53
2.4.2 Perencanaan Pariwisata
Di sini akan di jelaskan beberapa hal yang memiliki keterkaitan dengan sangat diperlukannya perencanaan pariwisata:
a. Fenomena pariwisata makin kompleks dari yang pernah terfikir
sebelumnya. b.
Pariwisata berdampak positif dan negatif. c.
Pariwisata makin kompetitif dan promosi destinasi wisata makin gencar.
d. Pariwisata bisa berakibat buruk pada sumberdaya alam dan budaya.
e. Pariwisata mempengaruhi semua orang dalam komunitas tertentu
dan semua yang terlibat dalam pariwisata perlu berpartisipasi dalam proses perencanaan pariwisata.
2.4.3 Kompleksitas Pada Sistem Pariwisata
Kompleksitas dari sistem pariwisata yang begitu rumit dengan digabungkan dengan fungsi bisinis. Seperti telah dijelaskan diawal, salah satu
peningkatan pariwisata yaitu meningkatkan Pandapatan Asli Daerah PAD dan di sini pariwisata terdapat dua fungsi bisnis yaitu B2B Business to Business
misalnya saja pada penginapan dapat dijadikan untuk meningkatkan pendapatan dari penjualan makanan, karena dalam penginapan terdapat wisatawan yang juga
membutuhkan makanan. Penginapan bisa disewakan dan makanan yang bisa dijual. Kemudian B2C Buisness to Customer misalnya penginapan yang
54 disewakan atas permintaan dari wisatawan sebagai customer yang berasal dari
berbagai daerah. Untuk lebih jelasnya kompleksitas pada sistem pariwisata dapat
digambarkan sebagai berikut pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7
Sistem Pariwisata Sumber:http:www.ar.itb.ac.idwdpwpcontentuploads200605Konsepkonsep
20Perencanaan20Pariwisata.pdf B2B
B2C
PENYEDIA PERTUKARAN
PEMBERI
MEDIA ANTARA
PERMINTAAN
ASOSIASI BISNIS
DMO’S
PERTUKARAN AGEN
PENYEDIA
PASAR ELEKTRONIK
PERANTARA
PERUKARAN AGEN
KONSUMEN
DMO’S
MEDIA ELEKTRONIK
MAKANAN PERALATAN
PERABOTAN PELAYANAN
MASYARAKAT DISTRIBUSI
PERUMAHAN PEMERINTAH
PENGINAPAN ATRAKSI
JALAN-JALAN MAKAN
PENGECER TRANSPORTASI
ACRAKEJADIAN OLAH RAGA
AKHIR PEKAN LIBURAN
BISNIS KELOMPOK
USIA AKTIFITAS
INTERNASIONAL SISWA
TUAN RUMAH TAMU
55
2.4.4 Media Promosi Pariwisata