Matematika Sekolah TINJAUAN PUSTAKA

6

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Matematika Sekolah

Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di jenjang persekolahan yaitu sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Sering juga dikatakan bahwa matematika sekolah merupakan unsur-unsur atau bagian-bagian dari matematika yang dipilih berdasarkan atau berorientasi pada kepentingan pendidikan dan perkembangan IPTEK Soedjadi, 2000:23. Matematika yang diberikan kepada siswa tidak bisa dilepaskan dari makna kependidikan yang berarti matematika berfungsi sebagai alat untuk mendidik dan matematika sekolah tidak sepenuhnya sama dengan matematika sebagai ilmu. Dikatakan tidak sepenuhnya sama karena memiliki perbedaan antara lain dalam hal: 1 penyajiannya, 2 pola pikirnya, 3 keterbatasan semestanya, 4 tingkat keabsahannya. Seodjadi, 2000:25 Tujuan umum diberikannya matematika pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah meliputi empat hal berikut. 1 Melatih cara berpikir dan menalar dalam menarik kesimpulan. Misal melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi, dan inkonsistensi. 2 Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengambangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba. 3 Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. 4 Mengembangkan kemampuan siswa dalam menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan. Soedjadi, 2000:41-42 Kecakapan dan kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika adalah: 1 menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; 2 memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, grafik atau diagram untuk memperjelas keadaan atau masalah; 3 menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; 4 menunjukkan kemampuan strategis dalam membuat merumuskan, menafsirkan, dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah; 5 memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Soedjadi, 2000:44 Pada matematika sekolah, siswa mempelajari materi yang masih mendasar tetapi merupakan konsep esensial sebagai dasar untuk konsep yang lebih tinggi. Dalam mempelajari konsep-konsep tersebut bisa melalui pendekatan induktif yang sesuai dengan kemampuan kognitif siswa yang telah dicapai.

2.2 Buku Siswa