31
3.5. Managemen Data 3.5.1.Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari anamnesis, hasil pemeriksaan awal akan dicatat dalam lembar status penelitian dan data hasil pemeriksaan BERA dikumpulkan
dalam bentuk soft copy.
3.5.2.Pengolahan Data
Data yang tercatat dan terkumpul akan dilakukan editing untuk kemudian dimasukkan ke dalam program komputer Statistical Package for Social
SciencesSPSS version 20.0 untuk diolah lebih lanjut.
3.5.3. Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini merupakan data numerik. Data yang didapat kemudian diolah menggunakan uji statistik distribusi normal uji
Shapiro-Wilk, karena sampel yang di gunakan kurang dari 50.
3.5.4. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dalam bentuk narasi, teks, grafik dan tabel.
3.6.Definisi Operasional
No. Variabel
Definisi Pengukur
Alat ukur Skala
pengukuran 1. Masa laten
waktu milidetik yang diperlukan sejak stimulus
diberikan sampai terjadi evoked potential untuk
masing-masing gelombang gelombang
I, II, III, IV dan gelombang V.
Satuan : millisecond ms
Dokter spesialis THT
pembimbing Data rekam
medik Numerik
2. Masa laten antar
gelombang selisih waktu antar
gelombang, misalnya masa laten antar
gelombang I – III, III – V dan I – V.
Satuan : millisecond ms
Dokter spesialis THT
pembimbing Data rekam
medik Numerik
3. Amplitudo gelombang
deviasi maksimal atau puncak suatu gelombang
dari garis dasar. Pada pemeriksaan BERA
ditampilkan lima defleksi positif yaitu gelombang
Dokter spesialis THT
pembimbing Data rekam
medik Numerik
32
I, II, III, IV dan V yang masing-masing
puncaknya menggambarkan evoked
potential dari saraf pendengaran.
Satuan : mikro volt
V
3.6.1. Cara kerja
Pemeriksaan BERA dilakukan di ruangan yang tenang dan subyek peneliti berbaring dengan posisi telentang. Pemeriksaan dimulaidengan membersihkan
kulit di daerah dahi kepala verteks dan kedua mastoid menggunakan gel pembersih.Selanjutnya,menempelkan elektroda permukaan pada kulit daerah
verteks, kulit mastoid ipsilateral dan memasangan elektroda pada mastoid kontralateral sebagai elektroda referensi. Memberikan stimulus berupa bunyi
clickdengan kecepatan 27,7sec, 47,7sec, 67,7sec , 87,7secdan tone burst frekuensi 500 Hz dengan kecepatan 27,7sec.Besar intensitas stimulus yang
diberikan sebesar 80 dB nHL , 70 dB nHL dan 60 dB nHL.Merekam setiap reaksi yang
timbul terhadap
stimulus, kemudian
menilai morfologi
gelombang,amplitudo, masa laten absolut gelombang I, III, V dan beda masing- masing masa laten absolut inter peak latency antara gelombang I-III, III-V dan I-
V pada setiap intensitas.
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode cross sectional yang bersifat deskriptif numerik untuk mengetahui profil BERA pada
pendengaran normal. Penelitian dilakukan mulai bulan Juli 2012 sampai Agustus 2012. Sampel penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan dokter
angkatan 2009 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan rentang usia antara 19-21 tahun yang memiliki pendengaran normal. Jumlah sampel penelitian adalah 34
telinga 17 orang. Responden yang diperiksa BERA merupakan responden yang tidak
memiliki riwayat trauma kepala dan riwayat infeksi telinga yang didapatkan dari hasil wawancara. Tidak ditemukan kelainan telinga pada pemeriksaan fisik telinga
dan pemeriksaan ambang dengar menggunakan audiometrihasilnya 25 dB pada setiap frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz. Pemeriksaan BERA
dan penentuan lokasi gelombang dilakukan oleh dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.THT selaku pembimbing 1.
4.1.1. Karakteristik Distribusi Sampel Tabel 4.1.1.