1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi nirkabel menjadi area yang paling berkembang di bidang jaringan telekomunikasi. Jaringan nirkabel mampu menangani komunikasi suara,
data, dan video. Teknologi nirkabel mempunyai keunggulan di antaranya biaya pembangunan yang relatif murah, instalasi mudah serta kemampuannya
menjangkau area geografi yang lebih luas. Kebutuhan masyarakat akan informasi yang cepat kini tidak hanya pada
informasi pesan dan suara, melainkan informasi gambar dan suara atau biasa disebut sebagai video. Transmisi video sering kali menjadi alternatif dalam
berkomunikasi. Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi video,
dibutuhkan sistem transmisi video yang baik. Kinerja suatu transmisi video dapat diketahui dengan melakukan simulasi atau dengan model matematis. Kinerja
transmisi yang baik akan menghasilkan kualitas video yang baik pula pada sisi penerima.
Pada Tugas Akhir ini, penulis menganalisis kinerja transmisi video pada jaringan 802.11 menggunakan model Decodable Frame Rate. Decodable Frame
Rate adalah model pengukuran transmisi video yang menggunakan nilai probabilitas terdekodekannya data video yang diterima. Semakin besar nilai
decodable frame maka kualitas video yang diterima pada sisi penerima akan semakin baik pula [1].
Universitas Sumatera Utara
2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Decodable Frame Rate?
2. Bagaimana memodelkan jaringan transmisi video dengan model
Decodable Frame Rate?
3.
Bagaimana membandingkan model Decodable Frame Rate dengan hasil percobaan?
1.3 Tujuan Penulisan Tugas Akhir
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk menganalisis kualitas video yang ditransmisikan pada jaringan 802.11 dengan model Decodable Frame Rate.
1.4 Batasan Masalah
Agar isi dan pembahasan Tugas Akhir ini menjadi terarah, maka penulis membuat batasan masalah yang dibahas. Adapun batasan masalah pada penulisan
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1.
Percobaan transmisi video menggunakan user sampai dengan 6 user. 2.
Realisasi video streaming menggunakan jaringan 802.11 dengan mode Ad-hoc, dimana elemen
– elemen seperti bandwidth, dan noise, yang terjadi serta alokasi frekuensi adalah di luar kendali percobaan.
3. Protokol transport pada model video streaming menggunakan User
Datagram Protocol UDP. 4.
Trace video yang digunakan adalah Akiyo_cif.yuv.
Universitas Sumatera Utara
3 5.
Video yang ditransmisikan memiliki codec dengan jenis urutan frame I dan P.
6. Parameter yang ditinjau adalah Decodable Frame Rate atau proses
yang dapat didekodekan.
1.5 Metode Penelitian