b. Tingkat kognitif berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom terbagi menjadi 6
tingkat kognitif kelompok besar dan terbagi kembali ke dalam kelompok kecil menjadi 19 variasi tingkat kognitif.
c. Komposisi proporsional perbandingan antara soal mudah-sedang-sulit
yaitu 3:4:3 dimana soal mudah C1 –C2, soal sedang C3–C4, dan soal
sulit C5 –C6.
d. Soal apersepsi adalah latihan-latihan soal pancingan, pengantar,
pemanasan atau penghubung materi lama dengan materi baru. Soal tidak dapat diklasifikasikan jika 1 soal menyajikan masalah namun tidak
memuat pertanyaan; atau 2 soal menyajikan masalah dan memuat pertanyaan namun pertanyaan tidak sesuai dengan masalah yang disajikan.
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang ditempuh guna memperoleh data yang dibutuhkan untuk menjawab permasalah penelitian adalah sebagai berikut:
a. mengumpulkan soal apersepsi pada Buku Siswa Matematika Kelas VII
SMPMTs Kurikulum 2013 tahun terbit 2014 cetakan ke-2 edisi revisi; b.
menyusun lembar klasifikasi soal yang berisi indikator tingkat kognitif berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom yang selanjutnya akan divalidasi
oleh dua orang dosen Pendidikan Matematika; c.
mengklasifikasi soal apersepsi sesuai dengan indikator tingkat kognitif berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom;
d. mengadakan pemeriksaan keabsahan data dengan melakukan kegiatan
triangulasi yaitu mengklasifikasikan soal yang sama antara peneliti dengan teman sejawat. Jika hasil klasifikasi antara peneliti dengan teman sejawat
sesuai maka dilakukan tahap selanjutnya dan jika hasil klasifikasi belum sesuai maka dilakukan diskusi mendalam;
e. menentukan persentase masing-masing tingkatan kognitif Revisi
Taksonomi Bloom terhadap soal; f.
mengkaji hasil dari semua data yang diperoleh untuk menarik kesimpulan. Prosedur penelitian di atas dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Tidak Ya
Ya
Tidak Ya
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Keterangan :
: Awal atau akhir : Arah Proses
: Proses : Alur Jika Dibutuhkan
: Pengambilan Keputusan Mulai
Mengumpulkan soal apersepsi
Mengklasifikasi soal apersepsi berdasarkan indikator
Mengadakan pemeriksaan keabsahan data antara peneliti dengan teman sejawat
Sesuai ?
Menentukan persentase masing-masing soal
Mengkaji hasil dari semua data yang diperoleh
Menarik kesimpulan dari hasil kajian
Selesai Melakukan diskusi lebih
mendalam dengan teman sejawat
Menyusun indikator tingkat kognitif Revisi Taksonomi Bloom
Validasi Melakukan diskusi lebih
mendalam dengan validator
Tahap pemeriksaan keabsahan data diperlukan agar hasil upaya penelitian benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dari segala segi. Menurut Faisal
2003:5 untuk menetapkan data diperlukan teknik pemeriksaan dan pelaksanaannya didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria
yang digunakan
yaitu derajat
kepercayaan credibility,
keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability.
Pada penelitian ini, pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan didasari pada kriteria derajat kepercayaan creadibility dengan teknik pemeriksaan teman
sejawat. Menurut Moelong 2011:333, teknik pemeriksaan sejawat mengandung beberapa maksud, yaitu untuk membuat agar peneliti mempertahankan sikap
terbuka dan kejujuran, serta untuk memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran peneliti.
Adapun proses yang dilakukan yaitu: a.
Peneliti memilih teman sejawat matematika. Teman sejawat yang dipilih adalah Puji Wibowo, teman yang sedang melakukan penelitian sejenis
dengan pertimbangan memiliki pengetahuan dalam bidang yang sama. b.
Jika diperoleh data atau hasil penelitian yang berbeda antara peneliti dengan teman sejawat maka dilakukan diskusi yang didasari oleh indikator
tingkat kognitif Revisi Taksonomi Bloom untuk mendapatkan pandangan yang sama sehingga mendapat suatu hasil akhir.
3.5 Metode Pengumpulan Data