Plainteks dan Cipherteks Implementasi Algoritma Kriptografi Des, RSA Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital

12 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009.

2.1.4 Terminologi dan Konsep Dasar Kriptografi

Dalam bidang kriptografi akan ditemukan beberapa istilah atau terminologi. Isitilah- istilah tersebut sangat penting untuk diketahui dalam memahami ilmu kriptografi. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan beberapa istilah penting dalam bidang kriptografi yang akan sering penulis gunakan dalam tulisan penulis. Berikut merupakan istilah-istilah penting tersebut.

a. Plainteks dan Cipherteks

Pesan merupakan data atau informasi yang dimengerti maknanya. Nama lain dari pesan adalah plainteks. Pesan tersebut dapat dikirim melalui kurir, saluran telekomunikasi, dan lain-lain dan dapat juga disimpan dalam media penyimpanan kertas, storage, dan lain-lain. Pesan dapat berupa teks, video, gambar, dan lain-lain. Agar pesan tersebut tidak dapat dimengerti maknanya bagi pihak lain, maka pesan perlu disandikan ke bentuk lain yang tidak dapat dipahami. Bentuk pesan yang telah tersandikan tersebut dinamakan dengan cipherteks ciphertext. Perbandingan antara plainteks dan chiperteks dapat kita lihat pada Gambar 2.4. a. Plainteks b. Cipherteks Gambar 2.4 Perbandingan plainteks dan cipherteks Rinald Munir, 2006 b. Peserta Komunikasi Komunikasi data melibatkan pertukaran pesan antara dua entitas. Entitas yang pertama adalah pengirim, yang berfungsi mengirim pesan kepada entitas lain. Entitas 13 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009. kedua adalah penerima, yang berfungsi menerima pesan yang dikirimkan. Entitas- entitas ini dapat berupa orang, mesin komputer, kartu kredit dan sebagainya. Contohnya mesin ATM berkomunikasi dengan komputer server di bank. Pengirim ingin mengirimkan pesan dengan aman sampai ke penerima. Jadi solusinya adalah dilakukan penyandian terhadap pesan tersebut agar tidak diketahui pihak-pihak yang tidak berkepentingan terhadap pesan tersebut. c. Enkripsi dan Deskripsi Proses penyandian pesan, dari plainteks ke cipherteks dinamakan dengan enkripsi encryption atau enchipering standard nama menurut ISO 7498-2. Sedangkan proses mengembalikan pesan dari cipherteks ke plainteks dinamakan dengan deskripsi descryption atau dechipering standard nama menurut ISO 7498-2. Proses enkripsi dan deskripsi dapat diterapkan pada pesan yang dikirim ataupun pesan yang disimpan. Encryption of data in motion mengacu pada enkripsi pesan yang ditransmisikan melalui saluran komunikasi, sedangkan istilah encryption of data at-rest mengacu pada enkripsi pesan yang tersimpan di dalam storage. d. Kriptanalis dan Kriptologi Kriptografi selalu memiliki perkembangan, karena kriptografi memiliki ilmu yang berlawan yang disebut dengan kriptanalisis. Kriptanalis cryptanalysis adalah ilmu dan seni untuk memecahkan cipherteks menjadi plainteks, tanpa memerlukan kunci yang digunakan. Pelakunya disebut dengan kriptanalis. Jika seorang kriptopgrafer istilah bagi pelaku kriptografi mentransformasikan plainteks ke cipherteks dengan menggunakan kunci, maka sebaliknya seorang kriptanalis berusaha memecahkan cipherteks tersebut untuk menemukan plainteks atau kunci. Kriptologi cryptology adalah studi mengenai kriptografi dan kriptanalis. Hubungan antara kriptologi, kriptografi dan kriptanalis dapat dilihat pada Gambar 2.5. 14 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009. Gambar 2.5 Hubungan antara kriptologi, kriptografi dan kriptanalisis

2.1.5 Jenis Kriptografi

Berdasarkan kunci enkripsi dan deskripsinya algoritma kriptografi terbagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Kriptografi simetri

Konsep dasar dari kriptografi kunci simetri adalah, di mana kunci untuk enkripsi dan deskripsi sama. Istilah lain dari kriptografi simetri ini adalah kriptografi kunci privat privat-key cryptography, kriptografi kunci rahasia secret-key cryptography, atau kriptografi konvensional conventional cryptography. Dalam kriptografi kunci simetri dapat diasumsikan bahwa si penerima dan pengirim pesan telah terlebih dahulu berbagi kunci sebelum pesan dikirimkan. Keamanan dari sistem ini terletak pada kerahasiaan kuncinya. Semua kriptografi klasik menggunakan sistem kunci simetri ini. Sebelum tahun 1976 hanya kriptografi simetri inilah yang dikenal. Kriptografi modern juga ada yang masuk ke dalam lingkup kriptografi simetri ini diantaranya adalah algoritma DES Data Encryption Standard, Triple-DES, dan lain-lain. Pada umumya cipher yang termasuk ke dalam kriptografi simetri ini beroperasi dalam mode blok block cipher, yaitu setiap kali proses enkripsi atau deskripsi dilakukan terhadap satu blok data yang berukuran tertentu, atau beroperasi dalam mode aliran stream cipher, Kriptologi Kriptografi Kriptanalisis 15 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009. yaitu setiap kali enkripsi atau deskripsi dilakukan terhadap satu bit atau satu byte data. Proses dari skema kriptografi simetri dapat dilihat pada Gambar 2.6. Kunci Privat, K Kunci Privat, K Chiperteks, C Plainteks, P Plainteks,P Gambar 2. 6 Skema kriptografi simetri Kelebihan Kriptografi Simetri adalah : 1. Proses enkripsi atau deskripsi kriptografi simetri membutuhkan waktu yang singkat. 2. Ukuran kunci simetri relatif lebih pendek. 3. Otentikasi pengiriman pesan langsung diketahui dari cipherteks yang diterima, karena kunci hanya diketahui oleh penerima dan pengirim saja. Kekurangan Kriptografi Simetri adalah : 1. Kunci simetri harus dikirim melalui saluran komunikasi yang aman, dan kedua entitas yang berkomunikasi harus menjaga kerahasiaan kunci. 2. Kunci harus sering diubah, setiap kali melakasanakan komunikasi.

2. Kriptografi asimetri

Berbeda dengan kriptografi kunci simetri, kriptografi kunci publik memiliki dua buah kunci yang berbeda pada proses enkripsi dan deskripsinya. Nama lain dari kunci asimetri ini adalah kriptografi kunci-publik public-key cryptography. Kunci untuk enkripsi pada kriptografi asimetri ini tidak rahasia diketahui oleh publik, sedangkan kunci untuk deskripsi bersifat rahasia kunci privat. Entitas pengirim akan mengenkripsi dengan menggunakan kunci publik, sedangkan entitas penerima Enkripsi E k P = C Deskripsi D k C = P 16 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009. mendeskripsi menggunakan kunci privat. Skema dari kriptografi asimetri dapat dilihat pada Gambar 2.7. Kunci publik, K1 Kunci Privat, K2 \ Chiperteks, C Plainteks, P Plainteks, P Gambar 2.7 Skema standar kriptografi kunci asimetri Kriptografi asimetri ini dapat dianalogikan seperti kotak surat yang terkunci dan memiliki lubang untuk memasukan surat. Setiap orang dapat memasukkan surat ke dalam kotak surat tersebut, tetapi hanya pemilik surat yang memiliki kunci dan yang dapat membuka kotak surat. Kunci publik dapat dikirim ke penerima melalui saluran yang sama dengan saluran yang digunakan untuk mengirim pesan, tidak perlu takut, karena pihak yang tidak berkepentingan tidak akan dapat mendeskripsi pesan tersebut, karena tidak memiliki kunci privat. Kelebihan kriptografi asimetri adalah : 1. Hanya kunci privat yang perlu dijaga kerahasiaanya oleh setiap entitas yang berkomunikasi. Tidak ada kebutuhan mengirim kunci privat sebagaimana pada kunci simetri. 2. Pasangan kunci privat dan kunci publik tidak perlu diubah dalam jangka waktu yang sangat lama. 3. Dapat digunakan dalam pengaman pengiriman kunci simetri. 4. Beberapa algoritma kunci publik dapat digunakan untuk memberi tanda tangan digital pada pesan. Enkripsi E k1 P = C Deskripsi D k2 C = P 17 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009. Kelemahan kriptografi asimetri adalah : 1. Proses enkripsi dan deskripsi umumnya lebih lambat dari algoritma simetri, karena menggunakan bilangan yang besar dan operasi bilangan yang besar. 2. Ukuran chiperteks lebih besar daripada plainteks. 3. Ukuran kunci relatif lebih besar daripada ukuran kunci simetri.

2.1.6 Algoritma DES Data Encryption Standard

Algoritma merupakan salah satu algoritma kriptografi simetri. Algoritma DES merupakan algoritma standar untuk kriptografi simetri. Pada subbab ini penulis akan membahas dasar-dasar dan prinsip kerja dari algoritma DES itu sendiri.

2.1.6.1 Sejarah DES Data Encryption Standard

DES Data Encryption Standard merupakan salah satu algoritma cipher blok yang merupakan standard dari algoritma enkripsi kunci simetri. Sebenarnya nama DES merupakan standar dari algoritma enkripsi, sedangkan nama aslinya adalah DEA Data Encryption Algorithm, namun nama DES lebih populer daripada nama DEA. Sebenarnya algortima DES merupakan algoritma kriptografi pertama yang dipublikasikan secara umum oleh United States Federal Register pada tanggal 17 Maret 1975. Pada tahun 1960-1971 sebuah proyek pertama IBM bernama LUCIFER yang dipimpim oleh Horst Feistel untuk kiptografi komputer. Proyek ini dikenal sebagai blok kode pada pengoperasian blok 64 bit dan menggunakan kunci 128 bit. Proyek LUCIFER dikomersilkan dan disebut dengan DES Data Encryption Standard. National Institue of Standard and Technology NIST mengeluarkan proposal untuk standar nasional pada tahun 1973. Isi proposal tersebut merupakan kriteria untuk standar algoritma kriptografi sebagai berikut :

a. Algoritma harus bisa memberikan level keamanan yang tinggi,