26 informasi kepada masyarakat. Selain itu, pemerintah melalui regulasi yang dibuat perlu
menjaga ruang privat masyarakat supaya tidak digunakan untuk lalu lintas informasi yang tidak dikehendakinya. Berikut penjelasan mengenai capaian-capaian terhadap sasaran yang
telah dilaksanakan berdasarkan indikator-indikator program prioritas.
A. Tersedianya Konten Informasi yang Beragam dan Berkualitas yang Bersifat
Mendidik, Mencerahkan, dan Memberdayakan Masyarakat Dalam Rangka NKRI
1. Penyediaan dan Pengelolaan Informasi
Pencapaian sasaran dalam program penyediaan dan pengelolaan informasi dapat diukur melalui indikator-indikator kinerja sebagai berikut :
1.1. Dokumen Grand Design pengelolaan konten dan strategi penyebaran
informasi
Pencapaian jumlah dokumen Grand Design pengelolaan konten dan strategi penyebaran informasi tahun 2011-2012 berhasil menyusun masing-masing 1 dokumen. Total
prosentase realisasi indikator ini untuk tahun 2011-2012 mencapai 100, sehingga indikator kinerja ini dinilai telah berhasil pelaksanaannya. Masalah yang dihadapi ialah
bahasa yang digunakan adalah bahasa asing, seharusnya “grand design” dapat diubah dengan nama “rancangan dasarbesar”. Disamping itu, grand design belum mampu
mengintegrasikan pengelolaan informasi publik dan penyebarannya yang dilaksanakan di beberapa unit terkait, sehingga belum dapat dimanfaatkan sebagai acuan secara optimal.
1.2. Dokumen database nasional, sektoral, dan regional mengenai informasi
publik
Indikator “jumlah dokumen database nasional, sektoral, dan regional mengenai informasi publik” menunjukkan realisasi pada tahun 2010-2012 masing-masing sebanyak 3
dokumen dari seluruh total target hingga 2014 mencapai 15 dokumen, sehingga prosentase realisasi yang dihasilkan hingga tahun 2012 sebesar 60. Hal ini menandakan
bahwa indikator kinerja tersebut perlu diupayakan lebih keras lagi untuk dapat mencapai realisasi sesuai target. Meskipun tiap tahun selalu mencapai target yang telah ditetapkan,
namun ada kendala-kendala yang dirasakan menghambat jalannya program, seperti :
27 adanya perubahan indikator meskipun bertujuan untuk memudahkan klasifikasi; database
jarang dikonsumsi oleh lingkungan internal Kementerian Komunikasi dan Informatika; adanya rasa kurang percaya diri pemerintah untuk membuat database online; dan belum
semua SDM memahami database, serta kurangnya SDM yang berkompeten di bidang tersebut. Menurut Staf Direktorat Penyediaan dan Pengelolaan Informasi, Yudhi :
“Database polhukam, kita tahu isu polhukam tercapai 2010, 2011, 2012, digunakan untuk lingkungan internal dulu, karena kita belum update database ke
online. Kendalanya SDM, ada orang yang tidak memahami database karena latar belakang pendidikan, nanti kan kita outsource, outsource dari luar, karena dari
kita agak sulit melakukan ini karena ya SDM tadi. Database jarang yang konsumsi juga oleh internal kominfo. Karena kurang dipublikasi, orang merasa tidak
percaya kalo kominfo punya database, karena mereka juga lebih aware dengan google, lebih memilih searching google dibanding database dan mereka juga
belum tahu kebanyakan di kominfo sendiri belum tahu kalo kita punya
database.”Wawancara, 24 Oktober 2013 1.3.
Prosentase paket informasi publik yang siap pakai dan dimanfaatkan oleh pemda
Berdasarkan LAKIP Kementerian Komunikasi dan Informatika 2012, realisasi prosentase paket informasi publik yang siap pakai dan dimanfaatkan oleh pemda yang
telah tercapai masing-masing sebesar 100 300 analisis untuk tahun 2011 dan 2012. Jika dibandingkan dengan target sampai 2014 sebesar 80, maka total prosentase
realisasinya sebesar
75
. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kinerja ini dinilai telah tercapai dalam pelaksanaannya.
1.4. Prosentase analisis dan pengelolaan umpan balik yang tepat waktu dan