Rangkaian Kelistrikan Sepeda Motor

14

C. Rangkaian Kelistrikan Sepeda Motor

Sistem kelistrikan pada sepeda motor terbuat dari rangkaian kelistrikan yang berbeda-beda, namun rangkaian tersebut semuanya berawal dan berakhir pada tempat yang sama, yaitu sumber listrik baterai. Supaya sistem listrik dapat bekerja , listrik harus dapat mengalir dalam suatu rangkaian yang lengkap dari asal sumber listrik melewati komponen-komponen dan kembali lagi ke sumber listrik. Aliran listrik tersebut minimal memiliki satu lintasan tertutup, yaitu suatu lintasan yang dimulai dari titik awal dan akan kembali ke titik tersebut tanpa terputus dan tidak memandang seberapa jauh atau dekat lintasan yang ditempuh. Jika tidak ada rangkaian, listrik tidak akan mengalir. Artinya setelah listrik mengalir dari terminal positif baterai kemudian melewati komponen sistem kelistrikan, maka supaya rangkaian bisa dinyatakan lengkap, listrik tersebut harus kembali lagi ke baterai dari arah terminal negatifnya, yang biasa disebut massa ground. Untuk menghemat kabel, sambungan dan tempat , massa bisa langsung dihubungkan ke bodi atau rangka besi sepeda motor. Rangkaian kelistrikan sepeda motor ini akan terintegrasi dengan sistem kelistrikan bodi yang menunjang seorang pengendara motor dapat berkendara dengan aman dan nyaman. Beberapa komponen pendukung sistem kelistrikan bodi adalah sebagai berikut. 1. Baterai Baterai adalah tempat penyimpanan tenaga listrik yang mengubah tenaga listrik diubah menjadi tenaga kimia dan sebaliknya . Baterai biasanya terdapat pada mesin yang mempunyai sistem kelistrikan di mana 15 baterai sebagai sumber tegangan sehingga mesin tidak dapat dihidupkan tanpa baterai. Hampir semua baterai menyediakan arus listrik tegangan rendah 12 V untuk sistem pengapian, pengisian , stater dan kebutuhan lainnya pada kendaraan bermotor. Dengan sumber tegangan baterai akan terhindar kemungkinan terjadi masalah dalam menghidupkan awal mesin, selama baterai, rangkaian dan komponen sistem pengapian lainnya dalam kondisi baik. Arus listrik DC Direct Current dihasilkan dari baterai Accumulator. Baterai tidak dapat menciptakan arus listrik, tetapi dapat menyimpan arus listrik melalui proses kimia. Pada umumnya baterai yang digunakan pada sepeda motor ada dua jenis sesuai dengan kapasitasnya yaitu baterai 6 volt dan baterai 12 volt. Di dalam baterai terdapat sel-sel yang jumlahnya tergantung pada kapasitas baterai itu sendiri, untuk baterai 6 volt mempunyai tiga buah sel sedangkan baterai 12 volt mempunyai enam buah sel yang berhubungan secara seri dan untuk setiap sel baterai menghasilkan tegangan kurang lebih sebesar 2,1 volt. Jama,dkk.2008:170 Gambar 2.9 Baterai 16 2. Altenator Altenator atau generator berfungsi berfungsi sebagai penyedia tegangan yang digunakan untuk mengisi baterai dan mensuplai kebutuhan sistem-sistem kelistrikan. Sumber tegangan pada sepeda motor merupakan sumber tegangan AC yang sering disebut alternator. Alternator terdiri atas Kumparan Pembangkit Kumparan Stator dan Magnet permanen Rotor, berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik arus AC. Nugraha,Beni Setya.2005:10-11 Gambar 2.10 Konstruksi Altenator Gambar 2.11 Rangkaian sistem pengisian altenator AC dengan rectifier Jama,dkk.2008:137 17 3. Jaringan Kabel Jaringan kabel wiring harness adalah sekelompok kabel-kabel dan kabel yang masing-masing terisolasi, menghubungkan ke komponen- komponen sirkuit, dan sebagainya. Kesemuanya disatukan dalam satu unit untuk mempermudah dihubungkan antara komponen-komponen kelistrikan dari suatu kendaraan. Ada 3 macam kelompok utama yang didisain berdasar kondisi yang berbeda baik besarnya arus yang mengalir, temperature, dan kegunaan. Kabel dan kabel tersebut antara lain: a. Kabel Tegangan Rendah Sebagian besar kabel dan kabel yang terdapat dalam kendaraan adalah kabel yang bertegangan rendah low-voltage wire. Gambar 2.12 Konstruksi kabel tegangan rendah Gunadi,2008:412 b. Kabel Tegangan Tinggi Pada Sistem Kelistrikan Motor Kabel tegangan tinggi biasanya dipakai dalam sistem pengapian untuk menghubungkan komponen koil dengan busi c. Kabel-kabel Yang Diisolasi Kabel ini dirancang untuk mencegah gangguan yang ditimbulkan sumber dari luar dan digunakan sebagai signal lain, sehingga sering 18 dipasang sebagai kabel antena radio, ignition signal line, oxygen signal line dan sebagainya. Gambar 2.13 Kabel yang diisolasi Gunadi,2008:413 Beberapa tipe kabel dibuat dengan tujuan berbeda dan digunakan dalam beberapa kondisi yang berbeda pula besar arus yang mengalir, temperatur, penggunaan dan lain-lain. Contoh warna Kabel pada motor pada umumnya dengan kode huruf: B = Black hitam O = Orange oranye Br = Brown coklat Sb = Sky Blue biru langit Ch = Chocolate coklat tua RB = Red Black merahhitam Dg = Dark Green hijau tua LB = BlueBlack biruhitam BL = BlackBlue hitambiru P = Pink merah muda G = Green hijau R = Red merah Gy = Gray abu-abu V = Violet ungu L = Blue biru W = White putih Lg = Ligth Green hijau muda Y = Yellow kuning 19 Gambar 2.14 Contoh warna-warna kabel Untuk kabel bergaris huruf di depan garis miring menunjukkan warna dasar atau dominan, sedangkan yang dibelakang menunjukkan warna garis. 4. Regulator Merupakan serangkaian komponen elektronik, fungsi utama rectifier adalah sebagai penyearah arus bolak-balik yang dihasilkan alternator menjadi arus searah. Pada sistem pengisian sepeda motor, rectifier juga berfungsi sebagai pengaturpembatas regulator arus dan tegangan pengisian yang masuk ke baterai maupun ke lampu-lampu pada saat tegangan baterai sudah penuh maupun pada putaran tinggi.Nugraha,Beni Setya.2005:13 Gambar 2.15 Regulator Nugraha,Beni Setya.2005:13 5. Flasher Flasher berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus listrik secara otomatis. Arus listrik tersebut dialirkan ke lampu tanda belok . 20 Oleh karenanya lampu tanda belok dapat berkedip. Boentarto,1993:63. Sistem tanda belok dengan flasher menggunakan transistor merupakan tipe flasher yang pengontrolan kontaknya tidak secara mekanik lagi, tapi sudah secara elektronik. Sistem ini menggunakan multivibrator oscillator untuk menghasilkan pulsa denyutan ON-OFF yang kemudian akan diarahkan ke flasher turn signal relay melawati amplifier penguat listrik. Selanjutnya flasher akan menghidup-matikan lampu tanda belok agar lampu tersebut berkedip. Gambar 2.16 Flasher 6. Komponen-Komponen Penghubung Jaringan kabel dibagi dalam beberapa bagian untuk lebih memudahkan dalam pemasangan pada kendaraan. Bagian jaringan kabel dihubungkan kesalah satu bagian oleh komponen penghubung sehingga komponen kelistrikan dan elektronik dapat berfungsi seperti yang direncanakan. a. Connector Connector digunakan untuk menghubungkan kelistrikan antar dua jaringan kabel atau antara sebuah jaringan kabel dan sebuah komponen. 21 Connector diklasifikasikan dalam connector laki-laki male dan perempuan female, karena bentuk terminalnya berbeda. Gambar 2.17 connector Gunadi, 2008: 416 7. Baut Massa Baut massa ground bolt adalah baut khusus untuk menjamin massa yang baik dari suatu jaringan sistem kelistrikan sehingga dapat berfungsi optimal. Ada beberapa baut massa yang memiliki keistimewaan khusus, yaitu permukaan baut ditandai dengan crom hijau setelah diproses secara listrik untuk mencegah oksidasi. Model baut ini dapat dibedakan dengan baut lainnya karena warnanya hitam kehijauan . Namun yang paling penting, bahwa baut bias menjamin massa baterai kuat terhadap massa.Gunadi,2008:415 Gambar 2.18 Baut massa pada bodi Gunadi,2008:415 22 8. Saklar switch Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronika arus lemah. Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung on atau putus off dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat. Pada dasarnya saklar tombol bias diaplikasikan untuk sensor mekanik , karena alat ini bisa dipakai pada mikrokontroller untuk pengaturan rangkaian pengontrolan. Di dalam sistem kelistrikan sepeda motor saklar berfungsi untuk membuka dan menutup sirkuit kelistrikan untuk menghidupkan mesin, mengaktifkan lampu-lampu, dan aktifitas sistem pengontrol lainnya. Saklar-saklar switch yang terdapat dalam suatu kendaraan umumya menggunakan satu atau dua tipe, switch yang dioperasikan langsung oleh tangan dan switch yang dioperasikan oleh tekanan, tekanan hydraulis atau temperatur. 23 Switch Yang Dioperasikan Langsung Oleh Tangan a. Key Switch Saklar ini hadir dalam berbagai bentuk . Berfungsi untuk melakukan pengamanan terbatas .Switch ini mempunyai contack point yang diatur satu sumbu di atas permukaan yang bundar plat dan dioperasikan dengan cara memutar tombol atau kunci. Contohnya adalah seperti yang digunakan sebagai saklar kunci kontak sepeda motor dan mobil. Gambar 2.19 Key Switch b. Saklar dua arah Saklar kutub tunggal lemparan ganda. Umumnya digunakan sebagai saklar pemilih selector dua sirkuit, atau sebagai pengganti pasangan dua saklar. Contact point dari switch geser lever switch dioperasikan oleh gerakan knob ke atas, ke bawah, ke kiri dan ke kanan. Sebagai contoh, switch lampu dimmer pada sepeda motor. Gambar 2.20 Saklar dua arah COM L2 L1 24 c. Saklar geser kutub ganda lemparan ganda Saklar geser kutub ganda lemparan ganda umumnya digunakan sebagai saklar pemilih selector dua sirkuit, atau sebagai pengganti pasangan dua saklar. Contact point dari switch geser lever switch dioperasikan oleh gerakan knob ke kiri dan ke kanan. Sebagai contoh, switch tanda belok pada sepeda motor. Gambar 2.21 Saklar geser kutub ganda lemparan ganda d. Push To Make Push on Push to make adalah tombol yang menutup sirkuit bila ditekan. Jika tekanan dilepaskan atau terjadi tekanan berikutnya , maka akan menormalkan kembali tombol ke posisi semula dan sirkuit kembali terbuka. Contoh tombol push to brake adalah seperti yang digunakan sebagai tombol klakson dan stater. Gambar 2.22 Saklar push on e. Push To Brake Push off Push to brake adalah tombol yang membuka sirkuit bila ditekan. Jika tekanan dilepaskan maka akan sirkuit akan tertutup 25 sehingga listrik akan mengalir. Contoh tombol push to brake adalah seperti yang digunakan sebagai switch di handel rem Yamaha mio-j. Gambar 2.23 Saklar push off 9. Pengaman sirkuit Pengaman sirkuit ini terdiri dari sekering fuse dan pelindung kabel bodi untuk menghindari putusnya kabel apabila bergesekan dengan benda tajam. a. Sekering fuse Sekering digunakan pada kabel kabel positif setelah aki. Bila dilewati oleh arus yang berlebihan maka akan terbakar dan putus sehingga kebakaran dapat dihindari. Tipe sekering ada 2, yaitu : tabung cartridge dan kipas blade . Tipe blade sering banyak digunakan karena lebih kompak dengan elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang dan warna dari skering merupakan petunjuk kapasitas sekering 5A-30A Gambar 2.24 Sekering catridge dan blade Gunadi,2008:417 26

D. Alat Ukur Listrik