Modelling Penerapan Algoritma Column by Column dan Depth-First Search dalam Permainan Babylon Tower

3.2. Modelling

Model 3D yang dibangun adalah bagian-bagian yang terdapat pada permainan Babylon Tower , yang terdiri dari enam buah cakram disc dan 36 buah bola. Model 3D tersebut dibangun menggunakan software Blender dan selanjutnya di- import ke dalam software Unity . 3.2.1. Model Cakram Sebuah Babylon Tower terdiri dari enam buah cakram disc , dimana empat buah cakram yang posisinya diapit oleh dua cakram yang lain memiliki bentuk yang sama. Oleh karena itu, terdapat tiga jenis model cakram yang perlu dibangun dari software Blender yaitu model cakram yang terletak pada posisi paling atas, model cakram yang terletak pada posisi paling bawah, serta model cakram yang posisinya diapit oleh dua cakram yang lain. Model cakram yang terletak pada posisi paling atas dibangun dari sebuah model tabung dengan ukuran diameter 1,9 satuan dan tinggi 0,8 satuan. Bagian atas dari model tabung tersebut dibentuk sedikit melengkung. Selanjutnya ditambahkan enam buah celah pada sekeliling model tabung tersebut dengan jarak antar celah yang berdekatan selalu sama yaitu 60° terhadap sumbu-Y dari pusat tabung. Ukuran celah yang dibuat disesuaikan dengan ukuran model bola yang akan dibuat supaya setiap celah tersebut dapat ditempati oleh sebuah bola. Celah dibuat terbuka pada bagian bawahnya supaya bola yang berada pada celah tersebut dapat bergeser menuju cakram di bawahnya, sedangkan bagian atas celah dibuat tertutup dengan bentuk setengah lingkaran. Model cakram untuk posisi paling atas dapat dilihat pada gambar 3.2. Model cakram yang terletak pada posisi paling bawah mula-mula dibangun dengan cara yang sama ketika membangun model cakram untuk posisi paling atas, sehingga model cakram pada posisi paling bawah dapat dibangun dengan melanjutkan model cakram pada posisi paling atas yang telah dibangun sebelumnya. Dari model cakram yang telah dibangun sebelumnya gambar 3.2, model diputar 180° terhadap sumbu-Z dari pusat tabung sehingga bagian celah yang terbuka menghadap ke atas. Selanjutnya dibuat lubang yang menghubungkan dua celah yang terletak saling Universitas Sumatera Utara berseberangan. Salah satu di antara dua bola yang terletak pada celah yang terhubung dengan lubang dapat ditekan masuk menuju ke dalam tengah-tengah lubang. Model cakram untuk posisi paling bawah dapat dilihat pada gambar 3.3. Gambar 3.2. Model cakram disc pada posisi paling atas Gambar 3.3. Model cakram disc pada posisi paling bawah Model cakram yang posisinya diapit oleh dua cakram lainnya dibangun dari sebuah model tabung dengan ukuran diameter 1,9 satuan dan tinggi 0,5 satuan. Selanjutnya ditambahkan enam buah celah pada sekeliling model tabung tersebut dengan jarak antar celah yang berdekatan selalu sama. Celah yang dibuat pada tabung tersebut terbuka pada bagian atas dan bawahnya supaya memungkinkan bola yang berada pada celah tersebut untuk digeser ke atas maupun digeser ke bawah. Model cakram untuk posisi yang diapit oleh dua cakram yang lain dapat dilihat pada gambar 3.4. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4. Model cakram disc yang posisinya diapit oleh dua cakram yang lain 3.2.2. Model Bola Dalam sebuah Babylon Tower , terdapat 36 buah bola yang terdiri dari enam jenis warna berbeda hitam, kuning, merah, hijau, cokelat, biru. Setiap jenis warna terdiri dari enam buah bola dengan tingkat kecerahan yang berbeda-beda, dimulai dari warna bola yang paling cerah hingga yang paling pucat. Model bola juga dibuat menggunakan software Blender dengan ukuran diameter 0,5 satuan. Dalam software Unity , setiap model bola diatur warnanya sesuai dengan kebutuhan. Ketiga pulah enam buah bola yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.5. Gambar 3.5. Tiga puluh enam buah bola yang digunakan dalam Babylon Tower Universitas Sumatera Utara 3.2.3. Model Babylon Tower Dalam software Unity , model-model yang telah dibangun disusun sedemikian rupa sehingga menempati posisinya masing-masing seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.6. Model cakram pada posisi paling bawah diletakkan pada koordinat pusat ketiga sumbu koordinat XYZ bernilai 0. Model cakram yang terletak tepat diatas cakram terbawah diletakkan pada koordinat dengan sumbu-Y yang bernilai 0,5 lebih besar dari cakram di bawahnya, sedangkan koordinat sumbu-X dan sumbu-Z tetap bernilai 0. Untuk model cakram selanjutnya juga diletakkan dengan aturan yang sama hingga model cakram teratas diletakkan pada koordinat dengan sumbu-Y yang bernilai 2,5. Gambar 3.6. Babylon Tower dalam Model 3D Setiap model bola yang berada pada sebuah cakram terletak pada koordinat sumbu-Y yang sama dengan koordinat sumbu-Y dari cakram yang ditempatinya. Bola yang terletak pada kolom pertama diletakkan pada koordinat sumbu-X yang bernilai 0 dan koordinat sumbu-Z yang bernilai 0,86. Bola yang terletak pada kolom kedua terletak pada koordinat yang sama dengan koordinat dari bola yang terletak pada kolom pertama baris yang sama, tetapi dengan rotasi sejauh 60° pada sumbu-Y terhadap pusat cakram yang ditempatinya. Untuk bola-bola pada kolom selanjutnya juga diletakkan pada koordinat yang sama dengan koordinat dari bola pada kolom pertama baris yang sama dengan rotasi sejauh kelipatan 60° pada sumbu-Y terhadap pusat cakram yang ditempatinya. Universitas Sumatera Utara

3.3. Struktur Data