Pemba HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

G p p Y se se p p n

C. Pemba

sepakb Perguru Gambar 2. Berd persentase t pertandingan Yogyakarta ebesar 18,9 ebesar 18,0 persentase se persentase se nyaman pers ahasan Penelitian ola sebelum uan Tinggi 0.00 10.00

20.00 30.00

40.00 50.00

60.00 70.00

80.00 90.00

100.00 B Diagram Sepakbola Perguruan Berdasarka asarkan tab tingkat kece n Liga Pen dari faktor 90 masuk 00 masuk ebesar 23,8 ebesar 14,3 sentase sebe ini bertujua m menghada i Se-Yogya Badan terasa kaku 1 8 .9 0 Kece Batang Per a Sebelum n Tinggi kan Faktor S bel 9 dan g emasan pem ndidikan In r somatif in k kategori t kategori ti 84 masuk 5 masuk esar 24,91 an untuk m api pertandi akarta berd Perut terasa tegang 1 8 .0 0 emasan Ber rsentase Ti Menghadap Se-Yogyak Somatif grafik 2 di main sepak ndonesia An ndikator Ba tinggi, Peru inggi, Detak kategori tin kategori tin masuk kat mengetahui ingan Liga P dasarkan fak Detak jantung berdetak kencan 2 3 .8 4 rdasarkan F ingkat Kec pi Pertandin karta Berd i atas menu kbola sebelu ntar Pergur adan terasa ut terasa te k jantung b nggi, Peruba nggi, dan Ba tegori tinggi tingkat kec Pendidikan ktor kognit ng Perubahan su badan 1 4 .3 5 Faktor Som cemasan Pe ngan LPI A dasarkan F unjukkan b lum mengh ruan Tingg kaku perse egang perse berdetak ken ahan suhu b adan terasa i. cemasan pe Indonesia A tif dan som uhu Badan ter tidak nya 2 4 .9 1 matif 50 emain Antar Faktor bahwa hadapi gi Se- entase entase ncang badan tidak emain Antar matif. rasa man 51 Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kecemasan pemain sepakbola sebelum menghadapi pertandingan Liga Pendidikan Indonesia Antar Perguruan Tinggi Se-Yogyakarta berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa pemain masih cukup merasa cemas ketika akan menghadapi pertandingan, seperti ketegangan otot, denyut jantung, peredaran darah, dan pernafasan. Ini dikarenakan pertandingan juga sudah memasuki delapan besar, sehingga tingkat kecemasan akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertandingan dengan level yang lebih rendah. Seperti yang diungkapkan oleh Komarudin 2011: 21, bahwa: jenis pertandingan akan sangat menentukan bagaimana kecemasan seorang atlet muncul. Sebagai contoh, seorang pemain sepakbola tentu saja akan lebih merasa cemas dibandingkan dengan pertandingan persahabatan. Hal ini dikarenakan tekanan terhadap para pemain untuk level piala dunia lebih berat dibandingkan dengan pertandingan persahabatan. Namun, level kompetisi ini juga ditentukan oleh persepsi individual dari para atlet. Ada atlet yang menganggap penting untuk satu level kompetisi, tapi ada pula yang menganggapnya kurang penting. Kecemasan dalam menghadapi turnamen merupakan reaksi emosi negatif atlet dalam menilai situasi pertandingan yang ditandai dengan kehilangan kendali, khawatir, was-was, sehingga menyebabkan atlet merasa tidak berdaya dan cepat merasa kelelahan karena senantiasa berada dalam keadaan yang dipersepsi mengancam. Rasa cemas muncul karena ada bayangan-bayangan yang salah berkaitan dengan pertandingan yang akan dihadapi. Gambaran tentang musuh yang lebih kuat, tentang kondisi fisik yang tidak cukup bagus, even yang sangat besar atau semua orang menaruh harapan yang berlebihan bisa mengakibatkan adanya kecemasan yang berlebihan. 52 Kecemasan tidak selalu merugikan, karena pada dasarnya rasa cemas berfungsi sebagai mekanisme kontrol terhadap diri untuk tetap waspada terhadap apa yang akan terjadi. Namun, jika level kecemasan sudah tidak terkontrol sehingga telah mengganggu aktivitas tubuh, maka hal itu jelas akan sangat mengganggu. Tingkat kecemasan pemain sepakbola sebelum menghadapi pertandingan Liga Pendidikan Indonesia Antar Perguruan Tinggi Se- Yogyakarta dari faktor kognitif persentase sebesar 54,59 masuk kategori tinggi. Tingkat kecemasan pemain sepakbola sebelum menghadapi pertandingan Liga Pendidikan Indonesia Antar Perguruan Tinggi Se- Yogyakarta berdasarkan faktor kognitif ada lima indikator, yaitu perasaan khawatir, merasa ragu, konsentrasi menurun, perasaan tertekan dari adanya suara-suara teriakan penonton, perasaan ketidak percayaan terhadap diri sendiri. Indikator merasa ragu merupakan indikator dengan persentase paling tinggi, yaitu sebesar 23,97 masuk kategori tinggi. Artinya kecemasan pemain pada saat akan menghadapi pertandingan paling besar karena pemain merasa ragu, seperti pemain merasa kurang percaya diri dapat mengalahkan lawan saya dalam pertandingan ini, pemain ragu bahwa timnya akan mendapatkan kemenangan. Kecemasan Kognitif cognitive anxiety adalah pikiran-pikiran cemas yang muncul bersamaan dengan kecemasan somatis. Pikiran-pikiran cemas tersebut antara lain: kuatir, ragu-ragu, bayangan kekalahan atau perasaan malu. Pikiran-pikiran tersebut yang membuat seseorang selalu merasa dirinya cemas. Kedua jenis rasa cemas 53 tersebut terjadi secara bersamaan, artinya ketika seorang atlet mempunyai keragu-raguan saat akan bertanding, maka dalam waktu yang bersamaan dia akan mengalami kecemasan somatis, yakni dengan adanya perubahan- perubahan fisiologis. Tingkat kecemasan pemain sepakbola sebelum menghadapi pertandingan Liga Pendidikan Indonesia Antar Perguruan Tinggi Se- Yogyakarta dari faktor somatif persentase sebesar 45,41 masuk kategori tinggi. Tingkat kecemasan pemain sepakbola sebelum menghadapi pertandingan Liga Pendidikan Indonesia Antar Perguruan Tinggi Se- Yogyakarta berdasarkan faktor somatif ada lima indikator, yaitu badan terasa kaku, perut terasa tegang, detak jantung berdetak kencang, perubahan suhu badan, badan terasa tidak nyaman. Indikator badan terasa tidak nyaman merupakan indikator dengan persentase paling tinggi, yaitu sebesar 24,91 masuk kategori tinggi. Artinya kecemasan pemain pada saat akan menghadapi pertandingan paling besar karena pemain merasa badan tidak nyaman sebelum menghadapi pertandingan. Ketidaknyamanan ini ditunjukkan dengan pemain merasa gugup dan grogi sehingga badan saya gemetar dalam menghadapi pertandingan, Mulut dan tenggorokan terasa kering dalam menghadapi pertandingan, dan kualitas tidur juga tergangganggu. Kecemasan somatik somatic anxiety adalah perubahan-perubahan fisiologis yang berkaitan dengan munculnya rasa cemas. Somatic anxiety ini merupakan tandatanda fisik saat seseorang mengalami kecemasan. Tanda-tanda tersebut antara lain: Perut mual, keringat dingin, 54 kepala terasa berat, muntah-muntah, pupil mata melebar, otot menegang dan sebagainya. Untuk mengukur kecemasan jenis ini dibutuhkan pemahaman yang mendalam dari atlet terhadap kondisi tubuhnya. Atlet harus selalu sadar dengan kondisi fisik yang mereka rasakan. Secara umum, kecemasan muncul karena persepsi yang terlalu berlebihan. Karena melibatkan persepsi yang merupakan proses kognitif, maka proses penanganan yang paling sering dilakukan adalah memperbaiki proses kognitif dari seorang atlet. 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan, bahwa tingkat kecemasan pemain sepakbola sebelum menghadapi pertandingan Liga Pendidikan Indonesia Antar Perguruan Tinggi Se-Yogyakarta berada pada kategori “sangat tinggi” sebesar 8,125 13 pemain, kategori “tinggi” sebesar 20 32 pemain, kategori “sedang” sebesar 34,375 55 pemain, kategori “rendah” sebesar 32,5 52 pemain, “sangat rendah” sebesar 5 8 pemain. Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 134,74, tingkat kecemasan pemain sepakbola sebelum menghadapi pertandingan Liga Pendidikan Indonesia Antar Perguruan Tinggi Se- Yogyakarta dalam kategori “sedang”.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut: 1. Dengan diketahui tingkat kecemasan pemain sepakbola sebelum menghadapi pertandingan Liga Pendidikan Indonesia Antar Perguruan Tinggi Se-Yogyakarta dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kecemasan pemain sebelum menghadapi pertandingan di tempat lain. 2. Faktor-faktor yang kurang dominan dalam tingkat kecemasan pemain sepakbola sebelum menghadapi pertandingan Liga Pendidikan Indonesia Antar Perguruan Tinggi Se-Yogyakarta, perlu diperhatikan dan dicari