Sasaran Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan
ada pada diri seseorang. Sering orang menyebutnya dengan tabiat atau perangai.
25
Apapun sebutannya, karakter ni adalah sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan perbuatannya. Banyak yang
memandang atau mengartikannya identic dengan kepribadian. Karakter ini lebih sempit dari kepribadian dan hanya merupakan salah satu aspek
kepribadian sebagaimaan juga tempramen. Watak dan karakter berkenaan dengan kecenderungan penilaian tingkah laku individu berdasarkan
standar-standar moral dan etika. Sikap dan tingkah laku seorang individu dinilai masyarakat
sekitarnya sebagai sikap dan tingkah laku yang diinginkan atau ditolak, dipuji atau dicela, baik maupun jahat.
26
Sementara menurut istilah terminologis terdapat beberapa pengertian tentang karakter, sebagaimana telah dikemukakan oleh
beberapa ahli, diantaranya adalah sebagai berikut: a.
Griek mengemukaakan bahwa karakter dapat didefinisikan sebagai panduan dari pada segala tabiat manusia yang bersifat tetap, sehingga
menjadi tanda yang khusus untuk membedakan orang yang satu dengan yang lain.
25
Abdul Majid, Pendidikan Karakter, Ibid. h. 12.
26
Ibid., h. 12.
b. Simon Philips mendefinisikan karakter adalah kumpulan tata nilai
yang menuju pada suatu system, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan.
c. Doni Koesoema A. memahami bahwa karakter sama dengan
kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-
bentukan yang diterima dari lingkungan. d.
Winnie memahami bahwa istilah karakter memiliki dua pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang
bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk.
Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua,
istilah karakter erat kaitannya dengan personality. Seseorang baru bias disebut „orang yang berkarakter’ a person of character apabila
tingkah lakunya sesuai kaidah moral. e.
Sedangkan Imam Ghozali menganggap bahwa karakter lebih dekat dengan akhlak, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap, atau
melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi.