16
konvensional yang mengandalkan energi fosil, yang memerlukan skala waktu jutaan tahun dalam pembentukannya, kini telah dapat diperpendek menjadi skala
waktu harian. Karena bahan dasar metanol ini adalah CO2, hal ini juga sekaligus merupakan solusi untuk menurunkan polusi CO2 di atmosfer.
Kembali ke permasalahan BBM yang berdampak pada masalah subsidi, yang mengakibatkan pembebanan pada anggaran negara yang tidak sewajarnya,
maka hal ini mengakibatkan pencarian pada sumber-sumber energi baru yang dapat dimanfaatkan sebagai BBM alternatif.
1.2 Tujuan Pengujian
1. Untuk mengetahui peningkatan efisiensi thermal ,efesiensi volumetris,
konsumsi bahan bakar spesifik, Rasio Udara-Bahan Bakar serta besar peningkatan torsi dan daya mesin otto system Electronic Fuel Injection
EFI berbahan bakar 90 premium dengan campuran 10 methanol menggunakan blower elektrik sebagai supercharger listrik dan yang tidak
menggunakan supercharger listrik. 2.
Untuk mengetahui kadar gas buang mesin otto system Electronic Fuel Injection EFI berbahan bakar 90 premium dengan campuran 10
methanol menggunakan blower elektrik sebagai supercharger listrik dan yang tidak menggunakan supercharger listrik sesuai dengan peraturan
menteri Negara lingkungan hidup nomor 05 thaun 2006 tentang ambang batas emisi gas buang.
1.3 Batasan Masalah
1. Bahan bakar yang digunakan dalam pengujian yaitu campuran 10
metanol- 90 premium maksimal campuran metanol untuk mesin otto standart setelah dilakukan pengujian
2. Mesin uji yang digunakan untuk mendapatkan unjuk kerja motor bakar 4-
langkah dengan 1-silindersystem Electronic Fuel Injection EFI kapasitas 125 cc Honda Supra X 125 PGM-FI menggunakan blower 650 watt
sebagai supercharger listrik. 3.
Unjuk kerja mesin yang dihitung adalah :
Universitas Sumatera Utara
17
Torsi Torsion
Daya Brake Power
Konsumsi bahan bakar spesifik Spesific Fuel Consumption
Efisiensi Thermal Brake BrakeThermal Efficiency
Rasio perbandingan udara – bahan bakar Air Fuel Ratio
Efisiensi Volumetris
4. Alat uji yang digunakan untuk mengetahui komposisi emisi gas buang
yaitu “Stargas898”. 5.
Komposisi gas buang motor bakar bensin yang diamati adalah karbonmoniksida CO, karbondioksida CO
2
, hydrocarbon HC, oksigen O
2
6. Pada pengujian unjuk kerja dan pengamatan komposisi gas buang motor
bakar bensin dilakukan pada variasi yang meliputi: • Variasi putaran 1000 rpm, 2000 rpm, 3000 rpm, 4000 rpm,
5000 rpm, 6000 rpm, 7000 rpm, 8000 rpm, 9000 rpm.
1.4 Manfaat Pengujian
1. Sebagai pertimbanagan penggunaan supercharger pada sepeda motor
kapasitas 125 cc dengan system Electronic Fuel Injection EFI dengan campuran bahan premium methanol sebagai bahan bakar alternatif.
2. Sebagai pertimbangan untuk perusahan produsen sepeda motor terhadap
penggunaan supercharger untuk peningkatan efesiensi produknya. 3.
Untuk memberikan dukungan terhadap pemerintah dalam mengurangi ketergantungan konsumsi bahan bakar fosil.
1.5 Metodologi Penulisan