Perkiraan Kondisi Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2014 dan 2015

III-14 PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015

g. Ketenagakerjaan

Perkembangan penduduk yang bekerja berdasarkan lapangan usaha realtif tidak berubah dan masih didominasi oleh sektor perdagangan dan industri. Jumlah penduduk yang bekerja dengan usia 15 tahun ke atas pada tahun 2013 mengalami peningkatan pada sektor industri dan konstruksi, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada sektor keuangan dan pertanian Tabel. 3.3. Penduduk Usia 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan Tahun 2012-2013 Sumber : Data BPS

3.1.2. Perkiraan Kondisi Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2014 dan 2015

Berdasarkan perkembangan kondisi perekonomian Indonesia saat ini, Bank Indonesia BI menurunkan lagi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2014. Padahal, pada Maret lalu prediksi pertumbuhan tahun ini telah direvisi dari 5,9 persen hingga 6,2 persen menjadi 5,5 persen hingga 5,9 persen. III-15 PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 Kondisi ini merupakan dampak aturan larangan ekspor hasil tambang mentah. Sebagaimana diketahui, ketentuan larangan ekspor mineral mentah serta mewajibkan pengolahan dan pemurnian barang tambang sebelum diekspor diatur Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara yang diberlakukan mulai awal tahun ini. Prospek ekonomi daerah-daerah pada triwulan I 2014 diperkirakan akan tetap didukung oleh menguatnya tanda-tanda pemulihan ekonomi global yang dimotori oleh negara maju. Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau diperkirakan tumbuh sedikit menguat pada Tahun 2014 ini. Prospek tersebut antara lain ditopang oleh penguatan konsumsi rumah tangga serta konsumsi Pemerintah, dan juga didukung oleh inflasi yang semakin mereda. Peningkatan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah menjelang pemilu pada tahun 2014 akan mempengaruhi penguatan ekonomi di Kepulauan Riau. Perkiraan inflasi yang semakin mereda serta peningkatan UMK, diharapkan dapat mendorong kembali daya beli masyarakat. Meskipun inflasi pada bulan Januari masih tinggi, namun diyakini akan terus turun seiring dengan kondisi cuaca makin kondusif, sehingga pasokan bahan makanan di Kepulauan Riau menjadi lancar. Di sisi lain, persiapan pemilu juga akan mendorong peningkatan konsumsi melalui peningkatan belanja keperluan logistik kampanye partai politik. Sementara itu, jika melihat iklim investasi di Kepulauan Riau, diperkirakan investasi akan sedikit melambat. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh sikap pelaku usaha yang cenderung menahan investasi hingga kondisi sosial politik kembali stabil pasca pemilu. Tetapi diperkirakan pada akhir tahun triwulan IV 2014 investasi di Kepulauan Riau menunjukkan perbaikan peningkatan nilai investasi. Kondisi ekspor di Kepulauan Riau pada awal tahun 2014 diprediksi akan melambat, hal ini dikarenakan banyaknya industri yang mempunyai komoditas III-16 PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 besi dan baja serta konstruksi terapung yang sebagian besar kontraknya berakhir pada tahun 2013. Meskipun demikian, memasuki triwulan II hingga triwulan IV 2014, ekspor diperkirakan akan kembali menguat. Berdasarkan perkembangan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada Tahun triwulan I 2014 sebesar 5,21 persen jika dibandingkan dengan triwulan I tahun lalu menunjukkan pertumbuhan perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau kearah yang lebih positif lagi. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan pertumbuhan perekonomian pada triwulan I 2013 yang tumbuh 0,05 yoy. Sedangkan pertumbuhan akumulatif di tahun 2014 ini diperkirakan akan tumbuh sekitar 6,7 – 7,0 persen, sedangkan pada tahun 2015 sekitar 7,1 persen

3.1.3. Tantangan Kondisi Ekonomi Kepulauan Riau Tahun 2015