Arah aliran sungai pada tikungan diusahakan berbentuk kurva Lebar sungai pada tikungan adalah antara 1,1 – 1,3 kali lebar

Tinjauan Pustaka 2 Laporan Tugas Akhir Perencanaan Sudetan Kalitidu 24 Umumnya pada suatu meander sungai, gerusan terjadi pada tikungan luar. Didalam perencanaan tikungan ini perlu diperhatikan faktor–faktor sebagai berikut:

a. Arah aliran sungai pada tikungan diusahakan berbentuk kurva

b. Hindari dua tikungan yang berhubungan langsung, harus ada alur transisi c. Perbandingan antara lebar sungai dan jari–jari meander lebih besar 20, BR 20 d. Panjang alur transisi diantara dua tikungan adalah antara 2 – 3 lebar sungai

e. Lebar sungai pada tikungan adalah antara 1,1 – 1,3 kali lebar

sungai bagian lurus VSTC, 1985 1. Normalisasi Penampang Sungai Normalisasi penampang sudetan meliputi penampang melintang dan penampang memanjang alur sudetan. Penampang melintang sungai harus dipertimbangkan terhadap pengaliran yang baik, angkutan sedimen, erosi maupun sedimentasi dan longsoran tebing, sedangkan penampang memanjang sungai harus stabil terhadap erosi maupun sedimentasi. 2. Profil memanjang dasar sungai Pada alur sudetan biasanya mempunyai kemiringan yang cukup curam dibandingkan sebelum dilakukan sudetan sehingga dasar sungai harus stabil terhadap erosi maupun sedimentasi serta kadang–kadang diperlukan bangunan pengatur dasar sungai berupa groundsill maksimum drop adalah 2 m 3. Penampang melintang sungai Bentuk penampang melintang sungai dapat direncanakan dengan penampang tunggal maupun ganda yang stabil dengan mempertimbangan bentuk hidrolis yang baik dan dapat mengalirkan debit desain. Penampang Tinjauan Pustaka 2 Laporan Tugas Akhir Perencanaan Sudetan Kalitidu 25 melintang yang stabil maksudnya tidak mudah berubah dalam waktu yang cukup lama, maka perlu adanya analisis penampang terhadap erosi dan longsoran tebing. 4. Bangunan perkuatan pengatur yang diperlukan Bangunan perkuatanpengatur yang diperlukan disepanjang alur sudetan, pada dasarnya untuk menstabilkan penampang melintang maupun pengatur dasar sungai penampang memanjang. Maka bangunan yang diperlukan adalah : 5. Bangunan perkuatan tebing sungai Bangunan perkuatan tebing sungai diperuntukkan pada tebing sungai yang tidak stabil, antara lain perkuatan tebing sungai terutama untuk tikungan luar pada sungai yang berkelok. Disamping itu untuk bagian alur sungai yang dasarnya belum stabil, ada kemungkinan adanya erosi yang mengakibatkan turunnya dasar sungai agradasi dasar sungai. 6. Bangunan perkuatan dasar sungai Pada bagian alur sungai sudetan akan terjadi kemiringan dasar sungai lebih curam dari kemiringan dasar sungai sebelumnya. Apabila kemiringan dasar sungai stabil dari analisis lebih kecil dari kemiringan dasar sungai sudetan, maka perlu dibuat bangunan pengaturperkuatan dasar sungai. Bangunan perkuatan dasar sungai dapat berupa groundsill yang melintang dasar sungai. Bangunan ini dibuat dengan nilai maksimum dropnya 2 m. Robert J. Kodoatie, Sugiyanto,”Banjir” Tinjauan Pustaka 2 Laporan Tugas Akhir Perencanaan Sudetan Kalitidu 26

2.5. Analisis Hidrologi