LAPORAN KEUANGAN UPTD PUSKESMAS SAMBOJA
a. Belanja Operasi
Anggaran Belanja Operasi terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang dan jasa dalam belanja langsung dan belanja tidak
langsung,   dalam   TA   2014   untuk   dana   APBD   berupa   Belanja langsung   belanja   pegawai   sebesar   Rp   19.566.900,00   dan
realisasi   sampai   dengan   bulan   Desember   2014   sebesar   Rp 19.566.900,00   atau   100,   sedangkan   untuk   Belanja   langsung
belanja   barang   dan   jasa   sebesar   Rp   1.217.112.700,00   dan realisasi   sampai   dengan   bulan   Desember   2014   sebesar   Rp
1.170.214.597,00 atau   96. untuk dana APBN BOK Belanja langsung barang dan jasa Rp 97.090.000,00, terealisasi sebesar
Rp 31.874.500,00 atau sebesar 33.
b. Belanja Modal
Anggaran Belanja modal dalam anggaran tahun 2014 untuk dana APBD  ditetapkan sebesar Rp 4.500.000,00 dan realisasi
sampai dengan bulan Desember 2014 sebesar Rp  00,00  atau 0.
3.2.  Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target Kinerja
Hambatan   dan   kendala   yang   ada   dalam   pencapaian   target kinerja dapat dikelompokkan ada 2 faktor yaitu faktor internal, dan
faktor eksternal.
3.2.1.  Faktor Internal
Kendala  faktor internal dalam pencapaian target  kinerja keuangan adalah
 Kurangnya   pemahaman   pelaksana   kegiatan   terhadap   proses
pengadaan barang dan jasa, serta penetapan dasar hukum untuk bertindak yang terlambat menyebabkan beberapa kegiatan tidak
terlaksana karena sempitnya waktu, sementara kalau mendahului, ada  rasa  ketakutan bila  salah  atau  menyimpang  dan tidak  taat
asas.
Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 9
LAPORAN KEUANGAN UPTD PUSKESMAS SAMBOJA
 Ketenagaan medis masih kurang jumlahnya sehingga pemberian
pelayanan terhadap pasien kurang maximal. 
Ketersediaan   sumberdaya   puskesmas,   seperti   belum   adanya petugas administrasi  akuntan, yang secara langsung berakibat
pada beban kerja petugas langsung pelayanan.
3.2.2.   Faktor Eksternal
Kendala   dari   faktor   eksternal   dalam   pencapaian   target   kinerja keuangan berasal dari antara lain :
 Pihak   kedua   yaitu   pasien   dan   keluarganya   kurang
mempercayakan pelayanan kepada Puskesmas  Samboja  karena adanya berita-berita yang tidak benar sedikit banyak menurunkan
kredibilitas   Puskesmas   dan   kepercayaan   pelanggan,   yang berakibat pada penurunan jumlah kunjungan.
BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI
Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 10
LAPORAN KEUANGAN UPTD PUSKESMAS SAMBOJA
4.1 Entitas Akuntansi Entitas Pelaporan Keuangan Daerah.
Entitas pelaporan  adalah unit pemerintah  daerah yang terdiri dari     satu   atau   lebih   entitas   akuntasi   yang   menurut   ketentuan
perundang   –   undangan   wajib   menyampaikan   laporan   keuangan UPTD Puskesmas Samboja merupakan entitas pelaporan.
4.1.1 Basis   pengeluaran   yang   mendasari   penyusunan   laporan keuangan
1. Laporan Realisasi anggaran. a. Pendapatan   dan   penerimaan   pembiayaan   menggunakan
asas   bruto   yaitu   membukukan   penerimaan   bruto      tidak mencatat   jumlah   nettonya      setelah   dikompensasi   dengan
pengeluaran .
b. Belanja menggunakan asas nilai nominal yaitu membukukan
nilai   yang   tertera   dalam   bukti,   yang   telah dipertanggungjawabkan dan disahkan.
c. Surplus  Defisit  dicatat sebesar selisih lebihkurang, antara
realisasi   pendapatan   dan   Belanja   selama   satu   periode pelaporan.
2. Neraca. a. K a s.
Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan   untuk   membiayai   kegiatan   Pemerintah   Daerah.
Kas di Bendahara dinyatakan dalam nilai rupiah.
1 Kas   di   Bendahara   Penerimaan   :   Mencakup
seluruh Kas baik saldo rekening di Bank maupun saldo uang   tunai,   yang   berada   di   bawah   tanggung   jawab
Bendahara   Penerimaan.   Kas   tersebut   berasal   dari pungutan  yang sudah  diterima Bendahara Penerimaan
yang belum disetorkan ke Kas Daerah.
2 Kas di Bendahara Pengeluaran : merupakan kas
yang   masih   dikelola   Bendahara   Pengeluaran   yang
Dokumen BLUD UPTD Puskesmas Samboja 2015 11
LAPORAN KEUANGAN UPTD PUSKESMAS SAMBOJA
berasal dari sisa UYHD yang belum disetorkan ke Kas Daerah per  tanggal Neraca.
b. Piutang.
Piutang   merupakan   hak   Pemerintah   untuk   menerima pembayaran   dari   entitas   lain   termasuk   wajib   pajak,   wajib
bayar atas kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah. Piutang   dinilai   sebesar   nilai   nominal   dan   diakui   pada   saat
timbulnmya hak atas piutang tersebut.
c. Persediaan.
Persediaan   adalah   asset   lancar   dalam   bentuk   barang   atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional   pemerintah   dan   barang-barang   yang dimaksudkan untuk dijualdiserahkan dalam rangka pelayanan
masyarakat. Persediaan   dicatat   berdasarkan   hasil   inventaris   fisik
persediaan pada akhir periode pelaporan, Persediaan dinilai dalam neraca dengan cara :
1 Harga   pembelian   terakhir   apabila   diperoleh   dengan
pembelian.
2 Harga Standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri. 3 Harganilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila
diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.  ditulis bila ada.
d. Aset Tetap.