Data Penelitian ANALISIS HASIL PENELITIAN

Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. PT Alkarin Mariendal a. Sejarah Singkat Pendirian Perusahaan Perusahaan didirikan pertama sekali pada tanggal 27 Juli 1990 di Medan tepatnya di Jl. Raya Medan Tanjung Morawa Km. 6,7 No. 10. Nama Alkarin Mariendal adalah gabungan nama – nama yang mempunyai andil besar dalam merintis perusahaan tersebut, yang terdiri dari : Alphine, Cipta Karya, dan Sumbarine. Sedangkan merk yang digunakan PT Alkarin Mariendal adalah Bandag. Bandag berasal dari negara Amerika Serikat, yang merupakan gabungan dari nama – nama orang yang pertama kali memperkenalkan proses vulkanisir ban di USA, yaitu Bernard, Anton, Nowack, dan Darnstoedt. PT Alkarin Mariendal menjalankan kegiatan usahanya dengan melakukan vulkanisir ban sistem dingin. Vulkanisir merupakan suatu proses reparasi ban bekas untuk memperpanjang pemakaian ban dengan mengganti bagian telapak ban yang aus pola ban telah habis. Vulkanisir ban dapat dilakukan dengan sistem panas maupun dengan sistem dingin. Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010. Vulkanisir sistem panas dilakukan dengan memasak ban pada suhu diatas 100 ˚ C, sedangkan sistem dingin dilakukan pada suhu kurang dari 100 ˚ C. Proses vulkanisir sistem dingin tidak mempunyai efek samping terhadap ban dasar sehingga dapat divulkanisir berkali – kali, berbeda dengan sistem panas yang hanya dapat divulkanisir ulang sebanyak 2 – 3 kali. Wilayah pemasaran PT Alkarin Mariendal di Sumatera adalah Aceh, Medan, Tebing Tinggi, Pekan Baru, Siantar, Kisaran, Sumatera Selatan, dan Riau. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi didatangkan langsung dari Amerika Serikat. Motto dari perusahaan ini adalah ” Mengolah ban lama lebih tahan dari ban baru.” Oleh karena itu motto diatas seiring dengan tujuan perusahaan yaitu menjamin kualitas produk jasa yang dikeluarkannya. b. Struktur Organisasi Dengan memperhatikan struktur organisasi lihat pada lampiran 1 dan membaca uraian tugas dan tanggung jawab yang telah disusun perusahaan, maka penulis dapat menjelaskan secara singkat fungsi utama dan tanggung jawab masing – masing bagian pokok dalam organisasi. Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010. Adapun tugas dan tanggung jawab yang dimaksud adalah : 1. Direktur Utama Direktur Utama mempunyai tugas sebagai pengatur dan pengambil keputusan yang berhubungan dengan kebijaksanaan perusahaan. Direktur utama PT Alkarin Mariendal saat ini adalah Sumbarine. 2. Direktur Tugas dan tanggung jawab direktur adalah menyusun program kerja jangka pendek dan jangka panjang serta bersama – sama kepala bagian menyusun rencana anggaran pendapatan pengeluaran tahunan untuk dibawa dalam rapat kerja. Jabatan direktur saat ini dipegang oleh Sadikin. 3. Sekretaris Tugas dari sekretaris adalah menyusun dan memberikan laporan kerja karyawan kepada direktur serta menyusun jadwal direktur. Jabatan sekretaris saat ini dipegang oleh Susi. 4. Kepala Bagian Pembukuan dan Pembelian Kepala bagian pembukuan dan pembelian memiliki tugas sebagai penilai pembukuan yang ada di perusahaan serta yang memutuskan kapan perusahaan mengadakan pembelian. Kepala bagian pembukuan dan pembelian saat ini dipegang oleh Suk Chien. Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010. 5. Kepala Bagian Pemasaran dan Keuangan Kepala bagian pemasaran dan keuangan disini mempunyai tugas sebagai pengatur dan perencanaan pemasaran yang ada di perusahaan serta sebagai pengatur keuangan perusahaan, yaitu sebagai pengatur segala urusan keuangan perusahaan secara internal. 6. Staf Pembelian Staf pembelian berada langsung di bawah pengawasan kepala bagian pembukuan dan pembelian. Tugas dari staf pembelian adalah melakukan kontrak pembelian persediaan yang dibutuhkan perusahaan dengan pemasok yang mana persediaan bahan baku ini didatangkan langsung dari Amerika Serikat. 7. Staf Pembukuan Staf pembukuan ini berada di bawah kepala bagian pembukuan dan keuangan. Tugas dari staf pembukuan ini adalah mencatat transaksi harian yang terjadi di perusahaan. 8. Kepala Produksi Kepala produksi bertanggung jawab dan berada langsung dibawah pengawasan kepala bagian pemasaran dan keuangan. Tugas dari kepada produksi yaitu sebagai pengawas produksi di perusahaan. Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010. 9. Salesman Salesman bertanggung jawab dan berada langsung dibawah pengawasan kepala bagian pemasaran dan keuangan. Tugas dari salesman ini adalah mencari pelanggan, dan memasarkan jasa vulkanisir ban kepada pelanggan. 10. Staf Pemasaran Staf pemasaran bertanggung jawab dan berada langsung di bawah pengawasan kepala bagian pemasaran dan keuangan. Tugas dari staf pemasaran ini sebenarnya hampir sama dengan salesman. c. Proses Produksi Ban Vulkanisir Vulkanisir ban sistem dingin oleh PT Alkarin Mariendal akan melewati tahapan – tahapan sebagai berikut : 1. Pemeriksaan Awal Initial Inspection Proses ini dilakukan dengan menyeleksi ban untuk menguji kelayakan apakah ban dapat divulkanisir atau tidak, sekaligus untuk menjamin hasil vulkanisir yang terbaik. Tahap ini dilakukan oleh teknisi yang telah dilatih dan mendapat sertifikat dari Bandag USA. 2. Pemarutan Buffing Pada tahapan ini sisa telapak ban diparut sesuai dengan kondisi pemakaian, sehingga menjamin pemakaian telapak ban yang merata. Pemarutan dilakukan dengan mesing yang dirancang khusus oleh Bandag USA. Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010. 3. Skivving dan Cementing Pada tahap ini ban diperiksa untuk menjamin ban benar – benar bersih dari kotoran sehingga dapat menjamin pemakaian bahan kimia yang merata pada ban. Selanjutnya dilakukan penyemprotan bahan kimia yakni campuran cement, solvent, dan hexane untuk meratakan permukaan ban sekaligus sebagai perekat pada ban. 4. Perbaikan Repairing Pada tahap perbaikan ini, ban yang mempunyai luka ditambal dengan menggunakan bahan repair untuk mengembalikan kekuatan ban seperti semula. 5. Pemasangan Telapak Building Pemasangan telapak ban menggunakan perekat khusus cushion gum, dan dikerjakan dengan mesin yang dirancang khusus sehingga menjamin penempatan telapak ban yang sempurna. Setelah itu ban dibungkus dengan plastik kemudian dengan amplop ban envelope yang terbuat dari karet fleksibel untuk membungkus ban dan telapak sehingga tidak merubah bentuk ban asli. 6. Pemasakan Sistem Dingin Curing Proses pemasakan dilakukan di dalam mesin chamber dengan suhu kurang dari 100 ˚ C. Dalam sebuah chamber dapat dimasak sebanyak 22 ban. Proses pemasakan diatur dan dimonitor secara elektronik, dengan waktu memasak selama 5 jam. Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010. Suhu yang rendah kurang dari 100 ˚ C tidak merusak ban dalam sehingga jangka waktu pemakaian lebih panjang, dan dapat divulkanisir hingga 5 kali. 7. Pemeriksaan Akhir Final Inspection Tahap akhir ini dilakukan oleh teknisi untuk menjamin hasil vulkanisir dengan mutu yang terbaik. Pada PT Alkarin Mariendal setiap bahan yang diproduksi akan selalu diproses menjadi produk jadi setiap harinya, sehingga tidak terdapat barang dalam proses. Ban vulkanisir yang telah dihasilkan oleh PT Alkarin Mariendal dijual seharga Rp. 650.000 sampai Rp. 750.000. Kuantitas yang dihasilkan per bulan berkisar antara 1200 sampai 1500 ban vulkanisir. 2. Biaya Produksi PT Alkarin Mariendal Berdasarkan data yang telah penulis peroleh di perusahaan, maka yang menjadi biaya produksi pada PT Alkarin Mariendal terbagi atas tiga, yaitu biaya bahan bakun langsung, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. a. Biaya bahan baku Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi ban ini terdiri dari 2 jenis yaitu bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung. Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010. • Biaya bahan baku langsung Bahan baku langsung yang digunakan terdiri dari tiga jenis yaitu : 1. Tapak karet Tapak karet yang digunakan terbuat dari bahan bermutu tinggi, sintetis 100 lebih kenyal, kokoh, lebih tahan dari ban baru dan jauh lebih tahan dari vulkanisir biasa. Adapun jenis – jenis tapak karet yang digunakan adalah : Radial Plus, Highway, Lug Trac, Rock Lug Modified, Lug Logger, Grader, Build Up, Brawny Rib, Brawny Rib with MilEdges, Brawny Lug, PA 6 with MilEdges, dan Cross Bar. 2. Cushion Gum Cushion gum merupakan perekat khusus yang digunakan untuk pemasangan telapak ban. 3. Cement, Solvent, dan Hexane Merupakan zat kimia yang digunakan sebagai campuran perekat agar ban tidak terkontaminasi dengan bahan – bahan lain. • Biaya bahan baku tidak langsung Bahan baku tidak langsung dalam vulkanisir ban sistem dingin terdiri dari ban dalam, selendang ban, plastik ban, dan pembungkus karet. Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010. Berikut ini adalah tabel jumlah bahan yang diperlukan dalam vulkanisir ban untuk bulan Mei 2009 beserta daftar harga dari masing – masing bahan. Tabel 4.1 Bahan yang digunakan bulan Mei 2009 No Jenis Bahan Jumlah Kg Harga Kg Rp Total harga Rp Bahan baku Langsung 1 Telapak Ban 14000 40,000 560,000,000 2 Cushion Gum 2500 25,000 62,500,000 3 Cement 4 200,000 800,000 4 Solvent 1 2,000,000 2,000,000 5 Hexane 1 2,000,000 2,000,000 Total 627,300,000 Bahan Baku Tidak Langsung 1 Ban Dalam 30 200,000 6,000,000 2 Selendang Ban 30 20,000 600,000 3 Pembungkus Karet 30 40,000 1,200,000 Total 7,800,000 Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010. PT Alkarin Mariendal melakukan sistem pencatatan persediaan dengan menggunakan sistem perpetual, dimana setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan. Bahan – bahan tersebut memiliki kartu persediaan masing – masing, sehingga penggunaannya dapat diawasi dan pihak manajemen dapat mengetahui berapa persediaan bahan baku yang masih tersisa. Kartu persediaan tersebut terdiri atas kolom tanggal, keterangan, masuk,dan sisa. Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal transaksi yang terjadi, kolom keterangan berfungsi untuk menjelaskan kemana atau untuk keperluan apa bahan tersebut digunakan. Kolom masuk berisikan jumlah bahan yang masuk, dan biasanya berhubungan dengan pembelian. Kolom keluar berisikan jumlah bahan yang dikeluarkan atau digunakan dalam proses produksi, dan kolom sisa berisikan jumlah saldo dari bahan tersebut. b. Biaya Tenaga Kerja Pemberian gaji karyawan pada PT Alkarin Mariendal ditentukan berdasarkan jabatan masing – masing serta lamanya bekerja. Pemberian gaji dilakukan secara bulanan. Jumlah karyawan dalam proses produksi ban vulkanisir berjumlah 14 orang, yang terdiri dari 12 orang tenaga kerja langsung dan 2 orang mandor. Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010. Berikut adalah ketentuan mengenai biaya tenaga kerja pada PT Alkarin Mariendal : a. Gaji pokok untuk tenaga kerja langsung Rp 45.000,00 per hari dan untuk mandor sebesar Rp 60.000,00 per hari. b. Tunjangan – tunjangan yang diberikan untuk setiap karyawan adalah sebagai berikut :  Tunjangan asuransi sebesar Rp 37.500,00 per bulan  Tunjangan transport dan makan sebesar Rp 20.000,00 per hari Sehingga dapat dihitung biaya tenaga kerja pada PT Alkarin Mariendal untuk bulan Mei 2009 adalah sebagai berikut : Biaya tenaga kerja langsung 12 orang a. Gaji pokok Rp 45.000 25 hari Rp 45.000,00 x 12 orang x 25 hari Rp 13.500.000,00 b. Tunjangan asuransi Rp 37.500,00 x 12 orang Rp 450.000,00 c. Tunjangan transport dan makan Rp 20.000,00 x 12 orang x 25 hari Jumlah Rp 19.950.000,00 Rp 6.000.000,00 Biaya gaji mandor : a. Gaji pokok Rp 60.000,00 25 hari Rp 60.000,00 x 2 orang x 25 hari Rp 3.000.000,00 Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010. b. Tunjangan asuransi Rp 30.000,00 x 2 orang Rp 60.000,00 c. Tunjangan transport dan makan Rp 20.000,00 x 2 orang x 25 hari Rp 1.000.000,00 Jumlah Rp 4.060.000,00 c. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik yang ada pada PT Alkarin Mariendal adalah biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik, biaya air, biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya penyusutan mesin, dan biaya perlengkapan pabrik. Total biaya listrik yang dibayarkan pada bulan Mei 2009 sebagaimana diperoleh dari PT Alkarin Mariendal adalah sebesar Rp 14.812.210,00. Pada PT Alkarin Mariendal, produksi ban vulkanisir meliputi 70 dari aktivitas perusahaan, sehingga dari persentase biaya tersebut, maka biaya listrik yang diperkirakan untuk memproduksi ban adalah : Biaya listrik = 70 x Rp 14.812.210,00 = Rp 10.368.547,00 Total biaya air untuk bulan Mei 2009 adalah sebesar Rp 512.100,00 yang dialokasikan seluruhnya dalam produksi ban vulkanisir. Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang, dan biaya jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan mesin – mesin dan kendaraan. Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin pada bulan Mei 2009 adalah sebesar Rp 5.877.850,00 Biaya penyusutan mesin ditetapkan tiap bulan sebesar Rp 11.725.000,00 Yang termasuk dalam biaya perlengkapan pabrik adalah biaya solar, biaya oli, dan biaya rupa – rupa. Total biaya perlengkapan pabrik untuk bulan Mei 2009 adalah sebesar Rp 14.376.503,00 Jadi total biaya overhead pabrik selama bulan Mei 2009 adalah Rp 54.720.000 3. Penerapan Metode Process Costing dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Perusahaan ini menghitung harga pokok produksi berdasarkan biaya – biaya yang benar terjadi dan dihitung pada akhir periode. Penentuan harga pokok produksi pada PT Alkarin Mariendal adalah dengan metode process costing, dimana harga pokok per unit diperoleh dengan membagi semua biaya produksi dengan jumlah unit produksi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis dan berdasarkan data pada perusahaan, untuk harga pokok produksi per unit perusahaan membagi seluruh biaya – biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi ban vulkanisir dengan jumlah ban vulkanisir yang diproduksi. Pada bulan Mei 2009, perusahaan melakukan vulkanisir ban sebanyak 1500 unit ban, pada akhir Mei produk selesai yang ditransfer ke gudang sebanyak 1200 unit, sedangkan yang 300 unit masih dalam proses dengan Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010. tingkat penyerapan biaya bahan baku 100, biaya tenaga kerja 75, dan biaya overhead pabrik 80. Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat kita lihat perhitungan harga pokok produksi pada tabel berikut : Tabel 4.2 Laporan Biaya Produksi Bulan Mei 2009 PT Alkarin Mariendal Laporan Biaya Produksi Untuk bulan Mei 2009 Produk masuk proses = 1500 unit Produk selesai = 1200 unit Produk dalam proses akhir = 300 unit 100 Bahan, 75 Tenaga kerja, 80 BOP = 1500 unit Biaya Dibebankan Elemen Biaya Total Unit Ekuivalen Biayakg Bahan baku Rp. 627.300.000 1.500 unit Rp. 418.200 Tenaga Kerja Rp. 19.950.000 1.425 unit Rp. 14.000 Overhead Pabrik Rp. 54.720.000 1.440 unit Rp. 38.000 Total Rp 701.970.000 Rp. 470.200 Unit Ekuivalen Bahan Baku = 1200 unit + 300 unit x 100 = 1.500 unit Tenaga kerja = 1200 unit + 300 unit x 75 = 1.425 unit Overhead Pabrik = 1200 unit + 300 unit x 80 = 1.440 unit Pertanggungjawaban biaya Biaya produk selesai = 1.200 x Rp 470.200 Rp 564.240.000 Produk Dalam Proses Akhir : Bahan baku = 300 unit 100 x Rp 418.200 = Rp 125.460.000 Dewi Amorita : Penerapan Metode Process Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Ban Vulkanisir Sistem Dingin Pt Alkarin Mariendal, 2010. Tenaga kerja = 300 unit 75 x Rp 14.000 = Rp 3.150.000 BOP = 300 unit 80 x Rp 38.000 = Rp 9.120.000 Rp 137.730.000+ Total Rp 701.970.000 Harga pokok produksi per unit adalah harga pokok produksi dibagi jumlah produksi, dimana jumlah produksi pada bulan Mei 2009 adalah 1500 ban vulkanisir, maka harga pokok produksi per unit dapat dihitung Rp 695.232.497,00 : 1500 unit menjadi Rp 463.489,00.

B. Analisis Hasil Penelitian