Sariyatun, 2012 Model Pembelajaran Ips Berbasis Nilai Budaya Lokal Batik Klasik Untuk Menguatkan Jati Diri Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
157
mendapatkan data kualitatif awal dari model hipotetik yang akan diujicobakan pada langkah berikutnya. 5
Main product revision
adalah merevisi protipe yang telah diujicobakan. Revisi model hipotetik didasarkan hasil uji coba lapangan awal. 6
Main field testing
adalah uji coba lapangan utama. Data kuantitatif berupa skor atau nilai yang diperoleh subyek penelitian pada pretest dikumpulkan, lalu dibandingkan
dengan data kelompok kontrol. 7
Operasional product revision
adalah merevisi prototipe secara operasional menggunakan informasi dan data yang terkumpul
melalui uji coba lapangan tahap pertama, sehingga pada tahap selanjutnya dapat meningkatkan dan menyempurnakan produk penelitian. 8
Operational field testing-
uji coba model secara operasional atau uji coba empirik. Data wawancara, observasi, dan angket dikumpulkan lalu dianalisis. Pada langkah ini ditentukan draf
akhir model untuk disebarluaskan diseminasikan; 9
Final product revision-
tahap revisi akhir dari prototipe model yang dihasilkan. Revisi dilakukan memperhatikan
masukan dan saran-saran dari monitoring, wawancara dengan guru, dan observasi langsung terhadap pelaksanaan uji coba. 10
Dissemination and implementation.
Untuk kepentingan disertasi ini peneliti menyederhanakan tahap-tahap penelitian dan pengembangan menjadi tiga tahap, yakni sebagai berikut.
1. Penelitian Pendahuluan
pra-survey
Tahap penelitian pendahuluan merupakan kegiatan
research and information collecting
memiliki dua kegiatan utama, yaitu studi literatur kajian pustaka dan hasil penelitian terdahulu dan studi lapangan. Hasil dari kegiatan ini adalah
Sariyatun, 2012 Model Pembelajaran Ips Berbasis Nilai Budaya Lokal Batik Klasik Untuk Menguatkan Jati Diri Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
158
diperolehnya profil implementasi sistem pembelajaran, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan atau obyek pembelajaran yang hendak ditingkatkan mutunya.
2. Pengembangan Model
Tahap pengembangan sebagai gabungan tahap
planning and development of the preliminary form of product
mengandung kegiatan-kegiatan; penentuan tujuan, menentukan kualifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian dan
pengembangan peneliti dan guru, merumuskan bentuk partisipasi pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan, menentukan prosedur kerja, dan uji
kelayakan. Hasil dari kegiatan ini adalah diperolehnya draft desain model yang siap untuk diujicobakan. Tahap uji lapangan mengandung tahap-tahap
preliminary field testing, main product revision, main field testing,
dan
product revisio
n memiliki kegiatan utama, yaitu uji coba, baik uji coba terbatas
preliminary field test
maupun uji coba lebih luas
main field test
. Di samping itu, tahap ini mengandung pula kegiatan untuk merevisi terhadap hasil setiap uji coba model sistem pembelajaran.
Kegiatan uji coba dilakukan secara siklis desain, implementasi, evaluasi, dan penyempurnaan sampai ditemukan model sistem pembelajaran yang siap untuk
divalidasikan.
3. Pengujian Efektivitas Model
Tahap validasi terdiri atas kegiatan
operational field testing
dan
final product revision
dengan tujuan untuk menguji model melalui kuasi eksperimen dengan kelompok
pretest
–
posttest
satu kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol.
Sariyatun, 2012 Model Pembelajaran Ips Berbasis Nilai Budaya Lokal Batik Klasik Untuk Menguatkan Jati Diri Bangsa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
159
Hasil eksperimentasi menjadi bahan pertimbangan dalam membuat rekomendasi tentang efektivitas dan adaptabilitas model IBNBBK di sekolah.
B. Implementasi Tahap-tahap Penelitian