Perbandingan nilai R
2
dibanding R
1
adalah 2,05:1,25. Dalam realisasi alat digunakan nilai resistor R
2
= 560 dan R
1
= 330 . Apabila dikembalikan lagi ke dalam persamaan 3.1 didapat,
+ =
1 2
1 R
R V
V
ref out
3.6
+ =
330 560
1 25
, 1
out
V
3.7
7 ,
1 1
25 ,
1 +
=
out
V
3.8
7 ,
2 25
, 1
=
out
V
3.9
V V
out
375 ,
3 =
3.10
Dari hasil perhitungan didapatkan tegangan keluaran sebesar 3,375 V. Untuk mendapatkan tegangan 5 V digunakan regulator tegangan 7805. Untai
regulator 5 V yang menggunakan regulator tegangan 7805 ditunjukan Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Untai Regulator 7805 [5, h.21]
3.1.3. RFID Reader
Modul RFID reader yang digunakan adalah CR-028 buatan China. Modul ini merupakan modul yang tergolong murah dan berdaya rendah. Penggunaan dari modul
ini juga mudah. Untuk berkomunikasi dengan modul mikrokontroler sebagai modul 7805
utama, modul RFID reader ini menggunakan protokol komunikasi UART. Secara keseluruhan ada 4 jalur yang terhubung dengan modul mikrokontroler, 2 jalur data, 1
jalur catu daya, dan 1 jalur ground. Untuk jalur data, koneksi antara kedua modul dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Koneksi Antar Pin Modul Mikrokontroler dan Modul RFID Reader
Pin RFID Reader Pin Mikrokontroler
TXD 1.6RXD
RXD 1.7TXD
Untuk catu daya, modul ini membutuhkan tegangan sebesar 3,3 V yang didapat dari regulator tegangan 3,3V yang ada pada modul mikrokontroler.
3.1.4. Liquid Cyrstal Display LCD
Modul LCD yang digunakan adalah LCD karakter 20 kolom x 4 baris. LCD ini memiliki pin keluaran sebanyak 16 pin, tetapi pada perancangan ini hanya 12 pin yang
digunakan. 12 pin yang terkoneksi dengan modul mikrokontroler sudah termasuk dengan koneksi tegangan 5V pin 2, ground pin 1, dan LED backlight pin 15 dan
16. 7 pin yang langsung terkoneksi dengan pin-pin pada mikrokontroler dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Konfigurasi Pin Modul LCD dengan Pin Modul Mikrokontroler Pin LCD
Pin Mikrokontroler
RS PIO 2-11
RW PIO 0-11
E PIO 1-0
Data 4 PIO 1-1
Data 5 PIO 1-2
Data 6 PIO 3-0
Data 7 PIO 3-1
Pin RS adalah pin Register Select, utnuk memilih jenis data yang dikirm ke LCD. Ada 2 kondisi:
• RS=0, data yang akan dikirim adalah perintah untuk pengaturan kerja LCD.
• RS=1, data yang dikirim adalah kode ASCII yang akan ditampilkan pada
LCD atau yang dikirim oleh modul mikrokontroler.
Pin E merupakan pin isyarat sinkronisasi, saat nilai pin E berubah dari ‘1’ menjadi ‘0’, maka data pada pin Data 4–data 7 diterima oleh LCD. Sedangkan untuk mengambil
data, pin E harus berubah menjadi ‘1’ dan data harus diambil sebelum pin E di-nol-kan lagi.
Tabel 3.4. Register Selection LCD [9, h.7]
Tabel 3.4 menjelaskan hubungan antara pin RS, RW dan operasi yang dikerjaan. •
Saat RS = 0 dan RW =0, LCD mengerjakan operasi internal. •
Saat RS = 0 dan RW =1, maka D7 akan menunjukkan Busy Flag atau jika D7 = 1, maka LCD sedang menjalankan operasi internal sehingga pada
kondisi ini tidak dapat melakukan perintah dari luar. •
Saat RS = 1 dan RW =0, dikerjakan proses penulisan data ke DDRAM atau CGRAM.
• Saat RS = 1 dan RW =1, dilakukan proses pembacaan dari DDRAM atau
CGRAM.
3.1.5. Keypad