memperoleh kesenangan anak akan sadar untuk memelihara dan menghormati lingkungan, alat, dan kawan bermain.
2.2 Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk membantu proses belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Istilah “media Pembelajaran” ternyata diartikan dengan berbagai cara. Para ahli mengartikannya
dengan berbagai definisi. Tetapi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu definisi secara luas dan secara sempit atau lebih sepesifik. pengarang yang
mendefinisikannya secara luas, yaitu setiap orang, materi atau peristiwa yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap Winkel, 1991: 187. Menurut Criticos dalam Daryanto 2010 : 4 menyatakan bahwa media
merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Sedangkan menurut Arsyad 2003: 3 dengan
menggunakan istilah mediator, media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar,
yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.
Dalam kegiatan interaksi antara siswa dan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin
timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media menurut Gerlach dan Ely dalam Daryanto 2011: 17 sebagai berikut:
a Kemampuan fiksatif
Kemampuan fiksatif artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau
kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan ditunjukan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
b Kemampuan manipulating
Kemampuan manipulating artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan manipulasi sesuai keperluan.
Misalnya, diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, dan dapat pula diulang- ulang penyajiannya.
c Kemampuan distributif
Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audiens yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV
atau Radio. Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut. a
Verbalisme, artinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya.
b Salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh
siswa. c
Perhatian tidak terpusat, artinya hambatan terjadi karena beberapa hal antara lain gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik dan mempengaruhi
perhatian siswa, siswa melamun, cara mengajar guru yang membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanpa variasi, serta kurang adanya
pengawasan bimbingan guru.
d Tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis
dan psikologis.
2.3 Model Pembelajaran Pengembangan