Zunaidi Trianjaya : Penentuan Kadar Besi Pada Soft Water Secara Spektrofotometri Di PT Coca Cola Bottling Indonesia, 2009.
c. Karakteristik biologi yaitu : Air harus bebas dari bakteri-bakteri patogen, selain itu kualitas air bersih ditentukan
dengan keberadaan dan ketidakberadaan bakteri Coli melalui E-coli Test.Dengan ketentuan dalam 100 mL contoh air tidak terdapat sate bakteri Coli dan MPN bakteri
Coli tidak melebihi 1 100 mL air dari segala macam contoh air. Suripin, 2004
2.2. Besi
2.2. 1. Defenisi Besi
Menurut Juli Soemirat Slamet 1994, hal : 114 Besi adalah metal berwarna putih keperakan, liat, dan dapat dibentuk, biasanya di alam di dapat sebagai hematit. Besi
merupakan elemen kimiawi yang dapat ditemui hampir disemua tempat dimuka bumi, pada semua bagian lapisan geologis dan semua badan air.
2.2.2. Sifat-Sifat Besi Besi yang merupakan unsur peralihan deret pertama ini pada umumnya bersifat :
- Terlarut sebgai Fe
2+
ferro atau F
3+
ferri - Tersuspensi sebagai butir koloidal atau lebih besar seperti Fe
2
O
3,
FeO, FeOOH, FeOH
3
dan sebagainya. - Tergabung dengan zat organik atau zat padat anorganik.
Alaerts, et al, 1987 S ifat besi yang lain adalah
- logam berkilat kekelabuan. - merupakan logam peralihan.
- merupakan unsur terbanyak penyusun bumi.
Zunaidi Trianjaya : Penentuan Kadar Besi Pada Soft Water Secara Spektrofotometri Di PT Coca Cola Bottling Indonesia, 2009.
- sifat kemagnetannya adalah feromagnetik. - besi mempunyai berat atom 56.
- jika tidak berbentuk metalloprotein di dalam organisme atau dalam keadaan bebas akan menghasilkan radikal bebas yang toksik kepada sel.
http:ms.wikipedia.orgwikiBesi - titik didihnya 3134
K. - titik leburnya 1811
K. - memiliki kalor peleburan 13.81 kj mL.
- memiliki kalor penguapan 340 kj mL. - massa jenis sekitar suhu kamar 7.86cm3.
- massa jenis cair pada titik lebur 6.98cm3. http:id.wikipedia.orwikiBesi
2.3. Pengaruh Besi 23.1. Pengaruh Besi Dalam Air
Pada air permukaan jarang ditemui kadar Fe lebih besar dari 1 mg L, tetapi di dalam air tanah kadar Fe dapat jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi dapat dirasakan dan
dapat menodai kain dan perkakas dapur, selain itu juga menimbulkan nengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi, kekeruhan karena adanya Koloidal yang
terbentuk. Air yang tidak mengandung O
2,
seperti air tanah, besi berada sebagai Fe
2+
yang cukup dapat terlarut, sedangkan sungai yang mengalir dan terjadi aerasi, Fe
2+
teroksidasi menjadi Fe
3+
yang sulit larut pada pH 6 sampai 8 kelarutannya hanya dibawah beberapa
Zunaidi Trianjaya : Penentuan Kadar Besi Pada Soft Water Secara Spektrofotometri Di PT Coca Cola Bottling Indonesia, 2009.
mikrogram bahkan dapat menjadi Ferihidroksida FeOH
3
, atau salah satu jenis oksida yang merupakan zat padat dan bisa mengendap. Alaerts, et al, 1987
2.3.2. Pengaruh Besi Dalam Tubuh Manusia Tubuh manusia hanya mengadung besi sebanyak 4 g. Adanya unsur besi di dalam tubuh
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan unsur tersebut dalam mengatur metabolisme tubuh. Didalam tubuh sebagian besar unsur besi terdapat dalam hemoglobin, pigmen
merah yang, terdapat di dalam sel darah merah. Karena itulah masukan besi setiap hari sangat diperlukan untuk mengganti zat besi yang hilang melaui tinja, air kencing, dan
kulit. Namun masukan zat besi yang di anjurkan juga harus dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kebutuhan fisiologis perseorangan dan persediaan zat besi di dalam makanan yang
disantap. Tubuh manusia kehilangan zat besi setiap harinya kira-kira 14 mikrogram
perkilogram berat badan, atau hampir sama dengan 0.9 miligram zat besi yang hilang pada laki-laki dewasa, 0.8 miligram pada wanita dewasa. Bagi wanita usia subur,
kehilangan zat besi menjadi bertambah melalui darah haid yaitu sekitar 1.25 miligram perhari, selama massa haid. Bagi bayi, anak-anak, dan remaja zat besi di butuhkan untuk
menambah massa sel darah merah dan pertumbuhan jaringan tubuh. Bayi membutuhkan zat besi 0.96 mg hari, anak-anak membutuhkan zat besi 0.70 mg hari dan anak remaja
zat besi yang diperlukan berkisar antara 1.17 – 2.02 mg hari. Jenis-jenis Zat Besi
Ada dua jenis zat besi yang berada di dalam makanan yaitu a. Zat besi yang berasal dari hem.
Zunaidi Trianjaya : Penentuan Kadar Besi Pada Soft Water Secara Spektrofotometri Di PT Coca Cola Bottling Indonesia, 2009.
Zat besi yang berasal dari hem merupakan penyusun hemoglobin dan mioglobin. Zat besi jenis ini terkandung di dalam daging, ikan dan unggas,
Serta hasil olahan darah. Zat besi jenis hem terhitung sebagai fraksi yang relatif kecil dari seluruh masukan zat besi – biasanya kurang dari 1- 2 mg hari.
b. Zat besi yang berasal dari non – hem. Zat besi non – hem merupakan sumber yang lebih penting, yang ditemukan dalam
Zunaidi Trianjaya : Penentuan Kadar Besi Pada Soft Water Secara Spektrofotometri Di PT Coca Cola Bottling Indonesia, 2009.
tingkat yang berbeda-beda pada seluruh makanan yang berasal dari tumbuhan. Zat besi non – hem ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu
1. Zat besi makanan
berasal dari sayuran dan kacang-kacangan 2.
Zat besi cemaran berasal dari tanah, debu, air, panci besi, dan lainnya.
3. Zat besi fortifikasi
berasal dari berbagai campuran zat besi yang digunakan bervariasi dalam potensi penyediaanya.
Dari seluruh sumber besi yang ada, dua sumber besi yang terbaik bagi tubuh terdapat hati dan ginjal. De Maeyer, 1995
Akibat Kelebihan dan Kekurangan Zat besi Bagi Manusia
Kelebihan zat besi di dalam tubuh manusia akan menimbulkan efek samping pada seluruh gastrointestinal pada sebagian orang, seperti rasa tidak enak pada ulu hati,
muntah, dan diare. Frekuensi efek samping ini berkaitan langsung dengan dosis zat besi. Dan tidak bergantung pada pada senyawa zat besi yang digunakan, tidak satupun
senyawa yang di tolerir lebih baik dari pada senyawa lain.
Zunaidi Trianjaya : Penentuan Kadar Besi Pada Soft Water Secara Spektrofotometri Di PT Coca Cola Bottling Indonesia, 2009.
Akibat defisiensi zat besi adalah anemia yang dapat merugikan kesehatan dan ampuan fisik dari anemia itu sendiri. Akibat lain dari defisiensi zat besi yang lain adalah :
Bayi dan anak-anak : - gangguan perkembangan motorik dan kordinasi
- gangguan perkembangan bahasa dan kemajuan belajar - pengaruh pads psikologis dan perilaku
- penurunan aktivitas fisik Orang dewasa pria dan wanita :
- penurunan ker a fisik dan days pendapatan - penurunan days tahan terhadap keletihan
Wanita hamil : - peningkatan angka kesakitan dan kematian ibu
- peningkatan angka kesakitan dan kematian janin - peningkatan resiko berat badan lahir rendah
Kuncinya adalah, bahwa hemoglobin mempunyai peran mengangkut oksigen ke jaringan sehingga kemampuan bekerja dan prestasi fisik orang-orang yang kadar hemoglobinnya
menurun akan berkurang. Dasar biokimiawi gangguan perkembangan dan perubahan perilaku masih belum jelas, tapi mungkin berhubungan dengan perubahan fungsional
tertentu ditingkat sel, misalnya perubahan enzim-enzim tertentu yang mengandung zat besi. Soemantri, 1982
Zunaidi Trianjaya : Penentuan Kadar Besi Pada Soft Water Secara Spektrofotometri Di PT Coca Cola Bottling Indonesia, 2009.
2.4. Cara Memperkecil Kadar Fe dalam Air