukan SADARI adalah...

a. Tidur di atas tempat Tidur

b. Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan kanan disamping kanan dan kiri

c. Berbaring di tempat tidur

15. Langkah ke empat melakukan SADARI adalah.. a. Berdiri di depan cermin

b. Berbaring di tempat tidur

c. Bertolak pinggang tangan menekan pinggul

16. Pada pemeriksaan SADARI dengan berbaring ke kiri dengan membengkokkan kedua lutut, dengan bantal atau handuk diletakkan di bawah bahu sebelah kanan untuk memeriksa...


(60)

44 a. Benjolan pada payudara

b. Warna pada payudara c. kelenjar payudara

17. Pada pemeriksaan SADARI dengan cara Vertikal dengan memijat dari atas tulang selangka hingga kebawah, untuk memeriksa...

a. Pembengkakan kelenjar payudara b. Bentuk payudara

c. Benjolan pada payudara

18. Pemeriksaan SADARI pada saat berbaring dengan pemeriksaan dengan cara memutar, untuk memperhatikan...

a. Meraba pembengkakan kelenjar

b. Benjolan yang luar biasa pada payudara c. Warna pada payudara

19. Pemeriksaan SADARI, pada saat melakukan pemeriksaan di puting payudara untuk melihat...

a. Adanya cairan dari puting payudara b. Kemerahan pada puting payudara c. Benjolan pada puting payudara

20. Pada saat pemeriksaan ketiak merupakan cara melakukan SADARI, untuk merasakan...

a. Adanya benjolan atau tidak pada daerah ketiak dan payudara b. Adanya perubahan warna pada payudara


(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

50

RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurhalimah

Tempat / Tanggal Lahir : Kotapinang 1 September 1993

Agama : Islam

Alamat : Jl. Flamboyan, Sumbermakmur Kec Tapung, Kab Kampar, Prov Riau

Riwayat Pendidikan : Tahun 1999-2005 :

SD Negeri Desa Sumbermakmur, Lulus Berijazah. Tahun 2006-2008 :

Madrasah Tsanawiyah Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid Sipirok. Tahun 2009-2011 :

Madrasah Aliyah Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid.

Tahun 2012-2014 :


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

50

RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurhalimah

Tempat / Tanggal Lahir : Kotapinang 1 September 1993

Agama : Islam

Alamat : Jl. Flamboyan, Sumbermakmur Kec Tapung, Kab Kampar, Prov Riau

Riwayat Pendidikan : Tahun 1999-2005 :

SD Negeri Desa Sumbermakmur, Lulus Berijazah. Tahun 2006-2008 :

Madrasah Tsanawiyah Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid Sipirok. Tahun 2009-2011 :

Madrasah Aliyah Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid.

Tahun 2012-2014 :


Dokumen yang terkait

Efektifitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Nilai Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Remaja Putri di SMPN 3 Tangerang Selatan

3 21 120

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan patudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas II Di SMA Negeri 9 Medan

0 0 13

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan patudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas II Di SMA Negeri 9 Medan

0 0 2

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan patudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas II Di SMA Negeri 9 Medan

0 0 5

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan patudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas II Di SMA Negeri 9 Medan

0 0 14

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan patudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas II Di SMA Negeri 9 Medan

0 0 3

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan patudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas II Di SMA Negeri 9 Medan

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

1 0 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMAN 2 NGAGLIK SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI DENGAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SM

0 0 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SADARI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DALAM PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan Sadari Terhadap Sikap Remaja Putri dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri di

0 0 11