II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian biogas
Sasse 1992 menyatakan bahwa teknologi biogas merupakan teknologi yang memanfaatkan proses fermentasi limbah organik dalam kondisi hampa udara
anaerobic process oleh bakteri methanogen sehingga dihasilkan gas methan. Gas tersebut sebagian besar terdiri dari CH
4
dan CO
2.
Gas methan memiliki sifat mudah terbakar, jika kadar methan yang terkandung mencapai lebih dari 50 . Bahan baku
yang dapat digunakan adalah kayu, kotoran hewan, kotoran manusia, jerami, rumput, dan sebagainya Anonim, 1981. Proses ini terjadi secara alamiah terjadi pada
penumpukkan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir TPA. Produksi biogas tidak terlepas dari peranan berbagai jenis mikroba dalam
penghancuran bahan-bahan organik secara fermentasi anaerobik. Jenis mikroba yang berperan dalam proses ini adalah jenis bakteri methanogen. Bakteri methanogen
termasuk mikroorganisme anaerobik yang sangat sensitif terhadap oksigen, diketahui pertumbuhannya akan terhambat dalam konsentrasi oksigen terlarut 0,01 mgL.
Bakteri ini secara alami terdapat dalam rumen sapi, dasar danau, dan perairan payau Yani dan Darwis, 1990.
Biogas tidak hanya menghasilkan gas methan sebagai penyuplai energi, tetapi juga menghasilkan sludge yang sangat baik sebagai pupuk Sahidu, 1983. Sementara
itu, limbah atau ampas kotoran ternak, baik kerbau, sapi, atau babi dari bioreaktor yang tidak dikonversi masih tetap dapat dimanfaatkan. Selain untuk pupuk kebutuhan
perkebunan, ampasnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan cacing tanah Rubellus rumbricus
. Hasil metabolisme cacing tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah Sahidu, 1983.
Teknologi baru bagi sumber energi yang terbaharukan terus dikembangkan. Penggunaan bahan bakar biomassa sebagai bahan pensubstitusi bahan bakar fosil
merupakan salah satu peranan penting kelestarian hutan. FAO 1999 mengestimasi bahwa kontribusi penggunaan biomassa di negara berkembang sekitar 15 dari total
biaya energi yang diperlukan.
4
B. Bahan Baku Biogas