3. marasmus-kwashiorkor
Tanda-tandanya merupakan gabungan marasmus dan kwashiorkor.
2.2 Konsep Balita BGM
2.2.1 Definisi Balita BGM
Anak balita merupakan kelompok umur yang menunjukkan pertumbuhan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi tinggi setiap kilogram berat
badannya. Anak balita ini justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita kekurangan gizi. Beberapa kondisi yang menyebabkan balita rawan gizi
yaitu anak balita masih dalam periode transisi dari makan bayi ke makanan orang dewasa, anak balita dianggap kelompok umur yang paling belum berguna bagi
keluarga, ibu sudah mempunyai anak kecil lagi atau ibu sudah bekerja penuh, dan anak balita masih belum dapat mengurus diri sendiri dengan baik, serta anak
balita mulai turun ke tanah sehingga terpapar dengan kondisi yang memungkinkan untuk terinfeksi berbagai macam penyakit Sediaoetama, 2006.
Balita BGM adalah balita yang ditimbang berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita BGM dapat ditemukan di
suatu wilayah kerja pada waktu tertentu Departemen Kesehatan RI, 2006b. Indikator balita dikatakan berada pada bawah garis merah apabila balita tersebut
selama 3 bulan tidak naik berat badannya sesuai dengan umurnya pada KMS balita Bourdin, 2011.
2.2.2 Penyebab Balita BGM Balita BGM merupakan gambaran status gizi balita yang mengalami KEP
sedang atau berat. Faktor yang dapat menyebabkan BGM yaitu penyebab langsung, penyebab tidak langsung, akar masalah, dan pokok masalah Supariasa,
2002.
Dampak
Penyebab langsung
Penyebab tidak langsung
Kurang pendidikan, pengetahuan dan keterampilan Pokok masalah
di masyarakat
Pengangguran, inflasi, kurang pangan, dan kemiskinan Akar masalah
Gambar 2.1 Penyebab Kurang Gizi Adisasmito, 2008
Makanan tidak seimbang
Penyakit infeksi
Tidak cukup persediaan pangan
Pola asuh anak tidak memadai
Sanitasi dan air bersih atau
pelayanan kesehatan
dasar tidak memadai
Kurang pemberdayaan wanita dan keluarga, kurang pemanfaatan sumber daya masyarakat
Krisis ekonomi, politik, dan sosial Kurang gizi
2.3 Konsep Posyandu