Pengaruh Penerapan program Aplikasi Administrasi kependudukan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga kerja Kota Cimahi

(1)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi di awal abad ke-21 ini telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Teknologi bertambah canggih dan kompleks. Seiring dengan hal tersebut, manusia sebagai pemilik dan pengguna teknologi itu sendiri tanpa lelah terus memperbaiki dan memperbaharui teknologi agar sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu untuk mempermudah aktifitas manusia itu sendiri. Alhasil , kini teknologi telah dapat menembus batas ruang dan waktu.

Perkembangan teknologi komputer telah mendorong terjadinya perubahan berbagai ilmu, baik dalam kajian ataupun implementasi dilapangan . peran teknologi komputer sangat diperlukan oleh berbagai organisasi atau perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah, hingga besar. Mengingat kebutuhan akan peningkatan efisiensi dan efektifitas. Setiap kegiatan dalam perusahaan tidak dapat diukur dan dilakukan secara cepat dan akurat tanpa adannya dukungan teknologi tersebut. Akurasi data, kecepatan waktu dan relevansi menjadi penentu kualitas informasi yang dihasilkan.

Pemerintah Kota Cimahi pada Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah.


(2)

Salah satu tugas dan kegiatan di bidang kependudukan yaitu mengolah data penduduk, dan yang paling penting yaitu membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan membuat Kartu keluarga (KK). Dimana dalam melakanakan tugas dan kegiatannya tersebut tidaklah mudah seperti yang kita bayangkan karena mengolah data penduduk sangatlah susah dikarenakan data penduduk dapat berubah setiap saatnya dan data penduduk harus disajikan secara up to date karena hal ini menyangkut dalam pembuatan biodata penduduk mencetak Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu keluarga (KK) dimana data yang dibutuhkan diperoleh dari pegolahan data penduduk tersebut. Data penduduk ini harus bersifat relevan,akurat dan terintegritas dimana data harus benar- benar berkelanjutan dalam berbagai aktifitas.

Untuk memudahkan pengolahan data penduduk serta memudahkan dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu keluarga (KK) maka Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial dan Tenaga kerja khususnya pada bidang Kependudukan membuat suatu program aplikasi untuk membantu dan memudahkan dalam melaksanakan tugas. Program aplikasi tersebut yaitu program aplikasi administrasi kependudukan, program aplikasi ini memudahkan dalam pengolahan data penduduk, pembuatan KTP dan KK juga dapat berfungsi untuk mengontrol jumlah penduduk secara up to date.

Program aplikasi Administrasi Kependudukan akan menimbulkan pengaruh yang bermacam-macam diantaranya pengaruh dalam melaksanakan tugas harian ataupun berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang dapat dilhat dari berbagai macam faktor diantaranya program aplikasi sedang berjalan ataupun


(3)

faktor pegawai itu sendiri tehadap kinerja pegawai. Penelitian ini akan memberikan gambaran untuk menegtahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi Kinerja Pegawai terutama memeprcepat dalam pembuatan KTP dan KK dengan adanya program aplikasi administrasi kependudukan tersebut.

Melihat sedikit uraian tersebut maka dapat dibayangkan pengaruh yang yang akan timbul setelah sistem informasi itu diterapkan , dimana software tersebut dapat membantu dan meringankan pegawai sekaligus meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Maka dari itu penulis akan menganalisis pengaruh penerapan aplikasi administrasi kependudukan dan akan memaparkan, menjelaskan sejauh mana kegunaan, manfaat yang dihasilkan dari sistem informasi yang telah diterapkan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “ Pengaruh Penerapan Program Aplikasi Administrasi Kependudukan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja (DISDUKPENCAPILSOSNAKER)Kota Cimahi “ .


(4)

1.2. Identifikasi Masalah

Dalam penulisan ini, lingkup permasalahan hanya mencakup program aplikasi administrasi kependudukan di Pemerintah Kota Cimahi khususnya dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) dengan menggunakan software Web Java dan database menggunakan Oracle.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka penulis menemukan masalah yaitu lambatnya pembuatan KTP dan KK.

1.2.2. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah Program Aplikasi Administrasi Kependudukan yang

sudah berjalan di terapkan di Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Cimahi.

2. Bagaimanakah tanggapan pegawai terhadap Program Aplikasi Administrasi Kependudukan.

3. Bagaimanakah kinerja pegawai Pada Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Cimahi sesudah diterapkannya Program Aplikasi Administrasi Kependudukan.

4. Seberapa besar pengaruh Program Aplikasi Administrasi Kependudukan terhadap kinerja pegawai Pada Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Cimahi.


(5)

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1. Maksud penelitian

Maksud dari penelitian yang penulis lakukan di Balai Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Cimahi adalah:

1. Untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau keterangan yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti.

2. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

3. Sebagai latihan untuk studi banding antara hal-hal yang telah dipelajari selama dibangku kuliah dengan kegiatan yang dilakukan dilapangan.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan Program Aplikasi Administrasi Kependudukan yang berjalan saat ini di Pemerintah Kota Cimahi.

2. Untuk mengetahui tanggapan pegawai terhadap Program Aplikasi Administrasi Kependudukan.

3. Untuk mengetahui kinerja pegawai di Pemerintah Kota Cimahi setelah menggunakan Program Aplikasi Administrasi Kependudukan.


(6)

4. Untuk mengetahui pengaruh Program Aplikasi Administrasi Kependudukan terhadap kinerja pegawai.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan penulis diharapkan mempunyai 2 kegunaan penelitian, yaitu kegunaan akademik dan kegunaan praktis.

1.4.1. Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan

Bagi pihak perusahaan hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai masukan dan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalahyang terkait dengan Program Aplikasi Administrasi Kependudukan dan kinerja pegawainya.

2. Bagi Pegawai

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi yang berharga, agar para pegawai dapat memperbaiki kinerjanya.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara Manajemen Informatika dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan, sehingga dengan adanya perbandingan tersebut dapat menguntungkan semua pihak.


(7)

2. Bagi Peneliti lain

Bisa dijadikan sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian yang lebih lanjut di bidang yang sama.

3. Bagi Penulis

Berguna dalam mengaplikasikan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa, menginterpretasikan dalam pengambilan keputusan berdasarkan data yang diperoleh.

1.5. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi aspek masalahnya yaitu:

1. Program aplikasi Administrasi Kependudukan yang di bahas dalam penelitian ini hanya Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Pembuatan Kartu Keluarga (KK).

2. Penelitian ini hanya meneliti setelah Diterapkannya Program Aplikasi Administrasi Kependudukan .

3. Pengukuran Pengaruh Penerapan Program Aplikasi Administrasi Kependudukan terhadap kinerja pegawai dengan pengujian Pearson / product moment.


(8)

1.6. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Berikut adalah kerangka pemikiran dan hipotesis yang terdapat pada Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja Kota Cimahi.

1.6.1 Kerangka Pemikiran

Dalam rangka mewujudkan dan mengoptimalkan kinerja pada Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja terutama dalam pengolahan data penduduk, pembuatan Kartu Tanda Penduduk, Pembuatan Kartu Keluarga juga pembuatan Akta Sipil. Peran Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja secara optimal memenuhi kebutuhan masyarakat dengan kuantitas dan kualitas serta pelayanan yang memadai. Maka berbagai cara, kegiatan dilakukan untuk memenuhi tuntutan tersebut . Penilaian terhadap kinerja DISKEPENCAPILSOSNAKER dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya.

Suatu program Aplikasi digunakan untuk menyediakan informasi seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi organisasi. Kegiatan dari Program Aplikasi yaitu mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyampaikan informasi yang diperlukan guna mengoprasikan seluruh kegiatan dalam organisasi. Adapun pengertian Program Aplikasi menurut (Jogiyanto 2000:112) :

Program merupakan ekpresi, pernyataan kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh komputer. “


(9)

Sedangkan pengertian dari Aplikasi adalah :

Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan hal atau permasalahan tersebut sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghikangkan nilai-nilai dasar dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang memuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan. “

Jadi dari kedua pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan, pengertian dari Program Aplikasi adalah sebagai berikut :

“Sederetan kode yang digunakan untuk mengatur komputer agar dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan dari permasalahan pengguna. (Jogiyanto 2000:113)”

Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 Program Aplikasi Administrasi Kependudukan adalah :

” Program aplikasi Yang Memanfaatkan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Memfasilitasi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Di Tingkat Penyelenggara Dan Instansi Pelaksana Sebagai Satu Kesatuan.

Program aplikasi Administrasi Kependudukan menjadi sangat penting dalam pengelolaan data penduduk, pebuatan KTP, dan pembuatan kartu Keluarga (KK). Sejak tahun 1994 dan terus dikembangkan hingga kini.

Penilaian kinerja (Performance Appraisal) pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efesien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Dengan adanya Program Aplikasi Administrasi Kependudukan penilaian kinerja pada Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sosial


(10)

dan Tenaga Kerja dapat digunakan untuk mengukur kinerjanya masing-masing melalui tolak ukur yang terdapat didalamnya.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005 : 67), mengemukakan bahwa “kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Menurut Veithzal Rivai (2004 : 309), kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan, untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Adapun aspek-aspek standar kinerja menurut A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2005:18-19) terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif.

a. Aspek kuantitatif meliputi:

1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan

2. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan, 3. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, dan

4. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja. b. Aspek kualitatif meliputi:

1. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan 2. Tingkat kemampuan dalam bekerja,


(11)

3. Kemampuan menganlisis data/informasi, kemampuan/kegagalan menggunakan mesin/peralatan, dan

4. Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan konsumen).

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini, dapat disajikan secara lengkap dalam gambar 1.

Gambar 1.1 Paradigma Penelitian

Pengaruh Penerapan Program Aplikasi Adminstrasi Kependudukan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil

Sosial Tenaga Kerja(DISDUKPENCAPILSOSNAKER)Kota Cimahi Program Aplikasi Administrasi

Kependudukan (Variabel X)

Program Aplikasi Yang Memanfaatkan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Memfasilitasi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Di Tingkat Penyelenggara Dan Instansi Pelaksana Sebagai Satu Kesatuan - Pengolahan Data Penduduk - Penyajian Data Penduduk - Pembuatan Biodata Penduduk - Pembuatan KTP

- Pembuatan KK

Undang-Undang No. 23 Tahun 2006

Kinerja (Variabel Y)

Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakn tugasnya sesuai tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

- Kualitas Kerja a. Ketepatan kerja. b. Tingkat kemampuan

dalam bekerja.

c. Kemampuan menganlisis data/informasi.

d. Kemampuan mengevaluasi. - Kuantitas Kerja

a. Proses kerja dan kondisi pekerjaan.

b. Waktu yang dipergunakan.

c. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan. d. Jumlah dan jenis

pemberian pelayanan. A.A.Anwar Prabu


(12)

Menurut Wijayanti dan Solichin (2005) dan Suryaningtum (2003) mengenai pengaruh partisipasi pemakai program aplikasi terhadap kinerja. Partisipasi dapat mempengaruhi kinerja karena partisipasi merupakan perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai (Wijayanti & Solichin, 2005). Partisipasi pemakai akan memainkan peran yang besar dalam merancang dan mengembangkan program aplikasi.

Gambar 1.2 Teori penghubung

antara X (Program Aplikasi) terhadap Y (Kinerja Pegawai)

1.6.2. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya. Hal ini menurut Sugiyono (2008:93), mengemukakan bahwa “hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan suatu penelitian, oleh karena itu rumusan masalah biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Bertitik tolak dari pengertian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : “Program Aplikasi Administrasi

Program aplikasi administrasi kependudukan Kinerja


(13)

Kependudukan berpengaruh terhadap kinerja Pegawai pada Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja Kota Cimahi.

1.7. Lokasi dan Waktu/Jadwal Penyelesaian Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penyelesaian penelitian untuk memperoleh data-data dan informasi mengenai objek yang diteliti.

1.7.1.Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja (DISDUKPENCAPILSOSNAKER) Kota Cimahi.

1.7.2.Waktu / Jadwal Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2009 sampai dengan bulan Februari tahun 2010. Adapaun rencana kegiatan yang akan dilakukan selama waktu tersebut adalah sebagai berikut :


(14)

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Nama

Kegiatan

2009 2010

Oktober November Desember Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Usulan Penelitian 2. 2.1 2.2 2.3 2.4 Pengumpulan Data. Pembuatan kuesioner. Uji Coba Kuesioner. Penyerahan Kuesioner secara keseluruhan Pengumpulan Kuesioner 3. 3.1 3.2 Pengolahan data Input Data. Pengolahan Data 4. 4.1 Analisis data Interpretasi Output. 5. Penulisan


(15)

15 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Perangkat Lunak

Dalam bukunya Rekayasa Perangkat Lunak, Al- Bahra Bin Ladjamudin (2006 : 91) menyatakan definisi tentang kualitas perangkat lunak sebagai:

“konformansi terhadap kebutuhan fungsional dan kinerja yang dinyatakan secara eksplisit, standar pengembangan yang didokumentasikan secara eksplisit, dan karakteristik implisit yang diharapkan bagi semua perangkat lunak yang dikembangkan secara professional”.

Petrasch (1999:2) yang dikutip oleh Imam Yuadi mendefinisikan Kualitas perangkat lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya, artinya kita harus melihat terlebih dahulu karakteristik-karakteristik apa yang berhubungan atau tidak dengan kebutuhan-kebutuhan yang diiinginkan oleh pemakai.

Dalam karya tulisnya, Imam Yuadi menuliskan bahwa Software Quality didefinisikan sebagai: “kesesuaian yang diharapkan pada semua software yang dibangun dalam hal fungsi software yang diutamakan dan unjuk kerja software, standar pembangunan software yang terdokumentasi dan karakteristik yang ditunjukkan oleh software”. Definisi ini menekankan pada 3 hal yaitu:

1. Kebutuhan software adalah fondasi ukuran kualitas software, jika software tidak sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan maka kualitaspun kurang. 2. Jika menggunakan suatu standar untuk pembangunan software maka jika


(16)

software tidak memenuhi standar tersebut maka dianggap kurang berkualitas.

3. Seringkali ada kualitas yang secara langsung diutarakan (tersirat) seperti kemudahan penggunaan dan pemeliharaan yang baik. Kualitas software dipertanyakan jika tidak memenuhi kebutuhan ini.

Kualitas perangkat lunak dapat dilihat dari sudut pandang proses pengembangan perangkat lunak (process) dan hasil produk yang dihasilkan (product). Dan penilaian ini tentu berorientasi akhir ke bagaimana suatu perangkat lunak dapat dikembangkan sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna. Dari sudut pandang produk, pengukuran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Tabel 2.1

Faktor dan Kriteria Kualitas Perangkat Lunak (Software)

Faktor Kriteria

Ketepatan (correctness) Kelengkapan, konsistensi, traceability

Keandalan (reliability) Akurasi, toleransi kesalahan, konsistensi, kesederhaan

Efisiensi (efficiency) Efisiensi eksekusi, efisiensi storage Integritas (integrity) Kontrol akses, akses audit

Kegunaan (usability) Komunikasi, pengoperasian, training

Perbaikan (maintainability) Konsistensi, singkat, sederhana, teratur, selfdocumentation

Sumber : McCall (19992 :31)

Menurut taksonomi McCall (1992:31), faktor menunjukkan atribut kualitas produk dilihat dari sudut pandang pengguna. Sedangkan kriteria adalah parameter


(17)

kualitas produk dilihat dari sudut pandang perangkat lunaknya sendiri. Faktor dan kriteria ini memiliki hubungan sebab akibat (cause-effect).

Menurut pendapat Roger S. Pressman(1999:77) “Perangkat lunak adalah sekelompok item atau objek yang membentuk konfigurasi dimana di dalamnya termasuk program, dokumen dan data”.

Program : perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan

Dokumen : menggambarkan operasi dan kegunaan program

Data : struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional.

Pengertian perangkat lunak dari Wikipedia (www.id.wikipedia.org) bahasa Indonesia adalah Program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Perangkat lunak dapat juga dikatakan sebagai penterjemah perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras.

Perangkat lunak umumnya digunakan untuk mengontrol perangkat keras yang sering disebut sebagai (device driver), melakukan proses perhitungan, berinteraksi dengan perangkat lunak yang lebih mendasar lainnya (seperti sistem operasi, dan bahasa pemrograman), dan lain-lain.


(18)

2.1.1. Karakteristik Perangkat lunak

Perangkat lunak merupakan suatu produk, sekaligus sarana untuk membangun suatu produk

Perangkat lunak dibangun dan dikembangkan (engineered, not manufactures). Berbeda dengan perangkat keras (hardware), perangkat lunak dibuat dengan suatu perancangan yang kemudian setelah jadi dapat dikembangkan lebih lanjut. Biaya untuk perangkat lunak dikonsentrasikan pada pengembangan.

Perangkat Lunak tidak pernah usang (wear out) namun memburuk (deteriorate). Perangkat lunak tidak pernah usang karena adanya perawatan memungkinkan pengembangan perangkat lunak untuk menyesuaikan dengan kebutuhan baru. Namun sekali perangkat lunak rusak, maka tidak dapat diganti dengan perangkat lunak lain, namun harus dilakukan pembuatan ulang karena tidak ada suku cadang dalam perangkat lunak (berbeda dengan hardware).

Sampai saat ini kebanyakan perangkat lunak masih dibuat menurut pesanan (custom built).

2.1.2. Klasifikasi Perangkat Lunak

1. Berdasarkan fungsinya perangkat lunak dibedakan menjadi 2 (dua), yakni : A.Perangkat Lunak Aplikasi

Merupakan program yang biasa dipakai oleh pemakai untuk melakukan tugas-tugas yang spesifik, umumnya digunakan untuk mengolah data.


(19)

B.Perangkat Lunak Sistem

Program yang digunakan untuk mengontrol sumber daya komputer, seperti CPU dan alat input dan output. Kedudukan program ini adalah sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras.

2. Berdasarkan cara mendapatkan perangkat lunak dan hak pemakaian, dibedakan menjadi 2, sebagai berikut :

A.Perangkat lunak komersial

Perangkat lunak komersial biasa juga disebut proprietary software adalah perangkat lunak yang dijual secara komersial. Setiap orang yang bermaksud menginstalnya harus membelinya. Jika tidak membayar berarti melakukan pembajakan perangkat lunak dan dapat dikenai sanksi hukum karena ada hak cipta. Hak cipta adalah suatu hak yang dilindungi hukum yang melarang seseorang untuk menyalin hak atas kekayaan intelektual tanpa izin pemegangnya.

B. Perangkat lunak domain-publik

Perangkat lunak domain-publik adalah perangkat lunak yang tidak disertai hak cipta dan memungkinkan siapa saja melakukan tindakan apa saja terhadap program tersebbut, termasuk membuang nama penciptanya dan memperlakukannya sebagai karya ciptanya sendiri dan mengenakan hak cipta. Perangkat lunak seperti ini umumnya berupa kode sumber dan banyak dijumpai pada internet.


(20)

C.Shareware

Shareware adalah perangkat lunak yang membatasi penggunanya dengan mengurangi fitur-fitur tertentu atau membatasi masa penggunaannya selama jangka waktu tertentu ataupun juga penggabungkan kedua hal ini. Tujuan dari publikasi shareware adalah untuk berbagi fungsi dan keunggulan perangkat lunak itu kepada konsumen sehingga konsumen bisa berkesempatan mencoba secara langsung perangkat lunak tersebut untuk kemudian memutuskan tidak lagi memakai software tersebut atau membeli versi penuhnya.

D. Freeware

Freeware adalah perangkat lunak bebas yang mengacu pada kebebasan para penggunanya untuk menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah dan meningkatkan kinerja perangkat lunak. Suatu program merupakan perangkat lunak bebas, jika setiap pengguna memiliki semua dari kebebasan tersebut. Dengan demikian, kita seharusnya bebas untuk menyebarluaskan salinan program itu, dengan atau tanpa modifikasi (perubahan), secara gratis atau pun dengan memungut biaya penyebarluasan, kepada siapa pun dimana pun. Kebebasan untuk melakukan semua hal di atas berarti kita tidak harus meminta atau pun membayar untuk ijin tersebut.


(21)

E. Rentalware

Rentalware adalah perangkat lunak yang biasa digunakan oleh seseorang atau institusi dengan cara membayar sewa. Sewa biasanya dilakukan per tahun, dan ada hak cipta.

F. Free Software

Free Software adalah istilah yang dicanangkan oleh Richard Stallman (pendiri Free Software Foundation) untuk menyatakan perangkat lunak yang dilengkapai dengan kode sumber yang memungkinkan siapa saja dapat menggunakan program tersebut dan bahkan ikut mengembangkannya. Tujuan dari Stallman adalah menciptakan kebebasan kepadai pemakai dan menghindarkan pengontrolan program oleh sesuatu pihak.

G.Open Source

Open Source dikemukakan oleh Eric Raymond pada tahun 1998. Open

source timbul dari ide bahwa seandainya setiap orang dapat berpartisipasi dalam mengembangkan suatu perangkat lunak tentu perangkat lunaak tersebut akan segera berevolusi menuju ke tingkat kesempurnaan.

Hak-hak yang disediakan pada open source:

a. Hak untuk membuat salinan program dan mendistibusikan salinan tersebut.

b. Hak untuk mengakses kode sumber sebagai syarat untukbisa melakukan pemodifikasian.


(22)

Secara prinsip, program yang tergolong sebagai free software juga memenuhi criteria open source.

2.2. Pengertian Program Aplikasi

Sebelum menjelaskan tentang Program Aplikasi, perlu untuk menjelaskan pengertian - pengertian yang berkaitan dengan perancangan Program Aplikasi diantaranya adalah sebagai berikut :

2.2.1. Pengertian Program

Program merupakan ekpresi, pernyataan kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh komputer. (Jogiyanto 2005:112) 2.2.2. Pengertian Aplikasi

Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan hal atau permasalahan tersebut sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghikangkan nilai-nilai dasar dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang memuat dalam data tersebut tidak mengalami perubahan.

Berdasarkan pengertian diatas program aplikasi adalah sederetan kode yang digunakan untuk mengatur komputer agar dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan dari permasalahan pengguna. (Jogiyanto 2005:113)


(23)

2.3. Siklus Pengolahan Data

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar yang disebut dengan siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) yaiti input, proses dan output.(Fathansyah 2005:65)

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data

1. Input, Tahap ini merupakan proses memasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device)

2. Proses, tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukan yang dilakukan oleh alat pemroses (processing data) yang berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan mengendalikan atau mencari di storage.

3. Output, tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data kea lat output (output device) yaitu berupa informasi. 2.4. Pengertian Database

Basis data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi. Sistem basis data (Database System) adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi. (Fatansyah 2005:109)


(24)

2.4.1. Operasi Dasar Database

Di dalam sebuah disk, basis data dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Dalam sebuah basis data, dapat ditempatkan satu atau lebih file/table. Pada table inilah sesungguhnya data disimpan. Setiap basis data umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik, misalnya basis data kepegawaian, akademik, inventory dan sebagainya.(Fathansyah 2005:15)

Operasi-operasi yang dapat dilakukan berkenaan dengan basis data dapat meliputi :

1. Pembuatan basis data baru (create database) 2. Penghapusan basis data (drop database) 3. Pembuatan file/table baru (create table)

4. Penghapusan file/table dari suatu basis data atau (drop table)

5. Penambahan atau pengisisan data baru kesebuah file pada sebuah basis data (insert)

6. Menampilkan data dari sebuah file/table (select)

7. Pengambilan data dari sebuah file/table (retrieve/search) 8. Pengubahan data dari sebuah file/table (update)

9. Penghapusan data dari sebuah file/table (delete) 2.4.2. Database Manajemen System

Diperlukan suatu system untuk diintergrasikan data file ke dalam suatu file sehingga bisa melayani berbagai user yang berbeda. Perangkat keras dan perangkat lunak serta prosedur yang mengelola database manajemen system.


(25)

DBMS memungkinkan untuk membentuk dan meremajakan file-file, memilih,dan menyortir data dan untuk menghasilkan laporan-laporan.

Fungsi DBMS yang penting adalah sebagai berikut: 1. Menyedikan system akses cepat

2. Mengurangi kerangkapan data dan redudansi data 3. Memungkinkan adanya updating secara bersamaan

4. Menyediakan system yang memungkinkan dilakukan pengembangan database

5. Memberikan perlindungan dari pihak pemakai tidak berhak 2.4.3. Databese MYSQL

MYSQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (relational database management system/RDBMS), Seperti Hal Nya Oracle, Postgresql,Mysql,Dan Sebagainya. Jangan di salah artikan dengan sql. Sql (structured query language) Sendiri didefinisikan sebagai suatu sintak perintah-perintah tertentu atau bahasa pemograman yang digunakan untuk mengelola suatu database.

2.5. Metode Analisis Dan Perancangan Terstruktur

Metode analisis dan perancangan terstruktur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah flow map. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

2.5.1. Flow Map

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukan arus data berupa laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusan baik yang masuk kedalam sistem maupun yang keluar dari sistem.


(26)

Dengan flow map setiap orang akan dapat dengan mudah mengerti arus dokumen yang mengalir, informasi yang dihasilkan, simpanan data dan proses yang dilakukan oleh sistem.

2.6. Pengertian Admistrasi Kependudukan

Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 Pengertian Administrasi kependudukan yaitu :

”Rangkaian Kegiatan Penataan Dan Penertiban Dalam Penerbitan Dokumen Dan Data Kependudukan Melalui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil, Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Serta Pendayagunaan Hasilnya Untuk Pelayanan Publik Dan Pembangunan Sektor Lain”.

2.7. Pengertian Kinerja

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67), mengemukakan bahwa “kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Dan kinerja juga merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan di konfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapian hasil suatu instansi yang dihubungkan dengan visi yang digunakan suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kegiatan operasional.

Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson Terjamahaan Jimmy Sadeli dan Bayu Prawir (2001 : 82) menyatakan bahwa kinerja bahwa pada


(27)

dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Yang mengemukakan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu :

1. Kemampuan mereka. 2. Motivasi.

3. Dukungan yang diterima.

4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan. 5. Hubungan mereka dengan organisasi.

Hal ini dinyatakan oleh Ambar Teguh Sulistyawati (2003 : 223) kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.

Sedarmayanti (2007 : 159) juga mengemukakan bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang di capai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

Menurut Veithzal Rivai (2004 : 309), kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan, untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Jadi kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan


(28)

setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Berdasarkan pengertian oleh para ahli diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktifitas tertentu, yang di akibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang di peroleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.

2.7.1. Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Veithzal Rivai (2004:312), mengemukakan suatu tujuan penilaian kinerja pada suatu perusahaan :

1. Untuk mengetahui tingkat prestasi karyawan selama ini.

2. Pemberian imbalan yang serasi, misalnya untuk pemberian kenaikan gaji berkala, gaji pokok, kenaikan gaji istimewa, insentif uang.

3. Mendorong pertanggungjawaban karyawan.

4. Pengembangan SDM yang masih dapat dibedakan ke dalam :

a. Penugasan kembali, seperti mutasi atau transfer, rotasi pekerjaan. b. Promosi, kenaikan jabatan.


(29)

5. Meningkatkan motivasi dan etos kerja.

6. Untuk mengetahui efektivitas kebijakan SDM, seperti seleksi, rekrutmen, pelatihan dan analisis pekerjaan sebagai komponen yang saling ketergantungan di antara fungsi-fungsi SDM.

7. Membantu menempatkan karyawan dengan pekerjaan yang sesuai untuk mencapai hasil yang baik secara menyeluruh.

2.7.2. Standar Penilaian Kinerja

Standar kinerja dirumuskan sebagai tolak ukur untuk mengadakan perbandingan antara apa yang telah dilakukan dengan apa yang diharapkan dan kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang telah dipercayakan kepada seseorang. Standar ini juga dapat pula dijadikan ukuran dalam mengadakan pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dilakukan. Menurut A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2005:18-19) terdapat beberapa faktor kinerja sebagai standar penilaian kinerja yang berdasarkan kualitas dan kuantitas :

a.Kualitas :

1. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan. 2. Tingkat kemampuan dalam bekerja.

3. Kemampuan menganlisis data/informasi, kemampuan/kegagalan menggunakan mesin/peralatan, dan


(30)

b.Kuantitas :

1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan

2. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan, 3. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan, dan

4. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja.

2.7.3. Manfaat Penilaian Kinerja

Menurut Whether & davis (Terjemahan Sedarmayanti 2007:261) 1. Memberi kejelasan tentang kinerja seperti yang diharapkan karyawan. 2. Mempermudah tercapainya kinerja yang diharapkan.

3. Meningkatkan hubungan kerja antara pimpinan dan karyawan. 4. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.

5. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan.

6. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan, promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian, dan perencanaan tenaga kerja.


(31)

31 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah hal awal (suatu permasalahan) yang harus ditentukan dalam kegiatan penelitian sehingga penlitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penelitian. Pemilihan dan penentuan objek penelitian yang tepat diharapkan dapat menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan dalam penelitian akan mudah dicapai.

Pengertian objek penelitian secara umum merupakan permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan objek penelitian “Pengaruh Penerapan Program Aplikasi Administrasi Kependudukan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Cimahi”. Sehingga dalam penelitian ini dapat diketahui dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Program Aplikasi Administrasi Kependudukan sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Kinerja Pegawai.


(32)

3.1.1. Sejarah Singkat Kota Cimahi

Cimahi mulai dikenal pada tahun 1811, Gubernur Jendral Willem Daendels membuat jalan Anyer - Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan (loJi) di Alun-alun Cimahi sekarang. Tahun 1874 – 1893,dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung - Cianjur sekaligus pembuatan stasiun kereta api Cimahi. Tahun 1886 dimulainya pembangunan pusat pendidikan militer dan fasilitas lainnya (RS Dustira, rumah tahanan militer, dll). Tahun 1935, Cimahi menjadi kecamatan (lampiran staat blad tahun 1935). Tahun 1962 dibentuk setingkat kewedanaan, meliputi 4 kecamatan : Cimahi, Padalarang, Batujajar dan Cipatat. Tahun 1975, ditingkatkan menjadi kota administratip (pp no. 29 tahun 1975), diresmikannya pada tanggal 29 Januari 1976, merupakan Kotip pertama di Jawa Barat dan ketiga di Indonesia. Tahun 2001 ditingkatkan statusnya menjadi kota otonom.

Cimahi yang berasal dari status Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sesuai dengan perkembangan dan kemajuannya maka berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif, Cimahi dapat ditingkatkan statusnya dari Kecamatan menjadi Kota Administratif yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang dipimpin oleh Walikota Administratif yang bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bandung.


(33)

Kota Administratif Cimahi dengan luas wilayah keselurahan mencapai 4.025,73 Ha, yang merupakan bagian dari Kabupaten Bandung Utara sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat. Kota Cimahi telah menunjukkan perkembangan yang pesat, khususnya dibidang pelaksanaan pembangunan dan peningkatan jumlah penduduk, yang pada tahun 1990 berjumlah 290.202 jiwa dan pada tahu 2000 meningkat menjadi 352.005 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 2,12 % per tahun. Hal ini mengakibatkan bertambahnya beban tugas dan Wewenang kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya peningkatan dibidang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Cimahi.Kota Administratif Cimahi, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif Cimahi.

Secara Geografis wilayah Kota Administratif Cimahi mempunyai kedudukan strategis, baik dari segi ekonomi maupun sosial budaya. Dari segi potensi, industri dan perdagangan, perhubungan serta pendidikan. Kota Administratif mempunyai prospek yang baik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat berdasarkan hal tersebut di atas dan memperhatikan aspirasi masyarakat yang berkembang, wilayah Kota Administratif Cimahi yang meliputi Kecamatan Cimahi Utara, Kecamatan Cimahi Tengah dan Kecamatan Cimahi


(34)

Selatan, perlu dibentuk menjadi Kota Cimahi sebagaimana diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 9 tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Cimahi.

Maka pada tanggal 18 Oktober 2001 dibentuklah Kota Cimahi yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan melalui proses penelitian dari lima perguruan tinggi negeri dan swasta yaitu Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Tekhnologi Bandung (ITB), Sekolah Tinggi Pemerintah Dalam Negeri (STPDN ), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Jend. Ahmad Yani (Unjani). Dimana proses tersebut meneliti tentang persyaratan Daerah Otonom yaitu luas wilayah, Pendapatan Asli Daerah (PAD), jumlah penduduk serta kehidupan sosial politik ekonomi dan budaya, dengan demikian Kota Cimahi adalah Daerah Otonom yang berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Kewenangan Kota Cimahi sebagai Daerah Otonom mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, termasuk kewenangan wajib yaitu pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertahanan, koperasi dan tenaga kerja kecuali bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter fisikal, agama serta kewenangan bidang lain sesuai dengan peraturan Perundang-undangan Nomor I tahun 2003 tentang Kewenangan Kota Cimahi sebagai Daerah Otonom.


(35)

3.1.1.1. Pembentukan Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja Kota Cimahi

Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja Kota Cimahi yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kota Cimahi merupakan dinas teknis yang melaksanakan sebagian kewenangan pemerintah daerah dalam bidang Kependudukan, Pencatatan Sipil, Sosial dan ketenagakerjaan

3.1.2. Visi dan Misi Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja Kota Cimahi

Visi dan Misi Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja Kota Cimahi adalah sebagai berikut :

3.1.2.1. Visi

Sejalan dengan Visi Kota Cimahi, Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja Kota Cimahi mempunyai Visi Dinas yaitu “Terwujudnya Penduduk yang teridentitas, masyarakat yang sejahtera dan Tenaga Kerja Produktif dan berdaya saing“.


(36)

3.1.2.2. Misi

Dalam mewujudkan Visi Dinas tersebut, Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja Kota Cimahi mempunyai 5 (lima) Misi Dinas yaitu:

1. Meningkatkan pelayanan di bidang pendataan dan pengendalian penduduk;

2. Meningkatkan pelayanan di bidang pencatatan dan penerbitan akta-akta catatan sipil.

3. Meningatkan Pelayanan dibidang Sosial.

4. Meningkatkan pelayanan di bidang penempatan, pelatihan, pengawasan dan perlindungan tenaga kerja dan transmigrasi.

5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 6. Meningkatkan kuantitas saranadan prasarana.

Sesuai dengan Misi Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja, sasaran yang akan dicapai pada Tahun Anggaran 2009 adalah:

1. Meningkatkan Pemerataan penyebaran penduduk dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

2. Mewujudkan database kependudukan yang tepat, akurat dan up to date. 3. Meningkatkan kesadaran kepemilikan bukti identitas kependudukan. 4. Meningkatkan kesadaran dan kepemilikan bukti hukum kependudukan

masyarakat Kota Cimahi.

5. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan sosial. 6. Meningkatkan rehabilitas dana kesejahteraan sosial.


(37)

7. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan tenaga kerja sehingga memiliki keunggulan bersaing, membuka kesempatan kerja yang mengarah pada kewirausahaan.

8. Meningkatkan perluasan dan keterampilan bagi pencari kerja.

9. Meningkatnya kesejahteraan pekerja, melindungi Hak Pekerja dan Pengusaha serta meningkatnya Produktivitas.

10.Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat baik melalui penyediaan Sarana, Prasarana dan Sumberdaya.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja Kota Cimahi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 dapat dilihat pada Gambar 3.1 :


(38)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Cimahi

Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja Kota Cimahi yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 terdiri dari 1 orang Kepala Dinas, 1 orang Sekretariat, 4 orang Kepala Bidang, dan 9 orang Kepala Seksi dengan susunan sebagai berikut:

Kepala Dinas Sekretariat

Kepala Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Kepala Bidang Sosial


(39)

Kepala Bidang Pengawasan, Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Trasmigrasi

Kepala Bidang Hubungan Industrial

3.1.4. Deskripsi Tugas

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 8 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kota Cimahi, mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

a. Tugas Pokok

Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah, dibidang Kependudukan, Pencatatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja dan Ketransmigrasian.

b. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kependudukan, Pencatatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja, dan Tenaga Kerja.

2. Penyelenggaraan sebagai urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum dibidang Kependudukan, Pencatatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.


(40)

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Kependudukan, Pencatatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja, dan Tenaga Kerja meliputi Kependudukan dan Pencatata Sipil, Sosial, Pengawasan, Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Hubungan Industrial.

4. Pelaksanaan urusan Kesekretariatan.

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya.

Adapun deskripsi tugas dari 1 orang Kepala Dinas, 1 orang Sekretariat, 4 orang Kepala Bidang.

1. Deskripsi Tugas Kepala Dinas Adalah Sebagai Berikut :

Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah, dibidang Kependudukan, Pencatatan Sipil, Sosial, Tenaga Kerja dan Ketransmigrasian.

2. Deskripsi Tugas Sekertariat Adalah Sebagai Berikut :

Bagian kesekretariatan dipimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas pokok, bagian sekretariat mempunyai fungsi:

a. Pengkoordinasian tugas-tugas administrasi bidang-bidang berikut komponen yang ada dilingkungan Dinas.

b. Pembinaan tugas administrasi program dan pelaporan kepegawaian, perlengkapan dan keuangan yang dilaksanakan oleh masing-masing Kepala Sub Bagian yang ada di lingkungan Bagian Tata Usaha.


(41)

c. Penyusunan perencanaan dan program dinas baik rutin maupun pembangunan sesuai dengan rencana seluruh komponen Dinas.

d. Pemberian bimbingan teknis ketatusahaan kepada seluruh komponen bidang-bidang.

e. Penyusunan pelaporan pertanggung jawaban Dinas secara berkala. f. Penyelenggaraan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan

perlengkapan.

g. Pengevaluasian dan pelaporan kegiatan di bidang ketatausahaan. h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugasnya.

Dalam pelaksanaan tugas, Sekertariat dibantu oleh: 1. Subag. Prog & Pelaporan

2. Subag Umum & Kepegawaian 3. Subag Keuangan & Perlengkapan

3. Deskripsi Tugas Kepala Bidang Kependudukan Dan Catatan Sipil

Adalah Sebagai Berikut :

Bidang Kependudukan dan Catatn Sipil mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan dan penyusunan petunjuk teknis dibidang pembinaan, pendaftaran penduduk, penerbitan administrasi kependudukan dan mutasi penduduk.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai fungsi:


(42)

b. Pelaksanaan kegiatan penerbitan administrasi kependudukan. c. Pelaksanaan kegiatan mutasi penduduk.

d. Pelaksanaan kegiatan pengendalian mobilitas penduduk dan penanganan urbanisasi.

e. Pelaksanaan kegiatan pengumpulan dan penyimpanan data penduduk. f. Pelaksanaan kegiatan pengumpulan data dan informasi penduduk. g. Perencanaan Bidang Catatan Sipil.

h. Pelaksanaan pencatatan dan penerbitan Akta-akta Catatan Sipil yang meliputi Akta Kelahiran, Perkawinan, Perceraian dan Kematian.

i. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pencatatan di bidang Catatan Sipil.

j. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring pencatatan Akta-Akta dibidang Catatan Sipil.

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil membawahi:

A.Kasi Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas dan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana teknis Pendaftaran Penduduk.

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis Pendaftaran Penduduk. c. Pelaksanaan kegiatan Pendaftaran Penduduk.

d. Pengawasan perubahan daftar / mutasi penduduk.

e. Pengendalian penduduk yang meliputi penyuluhan dan Yustisi Kependudukan.


(43)

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

B.Kasi Pencatatan Sipil

a. Penyusunan rencana teknis Pencatatan Akta Kelahiran, Kematian, Pengakuan dan Pengesahan anak.

b. Pencatatan Akta Kelahiran, Kematian, Pengakuan dan Pengesahan anak.

c. Pelaksanaan evaluasi dan Pelaporan Akta Kelahiran, Kematian, Pengakuan dan Pengesahan Anak.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

e. Penyusunan rencana teknis pencatatan dan penerbitan Akta Perkawinan dan Perceraian.

f. Pencatatan dan Penerbitan Akta Perkawinan dan Perceraian.

g. Pelaksanaan evaluasi dan Pelaporan pencatatan dan penerbitan Akta Perkawinan dan Perceraian.

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.


(44)

C. Kasi Sistem Informasi dan Pengolahan Data

a. Penyusunan rencana teknis kegiatan Evaluasi dan Pelaporan penduduk. b. Pelaksanaan kegiatan evaluasi dan mobilitas penduduk yang meliputi

perpindahan penduduk, perubahan status kependudukan dan penanganan urbanisasi.

c. Pengkoordinasian kegiatan evaluasi dan pelaporan dengan unit kerja terkait.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan Bidang tugasnya.

4. Deskripsi Tugas Kepala Bidang Sosial Adalah Sebagai Berikut

Tugas pokok kepala bidang sosial adalah merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan perencanaan dan pengendalian teknis pelaksanaan program pembangunan kesejahtraan sosial.

5. Deskripsi Kepala Bidang Pengawasan, Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Trasmigrasi adalah sebagai berikut:

Bidang Pengawasan, Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok, dan mempunyai fungsi:

a. Perencanaan dan pengembangan penempatan pelatihan. b. Pelaksanaan penempatan dan pelatihan tenaga kerja.


(45)

c. Pengkoordinasian kegiatan penempatan dan pelatihan tenaga kerja yang meliputi pengaturan dan penempatan tenaga kerja, pengembangan dan pelatihan serta penggunaan tenaga kerja Warga Negara Asing (WNA).

d. Pengawasaa dan pengendalian penenmpatan dan pelatihan tenaga kerja terhadap Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) dan Bursa kerja Khusus (BKK).

Dalam pelaksanaan tugas, Bidang Bidang Pengawasan, Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Trasmigrasi dibantu oleh:

a. Kasi Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja Dan Tranmigrasi b. Kasi Pengawasan Norma Kerja, Jamsostek Dan K3

6. Deskripsi Tugas Kepala Bidang Hubungan Industrial

Bidang Hubungan Industrial dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok dan mempunyai fungsi:

a. Perencanaan teknis penyelenggaraan Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja.

b. Pelaksanaan dan Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja

c. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja

d. Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian penyelenggaraan pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya


(46)

Dalam pelaksanaan tugas, Bidang hubungan Industrial dibantu: a. Kasi Perselisihan Hubungan Industrial

b. Kasi Persyaratan Kerja

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan, memperoleh data, baik berupa data primer maupun sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Adapun pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2009 : 2), diantaranya adalah sebagai berikut :

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Untuk mengetahui pengaruh Program Aplikasi Administrasi Kependudukan terhadap kinerja pegawai metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif.

Berikut merupakan pengertian dari metode penelitian survey :

“Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis”. (Sugiyono, 2008 : 7).


(47)

Metode survey pada umumnya digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah. Misalnya dengan membagikan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.

1. Untuk memperoleh data yang lengkap dan benar akan data yang dibutuhkan maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Pengertian metode kualitatif secara umum merupakan jawaban dari rumusan masalah dan tujuan penelitan. Sedangkan pengertian metode kualitatif menurut Jonathan Sarwono, (2005 : 6) adalah suatu bentuk pemahaman atas masalah dan faktor-faktor yang mendasarinya. Masalah yang dihadapi Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja (DISDUKPENCAPILSOSNAKER) adalah proses Program Aplikasi Administrasi Kependudukan di Pemerintah Kota Cimahi.

Dan hasil yang digunakan sebagai masalah yang akan diteliti lebih lanjut yaitu dengan menggunakan metode kuantitatif.

Pengertian metode kuantitatif adalah :

“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel digunakan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisa data bersifat kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.” (Sugiyono, 2008 : 13).

Filsafat positivisme memandang realitas, gejala, atau fenomena itu dapat diklasifikasikan, relative tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Proses penelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab


(48)

rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalm proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat. Proses penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif.

”Proses penelitian dapat dibagi menjadi lima macam diantaranya yaitu sumber masalah, rumusan masalah, konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan, pengajuan hipotesis, metode penelitian, menyusun instrumen penelitian, dan kesimpulan.” (Sugiyono 2008 : 18) Berdasarkan proses penelitian diatas, maka desain penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sumber Masalah

Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk dasar penelitian.yang terdapat di Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Cimahi.

2. Rumusan Masalah

Agar permasalahan jelas dan tidak menimbulkan keraguan-keraguan atau tafsir yang berbeda-beda maka diperlukan rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah digunakan sebagai dasar pengajuan teori dan hipotesis, metode analisis dan penarikan kesimpulan. Adapun


(49)

rumusan masalah yang terdapat di Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja (DISDUKPENCAPILSOSNAKER) yang berjalan saat ini terhadap proses kinerja pegawai.

3. Konsep dan teori yang relevan dan Penemuan yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis), maka diperlukan referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan dalam penelitian sebelumnya dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah yang terdapat di Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Cimahi.

4. Pengajuan Hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat dalam penelitian ini adalah pengaruh program aplikasi administrasi kependudukan terhadap kinerja pegawai khususnya pada Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Cimahi.

5. Metode Penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten data yang dikehendaki. Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang berjalan pada Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja (DISDUKPENCAPILSOSNAKER) menggunakan


(50)

pendekatan terstruktur. Sedangkan untuk mengetahui kinerja pegawai dalam pengolahan data penduduk, metode yang digunakan adalah metode survey, metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif.

6. Menyusun Instrumen Penelitian

Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data dan instrumen dalam penelitian ini berbentuk kuesioner. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus terlebih dahulu diuji validitas dan reabilitasnya. Pada penelitian ini untuk menguji adanya hubungan program aplikasi administrasi kependudukan (X) dengan kinerja pegawai (Y) di Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga

Kerja (DISDUKPENCAPILSOSNAKER) menggunakan korelasi

Pearson/Product Moment, sedangkan untuk menguji adanya pengaruh program aplikasi administrasi kependudukan (X) dengan Kinerja Pegawai (Y) menggunakan regresi linier sederhana.

7. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang terdapat di Dinas Kependudukan

Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja


(51)

3.2.2 Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian ke dalam subvariabel, dimensi, indikator subvariabel, dan pengukuran. Variabel-variabel yang akan diukur dan diuji dalam penelitian ini merupakan Variabel- variabel-variabel operasional dimana terdapat dua variabel-variabel yang menggambarkan hubungan sebab akibat. Variabel yang satu memberi pengaruh atau dipengaruhi variabel lain dan hubungan tersebut terjadi dengan sendirinya.

Menurut Sugiono (2002:20) :

”Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan diambil kesimpulan.”

Berdasarkan metode ujian skripsi yang digunakan oleh penulis serta dari pengertian penelitian diatas, maka dapat menetapkan variabel penelitian sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Peneliti mencari sebab dan akibat dalam suatu gejala atau mecari hubungan diantara berbagai faktor. Variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain disebut Variabel Bebas (Variabel Independen). Variabel Bebas (Independent Variable) adalah salah satu variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun negative. Adapun yang menjadi Variabel independen dalam penelitian ini adalah Program Aplikasi Administrasi Kependudukan.


(52)

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya disebut Variabel Tak Bebas atau Variabel Terikat (Variabel Dependen). Variabel dependen adalah Variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah penelitian. Karena nilai-nilai variabel ini tergantung pada variabel lainnya (Bambang S. Soedibjo ,2005:25). Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel dependen adalah Kinerja Pegawai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel operasional Variabel berikut ini :

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian Variabel Konsep

Variabel

Indikator Ukuran Skala Program Aplikasi Admnistrsi Kpnddukan (VariabelX) Program Aplikasi Administrasi Kependudukan Memanfaatkan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Memfasilitasi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan

Di Tingkat

Penyelenggara Dan Instansi Pelaksana Sebagai Satu Kesatuan - Pengolahan Data Pendduk -Tingkat ketepatan pemilihan data yang digunakan sebelum data diolah -Tingkat keefektifan waktu yang disediakan untuk mengolah data penduduk -Tingkat kemampuan karyawan dalam mengolah data penduduk I N T E R V A L


(53)

- Penyajian Data Penduduk - Pembuatan Biodata Penduduk - Pembuatan KTP

- Pembuatan KK

-Tingkat kemampuan karyawan menyampaikan informasi yang tepat

-Tingkat kualitas informasi yang disajikan -Tingkat keakuratan informasi yang Disajikan -Tingkat cakupan data individu -Tingkat kemudahan dalam pembuatan KTP - Tingkat keefektifan waktu dalam pembuatan KTP - Tingkat kemudahan dalam pembuatan KK - Tingkat keefektifan waktu dalam pembuatan KTP


(54)

Kinerja (Variabel Y)

Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakn tugasnya sesuai

tanggungjawab yang diberikan kepadanya. a. Ketepatan kerja. b. Tingkat kemampuan dalam bekerja. c. Kemampuan menganlisis data/informsi d. Kemampuan mengevaluasi .

e. Proses kerja dan kondisi pekerjaan f. Waktu yang

dipergunakan g. Jumlah kesalahan dalam melaksanaka n pekerjaan h. Jumlah dan

jenis pemberian pelayanan. A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2005:18-19) - Tingkat ketepatan kerja - Tingkat kemampuan dalam bekerja - Tingkat penganalisisan data/informasi - Tingkat pengevaluasian - Tingkat proses

dan kondisi kerja - Waktu yang

dubutuhkan pegawai

- Tingkat kesalahan pegawai

- Tingkat dan jenis pelayanan yang diberikan I N T E R V A L


(55)

3.2.3 Metode Penarikan Sampel

Untuk mengetahui jumlah populasi dan sampel yang terdapat di Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja kota Cimahi yaitu menggunakan metode penarikan sampel, diantaranya adalah sebagai berikut : 3.2.3.1 Populasi

Pengertian Populasi menurut (Winarno, 1990; Kerlinger, 1995; dan Suharsimi, 1996) :

“Populasi tidak lain adalah himpunan, sedangkan himpunan yang dimaksud dalam penelitian dapat berupa benda, manusia, gejala, peristiwa, atau hal-hal lain yang memiliki karakteristik tertentu untuk memperjelas masalah penelitian.”

Jadi populasi merupakan kumpulan individual atau objek penelitian yang memiliki kualitas-kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dalam suatu penelitian menyebutkan bahwa yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja, jumlah populasinya adalah 28 orang.

3.2.3.2. Sampel

Menurut Jonathan Sarwono (2006:270) sampel merupakan sub dari seperangkat yang dipilih untuk dipelajari.

3.2.3.3. Sampling

Teknik pengambilan sampel adalah sensus dimana Sensus menurut Marzuki (2002:41) adalah mencatat semua elemen yang diselidiki. Jadi menyelidiki semua objek, semua gejala, semua kejadian atau peristiwa, dan yang dihasilkan adalah


(56)

nilai karakteristik sesungguhnya (true value). Cara sensus yaitu perhitungan yang lengkap (a complete enumeration method). Dan

Menrut J. Supranto (2000:22) adalah cara pengumpulan data dimana seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu.

3.2.4. Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.2.4.1Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ada dua, yaitu data primer dan sekunder. 1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan atau

responden penelitian. Teknik atau metode pengumpulan data primer meliputi observasi, wawancara, dan kuesioner.

2. Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama. Dalam penelitian ini mendapatkan SOP (Standard Operating Procedures) yang dapat di gunakan sebagai pemicu untuk meningkatkan efektivitas, efesiensi, dan akuntabilitas kinerja.

3.2.4.2Metode Pengumpulan data

Adapun untuk metode pengumpulkan data yang dilakukan dengan menggunakan beberapa cara, diantaranya :


(57)

1) Penelitian kepustakaan ( Library research )

Data penelitian diperoleh dengan cara membaca serta mempelajari buku – buku atau literatur – literatur yang berhubungan dengan pembahasan skripsi.

2) Penelitian lapangan ( Field research )

Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode :

1. Observasi

Observasi atau pengamatan dengan mengamati obyek, yaitu metode langsung yang meliputi kegiatan pemusatan penelitian terhadap suatu obyek pengamatan. Observasi dilakukan di Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja kota Cimahi.

2. Wawancara

Dengan cara mengajukan pertanyaan dalam wawancara langsung ataupun tertulis, yaitu dengan cara mewawancarai pegawai Dinas Kependudukan Catatan Sipil Sosial dan Tenaga Kerja kota Cimahi yang bersangkutan untuk mendapatkan data-data maupun informasi-informasi yang dianggap akan menambah perolehan atau kelengkapan data sehingga mempermudah penyelesaian laporan dan penelitian.


(58)

3. Kuesioner

Dalam penelitian ini teknik atau metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara menyebarkan angket (kuesioner). Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya. Sedangkan kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah tersedia jawabannya sehingga responden hanya tinggal memilih.

Langkah-langkah dalam penyusunan kusioner agar kuesioner tersebut efisien dan efektif, diantaranya adalah :

c. Menentukan variabel yang diteliti d. Menentukan indikator

e. Menentukan subindikator (ukuran)

f. Mentranformasi subindikator menjadi kuesioner

3.2.5. Teknik Pengujian Data

Pelaksanaan pengujian data dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data. Teknik pengujian data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

3.2.5.1. Uji Validitas

Uji validitas data dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas data dan derajat kebenaran (valid atau tidaknya suatu item pernyataan pada kuesioner yang diberikan pada responden) dari suatu proses pengumpulan data pada instrument penelitian. Kita juga menetapkan nilai kritisnya sebesar 0,3 artinya


(59)

jika koefisiensi korelasi bernilai > 0,3 maka butir dinyatakan valid (Bambang S. Soedibjo, 2005:74).

Berikut adalah dasar dalam pengambilan keputusan :

1. Jika r positif, serta r hitung ≥ 0,3 (r kritis) maka item pertanyaan tersebut valid 2. Jika r tidak positif, serta r hitung ≤ 0,3 (r kritis) maka item pertanyaan tersebut

tidak valid

Untuk pengujian validitas ini instrumen penelitian yang berupa skor yang memiliki tingkatan, menggunakan software SPSS 12.0 For Windows dan Microsoft Excel 2007 dan rumus yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment dengan:

Sumber: Arikunto (2002: 146) Keterangan :

= Korelasi antara variabel X dan Y.

= Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba.

= Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba.


(60)

Validitas tiap item akan terbukti jika lebih besar dari dengan

α = 0,05. Apabila hasil lebih kecil dari pada taraf signifikan, maka

item kuesioner tersebut tidak valid. Sebaliknya, jika lebih besar dari maka kuesioner tersebut valid.

Hasil uji validitas menggunakan software SPSS 12.0 For Windows, adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Uji Validitas Program Aplikasi Administrasi Kependudukan (X) Item r hitung r kritis(r table) Keterangan

1 0.345 0,3 Valid

2 0.293 0,3 Tidak Valid

3 0.731 0,3 Valid

4 0.431 0,3 Valid

5 0.611 0,3 Valid

6 0.394 0,3 Valid

7 0.483 0,3 Valid

8 0.213 0,3 Valid

9 0.071 0,3 Tidak Valid

10 0.441 0,3 Valid

Sumber : Pengolahan Data kuesioner 2009 Menggunakan SPSS 12.0 For Windows

Dari data diatas disimpulkan bahwa instrumen pada variabel X (Program Aplikasi Administrasi Kependudukan) pada setiap variabel yang penulis ajukan dalam kuesioner dapat mewakili objek yang diteliti, dimana dari 10 pertanyaan variabel X (SIAK) hanya Item 2 dan 9 yang tidak valid yaitu r-hitung > r-kritis. sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item yang digunakan untuk mengukur validitas Variabel


(61)

X(Program Aplikasi Administrasi Kependudukan) akan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian.

Tabel 3.3

Uji Validitas Kinerja Pegawai (Y)

Item r hitung r kritis(r table) Keterangan

1 0.259 0,3 Tidak Valid

2 0.621 0,3 Valid

3 0.620 0,3 Valid

4 0.591 0,3 Valid

5 0.578 0,3 Valid

6 0.298 0,3 Valid

7 0.546 0,3 Valid

8 0.319 0,3 Valid

Sumber : Pengolahan Data kuesioner 2009 Menggunakan SPSS 12.0 For Windows

Dari data diatas disimpulkan bahwa instrumen pada variabel Y (Kinerja) pada setiap variabel yang penulis ajukan dalam kuesioner dapat mewakili objek yang diteliti, dimana dari 8 pernyataan variabel Y (Kinerja) hanya Item 1 yang tidak valid yaitu r-hitung > r-kritis. sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item yang digunakan untuk mengukur validitas Variabel X(Program Aplikasi Administrasi Kependudukan) akan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian.

3.2.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat di percaya atau dapat diandalkan. Teknik perhitungan reliabilitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 12.00 for windows, setelah ouput yang dibandingkan dengan uji signifikan dengan uji t.


(62)

Tabel 3.4 Uji Reabilitas

Program Aplikasi Administrasi Kependudukan Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

,736 ,736 10

Berdasarkan kriteria pengujian, maka instrument Program Aplikasi Administrasi Kependudukan memiliki kehandalan yang signifikan, karena mempunyai cronbach’s alpha 0,736 maka alat ukur atau kuesioner dikatakan baik atau realibel.

Tabel 3.5 Uji Reabilitas Kinerja Pegawai

Reliability Statistics

,773 ,774 8

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

Berdasarkan kriteria pengujian, maka instrument kinerja pegawai memiliki kehandalan yang signifikan, karena mempunyai cronbach’s alpha 0,773 maka alat ukur atau kuesioner dikatakan baik atau realibel.


(63)

3.2.6. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

Analisis data dilakukan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik data tersebut dapat dengan mudah dipahamai dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Sedangkan pengujian hipotesis dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai seberapa besar pengaruh penerapan Program Aplikasi Administrasi Kependudukan (X) terhadap kinerja pegawai (Y).

Suatu daftar pertanyaan yang di jawab dengan pendekatan skala likert akan menghasilkan data ordinal yang tidak menunjukkan perbandingan suatu jawaban yang nyata. Dengan data interval perbandingan antar jawaban yang sebenarnya akan terlihat sehingga dapat diolah untuk memperoleh nilai jawaban responden. Sebelum melakukan analisis regresi dilakukan transpormasi data dengan mengubah data ordinal menjadi data interval. Metode yang di gunakan untuk mengubah data ordinal menjadi data interval adalah metode MSI (Metode Succsesife Interval).

3.2.6.1. Analisis Kualitatif

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif, metode analisis kualitatif adalah metode yang memberikan manfaat untuk menjaring persoalan yang akan diteliti. Tujuan melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif adalah untuk mendapatkan pemahaman atas masalah dan faktor-faktor yang mendasarinya.


(64)

Kualitatif riset didefinisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia.

Data kualitatif dalam statistik dapat berupa data berskala Interval. Data berskala Interval adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi dan bukan berupa angka tapi berupa kata atau kalimat dan diantara kategorisasi data tersebut terdapat hubungan atau jenjang yang menunjukkan ketidaksetaraan. Untuk mendapatkan data berskala interval pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner hendaknya menggunakan opsi jawaban model skala Likert dimana digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persefsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial.

Sehubungan skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala interval. Maka agar data interval dapat diolah untuk kepentingan pengolahan data di SPSS ataupun di Excell, maka opsi-opsi yang berupa teks tersebut harus dikuantifikasi (diberi simbol angka). Pada umumnya opsi jawaban terdiri atas 5 (lima) opsi sebagai berikut :

a. Sangat Setuju diberi nilai 5 b. Setuju diberi nilai 4

c. Ragu-Ragu 3

d. Tidak Setuju diberi nilai 2

e. Sangat Tidak Setuju diberi nilai 1

Angka 1 sampai dengan 5 tersebut hanya merupakan simbol atau bukan angka sebenarnya dan bersifat negatif.


(65)

3.2.6.2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah hasil suatu masalah yang akan diteliti lebih lanjut. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan statistik inferensi. Statistik inferensi digunakan sebagai pengambilan keputusan dan pada umumnya menyertakan pengambilan keputusan dengan uji hipotesis. Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian yaitu menggunakan analisis korelasi dengan menggunakan SPSS 12.0, analisis regresi dan koefisien determinasi.

3.2.6.2.1. Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah suatu teknik antara variabel-variabel bebas dengan veriabel-variabel terikat. Korelasi digunakan untuk melihat kuat lemahnya hubungan antara variabel bebas (Program Aplikasi Administrasi Kependudukan) dan variabel terikat (Kinerja Pegawai). Korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson/Product Moment dengan menggunakan software SPSS 12.0 For Windows. Analisis korelasi Pearson/Product Moment ditujukan untuk mengukur derajat keeratan hubungan diantara variabel-variabel tersebut, apakah derajat hubungan diantara variabel-variabel tersebut sangat erat, cukup erat, atau tidak ada hubungan sama sekali. Rumus untuk koefisien korelasi Pearson/Product Moment adalah sebagi berikut :


(1)

xiii Daftar Simbol Untuk Data Flow Diagram ( DFD )

Simbol Keterangan

Proses

Menunjukkan pemrosesan data / informasi yang terjadi didalam sistem.

Ex.ternal Enity

Menunjukkan bagian diluir sistem yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.

Arah Aliran

Menunjukkan arus data antar simbol / proses.

Data Store


(2)

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman

1.1. Jadwal Kegiatan Penelitian ……….. 14

2.1. Faktor dan Kriteria Kualitas Perangkat Lunak ……. 17

3.1. Operasional Variabel Penelitian ……….. 52

3.2. Uji Validitas Variabel X …..……… 60

3.3. Uji Validitas Variabel Y …….………. 61

3.4. Uji Realibilitas Variabel X …..……… 62

3.5. Uji Realibilitas Variabel Y……. ………. 62

3.6. Koefisien Penafsiran Korelasi ……….. 66

4.1. Jenis Kelamin Responden ……… 71

4.2. Lamanya Menggunakan Program Aplikasi ….……. 72

4.3. Pendidikan Responden ………. 73

4.4. Masa Kerja Responden ………. 74

4.5. Indikator Pengolahan Data Penduduk ……….. 82

4.6. Indikator Penyajian Data Penduduk ………. 83

4.7. Indikator Pembuatan Biodata Penduduk ………….. 84

4.8. Indikator Pembuatan KTP ……… 85

4.9. Indikator Pembuatan KK ……….. 86

4.10. Indikator Ketepatan Kerja ……… 87

4.11. Indikator Kemampuan Dalam Bekerja ……… 88

4.12. Indikator Kemampuan Menganalisis Data ……….. 89

4.13. Indikator Kemampuan mengevaluasi ……….. 90

4.14. Indikator Proses & Kondisi Kerja ……… 91

4.15. Indikator Waktu Yang Dipergunakan ………. 92

4.16. Indikator Jumlah Kesalahan Dalam Bekerja ……….93

4.17. Indikator Jumlah & Jenis Pemberian layanan …..… 94

4.18. Korelasi Pearson/Product Moment ………. 95


(3)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Tiada kata yang indah untuk bersyukur kecuali ucapan Hamdallah, segala puji bagi Allah SWT atas segala karunia dan ridho-Nya dan juga utusan-Nya yaitu Rasullah SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Tenaga Kerja (DISDUKPENCAPILSOSNAKER) Kota Cimahi “ . Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari partisipasi dan bimbingan semua pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M. Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika di Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Wartika S.Kom,.MT. selaku dosen wali di kelas MI-02/angkatan 2005. 5. Ibu R. Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat. selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya guna membimbing, memberi pengarahan dan masukan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Manajemen Informatika yang telah memberikan Ilmu dan pengetahuan kepada penulis.


(4)

iv

7. Bapak dan Ibu pegawai Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Cimahi yang telah memberikan segala informasi.

8. Bapak Dian Okta,SE dan Bapak Endang, S.IP, MT sebagai pemimbing lapangan yang sudah meluangkan waktunya untuk memberikan ilmu – ilmu baru dan memberikan dukungannya kepada penulis.

9. Yang tercinta Bapak Tasliman serta ibu Enok Nursyiami selaku orang tua dan Nurlina Febianti adiku terima kasih atas dukungannya. Baik berupa materil maupun non materil. Serta seluruh keluarga besarku.

10. Yang tersayang Winda Rima Yunita selaku calon istri yang selalu menemani dan memberikan motivasi terima kasih atas dukungannya selama ini.

11. Khaerul, Dul, Leo, Didin, Hardi, Citra Yang sama – sama berjuang untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini terima kasih teman atas dukungannya. 12. Untuk teman-teman MI-2 Eko, Ridwan, Aji, Angga dan semua teman-teman

yang tidak dapat disebutkan disini, yang telah memberikan dukungan dan perhatian kepada penulis.

Dengan penuh rasa terimakasih penulis berharap semoga segala kebaikan-kebaikannya akan mendapat balasan dari Allah SWT, dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau penulis yang lain di masa yang akan datang.

Bandung, Februari 2010


(5)

LEMBAR PENGESAHAN

Pengaruh Penerapan Program Aplikasi Administrasi Kependudukan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil

Sosial dan Tenaga KerjaKota Cimahi

Nurman Yuliart NIM.1.05.05.085

Telah disetujui dan disyahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

R.Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat NIP.4127.70.26.016

Dekan Fakultas Ketua Jurusan Teknik dan Ilmu Komputer, Manajemen Informatika,

Prof.Dr.Ir.Ukun Sastraprawira M.Sc Dadang Munandar, SE, M.Si


(6)

BIODATA

Nama Lengkap : Nurman Yuliart

Nim : 10505085

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 04 Juli 1987 Jenis kelamin : Laki - Laki

Agama : Islam

Alamat lengkap : Komplek GBA 1 Blok C.179 RT/RW 05/013 Desa

Bojongsoang Kec.Bojongsoang Kab. Bandung 40288 No. Telp/ HP : 08562332223

PENDIDIKAN

1993- 1999 : SD Negeri Sekelimus II 1999 - 2002 : SLTP Negeri 13 Bandung 2002 - 2005 : SMU Negeri 16 Bandung