Kadar Carbon Dioksida CO

Dari gambar 4.34 , 4.35 , 4.36 dan 4.37dapat dilihat bahwa kadar UHC dengan menggunakan bahan bakar biodiesel B-07 lebih kecil dari pada menggunakan bahan bakar solar. Karena pada biodiesel B-07 ada oksigen yang terikat langsung pada bahan bakar biodiesel. Oksigen ini akan mempengaruhi campuran lokal udara - bahan bakar sehingga lebih dapat terbakar. Oleh karena itu bahan bakar biodiesel B-07 cocok digunakan pada kendaraan mesin diesel atau pun genset yang bermesin diesel karena gas hasil sisa pembakaran akan terbakar lebih sempurna dari pada solar yang membuta polusi udara semakin kecil atau dengan kata lain lebih ramah lingkungan.

4.3.4 Kadar Carbon Dioksida CO

2 dalam gas buang Data hasil pengukuran kadar CO 2 dari gas buang hasil pembakaran ke tiga tipe pengujian yang diuji dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut : Tabel 4.11 Kadar CO 2 dalam gas buang. BEBAN STATIS KG PUTARAN rpm KADAR CO 2 Biodiesel B-07 Solar 10 1000 2,84 3,65 1400 2,98 4,97 1800 3,53 5,68 2200 3,76 6,79 2600 4,45 7,06 2800 4,62 6,74 15 1000 2,92 3,48 1400 2,99 4,72 1800 3,55 4,89 2200 3,86 5,65 2600 4,53 6,31 2800 4,72 5,23 Universitas Sumatera Utara BEBAN STATIS KG PUTARAN rpm KADAR CO 2 Biodiesel B-07 Solar 20 1000 3,14 3,21 1400 3,17 4,65 1800 3,57 4,79 2200 3,88 4,83 2600 4,74 5,12 2800 4,25 5,27 25 1000 3,25 2,97 1400 3,19 3,15 1800 4,33 3,56 2200 4,47 3,97 2600 4,96 4,22 2800 4,42 4,29 ο Pada pembebanan 10 kg gambar 4.38, kadar CO 2 terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-07 pada putaran 1000 yaitu sebesar 2,84 . Sedangkan kadar CO 2 tertinggi terjadi saat menggunakan solar pada putaran 2600 rpm yaitu sebesar 7,06 . ο Pada pembebanan 15 kg gambar 4.39, kadar CO 2 terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-07 pada putaran 1000 yaitu sebesar 2,92 . Sedangkan kadar CO 2 tertinggi terjadi saat menggunakan solar pada putaran 2600 rpm yaitu sebesar 6,31 . ο Pada pembebanan 20 kg gambar 4.40, kadar CO 2 terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-07 pada putaran 1000 yaitu sebesar 3,14 . Sedangkan kadar CO 2 tertinggi terjadi saat menggunakan solar pada putaran 2800 rpm yaitu sebesar 5,27 . ο Pada pembebanan 25 kg gambar 4.41, kadar CO 2 terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-07 pada putaran 1000 rpm yaitu 3,25 . Sedangkan kadar CO 2 tertinggi terjadi saat menggunakan biodiesel B-07 pada putaran 2800 rpm yaitu sebesar 4,96 . Universitas Sumatera Utara Carbon dan Oksigen bergabung membentuk senyawa carbon monoksida CO sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna dan carbon dioksida CO 2 sebagai hasil pembakaran sempurna . Semakin tinggi kadar CO , maka semakin rendah CO 2 yang diperoleh dari hasil pembakaran . Bila campuran bahan bakar udara sempurna stoikiometris, maka akan dihasilkan senyawa CO 2 . Jumlah emisi CO 2 yang lebih besar pada solar jika dibandingkan terhadap biodiesel menunjukkan bahwa adanya kemungkinan bahwa solar mempunyai senyawa berat yang jumlah ikatan rantai karbon yang lebih panjang, sehingga kemungkinan jumlah senyawa karbon yang terbakar lebih banyak dan menghasilkan emisi CO 2 yang besar. Proses pencampuran udara-bahan bakar dimulai dari diinjeksikannya bahan bakar kedalam silinder, kemudian butiran bahan bakar akan menguap dan bercampur dengan udara, proses ini dipengaruhi oleh viskositas dan kemampuan bahan bakar untuk dapat menguap. Solar mempunyai viskositas yang lebih kecil dari biodiesel, sehingga pembentukan butiran dan penguapan bahan bakar lebih mudah dan pencampuran udara-bahan bakar berlangsung dengan baik. Kenaikan putaran poros mempercepat proses pembakaran, sehingga bahan bakar yang terbakar relatif lebih banyak dan emisi CO 2 yang dihasilkan cenderung bertambah besar seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.38 , 4.39 , 4.40 dan gambar 4.41. Perbandingan kadar CO 2 yang terdapat dalam gas buang tiap-tiap pengujian dapat dilihat pada gambar berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.38 Grafik Kadar CO 2 vs Putaran untuk beban 10 kg Gambar 4.39 Grafik Kadar CO 2 vs Putaran untuk beban 15 kg. 1 2 3 4 5 6 7 8 1000 1400 1800 2200 2600 2800 Biodiesel B-07 Solar 1 2 3 4 5 6 7 1000 1400 1800 2200 2600 2800 Biodiesel B-07 Solar K ad ar C O 2 K ad ar C O 2 Putaran rpm Putaran rpm Universitas Sumatera Utara Gambar 4.40 Grafik Kadar CO 2 vs Putaran untuk beban 20 kg. Gambar 4.41 Grafik Kadar CO 2 vs Putaran untuk beban 25 kg. 1 2 3 4 5 6 1000 1400 1800 2200 2600 2800 Biodiesel B-07 Solar 1 2 3 4 5 6 1000 1400 1800 2200 2600 2800 Biodiesel B-07 Solar K ad ar C O 2 Putaran rpm K ad ar C O 2 Putaran rpm Universitas Sumatera Utara Dari gambar 4.38 , 4.39 , 4.40 dan 4.41 dapat dilihat bahwa kadar CO2 yang menggunakan bahan bakar biodiesel B-07 lebih kecil dari pada menggunakan bahan bakar solar. Karena proses pembakaran yang berlangsung dengan baik akan sangat ditentukan oleh kecukupan oksigen dalam campuran bahan bakar dan pencampuran udara bahan bakar yang dimiliki oleh biodiesel B- 07. Hal ini akan mempengaruhi proses penguapan bahan bakar. Oleh karena itu bahan bakar biodiesel ini sangat berguna bagi mobil – mobil bermesin diesel atau pun truk – truk pengangkat yang mengeluarkan asap yang sangat banyak.

4.3.5 Kadar Sisa Oksigen O