Kerangka Konseptual Kerangka Pemikiran

1. Perilaku Pada tahap ini perilaku yang ditunjukan melalui busana yang beraneka ragam pada setiap penampilan nya, gerakan-gerakan para pemain kesenian gembyung mulai dari awal sampai akhir acara, ekspresi wajah pada tahap ini para pemain kesenian gembyung menunjukan ekspresi wajah yang dapat diamati satu sama lainnya oleh setiap masyarakat yang hadir dimana pada prosesi ini memiliki pesan dan makna yang sedang terjadi dan pemakaian bau-bauan terdapatnya peggunaan kemenyan. 2. Ruang dan Waktu Pada tahap ini dalam prosesi kesenian gembyung dilaksanakan dalam ruangan ataupun lapangan yang terbuka sehingga dapat diamati dan dilihat oleh publik dimana dalam setiap prosesinya ini mengandung pesan nonverbal yang disampaikan dan waktu yang ditetapkan oleh perhitungan menurut sesepuh setempat karena kesenian ini lebih sering dipertontonkan pada saat ada warga yang mempunyai hajatan tertentu atau pada kegiatan agama islam. Dari kedua komponen diatas diadaptasikan oleh penulis ke gambar di bawah ini agar lebih jelas mengenai proses terjadinya pesan-pesan komunikasi non verbal yang terdapat dalam kesenian gembyung yang urutannya saling berkaitan sehingga menjadikan suatu informasi yang lebih efektif dan terencana.

2.2.3 Desain kerangka pemikiran

Dalam penelitian ini peneliti membuat desain kerangka pemikiran seperti yang di bawah ini: Gambar 2.1 Desain Kerangka Pemikiran Sumber : Pemikiran Penulis 2013 Ruang dan Waktu Perilaku KOMUNIKASI NON VERBAL 52

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

3.1.1 Tinjauan Tentang Kesenian Gembyung Di Kabupaten Subang

3.1.1 .1 Masa Pembentukan 1852-1948

Tidak ada yang tahu secara pasti kapan seni gembyung dilahirkan. Namun diperkirakan pada pertengahan abad ke 19 cikal bakal seni ini mulai ada, dan muai dikenal luas oleh masyarakat pada pertengahan tahun 1948-an. Seni gembyung adalah kesenian yang merupakan perkembangan dari kesenian terbang, salah satu kesenian peninggalan para wali. Konon kesenian terbang digunakan oleh para wali yang dalam hal ini Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga sebagai media untuk menyebarkan agama Islam , di tanah jawa khusus nya jawa barat. Kesenian terbang ini biasa dipertunjukkan pada upacara-upacara kegiatan Agama Islam seperti peringatan Maulid Nabi, Rajaban dan Kegiatan Syuro yang digelar di sekitar tempat ibadah. Seiring berjalan nya waktu dan berkembang nya zaman, kesenian terbang pun mulai bekermbang dan menyebar luas ke setiap penjuru tanah jawa,khusus nya jawa barat,yang semula kesenian terbang ini lahir di Cirebon pada abad 14. Kesenian terbang pun