digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
J. Sistematika Pembahasan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan memudahkan peneliti dalam menyusun skripsi ini, maka dijelaskan secara garis besar dari masing-masing bab
dan sub-babnya sebagai berikut: Bab I satu yaitu pendahuluan yang mana pada bab ini mengawali seluruh
pembahasan yang terdiri dari sub-sub bab, meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, identifikasi dan batasan masalah, penegasan judul, tujuan dan
manfaat peneliti, telaah pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab II dua menjelaskan tentang kajian teori yang mana didalamnya menguraikan secara teoritis definisi perilaku keagamaan, definisi nilai-nilai sosial,
dan teori kebutuhan dasar manusia perspektif Abraham Maslow. Bab III tiga deskripsi data penelitian yaitu profil pemulung di TPS
Simokerto yang meliputi kondisi pemulung seperti gambaran umum kelurahan Simokerto, kondisi ekonomi dan pendidikan pemulung, dan riwayat hidup
pemulung, perilaku keagamaan dan nilai-nilai sosial pemulung. Bab IV empat merupakan analisis dari hasil peneliti dalam skripsi ini,
berisi analisa dan pembahasan mengenai bentuk-bentuk perilaku keagamaan pemulung, nilai-nilai sosial, dan pandangan masyarakat terhadap para pemulung.
Bab V lima yaitu penutup, yang mana bab ini menjadi bagian akhir dan seluruh rangkaian penyusunan skripsi ini yang mana di dalamnya berisikan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
kesimpulan yang didapat dari penelitian dan saran-saran dari penelitian serta diakhiri dengan penutup.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
BAB II PERILAKU KEAGAMAAN DAN NILAI-NILAI SOSIAL
A. Pengertian Perilaku Keagamaan
1.
Perilaku
Pengertian perilaku dalam kamus antropologi yaitu segala tindakan manusia yang disebabkan baik dorongan organisme, tuntutan lingkungan alam
serta hasrat-hasrat kebudayaannya.
1
Sedangkan prilaku di dalam kamus sosiologi sama degan “action” artinya “rangkaian atau tindakan”.
2
Perilaku menurut Hasan Langgulung adalah aktivitas yang dibuat oleh seseorang yang dapat disaksikan dalam kenyataan sehari-hari.
3
Sedangkan menurut Bimo Walgito, perilaku adalah aktivitas yang ada pada individu atau
organisasi yang tidak timbul dengan sendirinya, melainkan akibat dari stimulus yang diterima oleh organisasi yang bersangkutan baik stimulus eksternal
maupun internal. Namun demikian sebagian terbesar dari perilaku organisme itu sebagai respon terhadap stimulus eksternal.
4
Menurut Alport bahwa perilaku merupakan hasil belajar yang diperoleh melalui pengalaman dan interaksi yang terus menerus dengan lingkungan.
Dengan seringnya dengan lingkungan, akan menjadi seseorang untuk dapat menentukan sikap karena disadari atau tidak, perilaku tersebut tercipta karena
1
Ariyono Suyono, Kamus Antropologi Jakarta: Akademi Persindo, 1985, 315.
2
Soerjono Soekamto, Kamus Sosiologi Jakarta: Rajawali, 1985, 7.
3
Hasan Langgulung, Teori-Teori Kesehatan Mental Jakarta: Al-Husna, 1996, 21.
4
Bimo Walgito, Psikologi Sosial Yogyakarta: Andi Offset, 1994, 15.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
pengalaman yang dialaminya. Sikap juga merupakan penafsiran dan tingkah laku yang mungkin menjadi indikatos yang sempurna, atau bahkan tidak
memadai.
5
Dengan demikian perilaku merupakan ekspresi dan manifestasi dari gejala-gejala hidup yang bersumber dari kemampuan-kemampuan psikis yang
berpusat adanya kebutuhan, sehingga segala perilaku manusia diarahkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai mahkluk individu, mahkluk sosial, dan
mahkluk berketuhanan. Jadi perilaku mengandung sebuah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan sikap bukan saja badan atau ucapan.
Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku merupakan indikasi seseorang dalam melakukan sesuatu perbuatan atau
tindakan. Perilaku juga bisa terbentuk dari pengalaman seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dengan adanya hubungan antara satu
orang dengan orang yang lain akan menimbulkan berbagai macam perilaku sesuai dengan situasi yang dihadapi, misalnya seseorang akan menunjukkan
perilaku tidak senangnya kepada lingkungan jika masyarakat tersebut selalu mengganggunya, dan perilakupun bisa mempengaruhi kehidupan keagamaan
seseorang karena perilaku merupakan implikasi dari apa yang didapat dan dilihatnya dalam masyarakat dengan melakukan perbuatan yang diwujudkan
dalam tingkah laku.
5
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Agama Edisi Revisi Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001, 201.