Pendahuluan + 10 menit Inti + 60 menit Format pengamatan nilai-nilai karakter

3. Dua Sudut dan Satu Sisi Sd - S - Sd, Dua segitiga yang kongruen maka dua buah sudut dari segitiga pertama sama dengan dua sudut pada segitiga kedua, dan sisi di antara kedua sudut tersebut sama panjang.

c. Alokasi waktu: 2 x 40 menit

d. Metode: Diskusi dan penugasan

e. Kegiatan Pembelajaran:

1. Pendahuluan + 10 menit  Berdo’a sebagai ungkapan rasa syukur terhadap ciptaan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa  Tanya jawab singkat tentang syarat-syarat kekongruenan segitiga dan membahas PR jika ada  Informasi tujuan pembelajaran yaitu: berdiskusi kelompok dan menggunakan model bangun segitiga yang telah dibuat oleh siswa, siswa dapat menidentifikasi sifat-sifat dua segitiga yang kongruen dan menyampaikannya dengan bahasa yang santun 2. Inti + 60 menit a. Eksplorasi o Guru meminta peserta didik untuk mencermati sifat-sifat dua segitiga kongruen Implementasi pendikar Membiasakan membaca buku atau refrensi lainnya yang berkaitan dengan materi pembelajaran o Guru menjelaskan sifat-sifat dua segitiga yang kongruen b. Elaborasi o Melakukan kegiatan diskusi dan tugas kelompok 4 – 5 orang untuk mengerjakan bahan diskusi dalam lembar kerja siswa yang berkaitan dengan kegiatan mengidentifikasi sifat-sifat kekongruenan dua segitiga. Implementasi pendikar Teliti dan rapi dapat menidentifikasi sifat-sifat dua segitiga yang kongruen disiplin, berkomunikasi dengan bahasa yang santun dalam menjelaskan sifat-sifat kekongruenan segitiga komunikatif o Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk memfasilitasi proses diskusi o Perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi anggota kelompok lain. Implementasi pendikar Menjelaskan kesebangunan dengan model segitiga yang buat sendiri oleh siswa, selalu bertanya tentang materi di berbagai kesempatan o Siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitang dengan sifat-sifat kekongruenan dua segitiga secara individu dalam kelompoknya c. Konfirmasi o Guru memberikan penguatan hasil diskusi kelas dan penanaman konsep-konsep penting seperti sifat-sifat kekongruenan dua segitiga. o Siswa diajak untuk merenungkan proses pembelajaran yang telah berlangsung untuk memperoleh pengalaman yang lebih bermakna. 3. Penutup + 10 menit o Membuat rangkuman hasil diskusi kelas dengan memperhatikan masukan dari guru. o Memberikan PR di LKS siswa o Penilaian proses untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.

f. Penilaian :

1. Tehnik Penilaian : Tes Tulis 2. Bentuk Instrumen : Paper and pencil test PPT dan Unjuk kerja 3. Instrumen : Soal Uraian: 1. Perhatikan Δ RQT dan Δ SQT pada Gambar berikut. Selidiki apakah Δ RQT kongruen dengan Δ SQT? Apakah akibatnya? 2. Pada gambar di samping diketahui bahwa  A =  M dan  B =  L. Tunjukkan bahwa Δ ABC  Δ MLK 3. Amati trapesium siku-siku PQRS pada gambar berikut. PQ = 5 cm, SR = 3 cm, dan PS = 3 cm. Selidikilah apakah Δ PSR kongruen dengan Δ PRQ? 4. Amati gambar di samping. PQRS adalah jajar genjang dengan salah satu diago nalnya QS. Selidikilah apakah Δ PQS dan Δ RSQ kongruen? Jelaskan.

g. Pedoman Penskoran :

1. Pedoman penskoran soal uraian No Uraian Jawaban Skor 1 Karena RT = ST, RQ = SQ dan TQ = TQ, maka ketiga sisi yang bersesuaian dari dua segitiga tersebut sama panjang. Berdasarkan syarat s, s, s, Δ RQT  Δ SQT. Akibatnya besar  R =  S,  RTQ =  STQ dan  TQR =  TQS 25 Sub Total 25 2 Diketahui  A =  M,  B =  L AB adalah sisi pada  A dan  B. LM adalah sisi pada  M dan  L., AB = ML. Karena  A =  M, AB = ML, dan  B =  L, berdasarkan syarat sd, s, sd, maka Δ ABC  Δ MLK. Akibatnya  B =  K, BC = KL, AC = KM 25 Sub Total 25 3 Jika Δ PSR dan Δ PRQ kongruen maka haruslah PS = PR dan SR = RQ karena Δ PSR = Δ PRQ siku-siku. Maka PR = 2 3 18 9 9 3 3 SR PS 2 2 2 2        . Jadi, PR ≠ PS. Oleh karena PQ = 5 cm maka PQ ≠ PR. Dengan demikian sisi-sisi yang bersesuaian dari Δ PSR dan Δ PRQ tidak sama panjang. Jadi, Δ PSR dan Δ PRQ tidak kongruen 25 Sub Total 25 4 Pada jajargenjang, sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar sehingga PQ = SR, PQ SR, dan PS = QR, PS QR. Selanjutnya, QS adalah diagonal sehingga QS = SQ. Dengan demikian, sisi-sisi yang bersesuaian dari Δ PQS dan Δ RSQ sama panjang s.s.s. Jadi, Δ PQS dan Δ RSQ kongruen. 25 Sub Total 25 Total Skor 100 2. Format pengamatan nilai-nilai karakter dalam diskusi kelompok No Indikator nilai karakter No. daftar hadir peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 . . 32 1 Mentaati aturan diskusi seperti mengacungkan tangan sebelum memberikan pendapat 2 Menghargai pendapat teman yang kurang tepat 3 Memberi kesempatan semua anggota kelompok untuk mengajukan pendapat 4 Tidak memotong pembicaraan teman 5 Tidak membedakan antara pendapat teman pria dan wanita 6 Santun dalam berargumentasi 7 Tidak memaksakan kehendak untuk menerima pendapatnya 8 Mau mengakui kesalahannya 9 Menunjukkan sikap menerima hasil diskusi kelompk Jumlah BT Jumlah MT Jumlah MB Jumlah MK

3. Format pengamatan nilai-nilai karakter

dalam presentasi hasil kelompok No Indikator nilai karakter No. daftar hadir peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 . . 32 1 Mengikuti prosedur presentasi 2 Jujur dalam menyajikan data hasil diskusi 3 Menghargai hasil diskusi kelompok lain yang beda 4 Memberi kesempatan semua teman untuk mengajukan pendapat 5 Tidak membedakan antara pendapat teman pria dan wanita 6 Santun dalam berargumentasi 7 Tidak memaksakan kehendak untuk menerima pendapatnya 8 Mau mengakui kesalahannya Jumlah BT Jumlah MT Jumlah MB Jumlah MK Diisi dengan:  BT Belum Terlihat – jika peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator  MT Mulai Terlihat – jika peserta didik mulai memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten  MB Mulai Berkembang – jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator  MK Menjadi KebiasaanMembudaya – jika peserta didik terus teneruskonsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator 4. Format penilaian unjuk kerja Aspek yang dinilai Skor Bobot Persiapan: a. Pemilihan alat tepat = 2; kurang tepat = 1; tidak tepat = 0 b. Pemilihan bahan tepat = 2; kurang tepat = 1; tidak tepat = 0 4 1 20 Pelaksanaan a. Prosedur kerja pembuatan model bangun datar runtut = 2; kurang runtut = 1 b. Penggunaan alat seperti: gunting, pemes, penggaris, dan lem terampil = 2; kurang terampil =1; tidak terampil = 0 c. Penggunaan model bangun datar dalam menjelaskan materi tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1 7 2 40 Hasil a. Laporan kegiatan lengkap = 3; kurang lengkap = 2; tidak lengkap = 1 b. Model bangun datar bagus = 2; kurang bagus = 1 5 2 40 Skor maksimal 16 100 5. Format penilaian proses belajar Keterangan: 1. Rentangan skor:  Sangat baik SB  85  Baik B = 75 – 84  Cukup C = 60 – 74  Kurang K = 41 – 59  Sangat kurang SK  40 2. Pedoman penskoran, Skor setiap aspek = 100 maksimal nilai diperoleh yang nilai Jumlah    6. Format penilain tes tulis ada dalam lembar penilaian tersendiri Mengetahui, Mlangi, 09 Juli 2012 No Aspek yang dinilai selama PBM Nilai Ket 1 2 3 4 5 1 Kehadiran siswa tepat waktu 2 Minat motivasi terhadap pelajaran 3 Ketepatan dalam menyelesaikan tugas individu dalam kelompok 4 Kerjasama dalam kelompok 5 Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas kelompok 6 Kontribusi dalam kerja kelompok 7 Menghormati pendapat anggota kelompok 8 Kejujuran selama PBM di kelas Kepala MTs. Darul Ulum 2 Guru Mata pelajaran Widang Purwanto, S.Pd NIP. 198104012005011004

1. KONSEP KESEBANGUNAN DUA SEGITIGA Bahan : Kertas Buffalo