Diki Rukmana, 2014 Integrasi Tahapan Learning Cycle Dengan Metode Inquiry Labs Pada Pembelajaran Fisika Untuk
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Smk Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Perlakukan treatment yang diberikan pada kelas eksperimen berupa pembelajaran dengan menggunakan Integrasi tahapan Learning Cycle dengan
metode inquiry labs yang diberikan sebanyak tiga pertemuan dengan berpatokan pada RPP dan LKS yang telah disusun sebelumnya. Adapun tiga pertemuan
tersebut meliputi materi berikut ini:
Pertemuan 1 : Pengertian Elastisitas, Tegangan, Regangan dan Modulus
Elastisitas
Pertemuan 2 : Hukum Hooke Pertemuan 3 : Rangkaian Pegas Seri dan Paralel.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di salah satu SMK di kabupaten Bandung. Pemilihan subjek dilakukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling.
C. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah tafsir terhadap beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka dibawah ini diberikan penjelasan terhadap istilah-istilah
tersebut, yaitu sebagai berikut: 1.
Integrasi tahapan learning cycle dengan metode inquiry labs yang dimaksud ialah penerapan siklus belajar 5 tahap yang dikembangkan oleh Wenning
2012 meliputi: observasi, manipulasi, generalisasi, verfikasi dan aplikasi pada pembelajaran fisika. Pada tahapan generalisasi siswa melakukan
kegiatan inquiry labs. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterlaksanaan proses pembelajaran adalah lembar observasi aktivitas guru
dan siswa yang didasarkan pada RPP yang telah disusun. Dari data hasil observasi dapat dilihat berapa keterlaksanaan pembelajaran yang telah
dilakukan yang dinyatakan dengan persentase keterlaksanaan pembelajaran.
Diki Rukmana, 2014 Integrasi Tahapan Learning Cycle Dengan Metode Inquiry Labs Pada Pembelajaran Fisika Untuk
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Smk Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Kemampuan kognitif adalah hasil belajar yang didasarkan pada tingkatan
domain kognitif Bloom revisi yang dibatasi pada dimensi kognitif, C2 pemahaman, C3 penerapan, dan C4 analisis. Peningkatan penguasaan
konsep ini dapat diukur dengan tes penguasaan konsep pretest dan posttest berbentuk tes pilihan ganda. Peningkatan kemampuan kognitif dihitung
menggunakan gain yang dinormaliasai Hake, 1998. 3.
Keterampilan proses sains merupakan keterampilan ilmiah yang melibatkan keterampilan kognitif atau intelektual yang diperlukan untuk memperoleh dan
mengembangkan fakta, konsep dan prinsip IPA Nuryani Rustaman, 2005:78. Keterampilan proses sains yang diteliti meliputi keterampilan
mengklasifikasi, menginterpretasi data, merencanakan percobaan, dan berkomunikasi. Peningkatan keterampilan proses sains ini dapat diukur
dengan tes keterampilan proses sains pretest dan posttest berbentuk tes essay dan hasilnya dihitung menggunakan gain yang dinormaliasai Hake,
1998
D. Prosedur Penelitian