Sedangkan usia yang lebih tua pada pasien SKA memiliki angka mortalitas yang lebih tinggi, didapatkan dari laporan penelitian
Radovanovic dkk pada studinya mendapatkan usia merupakan prediktor independen untuk terjadinya MACE dengan OR 1,08 per tahun IK 95
1,07-1,09.
15
Jenis kelamin pada penelitian Jeffrey dkk mendapatkan bahwa mortalitas pasien SKA terjadi 9,6 pada wanita lebih tinggi dan 5,3
pada pria OR 1.91;IK 95 1,83–2,00.
17
Riwayat keluarga penyakit jantung koroner pada penelitian Choongki Kim dkk, didapatkan untuk terjadinya MACE adalah OR 1,41;
IK 95 1,09-1,82; p=0,009.
19
Pada pasien SKA yang mengalami syok kardiogenik memiliki RR 6,73;IK 95; 4,66-9,70; p0,001.
27
2.2.1 USIA
Usia merupakan faktor penentu penting pada pasien sindrom koroner akut. Tahun 2004 sindrom koroner akut menyebabkan 36 kematian
pada orang berusia ≥65 tahun di Amerika serikat. Morbiditas kardiovaskular dan tingkat kematian meningkat sangat pesat. Usia adalah
prediktor yang kuat pada faktor resiko sindrom koroner akut.
28
Pada penelitian Ruiz dkk didapatkan bahwa terjadinya aterosklerosis dipercepat dengan bertambahnya usia, penelitian ini membagi 2 kelompok
usia 65tahun dan 65tahun. Penelitian ini dilakukan secara in vivo untuk menilai karakteristik dan komposisi plak. Penelitian ini menjelaskan
bahwa dengan penuaan, peningkatan plak, necrotic core, dan peningkatan kadar kalsium yang secara signifikan menunjukkan efek yang
berhubungan dengan pengembangan aterosklerosis.
29
Pada penelitian Radovanovic dkk, pada studinya mendapatkan usia merupakan prediktor independen untuk terjadinya MACE dengan OR 1,08
per tahun IK 95 1,07-1,09.
15
Komplikasi gagal jantung, edema paru atau syok meningkat sesuai dengan usia, lebih dari 40 pasien SKA usia lanjut disertai dengan gagal
jantung dan syok kardiogenik saat dirawat dirumah sakit. Kejadian iskemia dan infark berulang juga lebih sering dijumpai pada usia lanjut, fungsi
sistolik ventrikel kiri juga mengalami penurunan yang bermakna pada pasien SKA usia lanjut.
30
Pengaruh usia lanjut pada pasien menjadi lebih berat dua kali lipat. Penjelasan dalam hal ini karena perubahan fungsi endotel vaskular dan
thrombogenesis. Pada orang tua ditandai dengan peningkatan sirkulasi fibrinogen dan faktor VII. Kerusakan fungsi ginjal pada orangtua juga
dapat berkontribusi untuk meningkatkan thrombogenesis melalui efek rusaknya fungsi endotel dengan konskuensi terganggunya aktivitas
fibrinolitik dan respon vasodilator koroner.
14
2.2.2 JENIS KELAMIN
Data dari Amerika Serikat Heart Disease and Stroke Statistics 2005 Update, menunjukkan bahwa mortalitas kardiovaskular pada pria selama
dua puluh tahun terakhir telah mengalami penurunan, namun pada wanita cenderung menetap bahkan meningkat.
31
Penelitian oleh Vaccarino dkk tentang hubungan antara jenis kelamin dan usia dalam hal prognosis pasca infark miokard akut IMA.
Pada kelompok pasien berusia kurang dari 50 tahun, angka mortalitas dalam rumah sakit pada wanita hampir dua kali lipat angka pada pria
dengan usia sama.
16
Perbedaan jenis kelamin dari hasil bukti yang dikumpulkan selama beberapa dekade terakhir pengobatan dan hasil dari penyakit arteri
koroner yang menjelaskan kesenjangan yang berhubungan dengan jenis kelamin.
16
Wanita usia muda, yang sebagian besar masih dalam efek proteksi estrogen umumnya terlindungi dari kejadian kardiovaskular.
32
Hal ini menunjukkan bahwa estrogen mempengaruhi stabilisasi plak.
33
Pada penelitian Ruiz dkk bahwa perbedaan jenis kelamin pada perempuan dan laki-laki sangat spesifik. Komposisi pada plak koroner
terjadi pada pasien perempuan usia 65tahun bukan 65tahun.
29