59
M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009.
Gambar 4.3 Antarmuka hasil pembangkitan pasangan kunci
Syarat dari nilai p dan q adalah keduanya harus merupakan bilangan prima. Sedangkan masukan untuk kunci pubike harus relatif prima terhadap
φn. φn = p- 1q-1.
Setelah didapat pasangan kunci publik e dan n, dan pasangan kunci privat d dan n, maka tahap selanjutnya proses enkripsi dan deskripsi dapat dilakukan.
4.3 Proses Enkripsi
Proses enkripsi yaitu proses dimana perubahan informasi yang dapat kita baca palainteks menjadi informasi yang tidak dapat kita mengerti cipherteks. Pada
sistem ini proses enkripsi yang penulis lakukan menggunakan dua buah algoritma kriptografi yaitu algoritma RSA dan algoritma DES. Proses pertama yang penulis
lakukan adalah mengenkripsi pesan tersebut dengan menggunakan algoritma RSA, sedangkan selanjutnya hasil enkripsi dengan menggunakan RSA akan dienkripsi
kembali dengan menggunakan algoritma DES.
Pada proses enkripsi ini yang kita perlu masukan adalah kunci untuk algoritma RSA, sedangkan untuk algoritma DES penulis telah langsung menginputkan kuncinya
kedalam listing program yang penulis buat. Gambar 4.4 merupakan antarmuka dari proses enkripsi.
60
M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009.
Gambar 4.4 Antarmuka proses enkripsi
Setelah kita memasukkan kunci publik, nilai n, file input, dan file output maka klik tombol enkripsi. Nilai kunci publik adalah nilai kunci publik yang kita bangkitkan
pada proses pembangkitan kunci sebelumnya. Nilai n juga kita dapat dari hasil pembangkitan kunci publik. File input merupakan sumber berkas yang akan kita
enkripsi, sedangkan file output adalah memasukkan lokasi dimana kita akan menyimpan hasil dari enkripsi kita. Setelah kita mengklik tombol enkripsi maka akan
muncul pesan seperti pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Antarmuka informasi bahwa enkripsi sukses
Setelah pesan tersebut keluar, maka berkas yang anda masukan tadi telah dienkripsi.
61
M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009.
4.4 Proses Deskripsi
Deskripsi merupakan proses pengembalian berkas cipherteks menjadi berkas plainteks. Jadi secara umum proses deskripsi merupakan kebalikan dari proses
enkripsi. Jika sebelumnya pada proses enkripsi menggunakan algoritma RSA terlebih dahulu dan kemudian diikuti dengan algoritma DES, maka pada proses deskripsi
merupakan kebalikannya, yaitu langkah pertama yang dilakukan adalah mendeskripsi cipherteks menggunakan algoritma DES dan baru diikuti dengan deskripsi
menggunakan algoritma RSA.
Gambar 4.6 merupakan antar muka dari proses deskripsi.
Gambar 4.6 Antarmuka proses deskripsi
Setelah kita memasukkan kunci privat, nilai n, file input, dan file output maka klik tombol enkripsi. Nilai kunci privat adalah nilai kunci publik yang kita bangkitkan
pada proses pembangkitan kunci sebelumnya. Nilai n juga kita dapat dari hasil pembangkitan kunci publik. File input merupakan sumber berkas yang akan kita
deskripsi, sedangkan file output adalah memasukkan lokasi dimana kita akan menyimpan hasil dari deskripsi kita. Setelah kita mengklik tombol enkripsi maka akan
muncul pesan seperti pada Gambar 4.7.
62
M. Yuli Andri : Implementasi Algoritma Kriptografi Des, Rsa Dan Algoritma Kompresi LZW Pada Berkas Digital, 2009.
Gambar 4.7 Antarmuka informasi bahwa deskripsi sukses
Setelah pesan tersebut keluar, maka berkas yang anda masukan tadi telah dideskripsi.
4.5 Proses Kompresi