Kombinasi Isolat Bakteri Simbion Rayap Dengan Isolat Bakteri Rumen Dalam Meningkatkan Nilai Guna Pakan Sumber Serat

KOMBINASI ISOLAT BAKTERI SIMBION RAYAP DENGAN
ISOLAT BAKTERI RUMEN DALAM MENINGKATKAN
NILAI GUNA PAKAN SUMBER SERAT

SKRIPSI
NOVIANTO

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

i

RINGKASAN
NOVIANTO. D24051401. 2009. Kombinasi Isolat Bakteri Simbion Rayap
Dengan Isolat Bakteri Rumen Dalam Meningkatkan Nilai Guna Pakan Sumber
Serat. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Fakultas Peternakan.
Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Ir. Anita S Tjakradidjaja, MRur. Sc.
Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Panca Dewi MHKS, MSi.

Seiring dengan peningkatan lahan pertanian terutama untuk produksi padi dan
kelapa sawit maka meningkat pula hasil limbah dari sektor pertanian tersebut seperti
jerami padi dan serat sawit. Kendala yang dihadapi dalam penggunaan limbah
tersebut adalah kandungan nutrien yang rendah dan tingginya serat kasar. Rayap
merupakan serangga sosial pendegradasi kayu yang banyak mengandung selulosa,
hemiselulosa dan lignin. Dari penelitian sebelumnya telah diisolasi 13 isolat bakteri
rayap dan 3 isolat bakteri rumen domba yang mampu mencerna pakan serat, dan dari
ke-13 isolat bakteri rayap, isolat A {SB 53 5(3)} dan isolat D {SC 51 5(2)} adalah
isolat bakteri rayap terbaik yang dapat dikombinasikan dalam mencerna pakan
sumber serat, namun belum diketahui pengaruh kombinasi antara isolat bakteri rayap
dengan isolat bakteri rumen dalam mencerna pakan serat. Penelitian ini bertujuan
untuk mempelajari kombinasi terbaik dari isolat bakteri rayap dengan isolat bakteri
rumen domba dalam mencerna pakan sumber serat yaitu serat sawit, jerami padi dan
rumput gajah.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola
faktorial 6 X 3. Faktor A adalah kombinasi isolat bakteri simbion rayap dan isolat
bakteri rumen yaitu: T1= A + SE 511, T2= A + SE 512, T3= A + SE 513, T4= D +
SE 511, T5= D + SE 512, dan T6= D + SE 513. Isolat A adalah SB 53 5(3)1 yang
berasal dari rayap Coptotermes curvignathus Holmgren dan isolat D adalah SC 51
5(2) yang berasal dari rayap Microtermes inspiratus Kemner. Faktor B adalah bahan

pakan sumber serat yaitu rumput gajah, jerami padi dan serat sawit dengan 3 ulangan
sebagai kelompok. Peubah yang diamati yaitu konsentrasi amonia (NH3), produksi
asam lemak terbang (VFA) total, degradasi bahan kering (DBK), degradasi bahan
organik (DBO), koefisien cerna bahan kering (KCBK) dan koefisien cerna bahan
organik (KCBO). Analisis data menggunakan Sidik Ragam (ANOVA); apabila hasil
uji tersebut berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji ortogonal kontras untuk
memperoleh perlakuan terbaik.
Hasil analisis ragam memperlihatkan bahwa penggunaan pakan sumber serat
berbeda sangat nyata (P