44 menarik, terdapat tes mandiri “self assessment”, memilih metode, teknik dan
alat penilaian yang tepat. Review  draft  modul  pembelajaran  sangat  membantu  penulis  dalam
pengembangan  modul.  Review  dilakukan  oleh  beberapa  orang  dan  dibagi dalam  tiga  kelompok  1.  Ahli  materiahli  bidang  studi,  2.  Ahli
instruksionalahli  media,  3.  Tutorguru  yang  sering  berhubungan  langsung dengan  peserta  didik.  Selanjutnya  dari  tahapan  ini  menghasilkan  modul
pembelajaran yang siap diuji cobakan.
3.  Uji Coba Lapangan
Terdapat  tiga  uji  coba  lapangan  yang  akan  dilakukan  setelah  tahap pengembangan modul selesai. Uji coba ini melibatkan siswa SMK Ki Ageng
Pemanahan dengan sampel siswa berbeda menurut jenis uji coba lapangan. Uji  coba  lapangan  yang  akan  dilakukan  mencakup  uji  coba  lapangan  awal
Preliminary  Field  Test,  uji  coba  lapangan  utama  Main  Field  Test,  dan  uji coba operasional Operational Field Test.
a.  Uji  coba  lapangan  awal  Preliminary  Field  Test.  Uji  coba  ini  dimaksudkan untuk mendapatkan evaluasi kualitatif awal dari produk yang dikembangkan.
Uji  ini  bersifat  terbatas  dengan  sampel  3  tiga  orang  siswa  dengan  asumsi bahwa  3  tiga  siswa  tersebut  mewakili  semua  tingkat  prestasi  dan
kemampuan  siswa  yaitu  siswa  dengan  prestasi  dan  kemampuan  tinggi, sedang dan rendah.
b.  Uji coba lapangan utama Main Field Test. Melakukan uji efektivitas desain produk,
pada umumnya
menggunakan teknik
eksperimen model
pengulangan  dengan  menggunakan  sampel  6  enam  orang  siswa  dengan
45 asumsi 2 dua siswa dalam tingkat prestasi dan kemampuan yang berbeda
yaitu  2  dua  siswa  dengan  prestasi  dan  kemampuan  tinggi,  2  dua  siswa prestasi  dan  kemampuan  sedang  dan  2  dua  siswa  prestasi  dan
kemampuan  rendah.  Uji  lapangan  awal  dan  uji  coba  lapangan  utama berdasarkan prestasi siswa diperoleh dari nilai rapor siswa.
c.  Uji  coba  lapangan  operasional  Operational  Field  Test.  Melakukan  uji efektivitas,  fisibilitas  dan  adabtabilitas  desain  produk  yang  melibatkan  para
calon  pemakai  produk  siswa.  Pengujian  ini  dilakukan  dengan  sampel seluruh  siswa  kelas  X  Kompetensi  Keahlian  Teknik  Mekatronika  yang
berjumlah 25 orang siswa. Hasil uji lapangan adalah diperoleh model desain yang siap diterapkan, baik dari sisi substansi maupun metodologi.
4.  Diseminasi
Diseminasi  atau  penyebaran  hasil  produk  modul  pembelajaran  kerja bengkel  elektronika  berbasis  problem  solving  yang  dikembangkan  dilakukan
hanya  terbatas  di  SMK  Ki  Ageng  Pemanahan  Bantul  untuk  kelas  X Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika.
C.  Sumber DataSubyek Penelitian 1.  Sumber Data
Sumber  data  pada  proses  penelitian  ini  adalah  data  primer.  Data  primer diperoleh dari hasil penilaian kelayakan modul pembelajaran oleh ahli materi,
ahli media, dan siswa.