Pengertian Anak Hak – Hak Anak

9 BAB II KETENTUAN HUKUM TENTANG ANAK DAN PEKERJA ANAK Bab ini, sesuai dengan judulnya memuat gambaran hasil tinjauan kepustakaan yang dilakukan oleh Penulis, sepanjang yang berkaitan dengan usaha Penulis untuk mendeskripsikan suatu jawaban terhadap rumusan masalah Penelitian dan Penulisan Karya Tulis Kesarjanaan ini. Gambaran hasil tinjauan kepustakaan dimaksud dimulai dengan Hak – hak Anak, Pekerja Anak. Adapun tujuan dari pemaparan berupa uraian deskripsi kepustakaan dalam Bab ini adalah, seperti yang telah dikemukakan di atas, untuk mengetahui apa saja ketentuan hukum tentang pekerja anak yang inkonsisten?.

2.1. Hak – Hak Anak

1. Pengertian Anak

Anak dalam keluarga merupakan merupakan pembawa bahagia, karena Anak mempunyai arti untuk orang tuanya. Arti disini mengandung maksud memberikan isi,nilai, kepuasan, kebanggaan, dan rasa penyempurnaan diri yang disebabkan oleh keberhasilan orang tuanya yang telah memiliki keturunan, yang akan melanjutkan semua cita – cita dan harapan bagi kedua orang tuannya. Berikut ini adalah definisi atau pengertian tentang anak menurut peraturan perundang – undangan yang telah ada : 10 a. Pengertian Anak Menurut Konvensi Hak Anak KHA Menurut KHA definisi anak secara umum adalah manusia yang umurnya belum mencapai 18 tahun. Dalam implementasi keputusan KHA tersebut, setiap negara diberikan peluang untuk menentukan berapa usia manusia yang dikategorikan sebagai anak. Dalam KHA pasal 1 disebutkan bahwa anak berarti setiap manusia yang berusia di bawah delapan belas tahun kecuali berdasarkan undang-undang yang berlaku untuk anak-anak, kedewasaan telah dicapai lebih cepat. b. Pengertian Anak Menurut Kitab Undang – undang Hukum Pidana KUHP Hukum Pidana di Indonesia berdasarkan atas Kitab Undang – Undang Hukum Pidana, atau dengan kata lain Kitab Undang – undang Hukum Pidana KUHP adalah acuan dasar hukum pidana di Indonesia. Pengertian anak apabila dikaji keranah Hukum Pidana harus dikaitkan dengan Kitab Undang – undang Hukum Pidana, akan tetapi di dalam Kitab Undang – undang Pidana ini tidak dijelaskan secara implisit mengenai pengertian Anak, melainkan hanya definisi tentang “ belum cukup umur minderjaring ”, serta beberapa definisi yang merupakan bagian atau unsure dari pengertian anak yang terdapat pada beberapa pasalnya, namun pengertian belum cukup umur belum memberikan arti yang cukup jelas tentang pengertian anak menurut Kitab Undang – undang Hukum Pidana. Dalam Kitab Undang – undang Hukum Pidana juga terdapat pasal yang memberikan salah satu unsur pengertian tentang anak, seperti yang terdapat pada 11 Bab IX tentang arti beberapa istilah yang dipakai dalam Kitab Undang – undang Hukum Pidana, pada pasal 45 yang berbunyi : 11 “Dalam hal penuntutan pidana terhadap orang yang belum dewasa yang berumur di bawah enam belas tahun karena melakukan suatu perbuatan, hakim dapat menentukan: memerintahkan supaya yang bersalah itu dikembalikan kepada orang tuanya, walinya atau pemeliharanya, tanpa dikenakan suatu pidana apa pun, atau memerintahkan supaya yang bersalah itu diserahkan kepada pemerintah tanpa pidana apapun”. Dalam Pasal 283 ayat 1 dimaksudkan bahwa Anak di bawah umur adalah seorang yang belum berumur tujuh belas tahun . hal ini dapat dilihat dalam isi Pasal tersebut yaitu: “diancam dengan pidana penjara paling lama Sembilan bulan atau denda paling banyak enam ratus rupiah, barang siapa menawarkan, memberikan untuk terus maupun untuk sementara waktu, memperlihatkan atau memperlihatkan tulisan, gambaran, atau benda yang melanggar kesusilaan, maupun alat untuk mencegah atau menggugurkan hamil, kepada orang yang belum cukup umur, dan diketahui atau sepatutnya harus diduga, bahwa umurnya belum tujuh bel as tahun …..” Sedangkan dalam Pasal 287 KUHP ayat 1 dimaksudkan bahwa anak di bawah umur adalah seseorang yang belum berumur lima belas tahun. seperti yang tercantum isi pasal di bawah ini: “barangsiapa bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan, padahal diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa umurnya belum lima belas tahun ,,,,,” Dengan demikian pengertian anak menurut Kitab Undang – undang Hukum Pidana terdapat tiga katagori anak di bawah umur yaitu anak di bawah umur enam belas tahun dalam pasal 283 ayat 1 yang berhubungan dengan tulisan 11 Kitab Undang – undang Hukum Pidana Wetboek Van Strafrecht, diterjemahkan oleh Mowljanto, Jakarta : Bumi Aksara , 2001 Pasal 45. 12 – tulisan, gambar atau benda yang melanggar kesusislaan maupun alat untuk mencegah atau menggugurkan kehamilan, serta anak di bawah umur lima belas tahun dalam pasal 287 ayat1 yang berkaitan dengan perbuatan. Maka jelaslah pasal 45 KUHP merupakan aturan umum, sedangkan pasal – pasal lain di atas meupakan pengecualian dari pada aturan umum tersebut. c. Pengertian Anak Menurut Hukum Perdata Hukum perdata menjamin hak – hak anak sejak lahir, bahkan sejak di dalam kandungan . dalam hukum perdata pengertian anak dimaksudkan pada pengertian “ kebelum dewasaan”, karena menurut Hukum perdata seorang anak yang belum dewasa sudah bisa mengurus kepentingan – kepentingan keperdataannya. Untuk memenuhi keperluan ini, maka peraturan tentang “hendlichting”,yaitu suatu pernyataan mengenai seorang yang belum mencapai dewasa sepenuhnya atau hanya untuk beberapa hal saja dipersamakan dengan seorang yang telah dewasa. 12 Menurut Pasal 330 KUHPer belum dewasa adalah : “mereka yang belum mencapai umur genap dua puluh satu tahun, dan tidak lebih dahulu telah kawin” Menurut pasal tersebut, bahwa semua orang yang belum genap 21 tahun dan belum kawin dianggap belum dewasa dan tidak cakap dimata hukum, yang artinya belum bisa bersikap bertindak atau berperlakuan yang sesuai dimata hukum. 12 R.Subekti, Pokok – pokok hukum perdata, cet 31, Jakarta : PT. Intermasa.2003, hlm. 55. 13 Batasan usia pada pasal yang terdapat dalam kitab Undang – undang Hukum Perdata yaitu 21 tahun, dan undang – undang perkawinan yaitu 18 tahun. Hal inilah yang pada akhirnya digunakan sampai saat ini sebagai pengertian anak atau pengertian dewasa dalam Hukum Perdata. d. Pengertian Anak Menurut Undang – Undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Hukum perlindungan Anak Mengunakan dasar Hukum Undang – undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Anak adalah : 13 “Seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk yang masih di dalam kandungan”. Menurut pasal tersebut, Anak adalah siapa saja yang belum berusia 18 tahun dan termasuk anak yang masih di dalam kandungan, yang berarti segala kepentingan akan pengupayaan perlindungan terhadap anak sudah dimulai sejak anak berada di dalam kandungan hingga berusia 18 tahun. e. Pengertian Anak Menurut Undang – undang No.4 tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak. Salah satu hak anak yang harus diupayakan adalah kesejahteraan, karena anak merupakan tunas Bangsa dan potensi, serta penerus cita – cita Perjuangan bangsa yang rentang terhadap perkembangan zaman dan perubahan lingkungan dimana hal tersebut bisa mempengaruhi kondisi jiwa dan psikologinya. 13 Hukum Undang – undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Pasal 1 Ayat1. 14 Pelaksanaan pengadaan kesejahteraan bergantung pada partisipasi yang baik antara Subyek dan Obyeek dalam usaha pengadaan kesejahteraan anak tersebut. 14 f. Pengertian Anak Menurut Undang – undang No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan anak Di dalam Undang – undang No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan anak, diatur tentang hukum acara dan ancaman pidana terhadap anak atau proses peradilan anak yang mana harus dibedakan dengan orang dewasa. Pembedaan tersebut didasarkan pada pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial anak tersebut. Sanksi terhadap anak dibedakan berdasarkan perbedaan umur anak yang berarti dalam hal ini adalah pengertian tentang anak, dimana menurut psal 1 ayat 1 Undang – undang No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan anak, anak adalah : “orang yang dalam perkara anak - anak telah mencapai umur 8 tahun tetapi belum mencapai umur 18 tahun dan belum pernah kawin”. Dalam hal ini peraturan perundang – undangan DI Indonesia untuk batasan umur anak berbeda – beda satu sama lainnya. Pada KUHP dan KUHPerdata batasan umur anak adalah sampai 21 tahun sedangkan di dalam peraturan perundang – undangan yang membahas mengenai batasan umur anak di tentukan bahwa batasan umur anak adalah 18 tahun atau belum menikah. 15 Sedangkan terhadap ketentuan dalam Pasal 1 KHA tersebut yang menyatakan bahwa batasan umur Sebagai anak juga terkait pula dengan 14 Arif, Gosita, Masalah Perlindungan Anak, Jakarta : Akademika Prressindo 2001 , hlm 213. 15 Pasal 287 ayat 1 KUHPerdata. 15 kedewasaannnya lebih cepat. Dalam hal ini hanya pada KUHPPerdatalah yang mengatur hal tersebut. Dengan demikian konsep anak di Indonesia terkait dengan batasan umur anak adalah 18 tahun. 16 maka dari itu karena KHA merupakan lex sepesialis dari peraturan lain, maka untuk menentukan batasan umur anak di Indonesia mengacu kepada KHA. Dari beberapa ketentuan perundang – undangan di atas yang menyangkut mengenai pengertian anak KHAlah yang menjadi pedoman untuk merumuskan pengertian anak, karena KHA merupakan lex sepesialis dari aturan Hukum yang berlaku untuk merumuskan pengertian anak. Di dalam KHA dirumuskan bahwa Menurut KHA definisi anak secara umum adalah manusia yang umurnya belum mencapai 18 tahun. Dalam implementasi keputusan KHA tersebut, setiap negara diberikan peluang untuk menentukan berapa usia manusia yang dikategorikan sebagai anak. Dalam KHA pasal 1 disebutkan bahwa anak berarti setiap manusia yang berusia di bawah delapan belas tahun kecuali berdasarkan undang-undang yang berlaku untuk anak-anak, kedewasaan telah dicapai lebih cepat.

2. Hak – Hak Dasar Anak