PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA PRAKTIKUM PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA PRAKTIKUM PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU REAKSI

Oleh

FADILLA AMELIA

Penelitian ini didasarkan pada kendala guru dalam melakukan asesmen kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen asesmen kinerja yang mudah digunakan, serta mendeskripsikan karakteristik, pelaksanaan, dan metode in-strumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Meto-de penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D) menurut Borg dan Gall. Tahap-tahap penelitian ini adalah analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan draf produk, validasi ahli, revisi, uji pemakaian produk, tanggapan guru dan revisi produk. Berdasarkan hasil tanggapan dari guru terhadap aspek keter-bacaan, aspek konstruksi, dan aspek pemakaian produk memiliki kategori sangat tinggi. Penelitian dan pengembangan instrumen asesmen kinerja praktikum penga-ruh suhu terhadap laju reaksi dihasilkan produk yang sederhana dan mudah digu-nakan.


(2)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA PRAKTIKUM PENGARUH SUHU

TERHADAP LAJU REAKSI

Oleh

FADILLA AMELIA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(3)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PADA PRAKTIKUM PENGARUH SUHU

TERHADAP LAJU REAKSI

(Skripsi)

Oleh

FADILLA AMELIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan .... 15 2. Alur penelitian pengembangan asesmen kinerja praktikum ... 21


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Ruang Lingkup... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asesmen Kinerja ... 8

B. Kriteria dan Karakteristik Asesmen Kinerja ... 10

C. Fungsi dan Tujuan Asesmen Kinerja ... 11

D. Jenis dan Teknik Asesmen ... 12

E. Prinsip Asesmen ... 13

F. Objek Asesmen ... 13

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 15

B. Subyek dan Lokasi Penelitian ... 16


(6)

D. Instrumen Penelitian ... 17

E. Prosedur Pelaksanaan ... 20

F. Teknik Pengumpulan Data ... 25

G. Analisis Data ... 26

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan ... 30

B. Perancangan dan Pengembangan Draf Produk Instrumen Asesmen Kinerja Praktikum ... 32

C. Uji Coba Lapangan ... 41

D. Revisi Hasil Uji Coba ... 45

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 46

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Analisis SKL-KI-KD ... 51

2. Silabus ... 60

3. RPP ... 79

4. Hasil Angket Analisis Kebutuhan untuk Guru ... 124

5. Hasil Angket Analisis Kebutuhan untuk Siswa ... 127

6. Deskripsi Hasil Angket Analisis Kebutuhan pada Guru dan Siswa ... 129

7. Hasil Validasi Aspek Keterbacaan ... 133

8. Hasil Revisi Validasi Aspek Keterbacaan ... 135


(7)

10. Hasil Revisi Validasi Aspek Konstruksi ... 138

11. Hasil Validasi Aspek Keterpakaian Produk ... 140

12. Tabulasi Hasil Validator ... 141

13. Hasil Tanggapan Guru Aspek Keterbacaan ... 145

14. Hasil Tanggapan Guru Aspek Konstruksi ... 147

15. Hasil Tanggapan Guru Aspek Keterpakaian Produk ... 148

16. Tabulasi Hasil Tanggapan Guru ... 149

17. Surat Keterangan Penelitian Pendahuluan ... 153


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penyekoran pada angket untuk pertanyaan positif ... 27

2. Tafsiran skor (persentase) angket ... 29

3. Rubrik penilaian ... 35

4. Hasil validasi ahli ... 38

5. Rubrik hasil revisi ... 40


(9)

(10)

(11)

MOTO

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang sabar

(QS. Ali-Imran: 146)

Orang yang optimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap

malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap

kesempatan

(Nabi Muhammad SAW)

Waktu itu bagaikan sebilah pedang, kalau engkau tidak


(12)

(13)

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmannirrohim ……

Puji syukur kehadirat ALLAH subhanahuwata’ala, yang telah

memberikanku waktu-waktu indah dalam proses hidupku, sehingga aku dapat mempersembahkan skripsi ini teruntuk:

Mamake dan Bapakeku tercinta, terimamkasih atas doa dan dukungan

yang luar biasa terhadap ananda. Semoga ALLAH memperkenankan ananda untuk selalu memberikan lebih banyak kebahagiaan dunia dan

akhirat di masa yang akan datang.

Adik-adikku tersayang (Vina, Apri dan Fariz) dan Makwo terimakasih

karena selalu memberikan senyum, canda tawa yang selalu menjadi warna yang aku rindukan dalam kesendirianku saat jauh dari kalian.

Keluargaku tercinta, guru-guruku, dan dosen-dosenku tersayang

terimakasih atas dukungan, semangat dan masukan yang kalian berikan dalam setiap tahap perjalanan hidupku.

Sahabat-sahabatku tersayang, terimakasih atas segala pengalaman

suka, duka, canda, tawa, tangis haru yang telah kita lewati bersama. Semua hal itu akan ku kenang dalam doa dan akan sangat

kurindukan di masa mendatang.


(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada 3 Mei 1993, sebagai putri pertama dari empat bersaudara buah hati Bapak Suwarso dan Ibu Yuliana. Tahun1997 mengawali pen-didikan formal pertama di TK Islam Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tangga-mus, melanjutkan pendidikannya di SD Negeri 3 Kotaagung tahun2005, SMP Ne-geri 1 Kotaagung tahun 2005 hingga 2008, dan SMA NeNe-geri 1 Kotaagung tahun 2008 hingga 2011.

Tahun 2011 Penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasio-nal Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjadi mahasiswa per-nah terdaftar dalam organisasi internal kampus yaitu menjadi Staff Ahli Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Eksakta (Himasakta) FKIP Unila ta-hun 2012 dan sebagai Sekretaris Umum tata-hun 2012, juga pernah menjadi Sekreta-ris Eksekutif BEM FKIP Unila pada tahun 2014-2015. Selain itu, pernah menjadi Asisten Praktikum Kimia Lingkungan tahun 2014. Selama kuliah juga mendapat Beasiswa Bidik Misi sejak tahun 2011 hingga 2015. Tahun 2014 mengikuti Prog-ram Pengalaman Lapangan (PPL) yang terintergrasi dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di SMA N 1 Bangkunat Belimbing Kecamatan Bangkunat Belimbing Kabupaten Pesisir Selatan.


(15)

SANWACANA

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya sehinga dapat diselesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Instrumen Asesmen Kinerja Pada Praktikum Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan.

Sepenuhnya disadari atas keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak sangat membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada: 1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia dan sebagai Pembimbing I atas kesabaran, dukungan dan masukan dalam memberikan bimbingan, dan pengarahan dalam proses penyusunan skripsi. 4. Ibu Dra. Ila Rosilawati, M.Si., selaku Pembimbing II atas motivasi dan

kese-diaannya dalam memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi. 5. Ibu Dra. Nina Kadaritna, M.Si., selaku Pembahas atas kesediaannya untuk

memberikan saran dan motivasi selama proses penyusunan skripsi.

6. Bapak M. Mahfudz Fauzi S.,S.Pd., M.Sc., selaku Validator atas kesediaan dalam memberikan penilaian dan motivasi selama proses penyusunan skripsi.


(16)

7. Mamake dan Bapakeku yang selalu aku cinta. Terima kasih atas restu, du-kungan dan doa yang selalu dipanjatkan untukku dan adik-adikku tersayang, Vina, Apri dan Fariz yang telah memberikan semangat, dukungan dan doa untuk menyelesaikan studi di Pendidikan Kimia. Terimakasih juga untuk ibu kos dan bapak kos.

8. Sahabat-sahabatku, Sela, Sevi, Neng, Rosita, Tari, Sayu, Ambar, Diantri, Suci, Iyam, Reni, Siska, Nurdiana, Dynda, Deanita, Sabila, Puspita, mba Nani, mba Oktia, mba Reti, Riya, Aryo, Ansori, Andi, Weddy, Khoirul dan temen- temen KKN-KT Ikhwan, Ijal, Sandi, Sigit, Suci, Yessy, Intan, Nita, Yuli, Patrik, dan Mufida yang tak henti-hentinya memberikan semangat.

9. Teman-teman organisasi di Himasakta, BEM FKIP, FPPI, dan DPM FKIP. 10. Rekan-rekan seperjuanganku, Reni dan Tendy atas kerja sama, dukungan, dan

kekompakkannya dan serta teman-temanku Pendidikan Kimia terkhusus untuk angkatan 2011 terimakasih atas kebersamaan dan semangatnya selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, akan tetapi semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca. Amin.

Bandar Lampung, 08 Juli 2015 Penulis,


(17)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asesmen atau penilaian merupakan proses untuk mendapatkan informasi menge-nai apa saja yang telah dipelajari oleh siswa dan bagaimana tingkat keberhasilan siswa mempelajarinya (Abidin, 2014). Tingkat keberhasilan atau hasil pembel-ajaran ini akan menjadi bahan pengambilan keputusan untuk memperbaiki proses belajar. Asesmen dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai hasil belajar peserta didik dalam mencapai sebuah kompetensi dasar ( Uno dan Koni, 2012 ). Penilaian hasil belajar peserta didik dalam kurikulum 2013 mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian hasil belajar pada kompetensi keterampilan dapat menggunakan asesmen kinerja (Tim Penyusun, 2014).

Asesmen kinerja merupakan salah satu alternatif penilaian terhadap perolehan, penerapan, pengetahuan dan keterampilan yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses dengan mengacu pada standar tertentu (Wulan, 2013). Asesmen ki-nerja dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Asesmen kinerja dilaksanakan menggunakan instrumen penilaian. In-strumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk menilai peserta didik dalam mencapai pembelajaran (Tim Penyusun, 2014). Instrumen asesmen kinerja yang digunakan dalam mengukur kemampuan siswa pada suatu indikator harus dileng-kapi dengan rubrik (Susila, 2012). Rubrik yang dibuat harus melalui validitas dan


(18)

2

reliabilitas dalam menilai kompetensi siswa pada pelaksanaan praktikum sehingga pembelajaran praktikum untuk kompetensi keterampilan harus didasarkan pada data yang bersesuaian dengan pelaksanaan asesmen kinerja (Sudrajat dkk, 2011). Pelaksanaan Asesmen kinerja laboratorium harus dilaksanakan secara efektif, karena terdapat tuntutan dalam kompetensi hasil belajar siswa yaitu berupa nilai praktik yang diperoleh dari kegiatan praktikum (Susila, 2012).

Praktikum merupakan salah satu proses pembelajaran yang dilakukan untuk mem-peroleh pengetahuan dengan eksperimen yang umumnya dilakukan di laboratori-um. Praktikum di laboratorium dalam pembelajaran kimia menjadi penting jika ditinjau dari ilmu kimia yang dibangun dengan metode ilmiah (Jumaini, 2013). Melalui tahapan metode ilmiah, maka ilmu kimia dapat melatih kemampuan siswa dalam mengembangkan kemampuan mencoba, menemukan, dan menyimpulkan hasil eksperimen yang dapat mencakup kimia sebagai proses.

Siswa mempelajari ilmu kimia sebagai proses dan menerapkan pembelajaran me-lalui praktikum atau melakukan kinerja maka pendidik harus menilai kinerja siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau hasil belajarnya, sehingga proses pembelajaran ini perlu adanya instrumen asesmen kinerja yang dapat menilai ke-mampuan kinerja peserta didik (Abidin, 2014). Sehubungan dengan itu maka pendidik harus membuat perangkat mengenai penilaian pada aspek keterampilan atau instrumen asesmen kinerja yang sesuai dengan materi yang disampaikan dan kondisi dalam proses pembelajaran agar dapat meningkatkan efisiensi dan efekti-vitas ketercapaian kompetensi lulusan (Uno dan Koni 2012). Menurut fakta di lapangan sebagian besar guru belum membuat instrumen asesmen kinerja dan


(19)

3

keterlaksanaan asesmen kinerja masih jarang dilakukan. Hal tersebut didukung oleh beberapa peneliti pendahulu dan hasil observasi langsung dari 4 sekolah berikut.

Fakta di sekolah berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 5 guru dan 48 siswa dari 4 SMA/MA di Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus (SMA N 1 Kotaagung, SMA N 2 Kotaagung, SMA Muhammadiyah Kotaagung dan MAN 1 Kotaagung) mengenai instrumen asesmen kinerja diperoleh bahwa (1) sebanyak 100% guru tidak pernah membuat instrumen asesmen kinerja untuk mengukur kemampuan psikomotorik siswa, (2) sebanyak 60% guru merasa kesu-litan dalam membuat instrumen penilian, (3) sebanyak 80% dari guru-guru terse-but belum memahami tentang asesmen kinerja, (4) sebanyak 97,9% siswa menga-takan penilaian kinerja pada saat praktikum penting untuk di lakukan, dan (5) se-banyak 100% guru-guru mengatakan perlu dikembangkan sebuah instrumen ases-men kinerja dalam kegiatan praktikum.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh 4 guru kimia SMA/ MA di Yogya-karta (SMA N 7 YogyaYogya-karta, SMA N 5 YogyaYogya-karta, SMA Kolombo YogyaYogya-karta, MAN Lab UIN Yogyakarta) menunjukkan bahwa penilaian aspek psikomotorik pada praktikum kimia SMA/MA hanya sebatas pada pengamatan tidak terstruktur, tanpa menggunakan instrumen penilaian dan hanya meliputi beberapa aspek ke-terampilan saja. Guru belum mengembangkan instrumen penilaian aspek psiko-motorik pada praktikum kimia secara spesifik. Instrumen penilaian yang tersedia juga belum disertai dengan pedoman penskoran, sehingga penilaian tidak bisa di-hindarkan dari subyektivitas penilai (Jumaini, 2013).


(20)

4

Fakta penelitian terdahulu yang lain dilakukan oleh Wulan (2008) menyatakan bahwa prinsip asesmen kinerja yang ditawarkan para ahli asesmen selama ini belum sesuai dengan kebutuhan guru dan kondisi sekolah di Indonesia. Asesmen yang dicontohkan memiliki aturan dan prosedur yang rumit sehingga sulit dipel-ajari dan sulit diaplikasikan dalam penilaian sehari-hari. Hasil studi mendalam se-lama lima tahun tentang asesmen kinerja (Wulan, 2003-2008) telah menghasilkan suatu gagasan baru tentang skenario implementasi asesmen kinerja sehari-hari untuk pembelajaran sains di Indonesia. Penilaian kinerja siswa akan lebih mudah dilakukan apabila guru menggunakan kurva normal sebagai dasar pemikiran.

Kurva normal dapat menjelaskan bahwa frekuensi siswa dengan kemampuan mendekati rata-rata lebih banyak dibandingkan dengan frekuensi siswa dengan kemampuan rendah dan tinggi. Pada pelaksanaannya guru hanya perlu berfokus pada siswa berkemampuan rendah dan tinggi saja.

Asesmen kinerja pada kegiatan praktikum menjadi penting untuk dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik. Harapan guru kimia di Kecamatan Kotaagung Ka-bupaten Tanggamus mengenai kegiatan praktikum adalah adanya pengembangan instrumen asesmen kinerja yang efektif dan dapat menilai secara menyeluruh pro-ses kegiatan peserta didik ketika melakukan praktikum. Praktikum yang dikhu-suskan yaitu mengenai pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah berikut ini.


(21)

5

1. Bagaimanakah karakteristik instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi?

2. Bagaimana bentuk instrumen asesmen kinerja yang sederhana pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi?

3. Bagaimana pelaksanaan instrumen asesmen kinerja yang mudah digunakan pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi?

4. Apa kendala yang ditemui ketika menyusun instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah seperti berikut:

1. mendeskripsikan karakteristik instrumen asesmen kinerja yang dikembang-kan pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi;

2. mengembangkan instrumen asesmen kinerja yang sederhana pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi;

3. mendeskripsikan pelaksanaan dalam menggunakan instrumen asesmen kiner-ja yang mudah digunakan pada praktikum suhu terhadap laju reaksi; dan 4. mendeskripsikan kendala dalam penyusunan instrumen asesmen kinerja yang

dikembangkan pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam pengembangan asesmen kinerja ini menurut Uno dan Koni (2012) diantaranya sebagai berikut ini.


(22)

6

1. Bagi peserta didik

Penggunaan instrumen asesmen kinerja diharapkan dapat memberikan motivasi lebih untuk peserta didik dalam mengikuti praktikum kimia dan untuk mengukur dan melatih keterampilan proses berpikir dan aplikatif siswa terhadap percobaan praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Siswa yang melakukan kinerja ketika dilakukan penilaian akan memperlihatkan kinerjanya dengan lebih baik karena siswa merasa kinerja yang dilakukan seperti ada penghargaan yang lebih berarti.

2. Bagi guru

Pengembangan instrumen asesmen kinerja dapat digunakan sebagai alat ukur yang lebih efektif dalam penilaian praktikum siswa sehingga penilaian terhadap praktikum kimia dapat lebih terarah dan menyeluruh (produk dan proses). Instru-men asesInstru-men kinerja ini juga dapat dijadikan referensi bagi guru dalam Instru-menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen kinerja yang lebih baik untuk penilaian pembelajaran kimia.

3. Bagi peneliti

Bagi peneliti untuk mengetahui cara mengembangkan instrumen asesmen kinerja sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut lagi dikemudian hari. Pengembangan instrumen asesmen kinerja ini juga dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain dalam melakukan asesmen kepada siswa ketika melakukan kegiatan unjuk kerja.


(23)

7

4. Bagi sekolah

Memberikan pandangan baru dalam sistem penilaian dan menjadi suatu sum-bangan pemikiran dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam pembel-ajaran kimia di sekolah. Hal tersebut karena dengan adanya pengembangan in-strumen asesmen kinerja guru tidak merasa kesulitan untuk melakukan penilaian kinerja siswa. Selain itu, dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi sekolah dalam pengembangan instrumen asesmen kinerja yang lebih baik untuk diterap-kan dalam sistem penilaian kinerja siswa atau penilaian-penilaian lain seperti dis-kusi atau presentasi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam pengembangan instrumen asesmen kinerja diantaranya sebagai berikut ini.

1. Pengembangan adalah suatu proses untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada sebelumnya yang dapat diper-tanggungjawabkan (Sukmadinata, 2011).

2. Instrumenasesmen kinerja adalah suatu alat yang dirancang untuk mengukur dan menilai keterampilan dalam proses capaian pembelajaran peserta didik (Tim Penyusun, 2014).


(24)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Asesmen Kinerja

Kata asesmen berasal dari serapan bahasa Inggris yaitu assessment. Asesmen atau penilaian merupakan bagian dari kegiatan evaluasi dalam pembelajaran yang di dalamnya juga melakukan tes dan pengukuran (Abidin, 2014). Asesmen adalah suatu proses yang sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan, mengana-lisis serta menginterpretasikan informasi untuk menentukan karakteristik siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dimulai dengan kegiatan pengukuran (Kusaeri dan Suprananto, 2012). Istilah asesmen juga dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan nonpengukuran yang dilakukan untuk mendapatkan infor-masi dari suatu proses kegiatan pembelajaran siswa sebagai dasar kesimpulan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa ( Uno dan Koni, 2012). Ases-men juga adalah proses Ases-mengetahui jenjang kemampuan siswa yang dapat dinilai berdasarkan suatu kriteria tertentu sehingga proses ini mampu menciptakan kon-disi sedemikian rupa agar guru mampu mengembangkan kriteria, standar, atau ukuran tertentu (Daryanto, 2010). Secara umum asesmen adalah prosedur dengan kriteria tertentu yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik siswa dalam proses dan hasil belajarnya.

Kata kinerja (performance) dalam konteks tugas, sama dengan prestasi kerja atau hasil kemampuan suatu perbuatan . Asesmen kinerja merupakan penilaian yang


(25)

9

dapat menggambarkan semua kemampuan berpikir siswa dimulai dari awal pem-belajaran, selama proses dan ketika di akhir pembelajaran. Adapun penggambar-an ypenggambar-ang dimaksud yaitu: (1) siswa bebas menentukpenggambar-an tugas ypenggambar-ang akpenggambar-an dilakukpenggambar-an, (2) tugas yang dapat menuntut siswa untuk mengelaborasikan penggunaan proses belajar dalam memahami materi inti pembelajaran, (3) tugas yang dirancang bukan hanya dapat dinilai guru tetapi juga dapat dinilai oleh orang tua dan masya-rakat, (4) sistem penilaian yang eksplisit, dan (5) proses pengukuran yang akurat dan sejalan dengan rencana yang dibuat (Abidin, 2014). Kinerja merupakan ga-bungan dari kemampuan, usaha, dan kesempatan siswa yang kemudian dapat dinilai secara sistematis oleh pendidik berdasarkan hasil kerja dari tugas yang diberikan (Sulistiyani, 2003).

Asesmen kinerja merupakan suatu proses penilaian kinerja siswa yang dilakukan pendidik secara sistimatis berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Menurut permendikbud dalam Abidn menjelaskan bahwa asesmen kinerja yaitu penilaian oleh peserta didik untuk dapat mendemonstrasikan suatu kompetensi ter-tentu dengan menggunakan tes praktik atau keterampilan melakukan suatu aktiv-itas , proyek dan penilaian fortofolio (Abidin, 2014). Asesmen kinerja adalah pe-nilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan guru terhadap aktivitas siswa yang dilakukan untuk menilai kemampuan siswa seperti menggunakan alat-alat labora-torium yang dapat diamati guru (Sari, 2011). Maka asesmen kinerja merupakan penilaian dari perlakuan yang dilakukan dalam pengaplikasian perbuatan berda-sarkan pengetahuan yang dimiliki mengenai bagaimana melakukan sesuatu secara nyata.


(26)

10

B. Kriteria dan Karakteristik Asesmen Kinerja

Menurut Popham dalam Abidin (2014) menjelaskan bahwa terdapat beberapa kriteria untuk asesmen kinerja, diantaranya adalah:

1. generalisasi, hasil penilaian kinerja harus dapat digeneralisasikan dengan penilaian yang lain,

2. autentik, penilaian harus mencerminkan konteks kehidupan nyata, 3. banyak fokus, dapat mengukur berbagai hasil belajar,

4. dapat diterapkan dalam pembelajaran,

5. adil, harus memberikan penilaian sesuai dengan kemampuan siswa, 6. layak, dapat digunakan karena ekonomis, praktis dan efisien, dan

7. berbasis skor, penilaian harus menggunakan skor dan prosedur penskoran yang jelas.

Pelaksanaan asesmen kinerja yang menggunakan tes yang mengukur prestasi sis-wa tidak akan efisien jika dalam pelaksanaannya atau untuk pemberian skornya menggunakan banyak waktu, harganya sangat mahal , tidak efisien dan tidak memberikan kemudahan bagi guru dalam pelaksanaannya. Asesmen kinerja yang efisien ialah asesmen kinerja yang praktis untuk kebutuhan, tidak mahal, singkat, mudah digunakan dalam pelaksanaan pemberian skor. Kemudian dilanjutkan bahwa suatu instrumen atau tes harus dikendalikan agar hasilnya tidak bisa di-pengaruhi oleh peubah lain selain dari prestasi siswa (Cangelosi, 1995).

Asesmen kinerja memiliki tiga karakteristik, diantaranya adalah:

1. multikriteria, kinerja siswa harus menggunakan penilaian yang memiliki lebih dari satu kriteria,

2. standar kualitas yang spesifik, masing-masing kriteria kinerja siswa dapat dinilai secara jelas dan eksplisit dalam memajukan evaluasi kualitas kinerja siswa, dan

3. adanya judgement penilaian, asesmen kinerja membutuhkan penilaian yang bersifat manusiawi untuk menilai bagaimana kinerja siswa dapat diterima secara nyata, bukan menilai dengan menggunakan angka pada komputer atau mesin (Abidin, 2014).


(27)

11

C. Fungsi dan Tujuan Asesmen Kinerja

Menurut Sudijono dalam Uno mengatakan bahwa secara umum penilaian (ases-men) sebagai suatu tindakan atau proses memiliki tiga fungsi, yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) menunjang penyusunan rencana, dan (3) memperbaiki atau melaku-kan penyempurnaan. Menurut Thoha dalam Uno fungsi asesmen ada lima yaitu (1) bagi guru, (2) bagi siswa, (3) bagi sekolah, (4) bagi orang tua siswa, dan (5) bagi masyarakat. Fungsi asesmen bagi guru adalah untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik, mengetahui kelemahan dan kelebihan cara belajar mengajar dalam proses pembelajaran. Fungsi bagi siswa, yaitu untuk mengetahui kemam-puan dan hasil belajar dan memperbaiki cara belajar. Fungsi asesmen bagi seko-lah adaseko-lah mengukur mutu hasil pendidikan dan membuat keputusan kepada sis-wa. Fungsi asesmen bagi orang tua siswa adalah meningkatkan pengawasan dan bimbingan dalam usaha belajar. Sedangkan fungsi bagi masyarakat adalah mengetahui kemajuan sekolah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam lembaga pendidikan (Uno dan Koni, 2012).

Tujuan asesmen hendaknya diarahkan pada empat hal berikut ini.

1. Penelusuran (Keeping track), yaitu untuk menelusuri agar peroses pembela-jaran tetap sesuai dengan rencana.

2. Pengecekan (checking-up), yaitu untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang dialami oleh siswa selama proses pembelajaran.

3. Pencarian (finding-out), yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajar-an.

4. Penyimpulan (summing-up), yaitu untuk menyimpulkan apakah siswa telah menguasai seluruh kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum atau belum (Kusaeri dan Suprapto, 2012).

Menurut Buchori dalam Uno (2012) mengadakan asesmen memiliki tujuan untuk mengetahui kemajuan siswa dan untuk mengetahui tingkat efisiensi metode


(28)

12

pembelajaran. Sedangkan menurut Arikunto dalam Uno tujuannya yaitu: (1) ases-men sebagai penyeleksi, (2) asesases-men sebagai informasi , (3) asesases-men sebagai penempatan, dan (4) asesmen sebagai pengukur (Uno dan Koni, 2012).

D. Jenis dan Teknik Asesmen

Asesmen dapat berupa tes maupun non tes, asesmen nontes terdiri dari asesmen unjuk kerja, asesmen produk, asesmen proyek, asesmen fortofolio dan asesmen sikap. Asesmen unjuk kerja (asesmen kinerja) dapat dilakukan dengan menggu-nakan daftar cek dan skala rentang (rating scale). Teknik asesmen kinerja dapat dilakukan mulai perencanaan, proses selama perlakuan kerja, dan pada saat hasil kerja diperoleh (Uno dan Koni, 2012).

Kemudian sikap terdiri dari tiga komponen, yakni komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen konatif. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun kompo-nen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap (Uno dan Koni, 2012).

Asesmen kinerja yang digunakan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa, (2) mempersyaratkan penerapan pengetahuan dan keterampilan; (3) penilaian terhadap produk atau kinerja; (4) tugas-tugas kontekstual dan relevan; dan (5) dapat mengukur proses dan produk (Pantiwati, 2013).


(29)

13

E. Prinsip Asesmen

Prinsip asesmen menurut Depdiknas (2009) terdiri atas 4, yaitu:

1. proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran (a part of, not a part from intruction);

2. penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problem), bukan dunia sekolah (school work-kind of problems);

3. penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metode, dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar; dan

4. penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (Kognitif, afektif, dan sensori-motorik) (Kusaeri dan Suprapto, 2012).

Menurut Permendikbud 2013 dalam Abidin menjelaskan mengenai prinsip-prinsip mengenai asesmen yaitu sebagai berikut:

1. objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai;

2. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan;

3. ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pe-laksanaan, dan pelaporannya;

4. transparan, berarti prosedur penialian, kriteria penilaian, dan dasar pengam-bilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak;

5. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak inter-nal sekolah maupun eksterinter-nal untuk aspek teknik, prosedur, hasilnya; dan 6. edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru (Abidin,

2014).

F. Objek Asesmen

Menurut Arikunto (2008) mengatakan bahwa objek penilaian meliputi tiga segi, yaitu; (1) input; (2) transformasi; dan (3) output. Input atau siswa dianggap seba-gai bahan mentah yang akan diolah. Transformasi dianggap sebaseba-gai dapur yaitu tempat untuk mengolah bahan mentah (siswa), dan output dianggap sebagai hasil pengolahan yang dilakukan di dapur dan siap untuk dipakai. Setelah memilih


(30)

14

objek yang akan ketahui karakteristiknya, maka harus ditentukan aspek-aspek apa saja dari objek tersebut yang akan diketahui. Dilihat dari segi input di atas, maka objek dari asesmen pendidikan meliputi tiga aspek, yaitu: (1) aspek sikap, (2) as-pek kemampuan, dan (3) asas-pek keterampilan. Unsur-unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain: (1) kurikulum/materi, (2) metode dan cara penilaian, (3) sarana pendidikan/media, (4) sistem administrasi, dan (5) guru dan personal lainnya (Uno dan Koni, 2012).


(31)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D). Penelitian ini mengguna-kan metode penelitian dan pengembangan menurut Borg Gall dan Gall (1989) dalam Sukmadinata (2011) dengan langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan adalah (1) penelitian dan pengumpulan data (research and infor-mation collecting), (2) perencanaan (planning), (3) pengembangan draft awal (develop preliminary from product), (4) uji coba lapangan awal (preliminary field testing), (5) revisi hasil uji coba (main product revision), (6) uji coba lapangan (main field testing), (7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operating product revisi-on), (8) uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing), (9) penyempurnaan produk akhir (final product revision), (10) diseminasi dan imple-mentasi (dessimination and implementation).

Gambar 1. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan 1) penelitian

dan pengum-pulan data

2) perencanaan

3) pengem-bangan draft

awal

4) uji coba lapangan awal 5) revisi hasil


(32)

16

Penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan hanya sampai tahap lima yaitu revisi hasil uji coba. Kemudian penelitian yang dikembangkan ini divalidasi oleh dosen ahli. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan keahlian peneliti dalam melakukan tahap selanjutnya.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pengembangan instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Lokasi pada penelitian ini adalah di empat SMA/MA di Kabupaten Tanggamus pada tahap studi pendahu-luan dan di SMA Negeri 1Kotaagung Kabupaten Tanggamus pada tahap uji coba lapangan.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran kimia dan siswa ke-las XI/XII MIA yang telah medapatkan materi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Data diambil dengan melakukan pengisian angket kepada guru dan siswa pada tahap studi pendahuluan. Pada tahap studi pendahuluan yang menjadi sumber data adalah 5 guru mata pelajaran kimia dan 48 siswa kelas XI dan XII MIA yang tersebar di empat SMA/MA diantaranya SMA N 1 Kotaagung, SMA N 2 Kotaagung, MAN 1 Kotaagung dan SMA Muhammadiyah Kotaagung. Pada tahap uji coba lapangan yang menjadi sumber data penelitian ini adalah 3 guru mata pelajaran kimia dan 13 siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 1 Kotaagung Kabupaten Tanggamus. Data diambil dengan melakukan praktikum kepada


(33)

17

mahasiswa pendidikan kimia dan siswa di SMA Negeri 1 Kotaagung serta pengi-sian tanggapan kepada guru mata pelajaran kimia pada tahap uji coba lapangan.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2008) instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermu-dah dalam melaksanakan sesuatu. Instrumen penelitian data merupakan alat yang dapat digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini diantaranya adalah angket keterbutuhan, instrumen validasi ahli dan lembar pelaksanaan pro-duk dan instrumen tanggapan guru.

1. Tahap studi pendahuluan

Instrumen yang digunakan pada tahap studi pendahuluan yaitu berupa angket. Adapun penjelasan terkait instrumen tersebut seperti berikut ini.

a. Analisis kebutuhan untuk guru

Instrumen yang digunakan pada analisis kebutuhan angket guru berupa angket analisis kebutuhan oleh guru yang disusun untuk mengetahui asesmen kinerja seperti apa yang sudah diterapkan oleh guru, dan bagaiman pelaksanaan yang sudah dilakukan terhadap asesmen kinerja di sekolah. Angket ini juga untuk mengetahui penyusunan asesmen kinerja yang diinginkan guru di SMA/MA di Kotaagung Kabupaten Tanggamus, sehingga dapat menjadi referensi dalam pengembangan asesmen.


(34)

18

b. Analisis kebutuhan untuk siswa

Instrumen yang digunakan berupa angket analisis kebutuhan siswa. Angket ini disusun untuk mengetahui asesmen seperti apa yang yang sudah diterapkan pada siswa dan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai aspek-aspek yang dini-lai pada saat praktikum khususnya pada materi faktor suhu terhadap laju reaksi. Instrumen asesmen kinerja hasil pengembangan ini diharapkan dapat membuat siswa lebih termotivasi dalam melakukan kegiatan praktikum.

2. Instrumen validasi ahli

a. Instrumen validasi aspek keterbacaan

Instrumen ini berbentuk angket validasi aspek keterbacaan yang disusun untuk mengetahui apakah tampilan desain cover dan tampilan desain isi instrumen ases-men kinerja yang terdiri dari ukuran font, ukuran background cover, gambar yang digunakan, kombinasi warna, warna huruf , ukuran font, keterbacaan, kata yang komunikatif dan atau tidak ambigu, spasi yang sesuai, tata letak antara instrumen asesmen kinerja dengan bagian lainnya, dan penggunaan variasi huruf telah sesuai serta mudah dibaca.

b. Instrumen validasi aspek konstruksi

Instrumen ini berupa angket yang disusun untuk mengetahui apakah konstruksi in-strumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi telah memuat penilaian yang berdasarkan kompetensi inti (KI)-4Keterampilan). Hasil pengisian angket validasi konstruksi asesmen kinerja ini berfungsi sebagai


(35)

19

referensi dalam pengembangan dan revisi instrumen asesmen kinerja pada prak-tikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Instrumen ini dilengkapi dengan kolom tanggapan/saran.

c. Instrumen validasi aspek pemakaian produk

Instrumen ini berupa angket dan disusun untuk mengetahui apakah produk yang dikembangkan yaitu instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi tersebut sudah sederhana, layak digunakan secara mudah, dan lebih ekonomis serta praktis dan efisien untuk digunakan oleh guru disekolah. Hasil pengisian angket validasi pelaksanaan produk pada asesmen ini berfungsi sebagai referensi dalam pengembangan dan revisi instrumen asesmen kinerja praktikum pada pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Instrumen ini dilengkapi dengan kolom tanggapan/saran.

3. Uji pelaksanaan produk

Pada tahap uji pelaksanaan asesmen kinerja digunakan instrumen berupa obser-vasi pelaksanaan asesmen kinerja. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengum-pul data untuk mengetahui pelaksanaan instrumen asesmen kinerja oleh guru dalam praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi menggunakan instrumen asesmen kinerja yang dikembangkan. Aspek yang hendak diungkap yaitu pengu-kuran volume larutan, penggunaan thermometer, penggunaan alat pemanas (Bunsen), penggunaan pipet dan penambahan suatu larutan.

Penelitian ini menggunakan validitas pelaksanaan produk. Kevalidan dari pelak-sanaan produk ini adalah kesesuaian antara instrumen asesmen kinerja dengan


(36)

20

kegiatan siswa dalam melakukan praktikum. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan menelaah komponen-komponen penyusun panduan instrumen asesmen ki-nerja dan KI-4, terutama kesesuaian aspek-aspek yang dinilai dengan kegiatan praktikum serta kelengkapan komponen-komponen penyusun instrumen asesmen kinerja. Bila terdapat kesesuaian aspek-aspek yang dinilai dengan kegiatan prak-tikum serta kelengkapan komponen-komponen penyusun instrumen asesmen ki-nerja, maka dapat dinilai bahwa instrumen asesemen kinerja dianggap valid untuk digunakan dalam mengumpulkan data sesuai kepentingan penelitian.

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi yang dikembangkan dapat memudahkan dalam melakukan pelaksanaan pengembangan instrumen ini. Prosedur penelitian terse-but dapat diketahui bahwa langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini terdiri atas lima tahap yaitu: (1) analisis kebutuhan; (2) peran-cangan, (3) pengembangan draf produk; (4) uji coba lapangan; dan (5) revisi hasil uji coba. Adapun penjabaran dari langkah penelitian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Analisi kebutuhan

a. Studi literatur

Menurut Subagiyo (2008) penelaahan kepustakaan dimaksudkan untuk mendapat-kan informasi secara lengkap serta untuk menentumendapat-kan tindamendapat-kan yang amendapat-kan diambil sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah. Sukmadinata (2011) juga


(37)

menga-21

takan bahwa studi kepustakaan merupakan kajian untuk mempelajari konsep-konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan produk atau model yang akan di-kembangkan. Berikut merupakan diagram alur dari tahapan yang didi-kembangkan.

Gambar 2. Alur penelitian dan pengembangan instrumen asesmen kinerja

Dalam studi kepustakaan, peneliti mengkaji buku mengenai asesmen kinerja, kurikulum, silabus dan analisis instrumen asesmen kinerja terdahulu. Hasil dari kajian tersebut dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan produk.


(38)

22

b. Studi pendahuluan

Pada penelitian ini, tahap pertama yang dilakukan adalah studi pendahuluan. Stu-di pendahuluan ini bertujuan untuk mengumpulkan data pendukung yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi di lapangan dan sebagai acuan atau perbandingan dalam mengembangkan produk. Menurut Sukmadinata (2011) tahap studi pendahuluan terdiri atas tiga langkah yaitu studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan produk awal atau draf I.

Dalam penelitian ini, studi pendahuluan dilakukan dalam angket yang berhubung-an dengberhubung-an pelaksberhubung-anaberhubung-an asesmen atau penilaiberhubung-an yberhubung-ang dilakukberhubung-an di masing-masing sekolah. Tujuan dari penyebaran angket ini adalah untuk mengetahui instrumen asesmen kinerja yang telah diterapakan di sekolah tersebut dan harapan guru ter-hadap instrumen asesmen kinerja yang akan dikembangkan oleh peneliti, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengembangkan instrumen asesmen ki-nerja yang akan dikembangkan.

2. Perancangan dan pengembangan darf produk

Rancangan produk yang akan dikembangkan mencakup: tujuan penggunaan produk yang akan dikembangkan yaitu guru mampu menilai kemampuan siswa secara menyeluruh sesuai kriteria yang ditentukan; pengguna produk yang akan dikembangkan adalah guru atau pendidik mata pelajaran kimia kelas XI MIA SMA/MA yang memiliki latar latar belakang pendidikan S1 Pendidikan kimia/ kimia dan memiliki jabatan sebagai guru atau pengajar tetap; dan komponen-komponen produk yang akan dikembangkan terdiri dari rubrik asesmen kinerja


(39)

23

dan instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reak-si. Penggunaan dari produk yang akan dikembangkan adalah untuk menilai ke-mampuan keterampilan yang dimiliki siswa SMA/MA melalui kegiatan praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

a. Perancangan instrumen asesmen kinerja

Dalam penyusunan instrumen asesmen kinerja diawali dengan pembuatan instru-men asesinstru-men kinerja yang dilakukan setelah diketahui kebutuhan siswa dan guru melalui data pada tahap studi pendahuluan. Dalam pengembangan instrumen asesmen kinerja perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu seperti kriteria ases-men kinerja yang baik, kesesuaian asesases-men kinerja dengan materi pembelajaran, dan kesesuaian antara asesmen kinerja dengan prosedur percobaan.

Instrumen asesmen kinerja yang telah disusun kemudian dilanjutkan dengan pro-ses validasi oleh dosen ahli mengenai keterbacaan instrumen apro-sesmen kinerja (desain produk). Validasi desain merupakan proses untuk menilai apakah ran-cangan produk secara rasional akan efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemi-kiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang telah dirancang tersebut. Validasi desain juga dapat dilakukan melaui forum diskusi (Sugiyono, 2008). Dengan proses validasi ini, akan diketahui kelemahan dan kekurangan-kekurangan atau hal-hal yang perlu dikurangi dalam rancangan produk yang harus diperbaiki sebelum dilanjutkan ke dalam tahap uji coba.


(40)

24

b. Perancangan rubrik asesmen kinerja

Penyusunan rubrik asesmen kinerja dilakukan setelah menyusun instrumen ases-men kinerja. Penyusunan rubrik ini diawali dengan penentuan skala nilai untuk tiap instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reak-si. Dalam pengembangan rubrik asesmen kinerja perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu seperti skala nilai yang akan digunakan dan kesesuaian rubrik asesmen kinerja dengan instrumen asesmen kinerja.

c. Perancangan instrumen penelitian

Selain menyusun desain produk, disusun juga instrumen penelitian yang diguna-kan untuk menilai desain produk yang dikembangdiguna-kan. Instrumen penelitian meli-puti instrumen studi pendahuluan, instrumen validasi, instrumen pelaksanaan pro-duk asesmen kinerja dan instrumen tanggapan guru. Instrumen penelitian yang telah disusun kemudian divalidasi oleh pembimbing. Tujuannya untuk mengeta-hui kesesuaian instrumen penelitian dengan rumusan masalah penelitian.

4. Uji coba lapangan

Pengujian produk ini dilakukan setelah model instrumen asesmen penelitian diva-lidasi oleh dosen ahli. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengujian instrumen asesmen kinerja yang dikembangkan ke SMA yang akan dijadikan sampel peneli-tian. SMA yang akan dijadikan objek penelitian adalah SMA N 1 Kotaagung Kabupaten Tanggamus. Pengujian produk ini bertujuan untuk mengetahui kese-suaian instrumen kinerja yang dikembangkan dengan prosedur pelaksanaan yang dilakukan siswa, juga bertujuan untuk mengetahui tentang proses pelaksanaan


(41)

25

instrumen kinerja yang dikembangkan dan untuk mengetahui kesesuaian terhadap keadaan sekolah dan siswa yang terkait.

5. Revisi produk

Dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap revisi produk. Setelah penilai-an oleh guru dpenilai-an siswa. Hal ini karena keterbataspenilai-an waktu ypenilai-ang dimiliki dpenilai-an ke-ahlian peneliti. Tahap revisi dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil pengujian produk yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya Pada tahap ini dilakukan penyempurnaan produk dengan mengurangi hal-hal yang tidak perlu dan menam-bahkan hal-hal berdasarkan hasil uji produk yang telah dilakukan sebelumnya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket (kuisioner). Menu-rut Arikunto (2008), kuisioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden.

Saat studi lapangan, penyebaran angket dilakukan terhadap guru mata pelajaran kimia dan siswa kelas XI dan XII di empat SMA/MA di Kotaagung Kabupaten Tanggamus. Guru dan siswa tersebut diminta mengisi angket sesuai dengan pe-tunjuk angket. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penyebaran angket dilakukan untuk mendapatkan referensi dalam pengembangan instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi.


(42)

26

G. Analisis Data

1. Mengolah data angket analisis kebutuhan

Adapun kegiatan dalam teknik analisis data hasil angket kebutuhan dilakukan dengan cara berikut ini.

a. Mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan pertanyaan angket.

b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban responden berdasarkan pertanyaan pada angket dan banyaknya sampel.

c. Menghitung frekuensi jawaban, berfungsi untuk memberikan informasi tentang kecenderungan jawaban yang banyak dipilih oleh siswa dan guru dalam setiap pertanyaan angket.

d. Menghitung persentase jawaban, bertujuan untuk melihat besarnya persentase setiap jawaban dari pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis sebagai temuan. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase jawa-ban responden setiap item adalah sebagai berikut:

% Jin = x 100 %

Keterangan : % Jin = Persentase pilihan jawaban-i pada instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh

suhu terhadap laju reaksi

= Jumlah responden yang menjawab jawaban-i N = Jumlah seluruh responden (Sudjana, 2005).


(43)

27

2. Mengolah data validasi dan tanggapan guru

Adapun kegiatan dalam teknik analisis data angket kesesuaian isi, konstruksi, dan penggunaan bahasa pada instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh su-hu terhadap laju reaksi dilakukan dengan cara berikut ini.

a. Mengkode atau klasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan pertanyaan angket. Dalam pengkodean data ini dibuat buku kode yang merupakan suatu tabel berisi tentang substansi-substansi yang hendak di-ukur, pertanyaan-pertanyaan yang menjadi alat ukur substansi tersebut serta kode jawaban setiap pertanyaan tersebut dan rumusan jawabannya.

b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban ber-dasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket). c. Memberi skor jawaban responden. Penyekoran jawaban responden

berdasar-kan Skala Likert berdasarkan Sugiyono (2008).

Tabel 1. Penyekoran pada angket untuk pertanyaan positif No Pilihan jawaban Skor

1 Sangat setuju (SS) 5

2 Setuju (ST) 4

3 Kurang setuju (KS) 3 4 Tidak setuju (TS) 2 5 Sangat tidak setuju

(STS)

1

d. Mengolah jumlah skor jawaban responden. Pengolahan jumlah skor (

S) jawaban angket adalah sebagai berikut:

1) skor untuk pernyataan Sangat Setuju (SS) skor = 5 × jumlah responden


(44)

28

2) skor untuk pernyataan Setuju (S) skor = 4 × jumlah responden

3) skor untuk pernyataan Kurang Setuju (KS) skor = 3 × jumlah responden

4) skor untuk pernyataan Tidak Setuju (TS) skor = 2 × jumlah responden

5) skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS) skor = 1 × jumlah responden

e. Menghitung persentase jawaban responden dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % 100 % 

maks in S S X Keterangan: in X %

= Persentase jawaban responden instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi

S = Jumlah skor jawaban

maks

S = Skor maksimum (Sudjana, 2005).

g. Menafsirkan persentase jawaban angket secara keseluruhan dengan mengguna-kan tafsiran berdasarmengguna-kan Arikunto (2008):

Tabel 2. Tafsiran skor (persentase) angket Persentase Kriteria 80,1% - 100% Sangat tinggi


(45)

29

40,1% - 60% Sedang 20,1% - 40% Rendah

0,0% - 20% Sangat rendah


(46)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. instrumen asesmen kinerja praktikum yang dikembangkan ini memiliki karak-teristik yaitu dapat diterapkan dalam pelaksanaannya, sederhana dan mudah digunakan;

2. bentuk instrumen asesmenkinerja dirancang hanya menggunakan aspek-as-pek penilaian yang penting saja dalam praktikum sehingga lebih sederhana pemakaiannya;

3. pelaksanaan instrumen asesmen kinerja menggunakan metode penilaian dengan yang sederhana karena menggunakan kurva normal sebagai dasar pemikiran;

4. hasil uji coba lapangan menyatakan aspek keterbacaan instrumen asesmen ki-nerja praktikum dengan kriteria sangat tinggi yaitu 88,15%, aspek konstruksi dengan kriteria sangat tinggi yaitu 89,33%, dan aspek keterlaksanaan prakti-kum juga dengan kriteria sangat tinggi yaitu 84,44%; dan

5. hal-hal yang menjadi kendala dalam pengmbangan ini adalah menentukan as-pek penting yang dijadikan acuan untuk melakukan asesmen kinerja prakti-kum agar penilaian tetap valid, dan membuat produk yang lebih hemat biaya.


(47)

47

B. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk peneliti yang akan melakukan penelitian pengembangan instrumen asesmen sejenis yaitu:

1. penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap revisi hasil uji coba, perlu dilaku-kan adanya pengembangan lebih lanjut terhadap instrumen asesmen kinerja praktikum ini ke tahap penelitian dan pengembangan selanjutnya, agar pro-duk yang dihasilkan lebih valid dan nantinya dapat digunakan dalam proses pembelajaran kimia di sekolah dan

2. perlu dikembangkan lagi produk yang mudah digunakan dan lebih hemat biaya.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. 2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Adimata.

Arikunto, S. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedelapan. Jakarta: Bumi Aksara.

Cangelosi, J.S. 1995. Merancang Tes Untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Daryanto, H. 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Jumaini, S. 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Aspek Psikomotorik pada Praktikum Kimia SMA/MA Kelas XI Materi Pokok Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Berdasarkan Standar Isi 2006. Skripsi. Yogyakarta: Santek Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Kusaeri dan Suprananto, 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pantiwati, Y. 2013. Hakekat Asesmen Autentik dan Penerapannya dalam Pembelajaran Biologi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Samosir, T. 2013. Pengembangan Asesmen Berbasis Keterampilan Proses Sains

pada Materi Asam Basa. Skripsi. Bandar lampung: Universitas Lampung. Sari, Rr. L.P. 2011. Pengembangan Instrumen Performance Assessment sebagai

Bentuk Penilaian Berkarakter Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Subagyo, J. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudrajat, A dkk. 2011. Pengembangan Rubrik Asesmen Kinerja untuk Mengukur Kompetensi Mahasiswa Melakukan Praktikum Kimia Analisis Volumetri.

Jurnal Pendidikan Kimia, 12(1), 1-8. Bandung: FMIPA Institut Teknologi Bandung.


(49)

49

Sudria, I.B.N dan Siregar, M. 2008. Penggunaan Rubrik Asesmen Kinerja untuk Meningkatkan Keterampilan Dasar Praktikum Kimia dalam Perkuliahan Kimia Dasar. Jurnal. Singaraja: MIPA Universitas Pendidikan Ganesha. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D) Cetakan Ke-6. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Sulistiyani, Ambar T. dan Rosidah.2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Susila, I. K. 2012. Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assesment) Laboratorium pada Mata Pelajaran Fisika Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Kelas X Di Kabupaten Gianyar. Artikel. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha.

Tim Penyusun. 2014. Permendikbut No 104 Tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik. Jakarta: Permendikbud.

Uno, H. B. dan Koni, S. 2012. Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Wulan, A. R. (2008). Skenario Baru bagi Implementasi Asesmen Kinerja pada Pembelajaran Sains di Indonesia. Jurnal Mimbar Pendidikan, 32(3), 1-10.

. (2013). Penilaian Kinerja dan Portofolio Pada Pembel-ajaran Biologi. Artikel Pendidikan Biologi.


(1)

2) skor untuk pernyataan Setuju (S) skor = 4 × jumlah responden

3) skor untuk pernyataan Kurang Setuju (KS) skor = 3 × jumlah responden

4) skor untuk pernyataan Tidak Setuju (TS) skor = 2 × jumlah responden

5) skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS) skor = 1 × jumlah responden

e. Menghitung persentase jawaban responden dengan menggunakan rumus sebagai berikut: % 100 % 

maks in S S X Keterangan: in X %

= Persentase jawaban responden instrumen asesmen kinerja pada praktikum pengaruh suhu terhadap laju reaksi

S = Jumlah skor jawaban maks

S = Skor maksimum (Sudjana, 2005).

g. Menafsirkan persentase jawaban angket secara keseluruhan dengan mengguna-kan tafsiran berdasarmengguna-kan Arikunto (2008):

Tabel 2. Tafsiran skor (persentase) angket

Persentase Kriteria

80,1% - 100% Sangat tinggi 60,1% - 80% Tinggi


(2)

29

40,1% - 60% Sedang 20,1% - 40% Rendah

0,0% - 20% Sangat rendah


(3)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. instrumen asesmen kinerja praktikum yang dikembangkan ini memiliki karak-teristik yaitu dapat diterapkan dalam pelaksanaannya, sederhana dan mudah digunakan;

2. bentuk instrumen asesmenkinerja dirancang hanya menggunakan aspek-as-pek penilaian yang penting saja dalam praktikum sehingga lebih sederhana pemakaiannya;

3. pelaksanaan instrumen asesmen kinerja menggunakan metode penilaian dengan yang sederhana karena menggunakan kurva normal sebagai dasar pemikiran;

4. hasil uji coba lapangan menyatakan aspek keterbacaan instrumen asesmen ki-nerja praktikum dengan kriteria sangat tinggi yaitu 88,15%, aspek konstruksi dengan kriteria sangat tinggi yaitu 89,33%, dan aspek keterlaksanaan prakti-kum juga dengan kriteria sangat tinggi yaitu 84,44%; dan

5. hal-hal yang menjadi kendala dalam pengmbangan ini adalah menentukan as-pek penting yang dijadikan acuan untuk melakukan asesmen kinerja prakti-kum agar penilaian tetap valid, dan membuat produk yang lebih hemat biaya.


(4)

47

B. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk peneliti yang akan melakukan penelitian pengembangan instrumen asesmen sejenis yaitu:

1. penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap revisi hasil uji coba, perlu dilaku-kan adanya pengembangan lebih lanjut terhadap instrumen asesmen kinerja praktikum ini ke tahap penelitian dan pengembangan selanjutnya, agar pro-duk yang dihasilkan lebih valid dan nantinya dapat digunakan dalam proses pembelajaran kimia di sekolah dan

2. perlu dikembangkan lagi produk yang mudah digunakan dan lebih hemat biaya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. 2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Adimata.

Arikunto, S. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedelapan. Jakarta: Bumi Aksara.

Cangelosi, J.S. 1995. Merancang Tes Untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Daryanto, H. 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Jumaini, S. 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Aspek Psikomotorik pada Praktikum Kimia SMA/MA Kelas XI Materi Pokok Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Berdasarkan Standar Isi 2006. Skripsi. Yogyakarta: Santek Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Kusaeri dan Suprananto, 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pantiwati, Y. 2013. Hakekat Asesmen Autentik dan Penerapannya dalam

Pembelajaran Biologi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Samosir, T. 2013. Pengembangan Asesmen Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Materi Asam Basa. Skripsi. Bandar lampung: Universitas Lampung. Sari, Rr. L.P. 2011. Pengembangan Instrumen Performance Assessment sebagai

Bentuk Penilaian Berkarakter Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Subagyo, J. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudrajat, A dkk. 2011. Pengembangan Rubrik Asesmen Kinerja untuk Mengukur Kompetensi Mahasiswa Melakukan Praktikum Kimia Analisis Volumetri.

Jurnal Pendidikan Kimia, 12(1), 1-8. Bandung: FMIPA Institut Teknologi


(6)

49

Sudria, I.B.N dan Siregar, M. 2008. Penggunaan Rubrik Asesmen Kinerja untuk Meningkatkan Keterampilan Dasar Praktikum Kimia dalam Perkuliahan Kimia Dasar. Jurnal. Singaraja: MIPA Universitas Pendidikan Ganesha. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D) Cetakan Ke-6. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Sulistiyani, Ambar T. dan Rosidah.2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Susila, I. K. 2012. Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assesment) Laboratorium pada Mata Pelajaran Fisika Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Kelas X Di Kabupaten Gianyar. Artikel. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha.

Tim Penyusun. 2014. Permendikbut No 104 Tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik. Jakarta: Permendikbud.

Uno, H. B. dan Koni, S. 2012. Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Wulan, A. R. (2008). Skenario Baru bagi Implementasi Asesmen Kinerja pada Pembelajaran Sains di Indonesia. Jurnal Mimbar Pendidikan, 32(3), 1-10.

. (2013). Penilaian Kinerja dan Portofolio Pada Pembel-ajaran Biologi. Artikel Pendidikan Biologi.