Prosedur Pengujian Konsumsi Bahan Bakar

59 9. Menutup kalorimeter dengan penutupnya yang telah dilengkapi dengan pengaduk. 10. Menghubungkan dan mengatur posisi pengaduk pada elektromotor. 11. Menempatkan termometer melalui lubang pada tutup kalorimeter. 12. Menghidupkan elektromotor selama 5 lima menit kemudian membaca dan mencatat temperatur air pendingin pada termometer. 13. Menyalakan kawat penyala dengan menekan saklar. 14. Memastikan kawat penyala telah menyala dan putus dengan memperhatikan lampu indikator selama elektromotor terus bekerja. 15. Membaca dan mencatat kembali temperatur air pendingan setelah 5 lima menit dari penyalaan berlangsung. 16. Mematikan elektromotor pengaduk dan mempersiapkan peralatan untuk pengujian berikutnya. 17. Mengulang pengujian sebanyak 5 lima kali berturut-turut.

3.9 Prosedur Pengujian Konsumsi Bahan Bakar

Sebelum pengujian dilakukan, terlebih dahulu memasang alat yang akan digunakan, diantaranya : 1. Menghubungkan injector dengan perangkat tabung bertekanan dengan pipa besi melalui selang bertekanan tinggi sebagai conectornya. 2. Menghubungkan HiDS HD-30 dengan motor melalui conector pada bagian depan sepeda motor. 3. Memasukkan bahan bakar kedalam pipa besi dan menghilangkan gelembung udara dari pipa. 4. Memberikan tanda pada pipa. Tanda ini digunakan sebagai pertanda atau acuan untuk memulai penghitungan waktu dengan stopwatch dan pengukuran konsumsi bahan bakar. Adapun Prosedur pengujian dilakukan dengan tahapan berikut : A. Pengujian tanpa blower dilakukan dengan tahapan berikut: Universitas Sumatera Utara 60 1. Mengisi bahan bakar kedalam tabung bertekanan sebanyak ±10 ml 2. Memasukkan udara kedalam tabung dan mengatur tekanan udara dengan menggunakan regulator hingga tekanan dalam tabung ±2,9 bar. 3. Menghidupkan motor dengan starter. 4. Memilih program pada HiDS HD-30 untuk jenis kendaraan supra 125. 5. Menentukan RPM motor yang ditampilkan oleh HiDS HD-30 dengan menggunakan alat pengatur bukaan gas. 6. Memulai stopwatch pada saat bahan bakar telah melalui tanda yang diberikan pada perangkat pipa besi. 7. Mematikan motor setelah 30 s. 8. Menghitung jumlah bahan bakar yang habis dengan menggunakan buret. 9. Mencatat hasil pengujian dan mengulanginya dengan RPM yang telah ditentukan yaitu, RPM 1000, 2000, 3000, 4000, 5000 , 6000, 7000, 8000, 9000. B. Pengujian dengan blower dilakukan dengan tahapan berikut: 1. Mengisi bahan bakar kedalam tabung bertekanan sebanyak ±10ml 2. Memasukkan udara kedalam tabung dan mengatur tekanan udara dengan menggunakan regulator hingga tekanan dalam tabung ±2,9 bar. 3. Menghidupkan motor dengan starter. 4. Memilih program pada HiDS HD-30 untuk jenis kendaraan supra 125. 5. Menentukan RPM motor yang ditampilkan oleh HiDS HD-30 dengan menggunakan alat pengatur bukaan gas. 6. Menghidupkan blower. 7. Memulai stopwatch pada saat bahan bakar telah melalui tanda yang diberikan pada perangkat pipa besi. 8. Mematikan motor setelah 30 s. 9. Menghitung jumlah bahan bakar yang habis dengan menggunakan buret atau tabung ukur. Universitas Sumatera Utara 61 10. Mencatat hasil pengujian dan mengulanginya dengan RPM yang telah ditentukan yaitu, RPM 1000, 2000, 3000, 4000, 5000 , 6000, 7000, 8000, 9000. Untuk lebih ringkasnya prosedur pengujian performansi yang dilakukan dapat dilihat melalui melalui diagram alir di bawah ini : Gambar 3.21 Diagram Alir Prosedur Pengujian Pemakaian Bahan Bakar Mulai Kesimpulan Selesai • Isi Bahan bakar • Putaran mesin: n rpm • tekanan tabung 2,9 bar • Mulai stop watch saat bahan bakar pada titik mulai • Matikan saat detik ke-30 • Isi selang dengan buret hingga titik mulai dan catat penggunaan bahan bakar • Mengulang pengujian dengan putaran yang berbeda dan menghidupkan blower Menganalisa data hasil pengujian Universitas Sumatera Utara 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Performansi Mesin Otto

Data yang diperoleh dari pembacaan lansung alat uji mesin Suprax125 EFI 125 cc melalui unit instrumentasi dan perlengkapan yang digunakan pada saat pengujian antara lain: • Putaran rpm melalui pembacaan HIDs • Massa tarik melalui pembacaan Timbangan pegas

4.1.1 Torsi

Besarnya torsi yang dihasilkan oleh mesin pada poros roda Poros akhir dengan bahan bakar 90 premium + 10 metanol saat menggunakan blower elektrik dan tanpa blowerelektrik dapat dihitung dari massa yang tertarik pada timbangan dan jari-jari roda. Besarnya torsi yang dihasilkan oleh setiap percobaan pada tiap kondisi putaran mesin dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: � = � × � ........................................................................................... 4.1 Dimana : F = Maksimal gaya yang dapat ditarik N G = Percepatam gravitasi 9,86ms 2 M= massa kg �1 = � × � ..................................................................................................... 4.2 dimana: T1= Torsi pada roda Nm Universitas Sumatera Utara