Kepemimpinan Kharismatik Konsep-konsep Kepemimpinan

- 6 - kepemimpinan transformasional bersama-sama maju di dalam memajukan suatu organisasi yang dipimpinnya. Kepemimpinan transformasional, khususnya dalam suatu organisasi tidak menjadikan suatu pekerjaan atau tanggung jawab sebagai suatu beban moral yang harus dikerjakan ‘dengan paksaan’, meskipun dalam kepemimpinan transaksional ini dapat memacu seseorang untuk bekerja lebih baik lagi dan untuk mencapai target, tetapi yang dilihat bukan prosesnya melainkan hasil yang akan didapatkan, penghargaan atau hukuman.

2.3.3 Kepemimpinan Kharismatik

Kepemimpinan kharismatik pertama kali dimunculkan oleh Weber.Teori tentang kharisma dan aplikasinya banyak ditemukan dari teori terhadap beberapa tokoh sejarah yang sebagian besar adalah nabi Yahudi dan pendeta Yahudi. Konsep kharisma itu sendiri sudah sangat tua. Kharisma adalah kata kuno. Sumbernya sering dikutip dari kata Yunani kuno “kairismos”. Istilah ini bahkan mundur lebih jauh ke zaman Persia kuno. Bagi orang Persia dan Yunani kharisma berarti sebuah pemberian para dewa yang dianugerahkan kepada seseorang. Kepemimpinan model ini terkadang menjadi hal yang lumrah dari dunia Israel kuno, karena raja-raja pada saat itu menganuhgerahkan takhta mereka kepada penerusnya, yaitu anak mereka sehingga secara tidak langsung memberi perhatian bahwa kepemimpinan model ini hanya didapatkan oleh keturunan raja atau dewa saja. Kepemimpinan Kharismatik dikatakan merupakan suatu kepribadian seseorang yang mempunyai pengaruh. 12 Paham atau pandangan ini muncul ketika para pakar mencoba menjelaskan mengapa beberapa orang lebih mampu menjalakan suatu kepemimpinan dibandingkan dengan yang lainnya. Bigham mendefinisikan seorang pemimpin sebagai seseorang yang memiliki sejumlah sifat dan watak yang memadai dari suatu kepribadian. 13 Model kepemimpinan Kharismatik memiliki sifat- sifat tertentu yang membedakannya dengan orang yang dipimpinnya. Dalam Kepemimpinan Kharismatik yang sangat kental terlihat adalah relasi kekuasaan. 14 Dari pandangan ini, kekuatan dan kekuasaan merupakan suatu hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin, dimana yang memimpin lebih mendominasi atau mempengaruhi daripada dipengaruhi. Hal tersebut terjadi, karena kekuasaan dan kekuatan yang ia miliki untuk mempengaruhi orang lain sesuai keinginannya. Gaya kepemimpinan ini yang membedakan dengan kepemimpinan transformasional dan transaksional, karena gaya kepemimpinan ini hanya berfokus pada seorang pemimpin saja, tanpa banyak mempedulikan 12 Ralph M. Stogdill. A Handbook, 8-9. 13 BighamW.V., The Pyschological Foundations of Management Shaw: New York, 1927, 54. 14 Ralph M. Stogdill, A Handbook, 12. - 7 - orang-orang yang dipimpinnya. Kepemimpinan kharismatik sangat mirip dengan kepemimpinan tradisional yang berpusat pada sang pemimpin sebagai sentral dari segala sesuatunya

2.3.4 Kepemimpinan Tradisional