III-2
PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
maupun faktor lain dari tataran ekonomi level di atasnya seperti perkembangan perekonomian regional, nasional bahkan internasional. Terdapat berbagai faktor
perekonomian yang tidak dapat dikendalikan oleh daerah seperti menyangkut kebijakan pemerintah pusat di sektor moneter maupun sektor riil.
Setelah mengalami perlambatan pada beberapa triwulan sebelumnya, realisasi pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah termasuk juga Provinsi
Kepulauan Riau pada triwulan IV 2013 mulai menunjukkan perbaikan seiring dengan menguatnya tanda-tanda pemulihan ekonomi global.
Untuk keseluruhan tahun 2013, kinerja pertumbuhan ekonomi di sebagian besar daerah mencatat angka yang lebih rendah dibandingkan dengan
capaian pada tahun 2012. Melambatnya kinerja ekonomi ini dipengaruhi oleh berbagai tantangan yang mengemuka di sepanjang 2013, baik yang bersumber
dari eksternal maupun domestik.
a. Pertumbuhan Perekonomian Kepualaun Riau
Perekonomian Kepulauan Riau secara kumulatif pada tahun 2013 mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Adapun pertumbuhan ekonomi
kumulatif tahun 2013 tercatat sebesar 6,13, melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang tercatat sebesar 6,82. Jika dilihat tren
pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau dari 5 lima tahun kebelakang memang sedikit mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Hal itu dapat dilihat pada
grafik prtumbuhan ekonomi di berikut.
III-3
PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
Gambar 3.1. Grafik Pertumbuhan Perekonomian Kepulauan Riau Tahun 2008-Triwulan I 2014
Sumber : BPS Kepulauan Riau, angka sementara
angka sangat sementara
Perlambatan pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau ini dapat dilihat dari
pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan menurut penggunaan dan juga sisi penawaran menurut sektor ekonomi. Jika dilihat dari sisi permintaan,
perlambatan perekonomian pada tahun 2013 secara kumulatif disebabkan oleh inflasi yang meningkat signifikan, sehingga berdampak pada penurunan daya beli
masyarakat.
Tabel 3.1. Pertumbuhan Perekonomian Menurut Penggunaan Tahun 2012 dan 2013
yoy
Komponen Penggunaan 2012
2013 Konsumsi Rumah Tangga
7,14 6,88
Konsumsi Lembaga Swasta 5,72
4,16 Konsumsi Pemerintah
6,92 5,99
Pembentukan Modal Tetap Bruto 11,65
11,33 Ekspor Barang dan Jasa
4,26 1,76
Dikurangi Impor Barang dan Jasa Perusahaan 7,63
-0,32 Nilai Ekspor
-2,85 6,61
PDRB 6,82
6,13
Sumber : BPS Kepulauan Riau angka sementara
III-4
PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
Pada triwulan I 2014, hampir semua komponen penggunaan mengalami perlambatan bahkan penurunan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya,
kecuali komponen konsumsi lembaga swasta. Hal ini cenderung sebagai akibat dari meningkatnya konsumsi organisasi partai politik menjelang pemilu 2014.
Selain itu komponen pembentukan modal tetap bruto juga masih tumbuh positif, berikut perbandingan laju pertumbuhan Triwulan I 2014 terhadap Triwulan I 2013
dan Triwulan IV 2013.
Komponen Penggunaan Tw I 2014
terhadap Tw IV 2013
Tw I 2014 terhadap
Tw I 2013 Konsumsi Rumah Tangga
-0,15 4,87
Konsumsi Lembaga Swasta 8,57
12,40 Konsumsi Pemerintah
-1,38 5,07
Pembentukan Modal Tetap Bruto 0,99
9,86 Ekspor Barang dan Jasa
-4,49 -5,65
Dikurangi Impor Barang dan Jasa Perusahaan -6,52
-7,39 Nilai Ekspor
-2,03 -1,47
Sumber : BPS Kepulauan Riau
Sementara itu, menurut sektor ekonomi lapangan usaha, perlambatan pertumbuhan ekonomi terutama disebabkan oleh perlambatan pada beberapa
sektor perekonomian Kepulauan secara kumulaitf pada tahun 2013. Perlambatan investasi diperkirakan menjadi penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi pada
sektor industri pengolahan, pertambangan penggalian, dan juga sektor lainnya yang terkait dengan investasi. Sementara itu penurunan konsusmsi masyarakat
menyebabkan perlambatan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Sektor jasa mengalami perlamabatan ekonomi yang cukup signifikan, hal ini mungkin
disebabkan dikarenakan sebagai bagian dampak perlamabatan sektor ekonomi lainnya.
Jika melihat perekembangan laju pertumbuhan menurut sektor ekonomi, sektor yang masih menjadi pendorong pertumbuhan masih di topang dari sektor
III-5
PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
konstruksi dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. berikut gambaran laju pertumbuhan ekonomi hingga Triwulan I 2014.
Tabel 3.2. Pertumbuhan Perekonomian Sisi Penawaran Tahun 2012, 2013, dan hingga Triwulan I 2014
yoy
Sektor ekonomi 2012
2013 2014
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 1,86
1,85 2,04
Pertambangan Penggalian 5,4
3,5 1,36
Industri Pengolahan 5,68
5,67 4,63
Listrik, Gas, dan Air Bersih 5,68
4,46 2,76
Bangunan 10,12
11,45 15,21
Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9,75
7,87 6,74
Pengangkutan dan Komunikasi 7,02
4,97 3,16
Keuangan, Persewaan, dan jasa Perusahaan 7,26
538 2,68
Jasa-jasa 6,71
4,21 3,17
PDRB 6,82
6,13 5,21
Sumber : BPS Kepulauan Riau angka sementara
angka sangat sementara
Perlambatan sektor industri Pengolahan tidak lepas dari berbagai pengaruh perekonomian di Kepulauan Riau, seperti perlambatan investasi, sedangkan
perlambatan sektor perdagangan, hotel dan restoran lebih cenderung disebabkan oleh penurunan konsumsi masyarakat karena faktor inflasi. Peningkatan jumlah
wisatawan belum mampu mendorong laju pertumbuhan subsektor hotel amupun subsektor restoran.
Berbeda dengan sektor lainnya, sektor bangunan justru tumbuh menguat pada Tahun 2013. Ditengah berbagai faktor penghambat pertumbuhan sektor
konstruksi antara lain kebijakan pengetatan loan to value LVT oleh Bank Indonesia, peningkatan suku bunga kredit serta inflasi yang tinggi pada sejumlah
komoditas bahan bangunan, namun sektor bangunan tetap mampu tumbuh menguat, hal ini diperkirakan karena masih ditopang oleh maraknya industri
III-6
PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
perumahan di Kepulauan Riau, serta didukung pula oleh realisasi sejumlah proyek pemerintah.
b. Investasi