Rumusan Masalah Keaslian Penelitian

5 eksklusif sebesar 6 dari target pencapaian 67, pemberian suplemen gizi sebesar 78 dari target 82, menimbang secara teratur sebesar 71,33 dari target 80. Adapun indikator lain yang sudah mencapai target makan aneka ragam makanan sebesar 100, menggunakan garam beryodium sebesar 85,33, Puskesmas Gabus II, 2011. Dari teori dan data-data yang diperoleh maka peneliti ini akan mengkaji tentang “Analisis Hubungan Penerapan Keluarga Sadar Gizi KADARZI dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati ”.

1.2 Rumusan Masalah

Kasus gizi buruk di Jawa Tengah sebesar 0,10, sedangkan kasus gizi buruk di Kabupaten Pati sebesar 7. Ini menunjukkan bahwa kasus gizi buruk di Pati masih cukup tinggi. Data Kadarzi di Kabupaten Pati sebesar 59,31. Dari data Kadarzi Kabupaten Pati terdapat 4 Puskesmas yang penerapan keluarga sadar gizinya masih di bawah target yaitu Puskesmas Gabus II sebesar 38,6 dari target 80, Puskesmas Juwana sebesar 40,6 dari target 80, Puskesmas Tlogowungu sebesar 45,9 dari target 80, dan Puskesmas Tambakromo sebesar 73,5 dari target 80. Dampak kekurangan gizi yang paling ditakutkan adalah gagal tumbuh growth faltering, terutama gagal tumbuh kembang otak. Anak yang menderita kekurangan gizi tidak saja menurun kecerdasan otaknya, tetapi menyimpan potensi terkena penyakit degeneratif ketika memasuki usia dewasa. Dari uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 6 1.2.1 Rumusan Masalah Umum Adakah Hubungan Penerapan Keluarga Sadar Gizi dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati? 1.2.2 Rumusan Masalah Khusus 1 Bagaimanakah penerapan Kadarzi di wilayah kerja Puskesmas Gabus II kabupaten Pati? 2 Bagaimanakah status gizi di wilayah kerja Puskesmas Gabus II kabupaten Pati? 3 Bagaimanakah hubungan penerapan kadarzi dengan status gizi di wilayah kerja Puskesmas Gabus II kabupaten Pati?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Penerapan Keluarga Sadar Gizi dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Untuk mengetahui penerapan Kadarzi di wilayah kerja Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati. 2 Untuk mengetahui status gizi di wilayah kerja Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati. 3 Untuk mengetahui hubungan penerapan Kadarzi dengan status gizi di wilayah kerja Puskesmas Pati Gabus II Kabupaten Pati. 7

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Masyarakat Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai masalah kesehatan bagi masyarakat khususnya ibu-ibu tentang pentingnya penanganan yang tepat agar balita tidak menderita gizi buruk. 1.4.2 Petugas Gizi Puskesmas Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pengelola program gizi khususnya sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan program penanggulangan gizi buruk.

1.4.3 Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman dalam menganalisis secara ilmiah suatu permasalahan dengan mengaplikasikan dengan teori-teori yang ada dan teori-teori yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Penulis Judul Penelitian Tempat Peneliti an Jenis Peneliti an Hasil 1 2 3 4 5 6 1. Yeti Nurmayati Implementasi Program Keluarga Sadar Gizi Kadarzi Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Studi Kasus Tentang Keluraha n Betet Kediri tahun 2008 Kualitati f deskripti f Hasil analisis data digunakan untuk memaknai fenomena penelitian dan memberikan arah penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini 8 Implementasi Program Kadarzi Di Kelurahan Betet Kota Kediri 2008. 1 proses implementasi kadarzi oleh petugas kesehatan dengan cara training, posyandu, radio, televisi, PKK, dan konseling di pustu, 2 implementasi kadarzi oleh masyarakat menunjukkan bahwa hanya sebagian masyarakat yang sudah melaksanakan program kadarzi, 3 faktor pendukung masyarakat sudah kadarzi: faktor ekonomi yang mapan, kebiasaankepercaya an dan adanya kegiatan posyandu, 4 kendala masyarakat belum kadarzi: pendidikan dan ekonomi rendah, kurang tenaga penyuluh, tidak konsisten terhadap program, waktu sosialisasi, efek negatif media massa, 5 tingkat kategori keluarga sejahtera yang sudah kadarzi paling banyak dari keluarga sejahtera I. 2. Esti Anggarini Fitrianingty as Perbedaan Pengetahuan tentang Keluarga Sadar Gizi Kadarzi Sebelum Desa Sumbere jo Kecamat an Jaken Quasy experime nt dengan rancang Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh hasil analisis bivariat dengan nilai p value 9 dan Sesudah Penerapan Metode Konseling Gizi di Desa Sumberejo Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Kabupat en Pati tahun 2011 an pre and posttest design with control group 0,0001 yang berarti ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan tentang KADARZI sebelum dan sesudah penerapan metode konseling gizi. Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian- penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Penelitian mengenai Analisis Hubungan Penerapan Keluarga Sadar Gizi dengan Status Gizi Balita Di Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati belum pernah dilakukan. 2. Variabel yang berbeda dengan penelitian terdahulu adalah variabel bebas yaitu penerapan keluarga sadar gizi dan variabel terikat adalah status gizi. 3. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional yaitu rancangan penelitian yang dilakukan dengan mengamati subyek dengan pendekatan suatu saat atau subyek di observasi hanya sekali saja pada saat penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan hubungan penerapan keluarga sadar gizi dengan status gizi.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Dokumen yang terkait

Gambaran Perilaku Sadar Gizi Pada Keluarga Yang Memiliki Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk Yang Ada Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014.

4 64 96

Pengetahuan keluarga tentang gizi dan status gizi BALITA di Kelurahan Lingkungan II Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 25 100

Hubungan Tingkat Sadar Gizi Keluarga dan Status Gizi Balita di Puskesmas Padang Bulan Medan

2 34 80

Analisis hubungan penerapan gizi seimbang keluarga dan perilaku keluarga sadar gizi dengan status gizi balita di Provinsi Kalimantan Barat

1 21 237

Hubungan perilaku keluarga sadar gizi (KADARZI) dengan status gizi balita di Kota Jambi

1 7 124

HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KECAMATAN Hubungan Perilaku Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten.

0 2 9

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijambe.

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijambe.

0 1 17

HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN.

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DAN STATUS GIZI BALITA DI DESA REPAKING KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI

0 0 8