DIAGNOSIS ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM KEHAMILAN

2. Janin membutuhkan zat besi 100-200 mg. 3. Pertumbuhan plasenta membutuhkan zat besi 100-200 mg. 4. Sekitar 190 mg hilang selama melahirkan. Selama periode setelah melahirkan 0,5-1 mg besi perhari dibutuhkan untuk laktasi, dengan demikian jika cadangan pada awalnya direduksi, maka pasien hamil dengan mudah bisa mengalami kekurangan besi Riswan, 2003.

2.2.4. Kelainan Akibat Anemia Defisiensi Pada Kehamilan

Anemia defisiensi besi pada wanita hamil mempunyai dampak buruk, baik pada ibunya maupun terhadap janinnya. Ibu hamil dengan anemia berat lebih memungkinkan terjadinya partus prematur dan memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah serta dapat meningkatkan kematian perinatal. Menurut WHO 40 kematian ibu-ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan. Menurut Allen 2000 kematian ibu terkait anemia lebih dikarenakan perdarahan dan diagnosa yang terlambat daripada efek dari kondisi prenatal yang anemia. Menurut Hidayat 1994 dalam Riswan 2003 disamping pengaruhnya kepada kematian, anemia pada saat hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, berat bayi lahir rendah dan peningkatan kematian perinatal. Merchan dan Agarwal 1991 dalam Riswan 2003 melaporkan bahwa hasil persalinan pada wanita hamil yang menderita anemia defisiensi besi adalah 12-28 angka kematian janin, 30 kematian perinatal, dan 7-10 angka kematian neonatal. Mengingat besarnya dampak buruk dari anemia defisiensi zat besi pada wanita hamil dan janin, oleh karena itu perlu kiranya perhatian yang cukup, dan dengan diagnosa yang cepat serta penatalaksanaan yang tepat komplikasi dapat diatasi serta akan mendapatkan prognosa yang lebih baik.

2.3. DIAGNOSIS ANEMIA DEFISIENSI BESI DALAM KEHAMILAN

Untuk menegakkan diagnosis anemia defisiensi besi diperlukan metode pemeriksaan yang akurat dan kriteria diagnosis yang tegas. Para peneliti telah menyetujui bahwa diagnosis anemia defisiensi besi ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan darah dan Universitas Sumatera Utara sumsum tulang. Nasution 1985 dalam Riswan 2003 mengutip kriteria WHO untuk memudahkan dan keseragaman diagnosis anemia defisiensi besi Tabel 2.4. Tabel 2.4. Diagnosa Anemia Defisiensi Besi Pemeriksaan Anemia Defisiensi Besi Normal Hemoglobin Laki-laki dewasa Wanita dewasa tidak hamil Wanita dewasa hamil 13 grdl 12 grdl 11 grdl 15 grdl 13 – 14 grdl 12 grdl MCHC 31 32 – 35 Serum Iron SI 50 ugr 80 – 160 ugr TIBC 400 ugr 250 – 400 ugr Jenuh Transferin 15 30 – 35 Serum Feritin 12 ugrl 12 – 200 ugrl Sumber: Riswan, M., 2003. Anemia Defisiensi Besi Pada Wanita Hamil Di Beberapa Praktek Bidan Swasta Dalam Kota Madya Medan, Universitas Sumatera Utara. Thanglela 1994 dalam Riswan 2003 menyebutkan bahwa WHO juga menggolongkan hasil pemeriksaan hemoglobin menurut derajat keparahan anemia pada kehamilan Tabel 2.5. Tabel 2.5. Kriteria Anemia Berdasarkan Kadar Hemoglobin Kriteria Anemia Kadar Hemoglobin Anemia ringan 10 – 11 grdl Anemia sedang 7 – 10 grdl Anemia berat 7 grdl Sumber: Riswan, M., 2003. Anemia Defisiensi Besi Pada Wanita Hamil Di Beberapa Praktek Bidan Swasta Dalam Kota Madya Medan, Universitas Sumatera Utara. Centers for Disease Control and Prevention CDC sedikit berbeda dengan WHO. Menurut CDC 1998 kriteria anemia pada kehamilan adalah Hb kurang Universitas Sumatera Utara dari 11 grdl untuk trimester I dan III, serta Hb kurang dari 10,5 grdl untuk trimester II. NHANES II dan III National Health And Nutrition Examination Survey membuat definisi “defisiensi zat besi” adalah bila didapati 2 dari 3 pemeriksaan laboratorium tidak normal, meliputi U.S. Centers for Disease Control and Prevention, 2008: 1. Eritrosit Protoporfirin. 2. Jenuh Transferin. 3. Serum Feritin. Anemia defisiensi besi disebut bila ditemukan adanya defisiensi besi disertai dengan penurunan kadar haemoglobin darah anemia. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Variabel Independen Variabel Dependen Variabel bebas independen dalam penelitian ini adalah usia kehamilan saat menderita anemia defisiensi besi yaitu pada trimester I, II, dan III. Sedangkan variabel terikatnya dependen adalah anemia defisiensi besi.

3.2 Definisi Operasional

1. Trimester I kehamilan adalah ibu hamil di RSUP H. Adam Malik dengan usia kehamilan hingga 12 minggu kehamilan. Cara ukur : Rekam medis Alat ukur : Melalui pembacaan data rekam medis subjek penelitian. Hasil ukur : Trimester I, tidak trimester I. Skala pengukuran : Nominal-ordinal. Usia kehamilan : • Trimester I • Trimester II • Trimester III Anemia Defisiensi Besi Kadar hemoglobin Kadar MCHC Gambaran mikroskopik eritrosit Universitas Sumatera Utara