Teori Sumber DH dalam Bingkai Kekuasaan Israel

- 10 - pinggiran yang bisa dikatakan sebagai negara inti yang mengalami penurunan atau negara peripheri yang berusaha meningkatkan posisinya dalam sistem dunia. 21

2.5 Teori Sumber DH dalam Bingkai Kekuasaan Israel

Pada rentang masa kepemimpinan Hizkia, Manasye dan Yosia ini, maka perlu melihat dari sudut pandang sumber DH sebagai bingkai besar kekuasaan Israel saat itu. Coote menyatakan bahwa tulisan DH muncul sebelum masa pembuangan, bahkania muncul saat raja Yosia memerintah di Yehuda. 22 Inilah yang dikenal dengan sumber Deuteronomis atau sumber Dh dalam pentateuch. Sejarah deuteronomistik merupakan sejarah tentang kedaulatan dinasti Daud. Coote menyatakan bahwa raja Israel tidak melegitimasi dirinya sendiri, sering kali hal itu merupakan kekhasan raja-raja dari Timur Dekat Kuno. Raja Israel dipilih oleh dewa. 23 Ini merupakan bagian dari unsur politik yang terjadi saat itu sehingga akan berpengaruh terhadap kebijakan yang raja Israel lakukan. Cross menyatakan bahwa sumber DH ditulis dalam dua bagian. Bagian pertama Dtr 1 ditulis oleh seseorang yang hidup pada masa Raja Yosia kira-kira 100 tahun sesudah kehancuran Israel Utara tahun 722 SZB atau tepatnya sekitar 622 SZB di Yerusalem ketika Yosia memerintah sebagai raja Yehuda. Ada dua tema yang mendominasi tulisan Dtr1 ini, pertama,akibat dosa Yerobeam dan kedua, kesetiaan Daud dan Yerusalem. Titaley dalam tulisan Robert Coote menyatakan bahwa Dosa Yerobeam tampak dari pemisahan Israel Utara dengan menghidupkan kembali kultus utara termasuk Sikhem dan Betel 1 Raj. 13:34 sebagai tandingan kultus Bait Allah di Yerusalem sehingga orang-orang Israel Utara tak perlu lagi beribadah ke Yerusalem. Hakikat dari ibadah ke Yerusalem adalah penegasan otoritas keluarga Daud atas wilayah utara sekaligus orang-orangnya. Jadi, ketika Yerobeam menghidupkan kembali kultus-kultus di utara, hal itu dilihat oleh keluarga Daud sebagai pembangkangan terhadap keluarga Daud di Selatan. Itulah dosa terbesar Yerobeam. Oleh karena itu, adalah sah bila Israel di Utara hancur. 24 Dtr1 diperkirakan terdapat dalam sebagian besar sumber DH sampai 2 Raja-Raja 23:25 yang menekankan kesalehan dan ketaatan Yosia. 21 http:legacy.fordham.eduhalsallMODWallerstein.asp Modern History Sourcebook: Summary of Wallerstein on World System Theory. Diakses 8 Juni 2015. 18.33 WIB. 22 David Robert Ord dan Robert B. Coote, Apakah Alkitab Benar? : memahami kebenaran Allah pada masa kini Jakarta: Gunung Mulia, 2001, 99. 23 Robert B. Coote, Sejarah Deuteronomistik Kedaulatan Dinasti Daud atas Wilayah Kesukuan Israel jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014, 14. 24 Robert B. Coote, Sejarah Deuteronomistik, 6. - 11 - Bagian kedua Dtr 2 ditulis pada masa pembuangan. 25 Coote memperkirakan bahwa penulis Dtr 1 yang berhubungan dengan masa pemerintahan Raja Yosia adalah imam-imam tradisi Lewi yang berhubungan dengan Silo dan Musa dibawah pimpinan safan, juru tulis Yosia. Sedangkan Dtr 2 merupakan pekerjaan lanjutan yang dikerjakan oleh penulis-penulis istana yang berlatarbelakang para imam di pembuangan. Akibatnya, terjadi perubahan terhadap sejarah Deuteronomis, khususnya bagi hukum Yosia yang menawarkan kesempatan murah untuk bertobat. Dari perubahan inilah yang menjadikan raja Manasye sebagai penyebab kejatuhan Yehuda. 26 Dua bagian yang Cross sebutkan itulah yang menjadi latar belakang penulisan sumber DH ini. Intinya adalah bahwa Israel Utara sebenarnya adalah bagian dari Yehuda di Selatan. Oleh karena itu, tidaklah salah kalau Yosia merasa berdaulat atas Israel Utara itu. Tulisan- tulisannya tersebut merupakan upaya ideologis untuk mengembalikan Israel Utara ke dalam pangkuan Yehuda kembali. 27 Tulisan ini dilakukan Yosia setelah menyadari bahwa Asiria sedang memasuki masa kehancurannya setelah hampir satu abad menguasai Palestina dan berbagai daerah lainnya mulai dari Tiglath-Pilezer III menjadi raja Asiria tahun 745-727 SZB sampai Assyurbanipal tahun 668-627 SZB. 28 Selama itu, Yehuda menjadi kerajaan taklukan yang harus taat pada Asiria. Kehancuran Israel Utara setelah memisahkan diri dari Yerusalem adalah akibat keinginan mereka untuk memberontak terhadap Asiria. Dengan melakukan kajian menggunakan teori sumber DH sebagai bagian dari kekuasaan Israel, maka tulisan ini diperkaya dengan dasar-dasar sosio-historis latar belakang tulisan di dunia perjanjian lama. Tulisan ini membahas lebih mendalam mengenai pengaruh Asiria terhadap gaya kepemimpinan Hizkia, Manasye dan Yosia. Oleh karena teori-teori tersebut sangatlah relevan dan tepat, karena masing-masing teori mempunyai suatu sudut pandang yang akan berguna untuk membangun dan memperkaya tulisan ini. Penulis melihat adanya suatu keterkaitan antara dunia perjanjian lama dengan teori sistem dunia yang digunakan, terlebih khusus core and periphery untuk melihat pengaruh kekuasaan terhadap Israel Selatan akibat imperialisme besar-besaran dari Asiria. Dari dasar tersebut akan mempengaruhi gaya kepemimpinan masing-masing raja pada masa itu, pada akhirnya gaya kepemimpinan akan membawa 25 Frank Moore Cross, Canaanite Myth and Hebrew Epic: Essays in the History of The Religion of Israel, Cambridge: Harvard University Press, 1973, 288 26 Robert B. Coote Mary P. Coote, Kuasa, Politik dan Proses Pembuatan Alkitab: Suatu Pengantar, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004, 79-80 27 Robert B. Coote, Sejarah Deuteronomistik, 7. 28 Robert B. Coote, Sejarah Deuteronomistik, 8. - 12 - dampak dan pengaruh di dalam kebijakan yang dibuat sehingga mempengaruhi pola pikir masyarakat dan kebudayaan dari masyarakat itu sendiri.

3. Kajian Sosio-Historis Kepemimpinan

3.1 Tinjauan Konsep Kepemimpinan dalam Budaya Perjanjian Lama

Dalam setiap konteks kepemimpinan tidak bisa terlepas dari budaya, karena budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok yang diwariskan turun temurun, dari suatu generasi ke generasi yang lainnya. Maka dapat dipahami bahwa suatu budaya dapat terbentuk dari setiap kebiasaan yang dilakukan oleh kelompok, baik adat istiadat, sistem agama maupun sistem politik yang tanpa disadari itu menjadikan suatu perubahan yang mendasar dari pemahaman setiap masyarakat akan seorang pemimpinnya. Endraswara menyatakan bahwa budaya merupakan sesuatu yang hidup, berkembang dan bergerak menuju titik tertentu. 29 Budaya yang hidup merupakan budaya yang terus menerus berubah dengan berjalannya waktu, untuk mendasari pemahaman dalam kajian sosio-historis penelitian ini, maka perlu melihat budaya perjanjian lama yang terjadi saat itu yang mempengaruhi setiap pemimpin atau raja-raja dalam mengambil keputusan dan kebijakan. Perkembangan kepemimpinan yang ada di dunia israel kuno, seperti yang ada di dalam perjanjian lama. Ditelusuri dari kepemimpinan zaman pra monarki yang didasarkan pada liga suku-suku, dimana hanya terdapat bét-av Rumah Bapa, klan, dan suku. Setiap suku dipimpin oleh kepala suku atau tetua yang akan menghakimi setiap masalah, contoh kepemimpinan saat itu dapatdilihat pada para hakim, Musa Kharismatis, dan Abraham. Pada masa Saul yang termasuk pada zaman pra monarki pun adanya kepala suku yang dipilih. Dalam hal ini Saul, Musa, Debora termasuk pemimpin yang memiliki Kharisma sehingga dapat dipilih untuk memimpin saat itu. Dalam dunia Israel kuno Musa yang sebagai pemimpin Israel saat itu, disebut juga sebagai nabi dan unsur kepemimpinan Kharismatis sangatlah terlihat dari Musa, yakni melalui panggilan Yahweh menghadapi bangsanya di Mesir dan yang merangsang mereka supaya membebaskan diri dari Mesir. Bahkan, semakin menyelami sejarah dunia Israel kuno, semakin nyatalah pengaruh tokoh-tokoh kharismatis sebagai pemimpin-pemimpin bangsa. Pada umumnya pemimpin-pemimpin yang membebaskan bangsa Israel dengan cara membangkitkan semangat Israel dan menggerakan 29 Suwardi Endraswara, Metode Penelitian Kebudayaan,Irian Jaya:Pustaka Widyatama, 2006, 77.