Pengaruh Trass dan Pupuk Fosfor terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Gogo serta Perubahan Sifat Kimia pada Latosol Gunung Sindur

PENGARUH TRASS DAN PUPUK FOSFOR TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI GOGO SERTA
PERUBAHAN SIFAT KIMIA PADA LATOSOL
GUNUNG SINDUR

UMAR HADY

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNAYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Trass,
dan Pupuk Fosfor terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Gogo serta
Perubahan Sifat Kimia pada Latosol Gunung Sindur adalah benar karya saya
dengan arahan komisi pembimbing dan belum di ajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebut dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi
ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, April 2013

Umar Hady
NIM A14080015

ABSTRAK

UMAR HADY. Pengaruh Trass dan Pupuk Fosfor Terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Padi Gogo serta Perubahan Sifat Kimia Latosol Gunung Sindur.
Dibimbing oleh BUDI NUGROHO dan SRI DJUNIWATI
Tingginya konversi sawah ke non-pertanian telah mengurangi produksi
padi, sehingga perlu pemanfaatan lahan kering untuk lahan tanaman padi. Latosol
merupakan salah satu jenis tanah yang miskin hara, khususnya silikon (Si) dan
fosfor (P), dan umumnya bereaksi masam akibat pelapukan lanjut dan pencucian
intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Trass sebagai
sumber Si dan fosfor (P) terhadap produksi dan serapan hara padi, serta

perubahan sifat kimia Latosol Gunung Sindur. Penelitian ini terdiri dari percobaan
rumah kaca yang dilakukan di Kebun Percobaam Cikabayan, University Farm
Institut Pertanian Bogor dan analisis tanah dan tanaman dilakukan di
Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan
Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Penelitian
berlangsung dari bulan Oktober 2012 hingga April 2013. Percobaan rumah kaca
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial 2 faktor. Faktor pertama
adalah Trass dengan dosis 0 ton/ha (T0), 2,37 ton/ha (T1), 4,74 ton/ha (T2), dan
7,11 ton/ha (T3). Faktor kedua adalah pupuk P dengan dosis tanpa P (P0), 50 ppm
P (P1), dan 100 ppm (P2). Percobaan diulang 3 kali sehingga terdapat 36 satuan
percobaan. Hasil penelitian menunjukkan tidak dijumpai pengaruh interaksi
antara Trass dan fosfor pada semua variabel yang diamati. Sebagai faktor tunggal
Trass berpengaruh nyata meningkatkan jumlah anakan produktif, pada perlakuan
T3 yaitu sebesar 17.5% sedangkan terhadap P-tersedia tanah pengaruh T1, T2,
dan T3 berturut-turut sebesar 25%, 62.5, dan 149.4%. Peningkatan serapan P
perlakuan T1, T2, dan T3 berturut-turut sebesar 4.5%, 9.5%, dan 24.3%. Lebih
lanjut, pupuk P berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman, berturut-turut
pada perlakuan P1 dan P2 sebesar 17.45% dan 17.6%, pada jumlah anakan
produktif sebesar 3.8% dan 20%, pada bobot jerami berturut-turut sebesar 108.4%
dan 159.7% , dan pada bobot gabah berturut-turut sebesar 47.9% dan 52.1%.

Peningkatan serapan Si akibat perlakuan P1 dan P2 berturut-turut sebesar 62.07%
dan 87%, dan penurunan Si tersedia dalam tanah akibat perlakuan yang sama
berturut-turut sebesar 9.1% dan 22.5%.
Kata kunci : Latosol, Padi, pupuk P, Trass

ABSTRACT

UMAR HADY. The Influence of Trass and Phosphorus Fertilizer
Application on Growth and Yield of Upland Rice and Chemical Properties
Changes on Mount Sindur’s Latosol. Supervised by BUDI NUGROHO and SRI
DJUNIWATI.
The high conversion of rice fields to non-agricultural fields have reduced
rice production, so it needs the utilization of dry land for paddy cultivation.
Latosol is one type of nutrient-poor soils, especially Silica (Si) and phosphorus
(P), and generally it is acidic due to further weathering and intensive leaching.
This study aimed to determine the effect of Trass and Phosphorus (P) on yield and
nutrient uptake of rice plants, as well as changes in the chemical properties of
Mount Sindur’s Latosol. This study was a greenhouse experiment conducted in
Cikabayan University Farm, Bogor Agricultural University. Soil and plant
analysis carried out in the Laboratory of Chemistry and Soil Fertility, Department

of Soil Science and Land Resources, Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural
University. This study took place from October 2012 to April 2013. This
experiment used a completely randomized design (CRD) with 2 factors. As the
first factor was Trass doses (0 tonnes / ha (T0), 2.37 tonnes / ha (T1), 4.74 tonnes
/ ha (T2), and 7.11 tons / ha (T3). Second factor was P fertilizer (0 ppm P (P0), 50
ppm P (P1), and 100 ppm (P2). Experiment was repeated 3 times so that there
were 36 experimental units. Results showed that there was no interaction effect
between Trass and phosphorus in all observed variables. But as a single factor,
Trass significantly affect to increase the number of productive tillers in treatment
T3 equal to 17.5%, while the increasing amount of soil available-P influence T1,
T2, and T3 treatments, respectively for 25%, 62.5, and 149.4%. Further, there was
an increase in P-uptake effect on T1, T2, and T3 treatments, respectively for
4.5%, 9.5%, and 24.3%. Moreover, P Fertilizer application was significantly
affect the increasing of plant height on P1 and P2 treatments, respectively for
17:45% and 17.6%, number of tillers earnings 3.8% and 20%, biomass weight for
108.4% and 159.7%, and the grain weight for 47.9% and 52.1%, while the
increase effect on Si-uptake of P1 and P2 treatments, respectively for 62.07% and
87 %, and decrease the available-Si, respectively for 9.1% and 22.5%.

Key words : Latosol, P Fertilizer, Rice, Trass


PENGARUH TRASS DAN PUPUK FOSFOR TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI GOGO SERTA
PERUBAHAN SIFAT KIMIA PADA LATOSOL
GUNUNG SINDUR

UMAR HADY

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013


Judul Skripsi

Nama
NIM

Pengaruh Trass dan Pupuk Fosfor terhadap Pertumbuhan
dan Produksi Padi Gogo serta Perubahan Sifat Kimia
pada Latosol Gunung Sindur
: UmarHady
: A14080015

Disetujui oleh

Dr. Ir. Budi Nugroho, MSi.
Pembimbing I

Tanggal Lulus :

S7e


2 0 AUG 2013

Dr.Ir. Sri Djuniwati, M.Sc.
Pembimbing II

Judul Skripsi

Nama
NIM

: Pengaruh Trass dan Pupuk Fosfor terhadap Pertumbuhan
dan Produksi Padi Gogo serta Perubahan Sifat Kimia
pada Latosol Gunung Sindur
: Umar Hady
: A14080015

Disetujui oleh

Dr. Ir. Budi Nugroho, MSi.
Pembimbing I


Dr.Ir. Sri Djuniwati, M.Sc.
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Syaiful Anwar, M.Sc.
Ketua Departeman

Tanggal Lulus :

PRAKATA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah Segala Puji hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam, karena
atas hidayah dan karuniaNya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Trass dan Pupuk Fosfor terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi
Gogo serta Perubahan Sifat Kimia pada Latosol Gunung Sindur”.
Skripsi ini merupakan syarat untuk kelulusan dari Departemen Ilmu Tanah
dan Sumberdaya Lahan. Penulis menyadari dalam penyelesaian skripsi ini penuh
dengan segala keterbatasan kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan

pengalaman menulis. Maka dari itu penulis menerima dengan terbuka koreksi,
kritik dan saran untuk perbaikan kedepannya.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak berterima kasih kepada Dr. Ir. Budi
Nugroho, MSi selaku pembimbing utama dan Dr.Ir. Sri Djuniwati, M.Sc. selaku
pembimbing kedua yang telah memberikan arahan dan bimbingan hingga
terselesikannya skripsi ini. Begitu juga dengan semua pihak yang terlibat secara
langsung maupun dorongan moril penulis ucapkan terimakasih kepada:
Kedua orang tua penulis, Bapak Erwin Siregar dan Ibu Nursabedah Dalimunthe
serta saudari penulis kakak-kakaku yang baik hati Hidayaty Siregar SPd, Nur
Aisyah Siregar S.Si, dan Erlinda Siregar S.Si yang selalu memberikan dukungan
moral dan mendidik penulis agar selalu menjadi manusia yang lebih baik dan
bermanfaat.
Seluruh staf Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah
dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB yang telah memberikan bantuan
selama melakukan analisis di Laboratorium
Seluruh teman-teman dari MSL angkatan 45, teman-teman Omda Imatapsel dan
seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Mudah-mudahan hanya Allah SWT yang dapat memberikan balasan yang
setimpal dan kehidupan yang berkah untuk kita semua. Skripsi ini mudahmudahan bermanfaat untuk kita semua, Amin.


Bogor, April 2013

Umar Hady

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Sifat Umum Tanah Masam
Trass sebagai Bahan Amelioran Tanah
Silika dalam Tanaman
Krakteristik Fosfor dalam Tanah dan Tanaman
Padi Gogo (Oriza Sativa L.)
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian

Bahan dan Alat
Rancangan Percobaan dan Pengelolaan Data
Pelaksanaan Penelitian
Persiapan Pot Percobaan
Penanaman dan Pemeliharaan
Pengamatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Tanah Awal
Pertumbuhan dan Produksi Padi
Al Dapat Ditukar dalam Tanah
Analisis Si dan P-tersedia pada Tanah
Serapan Silika dan Fosfor Jerami Padi
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

xi
xi
xi
1
1
2
3
3
4
5
5
6
7
7
7
7
8
8
8
9
10
10
11
12
13
13
16
16
16
17
19
27

DAFTAR TABEL

1.
2.
3.

Rancangan Perlakuan yang Dicobakan
Sifat Kimia dan Fisik Latosol Gunung Sindur
Pengaruh Pemberian Trass dan Fosfor terhadap Rata-rata Tinggi Umur
10 Minggu), Jumlah Anakan Produktif, Bobot Jerami, dan Bobot Gabah
Kering

8
10

11

DAFTAR GAMBAR

1.
2.
3.
4.

Kandungan Al-dd Tanah Pengaruh Perlakuan Trass dan Pupuk P
Pengaruh Perlakuan Trass dan Fosfor Terhadap P dan Si-tersedia
Pengaruh Trass dan Pupuk P Terhadap Serapan Hara Si
Pengaruh Trass dan Pupuk P Terhadap Serapan Hara P

12
13
14
14

DAFTAR LAMPIRAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
9.
10.
11.
12.

Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah (PPT, 1983)
Sifat kimia Trass Desa Cibungbulang, Kecamatan Ciampea Kabupaten
Bogor, Jawa Barat
Pengaruh Pemberian Trass dan Pupuk P terhadap Rata-rata Tinggi
Tanaman Minggu ke-10
Pengaruh Pemberian Trass dan Pupuk P Terhadap Jumlah Anakan
Produktif Minggu ke-15
Pengaruh Pemberian Trass dan Pupuk P Terhadap Bobot Jerami Kering
Pengaruh Pemberian Trass dan Pupuk P Terhadap Bobot Gabah Kering
Pengaruh Pemberian Trass dan Pupuk P Terhadap Kadar Silika Jerami
Padi
Pengaruh Pemberian Trass dan Pupuk P Terhadap Kandungan Fosfor
Jerami Padi
Pengaruh Pemberian Trass dan Pupuk P Terhadap Serapan Si
Pengaruh Pemberian Trass dan Pupuk P Terhadap Serapan Fosfor
Pengaruh Pemberian Trass dan Pupuk P Terhadap Sifat Kimia Latosol
Gunung Sindur Setelah Percobaan
Daftar Sidik Ragam

19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
25

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Beras merupakan komoditas pangan yang sangat strategis karena
merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Kecukupan pangan wajib
terpenuhi sebagai hak bagi kelangsungan hidup bangsa. Namun tingkat produksi
padi terutama pada lahan kering relatif rendah, salah satunya akibat masalah
kesuburan tanah. Seperti umumnya tanah di wilayah tropis, tanah di Indonesia
miskin hara, dan bersifat masam akibat pelapukan lanjut dan pencucian (leaching)
yang intensif.
Latosol Gunung Sindur merupakan tanah yang telah mengalami hancuran
cukup intensif, sehingga kandungan unsur-unsur hara relatif rendah, derajat
kemasaman (pH) tanah rendah, kejenuhan Al tinggi. P-tersedia sangat rendah,
demikian pula kation-kation basa seperti Ca, Mg, K, dan Na tergolong sangat
rendah dan rendah. Hal ini menjadi faktor pembatas terhadap proses produksi
padi (Ariestiwi, 2001).
Sejalan dengan tingkat pelapukannya maka diduga Latosol Gunung Sindur
mempunyai kadar Si relatif rendah. Unsur silika merupakan komponen tanah
yang hilang karena pelapukan batuan yang dipengaruhi iklim sehingga terbentuk
tanah. Kehilangan Si dalam tanah terutama disebabkan pencucian dan perubahan
Si menjadi mineral sekunder yang merupakan aspek penting dalam perkembangan
tanah (Tisdale et al., 1985).
Silikon merupakan bagian penting dari tanah. Silikon merupakan
penyusun lapisan tetrahedron dalam struktur mineral liat. Lapisan ini juga
merupakan lapisan yang hancur pada saat terjadi pelapukan pada saat perubahan
mineral liat 2 : 1 ke mineral liat 1 : 1 Hasil penelitian Nugroho (2009)
menunjukkan bahwa penambahan Si dapat meningkatkan ketersediaan P dalam
tanah.
Unsur Si mempunyai peranan penting bagi padi diantaranya meningkatkan
ketahanan padi terhadap serangan hama dan penyakit, mempertegak daun,
meningkatkan fotosintesis, menurunkan kehilangan air akibat transpirasi,
meningkakan daya oksidasi akar dan menurunkan serapan Fe dan Mn secara
berlebihan (Yoshida, 1981), sedangkan Trass adalah salah satu bahan kapur yang
mengandung kalsium dan silika sehingga berpotensi sebagai bahan amelioran dan
dapat meningkatkan kadar silika pada tanah.
Ketersediaan fosfor (P) pada tanah masam umumnya rendah sehingga unsur
hara P juga merupakan penghambat pertumbuhan tanaman di Latosol Gunung
Sindur. Soepardi (1983) menegaskan bahwa peranan P antara lain penting untuk
pertumbuhan sel, pembentukan akar halus dan rambut akar, memperkuat jerami
agar tanaman tidak mudah rebah, memperbaiki kualitas tanaman, pembentukan
bunga, buah, dan biji, serta memperkuat daya tahan terhadap penyakit. Fosfor
juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga dan buah. Struktur perakaran
yg sempurna memberikan daya serap nutrisi yang lebih baik. Oleh karena itu
untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi pada lahan kering perlu
diberikan tambahan unsur hara Si dan P.

2

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Trass dan pupuk fosfor
terhadap produksi dan serapan hara padi, serta perubahan sifat kimia tanah
Latosol Gunung Sindur.

3

TINJAUAN PUSTAKA
Sifat Umum Tanah Masam
Faktor pembentuk tanah meliputi iklim, bahan induk, organisme, topografi
dan waktu. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi sifat fisik, biologi dan
kimia tanah. Salah satu contoh dari sifat kimia tanah adalah kemasaman tanah.
Kemasaman tanah merupakan refleksi dari tingginya curah hujan dan intensitas
hancuran yang intensif. Selama hancuran berlangsung, basa-basa dari meneral
primer dibebaskan dan tercuci keluar dari profil tanah oleh air hujan. (Soepardi,
1983). Air yang berlebih menyebabkan pencucian hasil-hasil mineralisasi
terutama kation-kation basa (Ca, Mg, K, Na) yang mengakibatkan pada kompleks
jerapan tanah dipenuhi oleh ion H+ dan Al3+. H-dd merupakan sumber utama ion
H+ pada pH >6. Dibawah pH 6 Aluminum Al merupakan sumber utama H+
sebagai akibat lepasnya Al dari mineral liat. Akibatnya Al menjadi lebih larut
pada pH rendah, seperti digambarkan dalam reaksi berikut :
Al3+ + H2O ----> Al(OH)++ + H+
Al(OH)++ + H2O ---> Al(OH) 2+ + H+
Al(OH)2+ + H2O ---> Al(OH)3 + H+
(http://www.ilearn.unand.ac.id/mod/resource/view.php)
Kemasaman tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pengaruh tidak langsung terhadap tanaman
adalah melalui kelarutan dan ketersediaan hara. sedangkan secara langsung
melalui ion H+ telah dilaporkan dapat meracuni tanaman jika terdapat pada
konsentrasi tinggi (Soepardi, 1983). Tanah di Indonesia termasuk Latosol miskin
hara khususnya Si dan P, dan bersifat masam akibat pelapukan lanjut dan
pencucian (leaching).
Latosol terbentuk melalui proses latosolisasi. Proses latosolisasi terjadi di
bawah pengaruh curah hujan dan suhu yang tinggi di daerah tropik dimana gayagaya hancuran bekerja lebih cepat dan pengaruhnya lebih ekstrim daripada daerah
dengan curah hujan dan suhu sedang. Pelapukan dan pencucian sangat intensif
dan mineral silikat cepat hancur (Dudal dan Soepraptohardjo, 1957). Karena
Latosol telah mengalami hancuran cukup intensif, akibatnya kandungan unsurunsur hara dalam Latosol relatif rendah, kapasitas tukar kation rendah, dan
jumlah basa-basa rendah. Selain itu drajat kemasaman (pH) tanah rendah,
kandungan silika rendah, dan seskuioksida Al-dd dan Fe-dd tinggi (Buckman dan
Brady, 1961). Proses hidrolisis dan oksidasi berlangsung sangat intensif, sehingga
basa-basa seperti Ca, Mg, K, dan Na cepat dibebaskan oleh bahan organik. Oleh
karena itu, Latosol memiliki kejenuhan basa rendah ( 0.75
C/N
25
P2O5 HCl (mg/100 g)
< 10
10-20
21-40
41-60
> 60
P2O5 Bray 1 (ppm)
< 10
10-15
16-25
26-35
> 35
P2O5 Olsen (ppm)
< 10
10-25
26-45
46-60
> 60
< 10
10-20
21-40
41-60
> 60
K2O HCl 25% (me/100 g)
KTK (me/100 g)
40
Basa-basa yang dapat dipertukarkan
K (me/100 g)
< 0.1
0.1-0.2
0.3-0.5
0.6-1.0
> 1.0
Na (me/100 g)
< 0.1
0

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Kompos Jerami Dan Pupuk Sp-36 Pada Tanah Sulfat Masam Potensial Terhadap Perubahan Sifat Kimia Serta Pertumbuhan Dan Produksi Padi (Oryza Sativa L.)

1 29 71

Pengaruh Berbagai macam Bahan Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi (Oryza sativa L.) Vatietas IR-36 serta Sifat Kimia Tanah pada Latosol Darmaga

0 3 122

Pengaruh Pupuk Fosfor dan Kalium terhadap Pertumbuhan dan Produksi Benih Kenaf (Hibiscus cannabinus L.) pada Tanah Latosol

0 3 84

Pengaruh Zeolit dan Kalsit terhadap Pertumbuhan dan Serapan Hara Tanaman Cabe serta Perubahan Beberapa Sifat Kimia Latosol Ciawi

0 7 97

Pengaruh Trass dan SP36 pada Produksi Padi Sawah serta Perubahan Sifat Kimia Latosol Gunung Sindur yang Disawahkan

0 4 43

Pengaruh Fosfor dan Silikon terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Gogo (Oryza sativa L.) Varietas Situ Patenggang pada Latosol Dramaga

0 3 13

Pengaruh Kombinasi Kotoran Sapi, Pupuk Daun Silika, dan Pestisida terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays) serta sifat Kimia Latosol, Dramaga

0 6 33

Pemberian kombinasi jerami, pupuk daun silika, dan insektisida terhadap pertumbuhan dan produksi padi, serta sifat kimia Latosol Situ Gede, Dramaga, Bogor

0 4 44

Pengaruh Pemberian Kompos Jerami Dan Pupuk Sp-36 Pada Tanah Sulfat Masam Potensial Terhadap Perubahan Sifat Kimia Serta Pertumbuhan Dan Produksi Padi (Oryza Sativa L.)

0 0 16

Pengaruh Pemberian Kompos Jerami Dan Pupuk Sp-36 Pada Tanah Sulfat Masam Potensial Terhadap Perubahan Sifat Kimia Serta Pertumbuhan Dan Produksi Padi (Oryza Sativa L.)

0 0 10