perbuatan tes tindakan. Tes lisan adalah bentuk tes tertua yang dipakai guru. Guru-guru pada zaman dahulu sepenuhnya bergantung pada tes ini. Tes lisan
mempunyai tempat terhormat dalam tingkat sarjana, di lingkungan pendidikan. Tes lisan juga dipakai pada tingkatan S2 dan S3, yang terealisasi dalam bentuk
ujian tesis dan disertasi. Perkembangan bentuk tes obyektif yang relatif baru, telah mempengaruhi guru-guru untuk menurunkan derajat tes lisan ke status teknik
mengajar Stiggins, 1994. Guru-guru di zaman sekarang jarang mencoba memberi nilai atas
konstribusi lisan siswa-siswanya, tetapi masih juga ada sebagian dari mereka yang memanfaatkan tes lisan yang pendek untuk menilai pencapaian siswa-siswanya
maupun efektivitas sajian mereka sehari-hari. Tes lisan bukan tidak mempunyai martabat upaya pengukuran, tes tersebut sering disalah gunakan oleh guru yang
kurang berpengalaman dalam penggunaannya. Jika dibuat dan digunakan dengan cara yang semestinya, tes itu dapat sebagai alat pengukur kemajuan siswa yang
informal dan berharga.
1.2. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk membahas lebih dalam tentang penilaian pembelajaran jenis tes lisan. Selain daripada itu, tujuan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi ujian semester matakuliah Evaluasi Pembelajaran Biologi.
2
BAB II PENILAIAN PEMBELAJARAN JENIS TES LISAN
2.1. Tes Lisan
Tes lisan merupakan serangkaian soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik secara lisan dan jawaban
yang diberikan peserta didik secara lisan juga. Namun demikian dapat juga soal- soal tes diajukan secara lisan dalam waktu yang ditentukan dan jawabannya harus
dibuat secara tertulis. Adapun pada tes perbuatan, wujud soal tes adalah pemberian perintah atau tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa, dan cara
penilaiannya dilakukan terhadap proses penyelesaian tugas dan hasil akhir yang dicapai setelah siswa melaksanakan tugas tersebut.
Dalam tes lisan terdapat 9 petunjuk praktis yang dapat digunakan sebagai pegangan dalam pelaksanaannya, yaitu:
1. Sebelum tes lisan dilaksanakan, seyogyanya guru sudah melakukan inventaris berbagai jenis soal yang akan diajukan kepada siswa dalam tes
lisan tersebut, sehingga tes lisan dapat diharapkan memiliki validitas yang tinggi, baik dari segi isi maupun konstruksinya.
2. Setiap butir soal yang telah ditetapkan untuk diajukan dalam tes lisan, harus disiapkan pedoman atau pengelompokan jawaban yang betulnya.
3. Jangan sekali-kali menentukan skor atau nilai hasil tes lisan setelah siswa mengalami tes lisan.
4. Tes hasil belajar yang dilaksanakan secara lisan hendaknya jangan sampai menyimpang atau berubah arah dari evaluasi menjadi diskusi.
5. Dalam rangka menegakkan prinsip obyektivitas dan prinsip keadilan, dalam tes yang dilaksanakan secara lisan hendaknya jangan sekali-kali
memberikan angin segar dengan kata-kata yang sifatnya membantu menolong siswa.
6. Tes lisan harus berlangsung secara wajar.
3
7. Sekalipun acapkali sulit untuk dapat diwujudkan, namun sebaiknya guru mempunyai pedoman yang pasti, berapa lama waktu yang disediakan.
8. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam tes lisan hendaknya dibuat bervariasi.
9. Sejauh mungkin dapat diusahakan agar tes lisan itu berlangsung secara individual satu demi satu, agar tidak mempengaruhi mental testee yang
lain Sudjiono, 2008. Zainul 2005 menambahkan beberapa hal yang diperlukan dalam tes
lisan, yaitu: guru atau pengetes terlebih dahulu merencanakan pokok-pokok yang akan dipertanyakan; sampaikan pertanyaan dengan cara yang baik; ciptakan raport
sebelum memulai ujian lisan yang sebenarnya, karena umumnya setiap yang diuji sebelum ujian sudah dihinggapi rasa was-was dan takut; dahulukan pertanyaan
yang mudah dan diperkirakan dapat dijawab, sebaiknya penilaian diberikan segera setelah ujian dilaksanakan; formasi tempat duduk antara sipenguji dan siteruji
sebaiknya tidak berhadapan langsung secara vertikal. Dalam tes lisan terdapat beberapa hal yang harus kita perhatikan, antara
lain : A. strategi bertanya lisan. B. jenis-jenis tes lisan. C. merencanakan tes lisan. D. konstruksi tes lisan. E. prinsip-prinsip pemakaian tes lisan. F. keuntungan -
keuntungan khusus tes lisan. Dalam hal ini akan dibahas satu persatu dalam pembahasan.
2.2. Strategi Bertanya Lisan