ANALISIS PERAN PERBANKAN TERHADAP PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA PASCA KRISIS EKONOMI TAHUN 1998

ANALISIS PERAN PERBANKAN TERHADAP PERKEMBANGAN
EKONOMI INDONESIA PASCA KRISIS EKONOMI TAHUN 1998

Oleh

DIMAS PAJAR KASIH

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran perbankan
berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi. Alat analisis yang digunakan
adalah analisis Error Corection Model ( ECM ) untuk mengetahui pengaruh
variable bebas terhadap varabel terikat. Berdasarkan hasil estimasi ECM, cateris
paribus, menunujukan bahwa hasil koefisien koordinasi (R2) sebesar 0,2480 yang
menunjukan besar koefisien tersebut hanya mampu menjelaskan hasil dari
estimasi tersebut sebesar 24,8 persen dalam jangka pendek, dan sisanya dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diamati. Untuk pengaruh Loan to Deposit Ratio
(LDR) terhadap PDB berhubungan positif yang dengan koefisien sebesar 0,0072
dengan kata lain apabila LDR meningkat sebesar 1 persen, maka perkembangan
PDB akan bertambah sebesar 0,0072 persen. Koefisien M2 sebesar -0,2938
berarti kenaikan M2 sebesar 1 persen akan mengurangi perkembangan PDB
sebesar 0,2938 persen dalam jangka pendek. Hal ini bertentangan dengan

hipotesis yang dalam jangka panjang semakin besar jumlah M2 akan mendorong
meningkatnya financial deepening. Variabel volume kredit dalam jangka pendek
menambah perkembangan PDB sebesar 0,0557 persen setiap kenaikan Volume
Kredit yang disalurkan 1 Persen. Untuk suku bunga kredit perbankan mempunyai
koefisien sebesar -0,0177 yang berarti kenaikan suku bunga kredit perbankan
sebesar 1 persen akan megurangi perkembangan PDB sebesar 0,0177 persen
dalam jangka pendek.
Kata Kunci

: Perkembangan Ekonomi, Error Correction Models, Financial
Deepening, Perbankan

ANALISIS PERAN PERBANKAN TERHADAP PERKEMBANGAN
EKONOMI INDONESIA PASCA KRISIS EKONOMI TAHUN 1998

Oleh

DIMAS PAJAR KASIH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2015

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Dimas Pajar Kasih dilahirkan di Bandarlampung pada tanggal 15
Mei 1992. Merupakan anak kedua dari dua bersaudara yang terlahir dari buah
cinta kasih pasangan Afif Masri dan Suhartini.
Pendidikan yang ditempuh penulis ialah dari Taman Kanak-Kanak 45 di Muara
Enim diselesaikan pada tahun 1998. Sekolah Dasar Negeri 2 Kampung Sawah
Lama Bandarlampung. Sekolah Menengah Pertama Negeri 05 Bandarlampung
diselesaikan pada tahun 2007. Sekolah Menengah Atas Negeri 01 Bandarlampung
diselesaikan pada tahun 2010. Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S-1 Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Jurusan Ekonomi Pembangunan pada
tahun 2010 melalui jalur Saringan Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN)
Pada tahun 2012 penulis melaksanakan Kuliah Kunjung Lapangan (KKL) di
Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementrian Koperasi dan UMKM, dan Bank
Indonesia (BI). Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun
2014 selama 40 hari di Desa Tanjung Jaya Kecamatan Palas Kabupaten Lampung
Selatan.
Selama masa kuliah, penulis mengikuti beberapa organisasi kemahasiswaan baik
internal maupun eksternal kampus. Lembaga Kemahasiswaan yang pernah diikuti
antara lain Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE) sebagai
Brigadir Muda, PM Pilar Ekonomi sebagai Pemimpin Usaha, Himpunan
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (HIMEPA) sebagai Ketua Umum, dan BEM
FEB Unila Sebagai Kabiro Dana dan Usaha, untuk eksternal kampus penulis aktif
di Himpunan Mahasiswa Islam.

MOTO:

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka
apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada
Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
(Al-Insyirah: 6-8)

Your Only Limit is You
(Dimas Pajar Kasih)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang
diberikan, kupersembahkan karya yang sederhana ini dengan segala ketulusan dan
kerendahan hati untuk:

Kedua Orang Tua Tercinta, Ibunda saya Suhartini dan Almarhum Ayahanda saya
Almarhum Afif Masri dengan segala limpahan kasih sayang, doa, keikhlasan,
ketulusan, kesabaran, dan pengorbanan yang selalu diberikan sedari aku lahir
kedunia hingga dewasa, sampai kapanpun tidak mungkin bisa terbalaskan dan
takkan bisa tergantikan dengan apapun.
Kakak ku
Mba ku beserta Suami dan anaknya , yang telah memberikan senyuman,

semangat, dan perhatiannya..

Almamaterku Tercinta.
Universitas Lampung

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul
”Analisis Peran Perbankan Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia
Pasca Krisis Ekonomi Tahun 1998” Sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas
Lampung.

Penulis telah banyak menerima bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai
pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan
hati sebagai wujud rasa hormat dan penghargaan serta terimakasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat:
1.

Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E, M.Si. selalu Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2.

Bapak M.Husaini, S.E, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
dan Ibu Asih Murwiati, S.E, M.E selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

3.

Ibu Nurbetty Herlina, S.E., M.Si selaku Pembimbing Utama yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran
dalam proses penyusunan skripsi ini sejak awal hingga akhir kepada penulis.

4.

Bapak Dr. Toto Gunarto, S.E., M.Si selaku Penguji Utama yang telah
memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

5.


Bapak Muhiddin Sirat, S.E., M.P. selaku Pembimbing Akademik yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan saran.

6.

Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah membekali
penulis dengan ilmu dan pengetahuan selama menjalani masa perkuliahan.

7.

Bu Mar, Bu Yati, Pakde dan para staf jurusan Ekonomi Pembangunan yang
telah membantu kelancaran proses skripsi ini.

8.

Keluarga tercinta. Almarhum Ayah dan Ibunda yang tiada hentinya dan tak
pernah lelah mendoakan. Kakak-Kakak ku serta Keponakan-Keponakan ku
yang selalu memberikan senyuman penyemangat dan doa yang tulus ikhlas.


9.

Tempatku ditempa dan diberi banyak pelajaran, Himpunan Mahasiswa
Islam Cabang Bandar Lampung Komisariat Ekonomi Universitas Lampung,
sungguh tidak bisa terbayar berproses disana, terima kasih HMI.

10.

Alumni dan Senior-senior HMI yang selalu mengawasi dan selalu
memberikan pelajaran yang tidak pernah saya dapatkan di kampus.

11.

Saudara seperjuangan HMI 10, Dede Saputra, Chairman Sani, Dicky
Riefaldi, Darusman Tohir, Jevri Aprizal, Muhardi Ali, Febi Saputra, Wahyu
Saputra, Anas, M.Satria, Yudastio, Faiz Ramadhan, Mus’ab Robbani, Roy
Arsail,

Firaz, Zulianri, Ari Rahman, Sidiq Teja,


terima kasih atas

kebersamaan untuk berjuang selama ini.
12.

Adik-adik Komisariat Angkatan Kepoks, Ilalang, Insting, Katak, Rebbana
dan lainnya, terus berjuang, terus berproses, jangan pernah lelah.

13.

Sahabat Branden Alayers, Sonia Anggun, Dania Hellin, Desy Ratnasari,
S.N.Noviana, Yulandhita Pratiwi, Akhmad Rifani, Darusman Tohir.

14.

Teman-teman seperjuangan Kodachi Brothers, Febri, Ardan, Dwi Adi.

15.

Keluarga Besar Pengurus Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan

(HIMEPA) 2012-2013, Hanna, Citra, Devy, Danny, Putri, Iduy, Nanang,

Alex dan Ata, terimakasih atas kepercayaan dan bantuanya selama
kepengurusan.
16.

Teman-teman seperjuangan EP 10, terima kasih atas kesempatan, bantuan,
pengalaman semasa kuliah. Mohon maaf apabila adanya salah dan khilaf.

17.

Kakak tingkat EP angkatan 2007, 2008 dan 2009 serta adik-adik EP 2011
dan 2012 yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun terima kasih
banyak atas dukungannya.

18.

Keluarga KKN Egi, Fitri, Dina, Sarah, Winda, Nisa, Dian, Feby dan Eka.

19.


Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa FEB Unila tahun 2013/2014 Anas,
Rama, Liza, Esti, Jeni, Yoga, Nai, Vera, Febi, Yolanda, Ido, Melisa.

20.

Keluarga Besar UPT Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Unila
(CCED Unila) Bapak Ayi Ahadiat, Bapak Syarifudin, Ibu Irine, Pak Yono,
Bang Dedy Y dan Bang Deddy A, Ibu Diah, Ibu Shinta, dan Ibu Helvi, Mba
Aya, Mba Fau, Bang Rendi, Mas Budi, dan Tim Unila Career day, 2013,
2014, dan 2015 terima kasih atas kesempatan, pengalaman dan doa nya.

21.

Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan pengorbanannya. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan akan tetapi penulis berharap
semoga karya ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin

Bandar Lampung, 26 Mei 2015
Penulis,

Dimas Pajar Kasih

i

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................

i
iii
iv
v

I. PENDAHULUAN .......................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Perumusan Masalah ................................................................................
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................
D. Kerangka Pemikiran ...............................................................................
E. Hipotesis Penelitian ................................................................................
F. Sistematika Penulisan ............................................................................

1
1
11
11
12
12
13

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................
A. Bank......................................................................................................
1. Pengertian Bank .................................................................................
2. Fungsi Bank ........................................................................................
2.1. Agent of Trust ...........................................................................
2.2 Agent of Development ..............................................................
2.3 Agent of Service ........................................................................
3. Jenis-Jenis Bank..................................................................................
3.1 Dilihat dari Fungsinya ...............................................................
3.2 Dilihat dari Segi Kepemilikanya ..............................................
3.3 Dilihat dari Segi Status .............................................................
3.4 Dilihat dari Segi Cara Menetukan Harga ..................................
4. Peran Perbankan Terhadap Perekonomian .........................................
5. Perkembangan Perbankan Indonesia ..................................................
5.1 Kondisi Sebelum Deregulasi .....................................................
5.2 Kondisi Setelah Deregulasi ......................................................
5.3 Kondisi Saat Krisis Ekonomi Mulai 1990 -an ..........................
5.4 Kondisi Terakhir........................................................................
B. Pertumbuhan Ekonomi ..........................................................................
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi...............................................................
1.1 Teori Pertumbuhan Klasik........................................................

14
14
14
15
15
16
16
17
17
18
19
20
21
24
25
26
27
28
28
30
30

ii

1.2 Teori Pertumbuhan Harrord-Domar ........................................
1.3 Teori Pertumbuhan Neo-Klasik ...............................................
1.4 Teori Schumpeter .....................................................................
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi ..........
C. Perbankan dan Pertumbuhan Ekonomi...................................................
D. Teori Suku Bunga...................................................................................
1.1 Tingkat Suku Bunga Nominal dan Tingkat Suku Bunga Riil .......
E. Penelitian Terdahulu ...............................................................................

31
33
34
35
37
38
39
40

III. METODE PENELITIAN .......................................................................
A. Jenis dan Sumber Data............................................................................
B. Batasan Variabel.....................................................................................
C. Metode Analisis ......................................................................................
D. Proses dan Identifikasi Model ...............................................................
1. Uji Stasioneritas (Unit root test)......................................................
2. Uji Kointegrasi ...............................................................................
3. Error Correction Model .................................................................
4. Uji Asumsi Klasik
4.1 Uji Asumsi Normalitas Metode Jarque – Bera (J-B ) ..............
4.2 Uji Multikolineritas .................................................................
4.3 Uji Otokorelasi .........................................................................
4.4 Uji Asumsi Heteroskedastisiras ...............................................
E. Uji Hipotesis ..........................................................................................
1. Uji F ................................................................................................
2. Uji t .................................................................................................

43
43
43
44
44
45
48
49
49
51
51
53
55
55
55

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................
A.Hasil Perhitungan ..................................................................................
1. Hasil Unit root ..................................................................................
2. Uji Kointegrasi .................................................................................
3. Estimasi ECM ...................................................................................
B. Hasil Uji Asumsi Klasik........................................................................
1. Uji Asumsi Normalitas Metode Jarque – Bera (J-B ) .....................
2. Uji Multikolineritas ........................................................................
3. Uji Otokorelasi ...............................................................................
4. Uji Asumsi Heteroskedastisiras ......................................................
5. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................
C. Implikasi Hasil Penelitian......................................................................

57
57
57
58
60
61
61
62
62
63
64
67

iii

V. SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................
A. Simpulan................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

70
70
71

iii

DAFTAR TABEL

Tabel
1. Hasil Uji Philip Perron pada Orde Level dan First Difference ........
2. Hasil uji Kointegrasi pada metode Johansen Cointegration ............
3. Hasil Uji Philips-perron (unit root) Pada Orde Level Untuk Data
Residual Dari Estimasi .....................................................................
4. Hasil Estimasi ECM untuk t-statistik, R-squared dan F-statistik .....
5. Hasil Uji Multikolineritas .................................................................
6. Tabel Hasil Uji Otokorelasi ...............................................................
7. Tabel Hasil Uji Otokorelasi Durbin-Watson......................................
8. Hasil Uji Heteroskedastisitas Cross Term .........................................
9. Hasil uji t untuk persamaan PDB jangka pendek dengan tingkat
kepercayaan 95%. .............................................................................

Halaman
57
59
59
60
62
63
63
64
66

iv

DAFTAR GRAFIK

Grafik
1. Pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi di Indonesia yang
terjadi periode 1990 - 1997 ............................................................
2. Jumlah Kredit yang disalurkan perbankan periode 2006 -2013.....
3. Besaran Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum dari
tahun 2001 - 2013 .........................................................................
4. Jumlah Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Konvensional
periode 2003.1 – 2013.4.................................................................
5. Suku bunga rata-rata kredit bank umum triwulan I 2006 sampai
triwulan III 2012 ............................................................................
6. Jumlah Uang Beredar M2 dari tahun 2003 – 2014 .......................
7. Hasil Uji Normalitas dengan menggunakan Jarque-Bera test ......

Halaman
3
6
7
8
9
10
61

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi selama lebih dari setengah abad terakhir menjadi tujuan
yang terus menerus di kejar oleh setiap negara. Dalam perekonomian
pertumbuhan ekonomi berarti meningkatnya produktivitas barang dan jasa yang
menjadi indikator peningkatan kemakmuran masyarakat. Dalam kaitannya,
terdapat beberapa yang menjadi faktor pertumbuhan ekonomi, beberapa
diantaranya adalah yang di kemukakan Harrod-Domar dan Robert Sollow. Dalam
teorinya, Sollow menjelaskan terdapat tiga faktor utama yang berperan penting
dalam pertumbuhan ekonomi yaitu modal (K), tenaga kerja (L), dan teknologi (T).
Dari ketiga faktor tersebut faktor modal sangat penting peranannya melalui sektor
keuangan di suatu negara (Erani, Manap : 2010). Sektor keuangan pun masih
tergolong banyak, namun yang utama sebagai alat pembangunan adalah bank.
Zulkarnain Sitompul (2005) mengatakan, fungsi bank sangat penting bagi
pertumbuhan perekonomian suatu negara. Oleh sebab itu, keberadaan bank dalam
bentuk kepercayaan masyarakat sangat penting dijaga guna meningkatkan
efisiensi penggunaan bank dan efisiensi intermediasi serta untuk mencegah
terjadinya bank runs and panics. Kepercayaan masyarakat juga diperlukan karena
bank tidak memiliki uang tunai yang cukup untuk membayar kewajiban kepada
seluruh nasabahnya sekaligus. Industri perbankan di Indonesia telah mengalami
masalah-masalah yang apabila diamati akar penyebabnya (root causes) adalah
1

lemah dan tidak diterapkannya tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance). Hal ini menyebabkan industri perbankan tidak dapat secara berhatihati (prudent) menyerap pertumbuhan risiko kredit dan harga domestik yang cepat
berubah (Fiska dan Sugiharto : 2010).
Dalam kegiatannya, bank sebagai lembaga yang menghimpun dana serta
memobilisasi dana yang menganggur di masyarakat ataupun perusahaan yang
kemudian disalurkan ke dalam usaha-usaha yang produktif ke berbagai sektor
ekonomi baik pertanian, industri, perdagangan, dan lain-lain akan meningkatkan
produktivitas sektor usaha serta meningkatkan aktivitas ekonomi dalam
masyarakat. Dengan begitu efek multiplier dari hal tersebut antara lain terbukanya
beragam lapangan pekerjaan yang tentunya akan menyerap tenaga kerja dari
setiap sektor usaha (Kasmir : 2004).
Dalam kebijakan pemberian kredit perbankan, bank mempunyai peran vital dalam
menentukan pembagian pendapatan masyarakat. Kredit yang di berikan bank
merupakan sarana bagi masyarakat yang memperolehnya karena dengan
memperoleh kredit dapat menguasai faktor-faktor produksi untuk kegiatan
usahanya. Proses memulai usaha ataupun pengembangan (ekspansi) usaha bagi
debitur perbankan akan lebih mudah dengan suntikan modal dalam bentuk kredit
tersebut. Dengan kata lain, perbankan yang memberikan kredit kepada masyarakat
akan memberikan kesempatan berusaha kepada masyarakat tersebut sehingga
dapat memeratakan pendapatan masyarakat.
Krisis moneter yang terjadi di Indonesia sejak awal Juli 1997, di akhir tahun itu
telah berubah menjadi krisis ekonomi. Meskipun pada masa itu fundamental

2

ekonomi Indonesia dipuji Bank Dunia dimana pertumbuhan ekonomi yang cukup
tinggi, laju inflasi terkendali, cadangan devisa masih cukup besar dan realisasi
anggaran pemerintah masih menunjukkan surplus, namun banyak perusahaan
yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), jumlah pengangguran
meningkat dan barang sembako semakin langka (Oktiandri : 2011).

9

14

8

12

7
10

6
5

8

4

6

Pertumbuhan ekonomi
(%)
Tingkat Inflasi (%)

3

4

Linear (Tingkat Inflasi (%))

2
2

1

0

0
1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997

Sumber : Badan Pusat Statistik (diolah)
Grafik 1. Pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi di Indonesia yang
terjadi periode 1990 – 1997
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pra krisis stabil pada level 7% - 8%, namun pada
saat krisis perumbuhan ekonomi Indonesia merosot jauh hingga level 4%. Selain
itu tingkat inflasi berhubungan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dimana
inflasi meningkat drastis hingga level 11% dimana tahun-tahun sebelumnya ratarata hanya 8%.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa krisis perbankan yang terjadi di suatu
negara telah mengakibatkan kerugian bagi perekonomian dan masyarakat
(Hoelscher dan Quintyn : 2003). Terhambatnya akses pembiayaan untuk dunia
usaha dapat mengakibatkan kontraksi ataupun perlambatan ekonomi sehingga

3

dapat mendorong peningkatan pengangguran. Selain itu, penyehatan perbankan
akibat krisis juga memerlukan biaya fiskal yang besar dan pada akhirnya akan
dibebankan kepada pembayar pajak (tax payer) (Simorangkir : 2011)
Perkembangan perbankan Indonesia pasca krisis 1998 yang melanda memberikan
dampak yang buruk bagi perbankan nasional. Terjadinya ketidakseimbangan
neraca di sektor perbankan, depresiasi rupiah dan kenaikan suku bunga
memperburuk kinerja debitur sehingga menimbulkan kredit bermasalah yang
semakin banyak. Krisis ini juga telah mengakibatkan hampir semua bank
mengalami kekurangan modal. Maka pemerintah melakukan langkah
restrukturisasi perbankan untuk mengatasi hal itu. Namun hingga periode berikut
nya 1998/1999 upaya restrukturisasi perbankan tersebut belum menunjukan hasil
yang maksimal.
Pemerintah perlu melakukan perbaikan di berbagai sektor akibat adanya krisis
tersebut. Begitu pula dengan sektor perbankan, pada tahun-tahun selanjutnya
untuk lembaga perbankan konsentrasi pemerintah tertuju pada penyeimbangan
kembali keadaan yang sempat memburuk. Pada tahun 2000 upaya pelaksanaan
program restrukturisasi dilakukan melalui Program Penyehatan Lembaga
Perbankan dengan memperpanjang program penjaminan pemerintah,
menyelesaikan program rekapitaliasasi bank umum, melanjutkan restrukturisasi
kredit dan memulihkan fungsi intermediasi serta upaya meningkatkan ketahanan
system perbankan dengan perbaikan infrastruktur perbankan, penyempurnaan
ketentuan dan pemantapan pengawasan dan peningkatan mutu pengelolaan
perbankan serta Penciptaan lingkungan pendukung seperti undang-undang anti
pencucian uang . Kebijakan serupa dilakukan kembali oleh pemerintah pada
4

periode selanjutnya, dimana pemerintah masih berkonsentrasi pada pemulihan
struktur perbankan di Indonesia dengan mengambil 2 kebijakan besar yaitu
program penyehatan perbankan dan pemantapan ketahanan sistem perbankan.
Pada periode selanjutnya kinerja perbankan Indonesia menunjukan hasil yang
positif karena selalu mengalami peningkatan. Selain itu fokus pemerintah di
sektor perbankan pun masih tertuju pada upaya-upaya mempertahankan program
penyehatan dan pemantapan ketahanan sistem perbankan (Retnadi : 2006)
Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 juga memberikan dampak bagi
perbankan Indonesia. Namun dampak yang dirasakan tidak terlalu besar.
Sehingga tidak memberikan pengaruh negatif yang cukup besar bagi perbankan
Indonesia. Dengan berjalannya waktu hingga tahun 2010 dimana persaingan
global mulai terasa, hal ini ditandai dimana perbankan Indonesia mulai
terpengaruh oleh derasnya aliran masuk modal luar negeri. Hingga untuk ke
depannya perlunya strategi khusus yang disiapkan oleh pemerintah untuk
menghadapi persaingan global di masa yang akan datang.
Beranjak pada tahun 2011 meskipun menghadapi ancaman krisis global pada
tahun ini kinerja perbankan Indonesia justru mengalami pertumbuhan yang cukup
tinggi. Berdasarkan penelitian batas atas pertumbuhan kredit riil perbankan
Indonesia mencapai 22,15% (Utari, Animurti, dan Nurmalia : 2012)
Pertumbuhan jumlah kredit ini mengindikasikan bahwa kinerja perbankan
menunjukan pertumbuhan dilihat dari jumlah kredit yang disalurkan pada tahun
2001 yang hanya 276.297 milyar rupiah terus meningkat pasti mencapai 3.247
miliar rupiah di tahun 2013

5

Volume Kredit
4500000
4000000
3500000
3000000
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
2000.1
2000.4
2001.3
2002.2
2003.1
2003.4
2004.3
2005.2
2006.1
2006.4
2007.3
2008.2
2009.1
2009.4
2010.3
2011.2
2012.1
2012.4
2013.3

Volume Kredit

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia 2013 (diolah)
Grafik 2. Jumlah Kredit yang disalurkan perbankan periode 2006 -2013
Selain itu penghimpunan dana yang dilakukan oleh perbankan selama periode
tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 terus mengalami peningkatan secara teratur
tercata dari tahun 2008 dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum
sebesar 1.753.292 miliar rupiah hingga tahun 2013 DPK mencapai 3.663.968
miliar rupiah (Statistik Perbankan Indonesia : 2013).
Sumber Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tercatat didominasi oleh Deposito
dengan rata-rata 45 persen dari seluruh jumlah DPK, dan sumber lain masingmasing sebesar 30 persen dan 25 persen berasal dari tabungan masyarakat dan
giro. Perkembangan jumlah DPK ini menunjukan bahwa perbankan terus
mengalami pertumbuhan selama lima tahun belakangan. Sejalan dengan
perkembangan jumlah DPK dan kredit, hal ini menunjukkan bahwa sudah
seharusnya perbankan mempunyai pengaruh yang besar terhadap perekonomian
Indonesia terutama pertumbuhan ekonomi .

6

DPK
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000

2013

2012

2011

2010

2009

2008

2007

2006

2005

2004

2003

2002

2001

0

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia (diolah)
Grafik 3. Besaran Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum dari tahun 2001 2013
Namun dari perkembangan positif yang dicapai perbankan, sebagai media
intermediasi keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan dana
kepada pihak yang kekurangan dana mempunyai peranan penting sebagai media
penghimpun modal. Sebagai alat pembangunan perbankan setidaknya telah
berperan banyak namun dalam beberapa tahun terakhir kinerja perbankan
dianggap tidak mendukung sektor-sektor yang dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari beberapa tahun belakangan yang
dapat dilihat dari tingginya suku bunga perbankan, net interest margin (NIM)
yang tinggi, Loan to Deposit ratio (LDR) yang rendah dan juga efisiensi yang
rendah (Erani, Manap : 2010).
Dari Juli 2012 besaran Loan to Deposit ratio (LDR) perbankan umum hanya
berada disekitar 80 persen hingga terus merangkak di awal tahun 2013 dengan
mencapai 85 persen. Sampai akhir tahun 2013 LDR mencapai titik 89 persen dari
jumlah DPK. Dalam surat edaran Bank Indonesia No. 15/41/DKMP tahun 2013

7

batas LDR ditetapkan sebesar 100 persen dan batas bawah LDR ditetapkan
sebesar 78 persen.

LDR
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2003.1
2003.3
2004.1
2004.3
2005.1
2005.3
2006.1
2006.3
2007.1
2007.3
2008.1
2008.3
2009.1
2009.3
2010.1
2010.3
2011.1
2011.3
2012.1
2012.3
2013.1
2013.3

LDR

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia 2013
Grafik 4. Jumlah Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Konvensional
periode 2003.1 – 2013.4
Selain LDR, terdapat beberapa hal lain yang dirasa masih kurang mendukung
pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu tingginya suku bunga kredit yang
diberikan kepada masyarkat. Meskipun dari periode 2008 setelah krisis global
suku bunga relatif menurun berada di kisaran 14 persen sampai di 2012 triwulan
III suku bunga kredit mencapai 11 persen, hal ini dirasa belum cukup apabila
dengan dibandingkan dengan suku bunga tabungan yang rendah. Untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi, setidaknya perbankan memberikan kredit
yang lebih murah terutama kepada sektor UMKM yang berpotensi berkembang.

8

Suku Bunga Rata-rata Kredit
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0

Suku Bunga

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia
Grafik 5. Suku bunga rata-rata kredit bank umum triwulan I 2006 sampai
triwulan III 2012
Apabila dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah M2 dari tahun 2003 – 2014
tentunya sektor perbankan sudah seharusnya memberikan pengaruh besar bagi
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jumlah uang beredar merupakan uang dalam
arti luas, yaitu uang kartal dan simpanan giro (M1) ditambah dengan uang kuasi
dan surat berharga selain saham. Uang kuasi merupakan surat atau sertifikat
berharga yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Artinya, lembaga
keuangan mempunyai peran penting dalam pembentukan M2 sebagai sumber
dana pembangunan. Dengan demikian semakin besar jumlah M2 akan mendorong
meningkatnya financial deepening, yaitu penghimpunan yang bersumber dari
sektor keuangan (Erani, Manap : 2010).

9

4500000
4000000
3500000
3000000
2500000
2000000
1500000

Tahun
M2

1000000
500000
0

Sumber : SEKI Bank Indonesia
Grafik 6. Jumlah Uang Beredar M2 dari tahun 2003 – 2014
Dari grafik dijelaskan pertumbuhan jumlah uang beredar M2 terus meningkat
sampai akhir tahun 2014. Hal yang secara otomatis meningkatkan penghimpunan
dan pembangunan sebagai modal yang bersumber dari sektor keuangan.
Dari latar belakang di atas, perbankan sebagai salah satu alat pembangunan
nasional terlihat belum mampu menjalakan perannya dengan baik. Perbankan
sekarang hanya terfokus hanya kepada pencarian profit sebanyaknya . Sebagai alat
pembangunan sudah selayaknya perbakan terutama BUMN lebih memperhatikan
masyarakat tanpa selalu mementingkan profitabilitas. Dengan dukungan perbakan
kepada masyarakat tentu saja menjadi stimulus dari sektor keuangan kepada
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

10

B. Perumusan Masalah
Dari pendahuluan di atas dapat ditemui beberapa rumusan masalah perbankan
terhadapa pertumbuhan ekonomi Indonesia, antara lain :
1. Apakah perbankan berpengaruh terhadap perkembagan ekonomi?
2. Apakah Suku Bunga Kredit berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi?
3. Apakah Jumlah Uang Beredar (M2) berpengaruh terhadap perkembangan
ekonomi?
4. Apakah Loan to Deposit Rasio (LDR) berpengaruh terhadap perkembangan
ekonomi?
5. Apakah Volume Kredit (VK) berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah :
1. Mengetahui seberapa besar peran perbankan berpengaruh terhadap
perkembangan ekonomi.
2. Mengetahui Pengaruh Suku Bunga Kredit terhadap perkembangan
ekonomi.
3. Mengetahui seberapa besar Jumlah uang Beredar (M2) berpengaruh
terhadap perkembangan ekonomi.
4. Mengetahui seberapa besar Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh
terhadap perkembangan ekonomi.
5. Mengetahui seberapa besar Volume Kredit (VK) berpengaruh terhadap
perkembangan ekonomi.

11

D. Kerangka Pemikiran
PERBANKAN

PENGHIMPUNAN
DANA

PENYALURAN DANA
FUNGSI INTERMEDIASI

Jumlah Uang Beredar (M2)

LDR
Suku Bunga Kredit
Volume Kredit

Pertumbuhan Ekonomi

E. Hipotesis
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Tingkat suku bunga kredit berpengaruh negatif terhadap perkembangan
ekonomi (PDB)
2. Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif terhadap perkembangan
ekonomi (PDB)
3. Jumlah uang beredar (M2) berpengaruh positif terhadap perkembangan
ekonomi (PDB)
4. Volume Kredit yang disalurkan positif terhadap perkembangan ekonomi
(PDB)

12

F. Sistematika Penulisan
Penulisan ini dibagi menjadi lima BAB, masing-masing terdiri beberapa subbab,
dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
1. Bab Pertama, yakni

pendahuluan yang berisikan latar belakang

penulisan, permasalahan, tujuan penulisan, kerangka pemikiran, hipotesis
dan sistematika penulisan.
2. Bab Kedua, yakni tinjauan pustaka berisikan teori-teori mengenai
perbankan dan perkembangan ekonomi.
3. Bab Ketiga, yakni metode penelitian berisikan jenis dan sumber data,
variabel dalam penelitian, batasan peubah variabel, alat analisis, metode
analisis, dan pengujian hipotesis.
4. Bab Keempat, yakni hasil perhitungan dan pembahasan berisikan analisis
hasil perhitungan secara kuantitatif dan kualitatif.
5. Bab Kelima, yakni simpulan dan saran yang berisikan kesimpulan hasil
perhitungan dan saran-saran penulis berdasarkan data dan hasil perhitungan.
G. DAFTAR PUSTAKA
H. LAMPIRAN

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank

1. Pengertian Bank
Bank adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang keuangan.
Bank dikena1 sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya
menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank juga
dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang
membutuhkan, sebagai tempat untuk menukar uang, dan memindahkan uang
atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.
Bank berasal dari kata Itali banco yang artinya bangku. Bangku inilah yang
dipergunakan oleh bankir untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada
para nasabah. Istilah bangku secara resmi dan populer menjadi bank.
Secara sederhana bank dapat diartikan sebagai Lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari mas yarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
jasa bank lainnya. (Kasmir:2003)

14

Kemudian pengertian bank menurut Undang-undang RI nomor 10 Tahun 1998
tanggal 10 November 1998 tentang perbankan adalah Badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa
bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan,
artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama yaitu
menghimpun dana, menyalurkan dana, serta memberikan jasa bank lainnya.

2.

Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari
masyarakat luas (funding) dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk
pinjaman atau kredit (lending) untuk berbagai tujuan. Tetapi sebenarnya
fungsi bank dapat dijelaskan dengan lebih spesifik seperti yang diungkapkan
oleh Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso (2006), yaitu
bank sebagai :
a. Agent of Trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam
hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau
menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan.
Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank,
uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan juga

15

percaya bahwa pada saat yang telah dijanjikan masyarakat dapat menarik lagi
simpanan dananya di bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau
menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi unsur
kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan
pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjaman dengan baik,
debitur akan mempunyai kemampuan untuk membayar pada saat jatuh
tempo, dan juga bank percaya bahwa debitur mempunyai niat baik untuk
mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.
b. Agent of Development
Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu sektor moneter dan
sektor nil, tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut berinteraksi
saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Sektor nil tidak akan dapat
berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan
baik. Tugas bank sebagai penghimpun dana dan penyaluran dana
sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian disektor
riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan
investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat semua
kegiatan investasi, distribusi, konsumen selalu berkaitan dengan penggunaan
uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, konsumsi ini tidak lain
adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.

c. Agent of Service
Disamping melakukan kegiatan penghimpun dana penyaluran dana, bank juga

16

memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat.
Jasa-jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian
masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank ini antara lain dapat berupa jasa
pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan
bank, dan jasa penyelesaian tagihan.

3. Jenis-jenis Bank
Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur oleh Undang-undang
perbankan memiliki beberapa jenis bank. Adapun jenis bank dewasa ini dapat
ditinjau dari berbagai segi antara lain segi fungsinya, segi kepemilikannya,
segi status, dan segi cara menentukan harga.

a. Dilihat dari Segi Fungsinya

Menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan dengan
Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan
terdiri dari dua jenis bank yaitu:

a) Bank Umum

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah
umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang
ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh
wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank).

17

b) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kagiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya disini kegiatan
BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank
umum. Kegiatan BPR hanya meliputi kegiatan penghimpunan dana
dan penyaluran dana saja, bahkan dalam menghimpun dana BPR
dilarang untuk menerima simpanan giro. Begitu pula dalam hal
jangkauan wilayah operasi, BPR hanya dibatasi dalam wilayahwilayah tertentu saja. Larangan lainnya bagi BPR adalah tidak
diperkenankan ikut kliring serta transaksi valuta asing.

b. Dilihat dari Segi Kepemilikannya
Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang memiliki bank
tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan
selain yang dimiliki bank bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan
tersebut adalah:
a) Bank Milik Pemerintah

Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh
pemerintah pula. Contohnya antara lain Bank Negara Indonesia,
Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Tabungan Negara.
b) Bank Milik Swasta Nasional

18

Merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh
swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta,
begitu pula pembagian keuntungatmya diambil oleh swasta pula.
Contohnya antara lain Bank Muamalat, Bank Central Asia, dan Bank
Danamon.
c) Bank Milk Asing

Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri,
baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu negara.
Contohnya antara lain City Bank, dan Standard Chartered Bank.
d) Bank Milik Campuran

Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan
pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas
dipegang oleh warga negara Indonesia. Contohnya antara lain
Mitsubishi Buana Bank, Interpacifik Bank, dan Bank Sakura
Swadarma.

c. Dilihat dari Segi Status
Kedudukan atau status ini menunjuldcan ukuran kemampuan bank dalam
melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun
kualitas pelayanan. Status bank yang dimaksud adalah:
a ) Bank devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri

19

atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan,
misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers
cheque, pembukuaan clan pembayaran Letter of Credit dan transaksi
luar negeri lainnya.
b) Bank non devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan
transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat
melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non
devisa transaksi yang dilakukannya masih dalam batas-batas negara.

d. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga
Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik
harga jual maupun harga beli terbagi dalam dua kelompok:
a) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
Dalam mencari keuntungan dan menentukan h arga kepada
para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional
menggunakan dua metode yaitu:
1. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan
seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian pula harga
untuk produk pinjamnnya (kredit) juga ditentukan berdasarkan
tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan
istilah spread based.

2.

Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan

20

konvensional menggunakan atau menerapkan berbagai biayabiaya dalam nominal atau persentase tertentu seperti biaya
administrasi, sewa, iuran dan biaya-biaya lainnya. Sistem
pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.
b) Bank yang berdasarkan prinsip syariah
Bank berdasarkan prinsip syariah menerapkan aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk
menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.
Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang
berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)
2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal

(musharakah)
3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan

(murabah)
4. Pembiyaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa

pilihan (ijarah).
5. Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan alas

barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa
iqtana)
4. Peran Perbankan dalam Perekonomian
Perbankan di negara-negara maju mendefinisikan bank umum sebagai institusi

21

keuangan yang berorientasi laba. Dalam usaha memperoleh laba tersebut bank
umum melaksanakan fungsi intermediasi. Berdasarkan kemampuannya
menciptakan uang (giral), bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum
pencipta uang giral.
Pengertian bank umum menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 :
“Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.“
Fungsi-fungsi bank umum (Crosse & Hempel : 1980) yang diuraikan di bawah ini
menujukkan betapa pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian
modern, yaitu
a. Penciptaan uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran
lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum
menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan fungsinya dalam
pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau
menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi
kemampuan bank umum menciptakan uang giral.
b. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung
kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu
jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan
mekanisme pembayaran.

22

Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan
setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit,
fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik
dan sistem pembayaran elektronik.
c.

Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan.
Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan
itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar
dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana
simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.

d.

Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau
memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun
transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda
negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem
moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi
dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi
tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang
melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat,
dan murah.

23

e.

Penyimpanan Barang-Barang Berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal
yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barangbarang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam
kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau
safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan
bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau suratsurat berharga.

f.

Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin
banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli
pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai
dengan menggunakan jasa-jasa bank. Jasa-jasa ini amat memudahkan dan
memberikan rasa aman dan nyaman kepada pihak yang menggunakannya.

5. Perkembangan Perbankan di Indonesia
Kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dari
waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh perkembangan internal di
dunia perbankan, juga tidak terlepas dari pengaruh perkembanangan di luar dunia
perbankan, seperti sektor riil dalam perekonomian, politik, hukum dan sosial.

Perkembangan yang terlihat di Indonesia dapat kita kelompokkan ke dalam tiga
kondisi yaitu :

24

a. Kondisi sebelum deregulasi
Pada masa kolonial kegiatan perbankan di wilayah Hindia-Belanda ini
terutama diarahkan untuk melayani kegiatan usaha dari perusahaanperusahaan besar milik kolonial di wilayah jajahannya serta membantu
administrasi anggaran milik pemerintah, Maka fungsi perbankan pada masa
penjajahan adalah :
1. Memobilisasikan dana dari investor untuk membiayai kebutuhan dana
investasi dan modal kerja perusahaan-perusahaan besar milik kolonial.
2. Memberikkan jasa-jasa keuangan kepada perusahaan-perusahaan besar
milik kolonial, seperti giro, garansi bank, pemindahan dana dan lain-lain
3. Membantu pemindahan dana jasa modal dari wilayah kolonial ke negara
penjajah.
4. Sebagai tempat sementara dari dana hasil pemungutan pajak.
5. Mengadministrasikan anggaran pemerintah untuk membiayai kegiatan
pemerintah kolonial.
Berakhirnya masa penjajahan kemudian beralih ke masa setelah
kemerdekaan tidak mengalami perubahan yang signifikan dalam hal
perbankan di dalam negeri, dengan demikian fungsi utamanya adalah :
1. Memobilisasikan dana dari investor untuk membiayai kebutuhan dana
investasi dan modal kerja perusahaan-perusahaan besar milik pemerintah
dan swasta.
2. Memberikkan jasa-jasa keuangan kepada perusahaan-perusahaan besar.
3. Mengadministrasikkan anggaran pemerintah untuk membiayai kegiatan
pemerintah.

25

4. Menyalurkan dana anggaran untuk membiayai program dan proyek pada
sektor yang ingin dikembangkan oleh pemerintah.
Bank yang ada tidak secara tegas diarahkan untuk memobilisisasikan dana
seluas-seluasnya dari seluruh anggota masyarakat, dan juga tidak diarahkan
untuk mengembangkan perekonomian rakyat seluas-luasnya. Secara lebih
terperinci keadaana perbankan saat ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak adanya peraturan perundangan yang mengatur secara jelas
tentang

perbankan di Indonesia.

2. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) pada bank-bank tertentu
3. Bank banyak menanggung program-program pemerintah
4. Instrumen pasar uang terbatas
5. Jumlah bank swasta relatif sedikit
6. Sulitnya pendirian bank baru
7. Persaingan antarbank yang tidak ketat
8. Posisi tawar-menawar bank relatif lebih kuat dari pada nasabah
9. Prosedur berhubungan dengan bank yang rumit
10. Bank bukan merupakan alternatif utama bagi masyarakat luas untuk
menyimpan dan meminjam dana
11. Mobilisasi dana lewat perbankan yang sangat rendah

b. Kondisi Setelah Deregulasi
Berada dalam kondisi yang serba tidak menguntungkann dimana tingkat
inflasi yang tinggi serta kondisi ekonomi makro secara umum yang tidak
bagus terjadi bersamaan dengan kondisi perbankan yang tidak dapat

26

memobilisasikan dana dengan baik. Cara pemerintah yang ditempuh pada
saat itu adalah dengan melakukkan serangkaian kebijakan berupa
deregulasi di sektor riil dan di sektor moneter. Dengan melakukan
serangkaian paket deregulasi mulai tahun 1980-an. Sehingga pada masa
setelah deregulasi ini perbankan di Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
a.

Peraturan yang memberikan kepastian hukum

b.

Jumlah bank swasta bertambah banyak

c.

Tingkat persaingan bank yang semakin kuat

d.

Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Berharga Pasar Uang

e.

Kepercayaan masyarakat terhadap bank yang meningkat

f.

Mobilisasi dana melalui sektor perbanka