Gelombang Ultrasonik TINJAUAN PUSTAKA A. Manggis

posisi produk dan mengaktifkan mekanisme pengalihan yang sesuai pada posisi yang tepat dari konveyor sortasi.

D. Gelombang Ultrasonik

Berdasarkan frekuensinya, gelombang akustik dibagi menjadi tiga jenis yaitu infrasonik, audiosonik dan ultrasonik. Gelombang infrasonik memiliki frekuensi di bawah 20 Hz. Gelombang audiosonik memiliki interval frekuensi 20 Hz-20 KHz. Gelombang ultrasonik memiliki frekuensi di atas 20 KHz. Batas atas frekuensi gelombang ultrasonik masih belum dapat ditentukan. Manusia dapat dengan mudah mendeteksi gelombang audiosonik. Sedangkan gelombang infrasonik dan ultrasonik hanya dapat didengar oleh hewan-hewan tertentu seperti kelelawar dan anjing. Hewan-hewan tersebut menggunakan gelombang ultrasonik untuk mencari makan, mencari jalan pulang atau komunikasi antara sesama. Gelombang ultrasonik merupakan gelombang elastik dengan frekuensi di atas 20 kHz yang dihasilkan oleh pembangkit generator. Dalam perambatannya, gelombang ultrasonik membutuhkan medium perantara. Hal ini disebabkan karena gelombang ultrasonik adalah gelombang mekanik. Gelombang ultrasonik tidak bisa merambat pada ruang hampa sehingga proses transmisi pada ruang hampa tidak pernah terjadi. Medium perantara gelombang ultrasonik bisa berupa padatan, cairan, gas atau semi padat cair. Menurut Gooberman 1968 perambatan gelombang ultrasonik lebih mudah terjadi pada medium padatan. Sedangkan medium gas atau udara merupakan medium yang buruk untuk perambatan gelombang ultrasonik. Penggunaan gelombang ultrasonik telah dimulai sejak perang dunia II untuk mendeteksi kedalaman laut. Teknologi gelombang ultrasonik telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Contohnya dalam bidang kedokteran yaitu untuk mendiagnosa janin, organ tubuh dan jaringan Galili et al 1993 dalam Juansah 2005 menggunakan amplitudo dan transmisi gelombang 50 kHz pada buah alpokat dan mendapatkan hubungan kuadratik antara amplitudo dan kekerasan alpokat. Mizrach et al 1997 dalam Rejo 2002 menggunakan atenuasi dan transmisi gelombang ultrasonik 50 kHz pada mangga dan memperoleh hubungan linier antara atenuasi dan kekerasan. Di 8 samping itu yang menjadi kelebihan gelombang ultrasonik adalah dapat mendeteksi paramaeter mutu buah manggis. Gelombang ultrasonik akan dapat mendeteksi apakah buah manggis tersebut mengandung getah kuning atau tidak. Maspanger 2005 menentukan karakteristik koagulum karet alam dengan metode ultrasonik. Rejo 2002 menggunakan gelombang ultrasonik sebagai metode non destruktif untuk menentukan tingkat ketuaan dan kematangan buah durian. Haryanto 2002 menggunakan gelombang ultrasonik untuk menentukan tingkat ketuaan dan kematangan durian unggul secara non destruktip melalui pengembangan model empiris. Budiastra et al 1999 melakukan pengukuran gelombang ultrasonik pada durian utuh dengan menggunakan tiga tranduser dengan frekuensi 1 Mhz, 500 kHz dan 50 kHz. Penelitian menunjukan bahwa pada frekuensi lebih besar dari 50 kHz, atenuasi gelombang ultrasonik pada durian utuh tersebut sangat besar sehingga gelombang ultrasonik tidak dapat menembus buah. Sedangkan frekuensi 50 kHz dapat digunakan untuk menentukan sifat gelombang ultrasonik buah manggis.

E. Tranduser