Prosentase analisis dan pengelolaan umpan balik yang tepat waktu dan Jumlah dokumen Grand Design Media Center

27 adanya perubahan indikator meskipun bertujuan untuk memudahkan klasifikasi; database jarang dikonsumsi oleh lingkungan internal Kementerian Komunikasi dan Informatika; adanya rasa kurang percaya diri pemerintah untuk membuat database online; dan belum semua SDM memahami database, serta kurangnya SDM yang berkompeten di bidang tersebut. Menurut Staf Direktorat Penyediaan dan Pengelolaan Informasi, Yudhi : “Database polhukam, kita tahu isu polhukam tercapai 2010, 2011, 2012, digunakan untuk lingkungan internal dulu, karena kita belum update database ke online. Kendalanya SDM, ada orang yang tidak memahami database karena latar belakang pendidikan, nanti kan kita outsource, outsource dari luar, karena dari kita agak sulit melakukan ini karena ya SDM tadi. Database jarang yang konsumsi juga oleh internal kominfo. Karena kurang dipublikasi, orang merasa tidak percaya kalo kominfo punya database, karena mereka juga lebih aware dengan google, lebih memilih searching google dibanding database dan mereka juga belum tahu kebanyakan di kominfo sendiri belum tahu kalo kita punya database.”Wawancara, 24 Oktober 2013 1.3. Prosentase paket informasi publik yang siap pakai dan dimanfaatkan oleh pemda Berdasarkan LAKIP Kementerian Komunikasi dan Informatika 2012, realisasi prosentase paket informasi publik yang siap pakai dan dimanfaatkan oleh pemda yang telah tercapai masing-masing sebesar 100 300 analisis untuk tahun 2011 dan 2012. Jika dibandingkan dengan target sampai 2014 sebesar 80, maka total prosentase realisasinya sebesar 75 . Hal ini menunjukkan bahwa indikator kinerja ini dinilai telah tercapai dalam pelaksanaannya.

1.4. Prosentase analisis dan pengelolaan umpan balik yang tepat waktu dan

dimanfaatkan oleh pimpinan Pencapaian untuk jumlah pengelolaan umpan balik di bidang polhukam, perekonomian, dan kesra dari tahun 2010 hingga 2012 masing-masing sebesar 20 9 kegiatan. Sedangkan total target sampai 2014 sebanyak 45 kegiatan, sehingga total prosentase realisasi dari indikator ini dari 2010-2012 sebesar 60. Dengan kata lain, indikator kinerja ini masih perlu kerja keras agar dapat mencapai target. Bentuk kegiatannya, antara lain rapat koordinasi dan diskusi publik interaktif, serta penyelenggaraan 28 pertunjukan rakyat. Menurut Staf Direktorat Penyediaan dan Pengelolaan Informasi, Yudhi : “Pengelolaan umpan balik bidang polhukam, perekonomian, dan kesra. nah ini targetnya 9 dokumen, setiap tahun tercapai semua. Bentuk kegiatannya rapat kontribusi, diskusi publik interaktif, pertunjukan rakyat tapi tahun depan sudah tidak ada kita.”Wawancara, 24 Oktober 2013

1.5. Jumlah aktivitas untuk peningkatan citizen journalism

Berdasarkan LAKIP Kementerian Komunikasi dan Informatika 2012, realisasi dari jumlah aktivitas untuk peningkatan citizen journalism yang telah tercapai tahun 2011 sebanyak 1 kali, sedangkan tahun 2012 sebanyak 4 kali, sedangkan target 2014 yang telah ditetapkan sebanyak 25 kali. Total prosentase realisasi dari indikator kinerja ini sebesar 20. Dengan kata lain, indikator kinerja ini sulit mencapai target dan dinilai gagal dalam pencapaiannya. Saat ini, perkembangan citizen journalism sudah mulai bermunculan di Indonesia. Contoh citizen journalism versi online, antara lain wikiku.com, kabarindonesia.com, indonesiasatu.net, dan mediabersama.com. Namun, keberadaannya masih kurang mendapatkan apresiasi dari masyarakat Indonesia sendiri. Berbeda dengan Indonesia, citizen jounalism online di Malaysia justru berkembang karena di sana tidak memiliki kebebasan pers, sehingga Malaysia menganggap bahwa pada dasarnya Indonesia tidak memerlukan citizen journalism karena pers konvensional sudah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun, walaupun begitu Indonesia tidak seharusnya menutup diri untuk citizen journalism, karena Amerika Serikat sendiri sebagai negara asal citizen journalism, citizen journalism-nya dapat memanfaatkan situs-situs jejaring sosial untuk menyebarluaskan informasi dan berita yang mereka buat. Sehingga media baru menjadi saluran pendukung demokrasi dengan efektifnya citizen journalism.

B. Terlaksananya Penyebaran atau Diseminasi Informasi Publik

2. PenyebaranDiseminasi Informasi Publik

Pencapaian sasaran dalam program penyebaran atau diseminasi informasi publik dapat diukur melalui indikator-indikator kinerja sebagai berikut : 29

2.1. Jumlah dokumen Grand Design Media Center

Pencapaian jumlah dokumen grand design media center tahun 2011 berhasil mencapai 1 dokumen. Total prosentase realisasi indikator ini di tahun 2011 mencapai angka sebesar 100 dibandingkan dengan target 2014 sebanyak 1 dokumen. Dengan kata lain, indikator kinerja ini dinilai berhasil dalam pelaksanaannya. 2.2. Jumlah media center yang diperkuat di provinsikabupatenkota Di tahun 2010, realisasi jumlah media center yang diperkuat berhasil mencapai 50 lokasi. Kemudian, tahun 2011 realisasi penguatan media center berjumlah 20 lokasi, sedangkan tahun 2012 realisasi menurun menjadi 15 lokasi. Target yang ditetapkan hingga 2014 sebanyak 110 lokasi. Jadi, total prosentase realisasi dari tahun 2010 hingga 2012 berhasil mencapai angka 77 dibandingkan dengan total target 2014. Skor tersebut menunjukkan bahwa indikator kinerja ini dinilai berhasil dalam pelaksanaannya. Namun demikian, dalam penguatan media center di daerah masih ada kendala, seperti adanya masalah listrik di daerah terluar dan daerah rawan bencana sehingga media center yang ada di daerah tersebut dapat berubah fungsi menjadi media center tanggap darurat. Kepala Sub Divisi Media Online, Direktorat Pengelolaan Media Publik, Hypotilus mengatakan : “Tapi dalam keadaan bencana, media center yang kami bangun di indonesia kita geser untuk melaksanakan fungsi sebagai media center bencana walaupun, makanya kenapa sampai media center yang kita bangun di seluruh indonesia ini kan kalo terjadi bencana di daerah A misalnya daerah yang selama berapa, media center yang ada di situ kita kerja sama dengan pemerintah daerah kita geser... kemudian event-event internasional, itu media center kita jadikan untuk mendukung fungsi publikasi itu sendiri”.Wawancara, 28 Oktober 2013

2.3. Jumlah media center lengkap dan berfungsi sesuai standar di