Metodologi Penelitian Kriptografi Implementasi Algoritma Kriptografi Des, RSA Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital

3 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah ini tidak menyimpang, penulis akan memberikan beberapa batasan masalah, sebagai berikut :

a. Algoritma kriptografi yang digunakan yaitu algoritma kriptografi DES dengan

Algoritma RSA.

b. Metode kompresi yang digunakan, yaitu metode dictionary dengan algoritma

kompresi data lossless LZW.

c. Aplikasi ini hanya digunakan pada berkas teks saja.

d. Aplikasi ini hanya dapat digunakan dan dijalankan oleh operator yang

memiliki dasar ilmu kriptografi.

e. Aplikasi bahasa yang digunakan adalah pemrograman Borland Delphi 7.

1.4 Tujuan Penelitian

a. Mengimplementasikan penggabungan antara algoritma-algoritma kriptografi dengan algoritma kompresi. b. Menganalisis data yang telah dienkripsi untuk dapat dikompresi.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Memberikan keamanan data bagi para pengguna. b. Memudahkan para pengguna dalam mengirim dan menyimpan data pada media penyimpanan yang relatif berkapasitas rendah.

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam menyusun skripsi ini penulis melakukan beberapa metode untuk memperoleh data atau informasi dalam menyelesaikan permasalahan. Adapun metode yang dilakukan adalah : 4 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009. 1. Studi Literatur Melalui studi ini penulis memperoleh data atau informasi dengan mengumpulkan, mempelajari dan membaca berbagai referensi baik itu dari buku-buku, jurnal, makalah, internet dan berbagai sumber lainnya yang menunjang dalam penulisan skripsi ini. 2. Analisis Data • Menganalisa algoritma kriptografi DES, serta teknik-teknik yang digunakan. • Menganalisa algoritma kriptografi RSA, serta teknik-teknik yang digunakan. • Menganalisa algoritma kompresi LZW, serta teknik-teknik yang digunakan. 3. Perancangan Sistem Merancang sistem aplikasi yang mengimplementasikan algoritma DES, RSA dan LZW dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 4. Pengujian Sistem Melakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah dirancang.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yaitu :

BAB 1 Pendahuluan

Berisikan konsep dasar penyusunan laporan skripsi. 5 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009.

BAB 2 Tinjauan Teoritis

Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori yang mendukung pembahasan bab selanjutnya.

BAB 3 Analisis dan Pemodelan Perangkat Lunak

Berisikan analisis permasalahan dan kebutuhan kompilator, serta pemodelan sistem secara fungsional.

BAB 4 Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak

Berisikan gambaran rancangan struktur program serta memberikan gambaran dari rancang bangun yang lengkap kepada user dan pemakai komputer yang lain serta implementasinya yaitu menguji untuk menemukan kesalahan.

BAB 5 Kesimpulan dan Saran

Merupakan rangkuman dari laporan skripsi. M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009. BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Kriptografi

Kriptografi mempunyai peranan penting dalam dunia komputer. Hal ini disebabkan karena banyaknya informasi rahasia yang disimpan dan dikirmkan melalui media- media komputer. Informasi-informasi ini biasanya berisikan dokumen-dokumen penting dan data keuangan dari suatu instansi yang tidak ingin dibaca oleh orang yang tidak berhak atas informasi tersebut. Oleh karena itu ilmu kriptografi setiap saat selalu dikembangkan oleh orang untuk dapat menjaga fasilitas-fasilitas tersebut. Pada bab ini penulis akan membahas teori-teori yang berhubungan dengan ilmu kritografi.

2.1.1 Definisi Kriptografi

Kata kriptografi ini berasal dari bahasa Yunani. Dalam bahasa Yunani kriptografi terdiri dari dua buah kata yaitu cryptos dan graphia. Kata crypto berarti rahasia sedangkan graphia berarti tulisan. Berarti secara umum makna dari kata kriptografi adalah tulisan rahasia. Dan arti sebenarnya dari kriptografi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana menjaga kerahasiaan suatu pesan, agar isi pesan yang disampaikan tersebut aman sampai ke penerima pesan.Dony Ariyus, 2008. Dalam kamus Bahasa Inggris Oxford pengertian kriptografi adalah sebagai berikut : “Sebuah teknik rahasia dalam penulisan, dengan karakter khusus, dengan menggunkan huruf dan karakter di luar bentuk aslinya, atau dengan metode- 7 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009. metode lain yang hanya dapat dipahami oleh pihak-pihak yang memproses kunci, juga semua hal yang ditulis dengan cara seperti ini”. Jadi secara umum dapat diartikan sebagai seni menulis atau memecahkan cipher. Secara umum, kriptografi merupakan teknik pengamanan informasi yang dilakukan dengan cara mengolah informasi awal plainteks dengan suatu kunci tertentu menggunakan suatu metode enkripsi tertentu sehingga menghasilkan suatu informasi baru chiperteks yang tidak dapat dibaca secara langsung. Chiperteks tersebut dapat dikembalikan menjadi informasi awal plainteks melalui proses deskripsi. Urutan proses kriptografi secara umum dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Urutan proses kriptografi

2.1.2 Sejarah Kriptografi

Kriptografi mempunyai sejarah yang panjang dan menakjubkan. Informasi yang lengkap mengenai sejarah kriptografi dapat ditemukan di dalam buku David Kahn yang berjudul The Codebreakers. Buku yang tebalnya 1000 halaman ini menulis secara rinci sejarah kriptografi, mulai dari penggunaan kriptografi oleh Bangsa Mesir 4000 tahun yang lalu berupa hieroglyph pada piramid hingga penggunaan kriptografi abad ke-20. Sebagian besar sejarah kriptografi merupakan bagian dari kriptografi klasik, yaitu metode kriptografi yang menggunakan kertas dan pensil atau menggunakan alat bantu mekanik yang sederhana. Kriptografi klasik secara umum dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu algoritma transposisi transposition cipher dan algoritma substitusi substitution cipher. Algoritma transposisi adalah algoritma yang mengubah susunan-susunan huruf di dalam pesan, sedangkan algoritma substitusi yaitu mengganti setiap huruf atau kelompok huruf dengan sebuah huruf atau kelompok huruf yang lain. plainteks cipherteks plainteks Enkripsi Dekripsi 8 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009. Penggunaan transposition cipher yaitu oleh tentara Sparta di Yunani pada permulaan tahun 400 SM. Mereka menggunakan apa yang dinamakan scytale gambar 2.2a. Scytale terdiri dari sebuah kertas panjang dari daun papyrus yang dililitkan pada sebuah silinder dari diameter tertentu diameter dari silinder merupakan kunci dari penyandian tersebut. Pesan ditulis baris per baris dan secara horizontal gambar 2.2b. Apabila pita dilepas, maka setiap huruf akan tersusun secara acak membentuk pesan rahasia pesan yang tidak dapat dibaca. Agar pesan tersebut dapat dibaca, maka pesan tersebut harus kembali dililitkan ke silinder yang diameternya sama dengan diameter silinder pengirim. a b Gambar 2.2. a Sebuah scytale; b Pesan ditulis secara horizontal, baris per baris. Rinaldi Munir, 2006. Contoh untuk substitution cipher adalah Caesar cipher. Pada zaman Romawi Kuno, disaat Julius Caesar ingin mengirimkan sebuah pesan rahasia kepada seorang jenderal di medan perang. Pesan tersebut akan dikirimkan melalui seorang kurir. Karena tingkat kerahasiaan pesan yang tinggi, maka Julius Caesar tidak mau mengambil resiko jika pesan tersebut sampai ke tangan musuh. Maka Caesar mensubstitusi pesan tersebut dengan cara mengganti huruf-huruf alfabet a menjadi d, b menjadi e, c menjadi f dan seterusnya. Sebelumnya kunci dari pesan tersebut telah diberitahu oleh Julius Caesar kepada jenderal yang akan menerima pesan tersebut. Dengan demikian, walaupun pesan tersebut jatuh ke pihak musuh, maka musuh tersebut tidak akan dapat membaca pesan tersebut. Para kalangan gerejapun menggunakan kriptografi pada masa awal agama kristen. Tujuan penggunaannya adalah untuk menjaga tulisan relijius dari gangguan 9 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009. otoritas politik atau budaya yang dominan pada saat itu. Yang sangat terkenal pada saat itu adalah Angka si Buruk Rupa Number of the Beast di dalam kitab perjanjian baru. Angka “666” menyatakan cara kriptografi untuk menyembunyikan pesan berbahaya; para ahli percaya bahwa pesan tersebut mengacu pada Kerajaan Romawi. Kriptografi juga digunakan oleh para pecinta untuk berkomunikasi tanpa diketahui oleh orang lain. Ini kebanyakan digunakan oleh masayarakat India, hal ini terbukti dengan ditemukannya di dalam buku Kama Sutra yang merekomendasikan wanita seharusnya mempelajari seni dengan memahami cipher. Ratu Skotlandia, Queen Mary merupakan salah seorang korban pada abad ke-17. Ratu tersebut dipancung setelah ditemukannya surat rahasianya di balik penjara surat yang terenkripsi berisi rencana pembunuhan terhadap Ratu Elizabeth I berhasil dipecahkan oleh seorang pemecah kode. Pada abad ke-15, ditemukan kode roda wheel cipher oleh Leo Battista Alberti. Kode ini terus dikembangkan menjadi alat enkripsi dan deskripsi hingga saat ini. Metode ini dikembangkan pada awalnya oleh Thomas Jefferson yang kemudian diberi nama roda kode Jefferson. Kemudian kode ini kembangkan lagi oleh Bazeries yang diberi nama silinder Bazeries. Alat ini lebih fleksibel, memungkinkan untuk dikembangkan secara terus menerus untuk menghindari code breaking. Meskipun demikian metode ini dapat dipecahkan oleh DeViaris pada tahun 1893. Meskipun demikian metode ini tetap terus dikembangkan dan dianggap aman untuk kasus-kasus tertentu. Saat ditemukan pertama kali oleh Leon Albertini roda kode ini terdiri dari dua buah potongan silendris yaitu potongan silendris dalam dan potongan silendris luar, yang dikenal dengan cipher disk. Masing-masing potongan silendris memiliki seluruh label alfabet, dengan susunan yang tidak harus terurut dan sama. Potongan silendris luar merupakan alfabet untuk teks asli dan potongan silendris dalam merupakan alfabet untuk teks-kode dengan metode monoalphabetic substitution cipher alphabet, yaitu metode enkripsi yang mana satu karakter di teks asli diganti dengan satu karakter bersesuaian, atau fungsi satu ke satu. 10 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009. Pada abad ke-20, kriptografi lebih banyak digunakan oleh kalangan militer. Pada perang dunia ke II, Pemerintah Nazi Jerman membuat mesin enkripsi yang dinamakan dengan Enigma. Mesin ini menggunakan beberapa buah rotor roda berputar, dan melakukan proses enkripsi yang sangat rumit. Jerman percaya pesan akan dikirim melalui enigma tidak akan terpecahkan kode enkripsinya. Tetapi anggapan Jerman tersebut salah, setelah mempelajari mesin enigma bertahun-tahun, sekutu berhasil memecahkan kode-kode tersebut. Setelah Jerman mengetahui kode- kode mereka telah terpecahkan, kemudian enigma mengalami beberapa kali perubahan. Enigma yang digunakan Jerman bisa mengenkripsi satu pesan dengan 15 milyar kemungkinan. Enigma termasuk kriptografi berbasis rotor. Mesin berbasis rotor ini dibangun dan dipatenkan oleh beberapa orang penemu dari negara-negara yang berbeda dari tahun 1917 sampai 1921, di antaranya oleh warga Amerika Edward Hug Hebern, warga Jerman Arthur Scherbius, warga Belanda Alexander Koch, dan warga Swedia Arvid Gerhard Damm. Milik Koch dikembangkan oleh Arthur Scherbius yang dipatenkan diberi nama enigma. Angkatan Laut Jerman memperkenalkan mesin kode Scherbius. Tahun 1930, enigma untuk versi militer dibangun. Diperkirakan mesin enigma yang digunakan pada tahun 1935 sampai 1945 adalah 100.000 mesin. Mesin Enigma dapat dilihat pada Gambar 2.3. Gambar 2.3 Mesin enigma yang digunakan tentara Jerman pada perang dunia ke II Rinaldi Munir, 2006 Perkembangan peralatan komputer digital memicu terbentuknya kriptografi modern. Dengan komputer digital, akan sangat mungkin untuk menghasilkan cipher 11 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009. yang lebih kompleks dan rumit. Kriptografi klasik pada umumnya dienkripsi karakter per karakter menggunakan alfabet tradisional, sedangkan kriptografi modern beroperasi pada string biner. Cipher yang lebih kompleks seperti halnya DES Data Encryption Standard dan RSA adalah algoritma modern yang sangat dikenal di dunia kriptografi. Kriptografi modern tidak hanya berkaitan dengan teknik menjaga kerahasisaan pesan, tetapi juga menghasilkan tanda tangan digital dan sertifikat digital. Dengan kata lain kriptografi modern tidak hanya memberikan aspek keamanan, tapi juga kepada aspek-aspek lain.

2.1.3 Tujuan Kriptografi

Aspek-aspek keamanan di dalam kriptografi adalah : 1. Confidentiality kerahasiaan Layanan yang ditujukan untuk menjaga pesan tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak berhak. 2. Authentication otentikasi Penerima pesan dapat memastikan keaslian pengirimnya. Penyerang tidak dapat berpura-pura sebagai penerima ataupun pengirim pesan. 3. Integrity data integritas Penerima harus dapat memeriksa apakah pesan telah dimodifikasi di tengah jalan atau tidak. Seorang penyusup seharusnya tidak dapat memasukkan tambahan ke dalam pesan, mengurangi atau mengubah pesan selama data berada di perjalanan. 4. Nonrepudiation nirpenyangkalan Pengirim tidak dapat mengelak bahwa dia telah mengrim pesan, penerima juga tidak dapat mengelak bahwa dia telah menerima pesan tersebut. Tujuan kriptografi secara umum adalah mewujudkan keempat aspek keamanan tersebut dalam teori dan praktek.Dony Ariyus, Pengantar Ilmu Kriptografi, 2008. 12 M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009.

2.1.4 Terminologi dan Konsep Dasar Kriptografi

Dalam bidang kriptografi akan ditemukan beberapa istilah atau terminologi. Isitilah- istilah tersebut sangat penting untuk diketahui dalam memahami ilmu kriptografi. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan beberapa istilah penting dalam bidang kriptografi yang akan sering penulis gunakan dalam tulisan penulis. Berikut merupakan istilah-istilah penting tersebut.

a. Plainteks dan Cipherteks