Uji Normalitas Uji Autokorelasi

nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID . Tidak terjadi heteroskedastisitas yaitu apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Gambar 2. Grafik Scatterplot Sumber: Hasil Olah Data SPSS Berdasarkan gambar 2 di atas terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik tersebut menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov K-S. Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk uji statistik apakah data terdistribusi normal atau tidak. Uji Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan sebagai berikut: jika nilai signifikansi α 0,05 maka data terdistribusi secara normal.Uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini: Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Menggunakaan Uji K-S One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 54 Normal Parameters a,b Mean 0,000 Std. Deviation 0,045 Most Extreme Differences Absolute 0,130 Positive 0,130 Negative -0,123 Kolmogorov-Smirnov Z 0,952 Asymp. Sig. 2-tailed 0,325 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Olah Data SPSS Berdasarkan hasil pada tabel 5 di atas menunjukkan bahwa hasil uji normalitas dengan N=54 menunjukkan nilai KolmogorovSmirnov Z pada unstandardized residual sebesar 0,952 dengan signifikansi pada 0,325. Nilai signifikansi sebesar 0,325 lebih besar dari tingkat signifikansi 5 0,05 sehingga data terdistribusi normal.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson DW Test. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa nilai DW Test pada model regresi dan dapat dilihat pada tabel 6 berikut: Tabel 6. Hasil Uji Autokorelasi du d 4 - du Keterangan 1,680 1,971 2,320 Tidak ada gejala autokorelasi Sumber: Hasil Olah Data SPSS Berdasarkan tabel 6 di atas menunjukkan bahwa nilai d du dan d 4-du, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak terjadi autokorelasi. 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian ini menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga menggunakan rumus analisis regresi linear sederhana karena hanya menjelaskan pengaruh satu variabel bebas dan satu variabel terikat sedangkan pengujian hipotesis keempat menggunakan teknik analisis regresi linear berganda karena menjelaskan pengaruh tiga variabel bebas secara bersama-sama dengan satu variabel terikat. Ketiga teknik analisis ini menggunakan bantuan program SPSS 18. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pengujian Hipotesis Pertama