- 12 -
dampak dan pengaruh di dalam kebijakan yang dibuat sehingga mempengaruhi pola pikir masyarakat dan kebudayaan dari masyarakat itu sendiri.
3. Kajian Sosio-Historis Kepemimpinan
3.1 Tinjauan Konsep Kepemimpinan dalam Budaya Perjanjian Lama
Dalam setiap konteks kepemimpinan tidak bisa terlepas dari budaya, karena budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
yang diwariskan turun temurun, dari suatu generasi ke generasi yang lainnya. Maka dapat dipahami bahwa suatu budaya dapat terbentuk dari setiap kebiasaan yang dilakukan oleh
kelompok, baik adat istiadat, sistem agama maupun sistem politik yang tanpa disadari itu menjadikan suatu perubahan yang mendasar dari pemahaman setiap masyarakat akan seorang
pemimpinnya. Endraswara menyatakan bahwa budaya merupakan sesuatu yang hidup, berkembang dan bergerak menuju titik tertentu.
29
Budaya yang hidup merupakan budaya yang terus menerus berubah dengan berjalannya waktu, untuk mendasari pemahaman dalam
kajian sosio-historis penelitian ini, maka perlu melihat budaya perjanjian lama yang terjadi saat itu yang mempengaruhi setiap pemimpin atau raja-raja dalam mengambil keputusan dan
kebijakan. Perkembangan kepemimpinan yang ada di dunia israel kuno, seperti yang ada di
dalam perjanjian lama. Ditelusuri dari kepemimpinan zaman pra monarki yang didasarkan pada liga suku-suku, dimana hanya terdapat bét-av Rumah Bapa, klan, dan suku. Setiap
suku dipimpin oleh kepala suku atau tetua yang akan menghakimi setiap masalah, contoh kepemimpinan saat itu dapatdilihat pada para hakim, Musa Kharismatis, dan Abraham.
Pada masa Saul yang termasuk pada zaman pra monarki pun adanya kepala suku yang dipilih. Dalam hal ini Saul, Musa, Debora termasuk pemimpin yang memiliki Kharisma
sehingga dapat dipilih untuk memimpin saat itu. Dalam dunia Israel kuno Musa yang sebagai pemimpin Israel saat itu, disebut juga sebagai nabi dan unsur kepemimpinan Kharismatis
sangatlah terlihat dari Musa, yakni melalui panggilan Yahweh menghadapi bangsanya di Mesir dan yang merangsang mereka supaya membebaskan diri dari Mesir. Bahkan, semakin
menyelami sejarah dunia Israel kuno, semakin nyatalah pengaruh tokoh-tokoh kharismatis sebagai pemimpin-pemimpin bangsa. Pada umumnya pemimpin-pemimpin yang
membebaskan bangsa Israel dengan cara membangkitkan semangat Israel dan menggerakan
29
Suwardi Endraswara, Metode Penelitian Kebudayaan,Irian Jaya:Pustaka Widyatama, 2006, 77.
- 13 -
mereka sampai mereka bertindak seperti pahlawan bersifat kharismatik.
30
Kepemimpinan Kharismatik menurut Retnowati yang mengutip dari pandangan Weber mengacu kepada
seseorang yang memperoleh wewenang kepemimpinan melalui suatu pemberian dewa yang tidak dikenal kepada individu tertentu dan didasarkan pada kepercayaan.
31
Budaya yang ada di dalam dunia perjanjian lama, termasuk kekuasan raja-raja tidak semata-mata merupakan bagian dari keturunan atau penerusan tradisi dari pemerintahan
sebelumnya ke pemerintahan selanjutnya, tetapi dapat terlihat juga dari setiap masa kekuasaan raja-raja yang mempunyai gaya kepemimpinan berbeda. Perbedaan gaya
kepemimpinan ini dipengaruhi oleh faktor politik, stabilitas ekonomi, perubahan sosial dan tradisi yang ada. Hal-hal tersebut secara langsung, disadari maupun tidak itu merupakan
sebuah bagian dari sistem yang sangatlah kuat dan hal tersebut tidak bisa terpisah satu dengan yang lainnya. Maka, penulis melakukan analisis kritis dan mendalam mengenai hal tersebut
dengan melihat proses perkembangan kekuasaan kerajaan Israel untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dalam budaya perjanjian lama.
3.2 Perkembangan Kekuasaan Kerajaan Israel