Allah Swt. PEMIKIRAN TENTANG AGAMA ISLAM DALAM DIDONG JALU

❏ Isma Tantawi Didong Gayo Lues: Analisis Pemikiran tentang Agama Islam LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Volume III No. 1 April Tahun 2007 pada umumnya berbentuk prosa bebas dan hanya pada bagian tertentu saja yang disampaikan berbentuk puisi terikat seperti pantun. Isi cerita di dalam Didong Gayo Lues berhubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya. Kedua, Didong Lut Laut. Didong Lut berkembang di Kabupaten Aceh Tengah. Didong Lut berbentuk puisi terikat. Isi Didong Lut tidak berhubungan secara langsung antara satu bagian dengan bagian lainnya. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa Didong Lut seperti puisi yang dinyanyikan dan setiap puisi memiliki makna masing-masing. Didong Gayo Lues dapat dibagi tiga macam; yaitu, Didong Alo Didong penyambutan tamu, yaitu: Didong dipersembahkan untuk menyambut tamu. Pemain Didong Alo berjumlah lebih kurang 10 orang dari pihak tuan rumah dan 10 orang dari pihak tamu. Didong Alo dipersembahkan sambil berlari arah ke kiri atau ke kanan. Didong Alo berisi tentang ucapan selamat datang dan ucapan terima kasih atas kehadiran tamu. Begitu juga dari pihak tamu mengucapkan terima kasih atas undangan dan sudah selamat di perjalanan sehingga dapat selamat sampai ke tempat tuan rumah. Didong Jalu Didong Laga, yaitu Didong dipersembahkan pada malam hari oleh dua orang Guru Didong yang diundang dari dua kampung yang berbeda. Setiap Guru Didong didampingi oleh pengiring yang berjumlah 10 sampai 20 orang. Pengiring berfungsi untuk mendukung persembahan. Pada bagian tertentu adini Didong cerita Didong disambut oleh pengiring sambil bertepuk tangan serta menggerakkan badan ke muka dan ke belakang atau ke kiri dan ke kanan. Didong Niet Didong Niat selalu dipersembahkan berdasarkan niat seseorang. Misalnya niat seseorang yang ingin mempunyai keturunan atau berkeinginan punya anak lelaki atau perempuan. Jika keinginan ini dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa, maka Didong Niet ini pun dipersembahkan. Didong Niet ini mengkisahkan tentang anak yang diniatkan. Cerita dimulai dari awal pertemuan kedua orang tuanya. Kemudian pertemuan itu direstui serta dilanjutkan kepada jenjang peminangan dan pernikahan. Seterusnya cerita mengenai perkembangan bayi di dalam kandungan dan sampai bayi lahir ke dunia. Setelah itu cerita diteruskan ke pesta ayunan turun mani pemberian nama dihubungkan dengan hari kelahiran, agama agama Islam, dan nama-nama keluarga seperti nama orang tua, kakek, nenek, dan lain-lain. Cerita Didong yang menjadi objek penelitian ini adalah cerita Didong Jalu yang dipersembahkan oleh Guru Didong Ramli Penggalangan dan Idris Cike di Medan pada tanggal 11 dan 12 Desember 2004. Persembahan dimulai pukul 21.45 dan berakhir pada pukul 04.30 WIB.

2. PEMIKIRAN TENTANG AGAMA ISLAM DALAM DIDONG JALU

Masyarakat Gayo yang melahirkan Didong Jalu adalah masyarakat yang menganut agama Islam. Oleh sebab itu, di dalam Didong Jalu pun tergambar pemikiran-pemikiran tentang agama Islam. Tradisi Didong Jalu menampilkan gambaran kehidupan masyarakat Gayo Lues. Sejalan dengan pendapat Damono 1978: 1 bahwa kehidupan itu sendiri adalah satu kenyataan sosial dan kenyataan sosial tersebut dapat tercermin di dalam karya sastra. Menurut Taslim Tanpa Tahun: 1 bahwa sebuah karya sastra, walau betapa tinggi dipancangkan di alam fantasi, namun tetap memiliki hubungan dengan fakta-fakta sosial di dalam kehidupan alam nyata. Jadi, sebuah karya sastra tidak pernah terlepas dari masyarakat yang mendukungnya. Sastra adalah produk suatu masyarakat dan sastra mencerminkan pemikiran masyarakatnya. Pemikiran masyarakat menjadi pemikiran pengarang dan pengarang itu sendiri adalah bagian dari masyarakat Sumarjo 1979 : 30. Pemikiran tentang agama Islam di dalam Didong Jalu yang berhubungan dengan Allah Swt., Rasul Nabi Muhammad malaikat, roh, hukum dalam Islam, amalan dalam Islam, Idil Fitri, dosa, taubat, dan alam akhirat. 2. 1 Allah, Rasul, dan Makhluk yang Ghaib Allah Swt. adalah Maha Pencipta alam dan Rasul Nabi Muhammad Saw. adalah sebagai utusan Allah Swt. untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya. Makhluk yang ghaib malaikat dan roh adalah makhluk Allah Swt. yang memiliki tugas masing-masing.

2.1.1 Allah Swt.

Menurut faham masyarakat Gayo Lues tentang Allah Swt. sebagai Yang Maha Kuasa mengikuti faham sesuai agama Islam. Allah memiliki banyak sifat, namun sifat wajib diketahui orang Islam yang beriman hanya dua puluh sifat wajib dan dua puluh sifat mustahil. Allah Swt. adalah bersifat Maha atas segala sesuatu di atas alam ini. Menurut Ensiklopedi Islam I 2003 : 123, Allah Swt. adalah sebutan atau nama Tuhan; yaitu, Wujud yang tertinggi, Zat Yang Maha Suci, Yang Maha Mulia. Semua kehidupan berasal dan kembali kepada-Nya. Apa yang terjadi di atas dunia ini semua atas kuasa dan kehendak-Nya. ❏ Isma Tantawi Didong Gayo Lues: Analisis Pemikiran tentang Agama Islam LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Volume III No. 1 April Tahun 2007 Allah adalah Tuhan semesta alam Yang Maha Bijaksana menjadikan alam beserta isinya Al Ghazali 1997 : 17. Adanya Allah Swt. tidak berawal dan tidak berakhir. Adanya Allah Swt. tidak ada yang menciptakan. Adanya Allah Swt. bersifat abadi atau kekal. Allah Swt. sebagai Maha Pencipta, menciptakan alam dan semua isinya. Adanya benda-benda lain karena ada yang menciptakan; yaitu Allah Swt. Hamka 1999 : 629. Menurut M. Abdul Mujieb AS 1986 : 5 Allah Swt. yang telah menjadikan segala sesuatu yang ada di atas alam ini, di dalamnya terdapat hikmah untuk keperluan makhluk di atas alam ini. Tidak ada satu persoalan pun yang terlepas dari kuasa dan kehendak Allah Swt. Dalam al-Quran surat Al A’Araaf ayat 54 dijelaskan, sesungguhnya Allah, Tuhan kamu telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari. Kemudian Dia berkuasa di atas singasana, ditutup-Nya malam dengan siang, yang mengikutinya dengan cepat. Begitu juga Allah menciptakan matahari, bulan, dan bintang-bintang yang masing-masing menjalankan kewajibannya sesuai dengan perintah-Nya. Ingatlah, mencipta dan memerintah itu adalah hak Allah Swt. dan Allah Swt. adalah pemimpin alam semesta. Allah Swt. menurunkan wahyu agama Islam kepada rasul-Nya; yaitu, Nabi Muhammad Saw. junjungan umat Islam. Kemudian Nabi Muhammad Saw. wajib menyampaikan kepada umatnya. Wahyu yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. adalah Al-Quran yang terdiri dari 30 juz dan 6666 ayat yang berisi tentang petunjuk, perintah, dan larangan bagi umat Islam yang beriman. Bagi masyarakat Gayo Lues, pelaksanaan agama Islam bukan sekadar menjalankan rukun Islam, tetapi semua amalan harus dapat digambarkan di dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, untuk menjalankan segala sesuatu perbuatan harus dimulai dengan nama Allah Swt. Seperti diceritakan Guru Didong Ramli Penggalangan paragraf : 37 dengan nama Allah Swt. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mari kita berlangkah, kita mulai dengan kaki kanan supaya ringan kita ikuti dengan kaki kiri. Masyarakat Gayo Lues mempercayai bahwa semua yang terjadi di atas alam ini adalah atas izin dan kuasa Allah Swt. Apa yang terjadi di langit dan di bumi semuanya atas kuasa dan kehendak Allah Swt. Kepada-Nya semuanya berakhir. Apabila Allah Swt. yang menghendaki tidak ada yang kuasa untuk merobahnya. Allah Swt. adalah segala-galanya Ramli Penggalangan, paragraf : 150. Kemudian pada bagian yang lain Guru Didong menguraikan Allah Swt. merupakan tumpuan kehidupan bagi setiap makhluk. Bagi makhluk, khusus makhluk manusia yang beriman, takut kepada Allah Swt., karena segala perbuatan manusia akan diberi ganjaran oleh Allah Swt. Perbuatan yang baik akan diberi pahala dan perbuatan jahat akan diberi dosa, sehingga harus saling pengertian antara sesama manusia dan semua perbuatan merupakan amalan kita kepada Allah Swt. Idris Cike, paragraf : 152. Bagi masyarakat Gayo Lues, manusia hidup di dunia ini merupakan hamba Allah Swt. dan rahsia Allah Swt. yang tidak dapat kita ketahui. Manusia hanya menjalankan apa saja yang dikehendaki oleh Allah Swt. Ada empat rahasia Allah Swt. seperti dikemukakan oleh Guru Didong berikut ini: ... Rahasia Allah tidak dapat kita ketahui, itu pun ada empat perkara; yaitu, pertama langkah, kedua rezeki, ketiga pertemuan atau jodoh, dan keempat maut… Ramli Penggalangan, paragraf: 43. Allah Swt. memilki sifat yang Maha Pencipta, pencipta semua alam semesta, termasuk menciptakan manusia yang pertama. Masyarakat Gayo Lues percaya bahwa manusia yang pertama yang diciptakan oleh Allah Swt. ialah Nabi Adam. Nabi Adam a.s. tidak berayah dan tidak beribu. Nabi Adam a.s. diciptakan oleh Allah Swt. Ramli Penggalangan, paragraf : 134. Allah Swt. memilki sifat yang tak terhingga banyaknya. Oleh karena itu, Allah bersifat dengan segala kesempurnaan muttashifun bi kulli kamal. Namun sifat yang wajib bagi Allah ada dua puluh macam saja. Sifat dua puluh yang wajib diketahui; yaitu, 1. Wujud ada, 2. Qidam tanpa ada awal, 3. Baqa’ kekal, 4. Mukhalafatu lil-hawadits tidak sama dengan yang baru, 5. Qiyamuhu Binafsih berdiri dengan dirinya sendiri, 6. Wahdaniyah esa, 7. Qudrat berkuasa, 8. Iradat berkehendak, 9. Ilmu mengetahui, 10. Hayat hidup, 11. Sama’ mendengar, 12. Bashar melihat, 13. Kalam berkata-kata, 14. Qadirun yang berkuasa, 15. Muridun yang berkehendak, 16. Alimun yang mengetahui, 17. Hayyun yang hidup, 18. Sami’un yang mendengar, 19. Bashirun yang melihat dan 20. Mutakallimun yang berkata-kata Moch. Ridha1988 : 12-19. Dari dua puluh sifat yang wajib bagi Allah Swt., secara langsung diucapkan Guru Didong hanya dua sifat yang ada ditemui di dalam Didong Jalu; yaitu, Qudrat dan Iradat. Masyarakat Gayo Lues meyakini bahwa penciptaan Nabi ❏ Isma Tantawi Didong Gayo Lues: Analisis Pemikiran tentang Agama Islam LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Volume III No. 1 April Tahun 2007 Adam a.s. merupakan Qudrat berkuasa dan Iradat kehendak Allah Swt. Sifat Qudrat dan Iradat dari Allah Swt. untuk menciptakan nabi dan manusia yang pertama; yaitu, Nabi Adam a.s. Idris Cike, paragraf : 134. Allah Swt. memiliki sifat Qudrat dan Iradat untuk menciptakan alam beserta isinya termasuk menciptakan manusia yang tidak dapat atau belum dapat diselami oleh otak dan akal manusia. Manusia hanya membaca dari ayat-ayat Al-Quran dan diterima karena keyakinan dan keimanan. Namun manusia masih tetap sulit untuk membuktikannya secara logika Baihaqi, 1995 : 6. 2.1.2 Rasul Ada dua istilah yang sering dikacaukan pemakainnya. Istilah itu adalah nabi dan rasul. Nabi adalah orang yang menerima wahyu dari Allah. Wahyu yang diterimanya untuk dirinya sendiri dan tidak wajib disampaikan kepada umat. Rasul adalah orang yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri dan wajib disampaikan kepada umatnya. Jadi, rasul sudah pasti nabi dan nabi belum tentu rasul. Nabi jumlahnya tidak dapat diketahui secara pasti sedangkan rasul yang wajib diketahui ada dua puluh lima; yaitu: Nabi Adam a.s., Nabi Idris a.s., Nabi Nuh a.s., Nabi Hud a.s., Nabi Shaleh a.s., Nabi Ibrahin a.s., Nabi Luth a.s., Nabi Isma’il a.s., Nabi Ishaq a.s., Nabi Yaqup a.s., Nabi Yusup a.s., Nabi Ayyub a.s., Nabi Syu’aib a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Harun a.s., Nabi Ilyassa’ a.s., Nabi Zulkifli a.s., Nabi Daud a.s., Nabi Sulaiman a.s., Nabi Ilyas a.s., Nabi Yunus a.s., Nabi Zakaria.s., Nabi Yahya a.s., Nabi Isa a.s. dan Nabi Muhammad Saw. Ma’shum, Tanpa Tahun: 2. Pandangan orang Gayo Lues tentang rasul adalah sesuai dengan ajaran agama Islam. Bahwa rasul yang menerima wahyu dari Allah Swt. dan wajib menyampaikan kepada umatnya masing- masing. Misalnya, Nabi Musa a.s. menerima wahyu kitab Taurad, Nabi Daud a.s. menerima wahyu kitab Zabur, Nabi Isa a.s. menerima wahyu kitab Injil, dan Nabi Muhammad Saw. menerima wahyu kitab Al-Quran dan perintah shalat. Wahyu al-Quran diterima oleh Rasulullah Muhammad Saw. di gua Hira’ pada 17 Ramadhan bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 Masehi. Perintah shalat diterima Nabi Muhammad Saw. pada peristiwa Israk Mikraj pada tanggal 27 Rajab atau sebelas tahun setelah Nabi Muhammad diangkat oleh Allah menjadi rasul. Al-Quran berisi tentang petunjuk bagi umat Islam dan shalat merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Rasul Nabi Muhammad Saw. adalah utusan Allah Swt. Wahyu shalat dan Al-Quran wajib disampaikan kepada umat Islam. Wahyu shalat yang diturunkan tidaklah lengkap seperti yang kita kenal sekarang ini, terutama cara pelaksanaan shalat dan sejarah-sejarah turunnya ayat-ayat Al-Quran. Oleh karena itu, Nabi Muhammad Saw. selalu memberikan petunjuk kepada umat Islam. Semua petunjuk yang diberikan Nabi Muhammad Saw. disebut dengan hadis. Hadis dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama hadis sahih, hadis yang benar dan jelas sejarah terjadinya dan orang-orang yang merawikannya. Kedua hadis daif, hadis lemah karena tidak jelas sejarah terjadi dan perawinya. Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Al- Quran. Bagi masyarakat Gayo Lues Nabi Muhammad Swt. adalah junjungan umat Islam. Umat Islam yang selalu mengharapkan petunjuk dan syafaatnya. Manusia hanya merencanakan, keputusaan berada di tangan Allah Swt. dan lindungan Nabi Muhammad Saw. Ramli Penggalangan, paragraf : 01. Dalam kehidupan masyarakat Gayo Lues salah satu pesta suka adalah sunat rasul khitan, untuk melaksanakan sunnah. Pesta sukacita yang diceritakan Guru Didong adalah tentang bersunat rasul berarti menjalankan sunnah Rasul. Bagi masyarakat Gayo Lues bersunat rasul merupakan satu keharusan karena sunah rasul merupakan dasar yang kedua dalam memahami ajaran agama Islam Idris Cike, paragraf : 31. Masyarakat Gayo Lues sebagai umat Nabi Muhammad Saw. harus mengasihi dan menyayangi anak-anak. Anak sebagai buah kasih sayang antara suami dan isteri dan menjadi kewajiban bagi orangtuanya untuk membina, membimbing, dan memenuhi segala keperluan hidupnya. Orang tua harus dapat menjalankan kewajiban kepada anak-anaknya, termasuk tahapan-tahapan acara atau kewajiban kepada anaknya Ramli Penggalangan paragraf : 42 dan 43. Masyarakat Gayo Lues sebagai umat Nabi Muhammad harus berpikir tentang apa saja yang ada di sekelilingnya, karena apapun yang terdapat di sekitar kita, semua bermanfaat dan dapat digunakan untuk keperluan kehidupan manusia. Hanya saja manusia dapat berpikir atau tidak dapat untuk menggunakan semua benda dan fenomena yang ada Idris Cike, paragraf : 69. 2.1.3 Malaikat Masyarakat Gayo Lues memahami malaikat mengikuti faham agama Islam, bahwa malaikat sebagai makhluk rohani yang besifat ghaib, diciptakan dari nur cahaya, yang selalu taat, tunduk, dan patuh kepada Allah Swt. dan ❏ Isma Tantawi Didong Gayo Lues: Analisis Pemikiran tentang Agama Islam LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Volume III No. 1 April Tahun 2007 tidak pernah ingkar kepada Allah Swt., tidak memerlukan makan, minum, dan tidur. Malaikat adalah makhluk Allah yang paling banyak jumlahnya dan malaikat yang wajib diketahui ada 10 dan mempunyai tugas masing-masing Syukur 2001 : 86. Tugas-tugas malaikat itu adalah sebagai berikut: Malaikat Jibril bertugas untuk menurunkan wahyu dari Allah Swt. dan menyampaikan kepada para nabi. Malaikat Mikail bertugas untuk memberi rezeki kepada seluruh makhluk Allah Swt. Malaikat Izrail bertugas untuk mencabut nyawa semua makhluk hidup. Malaikat Israfil bertugas untuk meniup angin sangkakala. Malaikat Raqib bertugas untuk mencatat setiap amal baik. Malaikat Atid bertugas untuk mencatat semua keburukan dan kejahatan. Malaikat Munkar dan Nakir bertugas untuk memberikan pertanyaan di alam kubur. Malaikat Malik bertugas untuk menjaga neraka. Malaikat Ridwan bertugas untuk menjaga surga. Masyarakat Gayo Lues mempercayai bahwa pada masa Allah Swt. meniupkan roh ke ubun-ubun Nabi Adam a.s. Para malaikat menyaksikan dan mendengar ucapan Nabi Adam a.s. dan malaikat juga menjawab ucapan Nabi Adam Idris Cike, paragraf : 124. Menurut Labib MZ Tanpa Tahun: 12–14 Nabi Adam a.s. mengucapkan assalamualaikum selamat atas kamu dan dijawab oleh para malaikat waalaikumussalam atas kamu juga selamat. Hal ini juga digambarkan oleh Hamka 1999: 7017, bahwa Allah memiliki kekuasaan yang Maha luas, seperti memasukkan roh ke tubuh Nabi Adam. Pada masa Allah Swt. meniupkan roh ke ubun-ubun Nabi Adam a.s. dan Nabi Adam a.s. dikelilingi dan disaksikan oleh para malaikat. Seperti diceritakan Guru Didong Idris Cike berikut ini: Yang mendengarkan ucapan Nabi Adam, hal itu sudah pasti Allah dan malaikat- malaikat. Allah yang memberikan roh kepada Nabi Adam yang dikelilingi oleh para malaikat. Jadi, kalau saksinya yang sahabatku inginkan, itu sudah pasti para malaikat. Di depan para malaikat diberikan Allah roh ke ubun-ubun Nabi Adam Idris Cike, paragraf : 151.

2.1.4 Roh